24 Agus
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 19 Agustus 2020 ditutup melemah 0,42% pada level 5272. Sektor aneka industri mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp325,45 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada akhir pekan lalu ditutup menguat dengan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite ditutup pada rekor tertinggi. Faktor positif berasal dari data aktivitas manufaktur AS pada bulan Agustus meningkat pada level 53,6 dari 50,9 dan lebih tinggi dari estimasi 51,9. Data ini mengalami kenaikan terbesar sejak Januari 2019, ditopang oleh kenaikan order baru dan output seiring dengan dibukanya kembali bisnis. Data penjualan rumah juga mengalami kenaikan selama dua bulan berturut-turut pada bulan Juli. Reli pada saham Apple menjadi kontributor utama penguatan indeks S&P500 dan Nasdaq. Data initial claims yang kembali naik serta belum tercapainya kesepakatan mengenai paket stimulus baru menjadi faktor negatif. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya indeks harga rumah S&P Case Shiller dan FHFA, new home sales, consumer confidence, durable goods orders, pending home sales, personal income, serta personal spending. Dari domestik, data ekonomi yang akan dirilis diantaranya penjualan otomotif dan pertumbuhan kredit. IHSG hari ini diperkirakan mixed. Indeks diperkirakan bergerak di level 5200 - 5320
News & Analysis
JKSY Akan Rights Issue 1,69 Miliar Saham Dengan Target Dana Rp84,97 Miliar
PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) akan segera melakukan aksi Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang telah mendapatkan persetujuan pemegang saham pada akhir tahun ini. JSKY telah memeroleh persetujuan untuk rights issue dari RUPSLB. JSKY berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,69 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp50 per saham. Sehingga, JSKY akan mendapatkan sekitar Rp84,97 miliar lewat aksi korporasi ini. Dana yang dihimpun tersebut seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja setelah dikurangi biaya-biaya emisi. Apabila pemegang saham tidak menggunakan haknya untuk memesan efek terlebih dahulu, persentase kepemilikan saham secara keseluruhan akan terdilusi sebesar maksimum 45,54%.
ASSA Berencana Rights Issue 1,13 Miliar Saham
PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mendapatkan persetujuan para pemegang saham untuk melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue. Aksi korporasi ini dapat meningkatkan pendapatan usaha dan nilai aset perseroan. Dana hasil rights issue akan digunakan untuk pengembangan anak usaha ASSA. Dana hasil aksi korporasi ini nantinya juga akan digunakan untuk memperbesar kapasitas bisnis kurir (express courier) melalui Anteraja dan juga Titipaja sebagai inisiatif terbaru dalam mewujudkan fasilitas e-fulfillment menuju end- to-end logistics. ASSA berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,13 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham yang terbit dari hasil penukaran obligasi konversi. Jika pemegang saham tidak melakukan haknya, maka kepemilikan saham akan terdilusi maksimal 25%.
TBIG Berencana Terbitkan Obligasi Senilai Rp700 Miliar
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berencana menerbitkan obligasi sebanyak-banyaknya Rp700 miliar. Rencana tersebut merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan dengan total target dana Rp7 triliun. Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I Tahun 2020 akan diterbitkan dalam dua seri dengan tenor 1 tahun dan 3 tahun. Obligasi yang akan diterbitkan oleh TBIG telah mendapat peringkat AA- dari lembaga pemeringkat Fitch.yang diperoleh dari hasil penerbitan obligasi, setelah dikurangi biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk melunasi sebagian utang pokok Obligasi Berkelanjutan II Tahap III pada tanggal jatuh tempo.
Anak Usaha BOSS Mendapatkan Putusan PKPU Sementara
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhkan putusan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Sementara kepada PT Bangun Olahsarana Sukses (BOS). Perusahaan ini merupakan satu dari empat anak usaha PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk. (BOSS). Bangun Olahsarana bersama tiga perusahaan lainnya yakni PT Pratama Bersama, PT Energi Amzal Bersama, dan PT Pratama Buana Sentosa menjadi pemegang konsesi milik BOSS dalam satu kawasan seluas 16.000 hektare.
PPRO Berkomitmen Lunasi Utang MTN Senilai Rp1,2 Triliun
PT PP Properti Tbk. (PPRO)berkomitmen untuk melunasi utang senilai Rp1,2 triliun yang jatuh tempo pada Agustus 2020 hingga akhir tahun. Saat ini beberapa strategi yang dilakukan PPRO untuk meningkatkan likuiditas, antara lain melakukan bulk sales reguler, divestasi lahan, divestasi saham anak perusahaan dan divestasi mal. Diharapkan dari usaha-usaha tersebut dapat menghimpun dana yang cukup. Untuk mengantisipasi kemungkinanmiss-match cashflowyang terjadi karena situasi pandemi Covid-19 saat ini, PTPP telah memberikan pinjaman kepada PPRO sebesar Rp295 miliar yang sebagian telah terealisasi dibulan Juli 2020.
RALS Bagi Dividen Rp50/saham Dengan Yield 7,7%
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS)membagikan dividen Rp337,22 miliar bagi para pemegang sahamnya untuk tahun buku 2019 pada 18 September 2020. Dividen itu sekitar 52% dari total laba bersih perseroan yang sebesar Rp647,89 miliar sebagai deviden tunai yang artinya tiap saham mendapatkan Rp50 per saham. Dividen itu memberikan yield 7,7% pada harga Rp650/saham
Stock Pick
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT ditutup menguat dilevel harga 660. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 650-670. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 675
SMRA
Pada perdagangan kemarin saham SMRA ditutup menguat pada 585. SMRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 575-595
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 600
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat dilevel harga 615. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak 605-625.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 630
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat dilevel harga 6375. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di 6275-6450.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6475
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 3050. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3010-3090. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3100
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 1505. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1485-1525. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1530
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2020
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 19 Agustus 2020 ditutup melemah 0,42% pada level 5272. Sektor aneka industri mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp325,45 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada akhir pekan lalu ditutup menguat dengan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite ditutup pada rekor tertinggi. Faktor positif berasal dari data aktivitas manufaktur AS pada bulan Agustus meningkat pada level 53,6 dari 50,9 dan lebih tinggi dari estimasi 51,9. Data ini mengalami kenaikan terbesar sejak Januari 2019, ditopang oleh kenaikan order baru dan output seiring dengan dibukanya kembali bisnis. Data penjualan rumah juga mengalami kenaikan selama dua bulan berturut-turut pada bulan Juli. Reli pada saham Apple menjadi kontributor utama penguatan indeks S&P500 dan Nasdaq. Data initial claims yang kembali naik serta belum tercapainya kesepakatan mengenai paket stimulus baru menjadi faktor negatif. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya indeks harga rumah S&P Case Shiller dan FHFA, new home sales, consumer confidence, durable goods orders, pending home sales, personal income, serta personal spending. Dari domestik, data ekonomi yang akan dirilis diantaranya penjualan otomotif dan pertumbuhan kredit. IHSG hari ini diperkirakan mixed. Indeks diperkirakan bergerak di level 5200 - 5320
News & Analysis
JKSY Akan Rights Issue 1,69 Miliar Saham Dengan Target Dana Rp84,97 Miliar
PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) akan segera melakukan aksi Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang telah mendapatkan persetujuan pemegang saham pada akhir tahun ini. JSKY telah memeroleh persetujuan untuk rights issue dari RUPSLB. JSKY berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,69 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp50 per saham. Sehingga, JSKY akan mendapatkan sekitar Rp84,97 miliar lewat aksi korporasi ini. Dana yang dihimpun tersebut seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja setelah dikurangi biaya-biaya emisi. Apabila pemegang saham tidak menggunakan haknya untuk memesan efek terlebih dahulu, persentase kepemilikan saham secara keseluruhan akan terdilusi sebesar maksimum 45,54%.
ASSA Berencana Rights Issue 1,13 Miliar Saham
PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mendapatkan persetujuan para pemegang saham untuk melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue. Aksi korporasi ini dapat meningkatkan pendapatan usaha dan nilai aset perseroan. Dana hasil rights issue akan digunakan untuk pengembangan anak usaha ASSA. Dana hasil aksi korporasi ini nantinya juga akan digunakan untuk memperbesar kapasitas bisnis kurir (express courier) melalui Anteraja dan juga Titipaja sebagai inisiatif terbaru dalam mewujudkan fasilitas e-fulfillment menuju end- to-end logistics. ASSA berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,13 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham yang terbit dari hasil penukaran obligasi konversi. Jika pemegang saham tidak melakukan haknya, maka kepemilikan saham akan terdilusi maksimal 25%.
TBIG Berencana Terbitkan Obligasi Senilai Rp700 Miliar
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berencana menerbitkan obligasi sebanyak-banyaknya Rp700 miliar. Rencana tersebut merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan dengan total target dana Rp7 triliun. Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I Tahun 2020 akan diterbitkan dalam dua seri dengan tenor 1 tahun dan 3 tahun. Obligasi yang akan diterbitkan oleh TBIG telah mendapat peringkat AA- dari lembaga pemeringkat Fitch.yang diperoleh dari hasil penerbitan obligasi, setelah dikurangi biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk melunasi sebagian utang pokok Obligasi Berkelanjutan II Tahap III pada tanggal jatuh tempo.
Anak Usaha BOSS Mendapatkan Putusan PKPU Sementara
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhkan putusan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Sementara kepada PT Bangun Olahsarana Sukses (BOS). Perusahaan ini merupakan satu dari empat anak usaha PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk. (BOSS). Bangun Olahsarana bersama tiga perusahaan lainnya yakni PT Pratama Bersama, PT Energi Amzal Bersama, dan PT Pratama Buana Sentosa menjadi pemegang konsesi milik BOSS dalam satu kawasan seluas 16.000 hektare.
PPRO Berkomitmen Lunasi Utang MTN Senilai Rp1,2 Triliun
PT PP Properti Tbk. (PPRO)berkomitmen untuk melunasi utang senilai Rp1,2 triliun yang jatuh tempo pada Agustus 2020 hingga akhir tahun. Saat ini beberapa strategi yang dilakukan PPRO untuk meningkatkan likuiditas, antara lain melakukan bulk sales reguler, divestasi lahan, divestasi saham anak perusahaan dan divestasi mal. Diharapkan dari usaha-usaha tersebut dapat menghimpun dana yang cukup. Untuk mengantisipasi kemungkinanmiss-match cashflowyang terjadi karena situasi pandemi Covid-19 saat ini, PTPP telah memberikan pinjaman kepada PPRO sebesar Rp295 miliar yang sebagian telah terealisasi dibulan Juli 2020.
RALS Bagi Dividen Rp50/saham Dengan Yield 7,7%
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS)membagikan dividen Rp337,22 miliar bagi para pemegang sahamnya untuk tahun buku 2019 pada 18 September 2020. Dividen itu sekitar 52% dari total laba bersih perseroan yang sebesar Rp647,89 miliar sebagai deviden tunai yang artinya tiap saham mendapatkan Rp50 per saham. Dividen itu memberikan yield 7,7% pada harga Rp650/saham
Stock Pick
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT ditutup menguat dilevel harga 660. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 650-670. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 675
SMRA
Pada perdagangan kemarin saham SMRA ditutup menguat pada 585. SMRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 575-595
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 600
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat dilevel harga 615. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak 605-625.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 630
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat dilevel harga 6375. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di 6275-6450.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6475
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 3050. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3010-3090. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3100
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 1505. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1485-1525. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1530
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2020
Published on 2020-08-24 08:41:23 (GMT +7)