24 Jan

Market Hari ini

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 23 Januari 2018 ditutup menguat 2,07% pada level 6635. Sektor konsumer menyumbangkan kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp574,33 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat yang dipicu oleh optimisme akan pertumbuhan ekonomi global yang lebih baik serta laporan keuangan emiten yang baik. Dollar AS melemah pada level terendah selama tiga tahun terakhir. Kenaikan harga minyak mentah akibat pelemahan dollar AS juga menjadi faktor positif bagi saham sektor energi. Saat ini sebesar 82% emiten dalam indeks S&P500 yang telah merilis laporan keuangan membukukan kinerja yang melebihi estimasi. Bank sentral Jepang memutuskan untuk mempertahankan suku bunga negatif 0,1%. Keputusan BoJ mempertahankan kebijakan moneternya ini karena risiko inflasi masih lemah. Keputusan tersebut mendorong pelemahan dollar AS. Sebelumnya yen Jepang menguat karena BoJ melakukan pemangkasan pembelian obligasi pemerintah yang telah lama beredar pada awal Januari ini. Sementara itu pasar juga menantikan hasil pertemuan World Economic Forum di Davos, Swiss pada hari Selasa hingga Jumat pekan ini. European Central Bank akan merilis hasil pertemuannya pada hari Kamis. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6590 - 6680

News & Analysis

SMMA Tambah Setoran Modal Ke Dua Anak Usahanya

PT Sinarmas Multiartha Tbk (SMMA) melakukan tambahan setoran modal kepada dua anak usahanya PT Oriente Mas Sejahtera dan PT Dana Pinjaman Inklusif. Setoran modal ke PT Oriente Mas Sejahtera yang berkedudukan di Jakarta sebesar Rp1 miliar yang dilakukan pada 22 Januari 2018. Sedangkan setoran tambahan modal ke PT Dana Pinjaman Inklusif sebesar Rp2,5 miliar juga dilakukan pada tanggal yang sama. Jumlah setoran modal tersebut tidak melebihi 20% dari ekuitas perseroan sehingga penyertaan ini tidak bersifat material. Perseroan memiliki 98,27% saham dalam PT Dana Pinjaman Inklusif dan 99,18% dalam PT Oriente Mas Sejahtera.

BPFI Berencana Rights Issue Rp100,02 Miliar


PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI) akan melakukan Penawaran Umum Terbatas III Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue III) kepada para pemegang sahamnya. Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 222.273.750 saham biasa atas nama atau sebesar minimum 4,82% atau maksimum 12,32% dari modal disetor dan ditempatkan setelah PUT III dengan nominal Rp100. Setiap pemegang 712 saham perseroan yang namanya tercantum hingga 27 Maret 2018 berhak atas 100 HMETD dimana 1 HMETD memiliki hak membeli 1 saham baru dengan harga Rp450 per lembar sehingga total nilai yang diraih maksimal Rp100.023.197.500.

INTA Targetkan Penjualan Tumbuh 25%


PT Intraco Penta Tbk (INTA) optimis tren kenaikan harga batubara akan berlanjut hingga tahun 2019. Sementara tahun 2017-2018 juga bertepatan dengan periode pembaruan alat berat sejumlah perusahaan. Tahun ini INTA menetapkan target pertumbuhan penjualan alat berat sebesar 25% dari tahun lalu sebanyak 629 unit menjadi sekitar 786 unit. Melalui PT Intraco Penta Prima Servis, INTA menjual alat berat Volvo dan SDLG. Sementara anak perusahaan yang lain, yakni PT lntraco Penta Wahana adalah distributor tunggal alat konstruksi Sinotruk, Bobcat, Mahindra dan Doosan.

GIAA Targetkan Kenaikan Penumpang 11% Tahun Ini


PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menargetkan dapat meraih pendapatan senilai USD3,6 miliar sepanjang tahun ini, mengandalkan kenaikan jumlah penumpang sebanyak 2,5 juta orang dan peningkatan pemasukan dari beberapa lini bisnis seperti kargo, carter, dan pendapatan lain-lain. Diperkirakan terjadi kenaikan penumpang dari sekitar 24 juta orang pada 2017, menjadi 26,5 juta pada tahun ini atau meningkat sekitar 11%. Kontribusi penumpang sangat signifikan pada pendapatan perusahaan. Kontribusi penumpang pada pendapatan GIAA mencapai USD2,6 miliar dari total pendapatan 2017 yang diprediksi sebesar USD3,2 miliar.

SMBR Berencana Terbitkan MTN Rp400 Miliar


PT Semen Baturaja (Persero) akan melakukan emisi surat utang jangka menengah pada kuartal I/2018. Perseroan akan mencari alternatif berbagai sumber pendanaan belanja modal (capex) pada 2018. Salah satunya dengan mengemisi surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN). Perseroan akan menerbitkan MTN senilai Rp400 miliar pada kuartal I/2018. Pada 2018, perseroan menargetkan belanja modal Rp1 triliun. Dana itu akan digunakan untuk peningkatan produktivitas dan efisiensi perusahaan. Laba bersih perseroan tahun 2017 diperkirakan turun karena kenaikan harga batubara.

DOID Targetkan Produksi Batubara Meningkat 24,37%


PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) menargetkan produksi batu bara pada 2018 meningkat 24,37% menjadi 50 juta ton dari realisasi tahun sebelumnya sejumlah 40,2 juta ton. Pada 2017 perusahaan merealisasikan produksi sejumlah 40,2 juta ton. Volume itu meningkat 14,53% dari tahun sebelumnya sejumlah 35,1 juta ton. Sementara itu, volume produksi lapisan tanah penutup pada tahun lalu mencapai 340,2 juta bank cubic meter (BCM). Angka tersebut meningkat 13,47% yoy dari 2016 sejumlah 299,8 juta BCM. Pada 2018, perseroan menargetkan produksi batu bara sekitar 45 juta-50 juta ton, naik 11,94% yoy-24,37% yoy

Stock Pick

BBRI


Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat di level 3920. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3880-3960. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3960

BBNI


Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat pada level 9650. Pergerakan BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 9550-9750.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9750

CPIN

Pada perdagangan kemarin saham CPIN menguat ditutup di 3520. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3480-3560.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3560

BBCA


Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 22650. Pergerakan BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 22400-22925. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 22925

CPIN


Pada perdagangan kemarin saham CPIN menguat ditutup di 3520. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3480-3560.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3560

KLBF


Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat di level 1735. Pergerakan saham KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1715-1755. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 1755

WIKA


Pada perdagangan kemarin saham WIKA kembali ditutup menguat pada level 1970. Pergerakan WIKA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1950-1990.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1990

WSKT


Pada perdagangan kemarin saham WSKT menguat ditutup di 2630. Pergerakan saham WSKT selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2610-2660.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2660


Disclaimer :


This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018 
Published on 2018-01-24 08:27:41 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)