24 Agust
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 23 Agustus 2017 ditutup menguat 0,57% pada level 5914. Sektor pertambangan mengalami penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp364,9 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah reaksi negatif dari pasar akan ancaman Trump untuk menutup pemerintahan jika kongres AS tidak mendanai pembangunan tembok di perbatasan AS dan Meksiko. Pelemahan indeks berkurang setelah Ketua DPR AS menyatakan tidak perlu adanya penutupan pemerintahan. Namun pasar masih diliputi kekhawatiran akibat menjelang batas waktu akan masih banyak kesepakatan-kesepakatan yang harus dilakukan mengenai pengeluaran dan kenaikan pinjaman pemerintah. Fitch Ratings menyatakan keterlambatan pemerintah AS untuk menaikkan batas atas utangnya akan mendorong Fitch untuk melakukan review atas peringkat utang AS dengan implikasi negatif. Menambah sentimen negatif, data penjualan rumah baru di AS secara tak terduga mengalami pelemahan pada bulan Juli menjadi 571 ribu dari bulan sebelumnya 630 ribu, serta lebih rendah dari estimasi 615 ribu. Sedangkan data cadangan minyak AS pada pekan lalu mengalami penurunan 3,3 juta barel, setelah pekan sebelumnya turun 8,9 juta barel. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5830 - 5940
News & Analysis
Laba Bersih BEST Turun 19,36% YoY
PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) meraih laba periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp172,29 miliar hingga periode 30 Juni 2017 turun 19,36% yoy dibandingkan laba Rp213,66 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan meningkat 16,6% yoy menjadi Rp425 miliar dari pendapatan Rp364,54 miliar di periode sama tahun sebelumnya dan beban pokok naik menjadi Rp132,03 miliar dari Rp95,75 miliar. Laba bruto menjadi Rp292,97 miliar meningkat dari Rp268,78 miliar. Namun laba sebelum beban pajak turun menjadi Rp173,97 miliar dari Rp217,43 miliar salah satunya karena penurunan tajam pendapatan lainnya menjadi Rp7,28 miliar dari Rp52,76 miliar tahun sebelumnya.
Pendapatan BIRD Membaik Berkat Kerja Sama Dengan Go-Jek
Kerja sama antara emiten transportasi darat, PT Blue Bird Tbk. (BIRD) dengan aplikasi online berbasis transportasi Go-Jek mulai membuahkan hasil. Dampak kerja sama dengan Go-Jek yang dimulai pada Februari 2017 cukup positif. Ada tren pembaikan pendapatan BIRD pada kuartal II/2017. Pendapatan pada kuartal I/2017 mencapai Rp1,03 triliun dan pada kuartal II/2017 mencapai Rp1,05 triliun. Sehingga pendapatan bersih pada semester I/2017 mencapai Rp2,08 triliun.
Penjualan Sawit dan Karet UNSP Dikurangi
PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) mencatat penjualan bersih sebesar Rp 743 miliar sepanjang semester I-2017. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, penjualan UNSP ini turun 3,5% dari Rp770 miliar di periode sama tahun lalu. Namun laba kotor UNSP meningkat menjadi Rp350 miliar dari Rp161 miliar, karena penjualan kelapa sawit dan karet dikurangi sehingga beban pokok penjualan pun berkurang yang mendorong kenaikan laba kotor. UNSP sengaja mengurangi penjualan kelapa sawit dan karet pada tahun ini untuk menjaga kualitas dan profitabilitas.
ASSA Dapat Pinjaman Rp300 Miliar
PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) telah menandatangani perjanjian kredit dengan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia pada 21 Agustus 2017 lalu. Pemberian fasilitas kredit diraih sebesar Rp300 miliar yang akan digunakan perseroan dalam rangka ekspansi bisnis. Sementara itu, perseroan menanggapi soal adanya fluktuasi harga sahamnya belakangan ini dimana disebutkan bahwa perseroan tidak memiliki rencana aksi korporasi yang signifikan dalam waktu dekat yang berakibat terhadap pencatatan saham perseroan di bursa.
TBIG Akan Terbitkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap III Rp500 Miliar
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap III 2017 senilai Rp500 miliar. Obligasi ini akan diterbitkan dengan jangka waktu tiga tahun dan indikasi tingkat bunga sekitar 8%-8,5%. Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp509,11 miliar sepanjang semester I/2017. Per 30 Juni 2017, TBIG tercatat memiliki 22.175 penyewaan dan 13.210 site telekomunikasi. Site telekomunikasi milik perseroan terdiri dari 13.158 menara telekomunikasi dan 52 jaringan DAS.
Mayoritas Hasil Penerbitan Obligasi TINS Untuk Belanja Modal
PT Timah Tbk (TINS) akan menerbitkan surat utang dengan plafon sebesar Rp 2,8 triliun. Untuk tahap pertama, nilai emisi yang diterbitkan Rp 1,5 triliun. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 1,05 triliun atau setara 70% dari perolehan dana akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan. Porsi ini masih dibagi lagi menjadi dua bagian, yakni 30% untuk rekondisi peralatan produksi dan 40% untuk peningkatan kapasitas produksi perusahaan. Sebesar Rp 450 miliar atau setara 30% dari perolehan dana surat utang TINS akan digunakan untuk pelunasan sebagian utang jangka pendek yang berasal dari fasilitas kredit modal kerja rupiah
Stock Pick
HRUM
Pada perdagangan kemarin saham HRUM kembali ditutup menguat pada level 2460. Pergerakan HRUM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2430-2490. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 2490
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI menguat ditutup di 7400. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7300-7500. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 7500
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat di level 15300. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 15150-15450. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di harga 15450
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 2900. Pergerakan BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2870-2930. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 2930
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA menguat ditutup di 19150. Pergerakan saham BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 19000-19325. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 19325
ADRO
Pada perdagangan kemarin saham ADRO menguat ditutup di 1955. Pergerakan saham ADRO selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1935-1975. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 1975
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 23 Agustus 2017 ditutup menguat 0,57% pada level 5914. Sektor pertambangan mengalami penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp364,9 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah reaksi negatif dari pasar akan ancaman Trump untuk menutup pemerintahan jika kongres AS tidak mendanai pembangunan tembok di perbatasan AS dan Meksiko. Pelemahan indeks berkurang setelah Ketua DPR AS menyatakan tidak perlu adanya penutupan pemerintahan. Namun pasar masih diliputi kekhawatiran akibat menjelang batas waktu akan masih banyak kesepakatan-kesepakatan yang harus dilakukan mengenai pengeluaran dan kenaikan pinjaman pemerintah. Fitch Ratings menyatakan keterlambatan pemerintah AS untuk menaikkan batas atas utangnya akan mendorong Fitch untuk melakukan review atas peringkat utang AS dengan implikasi negatif. Menambah sentimen negatif, data penjualan rumah baru di AS secara tak terduga mengalami pelemahan pada bulan Juli menjadi 571 ribu dari bulan sebelumnya 630 ribu, serta lebih rendah dari estimasi 615 ribu. Sedangkan data cadangan minyak AS pada pekan lalu mengalami penurunan 3,3 juta barel, setelah pekan sebelumnya turun 8,9 juta barel. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5830 - 5940
News & Analysis
Laba Bersih BEST Turun 19,36% YoY
PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) meraih laba periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp172,29 miliar hingga periode 30 Juni 2017 turun 19,36% yoy dibandingkan laba Rp213,66 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan meningkat 16,6% yoy menjadi Rp425 miliar dari pendapatan Rp364,54 miliar di periode sama tahun sebelumnya dan beban pokok naik menjadi Rp132,03 miliar dari Rp95,75 miliar. Laba bruto menjadi Rp292,97 miliar meningkat dari Rp268,78 miliar. Namun laba sebelum beban pajak turun menjadi Rp173,97 miliar dari Rp217,43 miliar salah satunya karena penurunan tajam pendapatan lainnya menjadi Rp7,28 miliar dari Rp52,76 miliar tahun sebelumnya.
Pendapatan BIRD Membaik Berkat Kerja Sama Dengan Go-Jek
Kerja sama antara emiten transportasi darat, PT Blue Bird Tbk. (BIRD) dengan aplikasi online berbasis transportasi Go-Jek mulai membuahkan hasil. Dampak kerja sama dengan Go-Jek yang dimulai pada Februari 2017 cukup positif. Ada tren pembaikan pendapatan BIRD pada kuartal II/2017. Pendapatan pada kuartal I/2017 mencapai Rp1,03 triliun dan pada kuartal II/2017 mencapai Rp1,05 triliun. Sehingga pendapatan bersih pada semester I/2017 mencapai Rp2,08 triliun.
Penjualan Sawit dan Karet UNSP Dikurangi
PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) mencatat penjualan bersih sebesar Rp 743 miliar sepanjang semester I-2017. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, penjualan UNSP ini turun 3,5% dari Rp770 miliar di periode sama tahun lalu. Namun laba kotor UNSP meningkat menjadi Rp350 miliar dari Rp161 miliar, karena penjualan kelapa sawit dan karet dikurangi sehingga beban pokok penjualan pun berkurang yang mendorong kenaikan laba kotor. UNSP sengaja mengurangi penjualan kelapa sawit dan karet pada tahun ini untuk menjaga kualitas dan profitabilitas.
ASSA Dapat Pinjaman Rp300 Miliar
PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) telah menandatangani perjanjian kredit dengan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia pada 21 Agustus 2017 lalu. Pemberian fasilitas kredit diraih sebesar Rp300 miliar yang akan digunakan perseroan dalam rangka ekspansi bisnis. Sementara itu, perseroan menanggapi soal adanya fluktuasi harga sahamnya belakangan ini dimana disebutkan bahwa perseroan tidak memiliki rencana aksi korporasi yang signifikan dalam waktu dekat yang berakibat terhadap pencatatan saham perseroan di bursa.
TBIG Akan Terbitkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap III Rp500 Miliar
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap III 2017 senilai Rp500 miliar. Obligasi ini akan diterbitkan dengan jangka waktu tiga tahun dan indikasi tingkat bunga sekitar 8%-8,5%. Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp509,11 miliar sepanjang semester I/2017. Per 30 Juni 2017, TBIG tercatat memiliki 22.175 penyewaan dan 13.210 site telekomunikasi. Site telekomunikasi milik perseroan terdiri dari 13.158 menara telekomunikasi dan 52 jaringan DAS.
Mayoritas Hasil Penerbitan Obligasi TINS Untuk Belanja Modal
PT Timah Tbk (TINS) akan menerbitkan surat utang dengan plafon sebesar Rp 2,8 triliun. Untuk tahap pertama, nilai emisi yang diterbitkan Rp 1,5 triliun. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 1,05 triliun atau setara 70% dari perolehan dana akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan. Porsi ini masih dibagi lagi menjadi dua bagian, yakni 30% untuk rekondisi peralatan produksi dan 40% untuk peningkatan kapasitas produksi perusahaan. Sebesar Rp 450 miliar atau setara 30% dari perolehan dana surat utang TINS akan digunakan untuk pelunasan sebagian utang jangka pendek yang berasal dari fasilitas kredit modal kerja rupiah
Stock Pick
HRUM
Pada perdagangan kemarin saham HRUM kembali ditutup menguat pada level 2460. Pergerakan HRUM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2430-2490. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 2490
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI menguat ditutup di 7400. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7300-7500. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 7500
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat di level 15300. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 15150-15450. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di harga 15450
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 2900. Pergerakan BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2870-2930. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 2930
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA menguat ditutup di 19150. Pergerakan saham BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 19000-19325. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 19325
ADRO
Pada perdagangan kemarin saham ADRO menguat ditutup di 1955. Pergerakan saham ADRO selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1935-1975. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 1975
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-08-25 07:18:47 (GMT +7)