24 Aug 22
Market Review and Prediction
Indeks di bursa Wall Street kembali ditutup melemah masih disebabkan oleh kekhawatiran akan pengetatan kebijakan moneter The Fed yang berlanjut. Saham sektor properti, kesehatan dan komunikasi mengalami koreksi terbesar. Sedangkan saham sektor energi membukukan kenaikan terbesar, seiring dengan kenaikan harga minyak mentah. Penguatan harga minyak mentah disebabkan oleh adanya komentar dari Arab Saudi mengenai potensi pemangkasan produksi minyak mentah oleh OPEC+ untuk menstabilkan harga. Selain itu, prospek penurunan cadangan minyak AS juga mendorong kenaikan harga minyak mentah. Harga emas rebound karena turunnya dollar AS dan yield US-Treasury.
Dari domestik, kemarin secara tak terduga BI menaikkan suku bunga BI7DRR sebesar 0,25% menjadi 3,75%. Untuk suku bunga deposit facility dan lending facility juga naik 0,25% masing-masing menjadi 3% dan 4,5%. Ini merupakan kenaikan yang pertama kalinya setelah selama 17 bulan berturut-turut, BI mempertahankan BI7DRR pada level 3,5%. Kenaikan suku bunga ini merupakan langkah antisipasi BI dalam menghadapi ekspektasi kenaikan inflasi akibat kenaikan harga BBM non subsidi dan fluktuasi kenaikan harga bahan makanan, serta untuk menjaga stabilitas fundamental nilai tukar rupiah. BI menaikkan proyeksi inflasi tahun 2022 menjadi 5,24% yoy dari prediksi sebelumnya 4,6% yoy. Untuk inflasi inti diperkirakan di atas kisaran BI 4%, yaitu sekitar 4,15% yoy. Namun BI masih optimis dengan target pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan cenderung di kisaran atas 4,5%-5,3% yoy, berdasarkan data PDB RI Q2/2022 yang tumbuh 5,44% yoy.
IHSG pada perdagangan Selasa 23 Agustus 2022 ditutup menguat 0,78% pada level 7163. Saham sektor energi membukukan kenaikan terbesar, sedangkan saham sektor transportasi menjadi satu-satunya sektor yang melemah. Investor asing net buy Rp500,27 miliar, termasuk transaksi di pasar non reguler. Pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran support 7125/7080 dan resistance 7185/7230. Stock pick: BMRI, ASII, TLKM, PTBA, ADRO, UNTR, INDY, AKRA, MEDC, ELSA
Indeks di bursa Wall Street kembali ditutup melemah masih disebabkan oleh kekhawatiran akan pengetatan kebijakan moneter The Fed yang berlanjut. Saham sektor properti, kesehatan dan komunikasi mengalami koreksi terbesar. Sedangkan saham sektor energi membukukan kenaikan terbesar, seiring dengan kenaikan harga minyak mentah. Penguatan harga minyak mentah disebabkan oleh adanya komentar dari Arab Saudi mengenai potensi pemangkasan produksi minyak mentah oleh OPEC+ untuk menstabilkan harga. Selain itu, prospek penurunan cadangan minyak AS juga mendorong kenaikan harga minyak mentah. Harga emas rebound karena turunnya dollar AS dan yield US-Treasury.
Dari domestik, kemarin secara tak terduga BI menaikkan suku bunga BI7DRR sebesar 0,25% menjadi 3,75%. Untuk suku bunga deposit facility dan lending facility juga naik 0,25% masing-masing menjadi 3% dan 4,5%. Ini merupakan kenaikan yang pertama kalinya setelah selama 17 bulan berturut-turut, BI mempertahankan BI7DRR pada level 3,5%. Kenaikan suku bunga ini merupakan langkah antisipasi BI dalam menghadapi ekspektasi kenaikan inflasi akibat kenaikan harga BBM non subsidi dan fluktuasi kenaikan harga bahan makanan, serta untuk menjaga stabilitas fundamental nilai tukar rupiah. BI menaikkan proyeksi inflasi tahun 2022 menjadi 5,24% yoy dari prediksi sebelumnya 4,6% yoy. Untuk inflasi inti diperkirakan di atas kisaran BI 4%, yaitu sekitar 4,15% yoy. Namun BI masih optimis dengan target pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan cenderung di kisaran atas 4,5%-5,3% yoy, berdasarkan data PDB RI Q2/2022 yang tumbuh 5,44% yoy.
IHSG pada perdagangan Selasa 23 Agustus 2022 ditutup menguat 0,78% pada level 7163. Saham sektor energi membukukan kenaikan terbesar, sedangkan saham sektor transportasi menjadi satu-satunya sektor yang melemah. Investor asing net buy Rp500,27 miliar, termasuk transaksi di pasar non reguler. Pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran support 7125/7080 dan resistance 7185/7230. Stock pick: BMRI, ASII, TLKM, PTBA, ADRO, UNTR, INDY, AKRA, MEDC, ELSA
NEWS:
• RUPS ANTM setuju spin off sebagian usaha pertambangan nikel yang berlokasi di Halmahera Timur
• Smelter feronikel milik ANTM di Halmahera ditargetkan mulai beroperasi pada akhir kuartal I/2023
• EXCL berencana terbitkan surat utang senilai Rp3 triliun terdiri dari obligasi dan Sukuk Ijarah
• BBTN bekerja sama dengan Google Cloud Indonesia melalui partner lokalnya, MLPT, untuk meningkatkan inovasi layanan digital
• ERAA telah selesaikan buyback saham sebanyak 71,69 juta saham senilai Rp35,5 miliar dari total anggaran Rp319 miliar
• PALM berubah nama menjadi PT Provident Investasi Bersama Tbk dan berganti sektor usaha menjadi bidang investasi. PALM telah melakukan investasi ke MDKA dan berencana melakukan pembelian bersyarat saham MMLP sebanyak 100 juta lembar saham
• INKP akan lunasi obligasi dan sukuk senilai total Rp2 triliun yang jatuh tempo 10 Oktober 2022
• Hingga Juli 2022, kontrak baru ADHI sebesar Rp15,9 triliun, meningkat 104% yoy
• WSKT berencana rights issue sebanyak 8,7 miliar saham dengan target dana berasal dari PMN Rp3 triliun dan publik Rp1 triliun. Pelaksanaan rights issue ditargetkan berlangsung pada November 2022
• Anak usaha BNBR akan sediakan bus listrik untuk BRT Bandung Raya
• MEDC naikkan target produksi migas menjadi 170 mboepd tahun ini dari target sebelumnya 160 mboepd
Disclaimer:
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas Indonesia. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas Indonesia and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas Indonesia, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed. This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas Indonesia 2022
Published on 2022-08-24 07:01:36 (GMT +7)