23 Mei
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Rabu 22 Mei 2019 ditutup melemah 0,19% pada level 5939. Sektor infrastruktur mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp 702,92 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat meningkatnya kembali ketegangan perang dagang antara AS dan China. Sehari setelah AS memberi keringanan sanksi terhadap Huawei, terdapat laporan bahwa AS dapat memberlakukan sanksi pembatasan terhadap perusahaan teknologi China lainnya. AS sedang mempertimbangkan untuk memberikan sanksi terhadap perusahaan kamera pengawas asal China yaitu Hikvision. Kekhawatiran akan adanya tambahan perusahaan yang mendapat sanksi membuat pasar cemas bahwa Trump sebenarnya tidak berniat mencapai perdamaian perang dagang. Sementara itu minutes dari pertemuan The Fed digambarkan para pejabat sepakat bahwa metode untuk menahan kenaikan suku bunga masih akan berlaku dalam beberapa waktu ke depan. Minutes tersebut menguatkan komentar Chairman The Fed sebelumnya, bahwa rendahnya laju inflasi bersifat sementara dan The Fed masih optimis dengan prospek ekonomi AS tahun ini, sebelum Trump menaikkan tarif impor terhadap produk dari China. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5880 - 6020
News & Analysis
BDMN Tawarkan Obligasi Rp 2 Triliun
PT Bank Danamon Tbk (BDMN) menawarkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2019 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp2 triliun. Obligasi ini terdiri dari dua seri yakni Seri A dengan jumlah pokok Rp1,148 triliun dengan bunga 7,55% per tahun dan jangka waktu 370 hari sedangkan seri B dengan jumlah Rp852 miliar dengan bunga 8,55% dan jangka waktu 36 bulan. Fitch Ratings Indonesia memberikan peringkat AAA untuk obligasi ini dimana PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas serta PT Maybank Kim Eng Sekuritas menjadi penjamin pelaksana emisi dengan wali amanat Bank BRI.
SRTG Akan Bagi Dividen Rp100/saham
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) memutuskan untuk melakukan pembagian dividen. Nilai dividen yang dibagikan perseroan kepada pemegang saham sejumlah Rp298,4 miliar atau 2,9% atau Rp100 per saham (pada harga penutupan 21 Mei 2019). Dividen yang diberikan meningkat 48,6% dibandingkan dengan jumlah dividen tahun sebelumnya. Perseroan membukukan pendapatan dividen sebesar Rp900 miliar yang disumbangkan oleh PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT Provident Agro Tbk (PALM) dan perusahaan investee lainnya.
KLBF Akan Bagi Dividen Rp26/saham
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) akan membagikan dividen sebesar Rp26 per saham kepada pemegang sahamnya. Besaran dividen yang akan dibagikan itu sebesar 50% dari perolehan laba perusahaan di sepanjang tahun 2018. Artinya, perusahaan bakal membayarkan dividen tersebut sebesar Rp1,22 triliun.berhasil meraih laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp2,46 triliun hingga periode 31 Desember 2018. Angka ini meningkat dari laba Rp2,40 triliun di periode sama tahun sebelumnya.
MEDC Selesaikan Akuisisi Ophir Energy Senilai 408,4 Juta Poundsterling
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengumumkan keberhasilan penyelesaian akuisisi Ophir Energy Plc terhadap seluruh penawaran tunai yang direkomendasikan dengan nilai 408,4 juta poundsterling. Aset Ophir sangat melengkapi portofolio MEDC yang ada dan gabungan bisnis ini menjadikan Perseroan sebagai pelaku usaha minyak dan gas regional yang terkemuka di Asia Tenggara. Akuisisi Ophir ini akan meningkatkan proforma produksi Perseroan tahun 2019 sebesar 29% yakni 110 Mboepd, dan gabungan cadangan 2P dan sumber daya 2C4 naik sebesar 86% menjadi 1.439 MMboe.
TRAM Siapkan Capex Untuk Biayai Kerja Sama Dengan Anak Usaha ADRO
PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) tengah menyiapkan belanja modal ataucapital expenditure(capex) besar. Dana itu dianggarkan untuk menindaklanjuti kerjasama dengan anak usaha Adaro Group, yakni PT Alam Tri Abadi. Kerjasama tersebut menyangkut pengembangan logistik dan infrastruktur pertambangan di Kalimantan. Untuk mencukupi dana atas keperluan tersebut, manajemen TRAM pun menyiapkan sejumlah Opsi. Mulai dari melakukan rights issue, penerbitan surat utang, atau kombinasi dari keduanya. Saat ini, TRAM masih melakukanfeasibility study(FS) untuk pengerjaan proyek maupun menentukan pendanaan.
IPCC Siapkan Capex Rp338 Miliar Untuk Bangun Parkir Vertikal
PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) tahun ini menyiapkan belanja modal sebesar Rp 338 miliar. Belanja modal IPCC tahun ini disiapkan untuk pembangunan parkir vertikal. Pembangunan gedung vertikal memakan biaya sebesar Rp 100 miliar. Dari total belanja modal sebesar Rp 338 miliar, pada kuartal I-2019 IPCC menyerap sebesar 10% belanja modal. Belanja modal IPCC tahun ini berasal dari kas internal dan dana perolehan bersih dari penawaran umum saham perdana
Stock Pick
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 7000. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6900-7100.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7150
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3770. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3730-3810.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3820
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2330. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2300-2360
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2370
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT ditutup menguat pada level harga 1695. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1675-1715.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1720
LSIP
Pada perdagangan kemarin saham LSIP ditutup menguat pada level harga 1095. LSIP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1075-1110.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1110
AALI
Pada perdagangan kemarin saham AALI ditutup menguat dilevel harga 10400. AALI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 10250-10525.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 10550
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Rabu 22 Mei 2019 ditutup melemah 0,19% pada level 5939. Sektor infrastruktur mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp 702,92 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat meningkatnya kembali ketegangan perang dagang antara AS dan China. Sehari setelah AS memberi keringanan sanksi terhadap Huawei, terdapat laporan bahwa AS dapat memberlakukan sanksi pembatasan terhadap perusahaan teknologi China lainnya. AS sedang mempertimbangkan untuk memberikan sanksi terhadap perusahaan kamera pengawas asal China yaitu Hikvision. Kekhawatiran akan adanya tambahan perusahaan yang mendapat sanksi membuat pasar cemas bahwa Trump sebenarnya tidak berniat mencapai perdamaian perang dagang. Sementara itu minutes dari pertemuan The Fed digambarkan para pejabat sepakat bahwa metode untuk menahan kenaikan suku bunga masih akan berlaku dalam beberapa waktu ke depan. Minutes tersebut menguatkan komentar Chairman The Fed sebelumnya, bahwa rendahnya laju inflasi bersifat sementara dan The Fed masih optimis dengan prospek ekonomi AS tahun ini, sebelum Trump menaikkan tarif impor terhadap produk dari China. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5880 - 6020
News & Analysis
BDMN Tawarkan Obligasi Rp 2 Triliun
PT Bank Danamon Tbk (BDMN) menawarkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2019 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp2 triliun. Obligasi ini terdiri dari dua seri yakni Seri A dengan jumlah pokok Rp1,148 triliun dengan bunga 7,55% per tahun dan jangka waktu 370 hari sedangkan seri B dengan jumlah Rp852 miliar dengan bunga 8,55% dan jangka waktu 36 bulan. Fitch Ratings Indonesia memberikan peringkat AAA untuk obligasi ini dimana PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas serta PT Maybank Kim Eng Sekuritas menjadi penjamin pelaksana emisi dengan wali amanat Bank BRI.
SRTG Akan Bagi Dividen Rp100/saham
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) memutuskan untuk melakukan pembagian dividen. Nilai dividen yang dibagikan perseroan kepada pemegang saham sejumlah Rp298,4 miliar atau 2,9% atau Rp100 per saham (pada harga penutupan 21 Mei 2019). Dividen yang diberikan meningkat 48,6% dibandingkan dengan jumlah dividen tahun sebelumnya. Perseroan membukukan pendapatan dividen sebesar Rp900 miliar yang disumbangkan oleh PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT Provident Agro Tbk (PALM) dan perusahaan investee lainnya.
KLBF Akan Bagi Dividen Rp26/saham
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) akan membagikan dividen sebesar Rp26 per saham kepada pemegang sahamnya. Besaran dividen yang akan dibagikan itu sebesar 50% dari perolehan laba perusahaan di sepanjang tahun 2018. Artinya, perusahaan bakal membayarkan dividen tersebut sebesar Rp1,22 triliun.berhasil meraih laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp2,46 triliun hingga periode 31 Desember 2018. Angka ini meningkat dari laba Rp2,40 triliun di periode sama tahun sebelumnya.
MEDC Selesaikan Akuisisi Ophir Energy Senilai 408,4 Juta Poundsterling
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengumumkan keberhasilan penyelesaian akuisisi Ophir Energy Plc terhadap seluruh penawaran tunai yang direkomendasikan dengan nilai 408,4 juta poundsterling. Aset Ophir sangat melengkapi portofolio MEDC yang ada dan gabungan bisnis ini menjadikan Perseroan sebagai pelaku usaha minyak dan gas regional yang terkemuka di Asia Tenggara. Akuisisi Ophir ini akan meningkatkan proforma produksi Perseroan tahun 2019 sebesar 29% yakni 110 Mboepd, dan gabungan cadangan 2P dan sumber daya 2C4 naik sebesar 86% menjadi 1.439 MMboe.
TRAM Siapkan Capex Untuk Biayai Kerja Sama Dengan Anak Usaha ADRO
PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) tengah menyiapkan belanja modal ataucapital expenditure(capex) besar. Dana itu dianggarkan untuk menindaklanjuti kerjasama dengan anak usaha Adaro Group, yakni PT Alam Tri Abadi. Kerjasama tersebut menyangkut pengembangan logistik dan infrastruktur pertambangan di Kalimantan. Untuk mencukupi dana atas keperluan tersebut, manajemen TRAM pun menyiapkan sejumlah Opsi. Mulai dari melakukan rights issue, penerbitan surat utang, atau kombinasi dari keduanya. Saat ini, TRAM masih melakukanfeasibility study(FS) untuk pengerjaan proyek maupun menentukan pendanaan.
IPCC Siapkan Capex Rp338 Miliar Untuk Bangun Parkir Vertikal
PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) tahun ini menyiapkan belanja modal sebesar Rp 338 miliar. Belanja modal IPCC tahun ini disiapkan untuk pembangunan parkir vertikal. Pembangunan gedung vertikal memakan biaya sebesar Rp 100 miliar. Dari total belanja modal sebesar Rp 338 miliar, pada kuartal I-2019 IPCC menyerap sebesar 10% belanja modal. Belanja modal IPCC tahun ini berasal dari kas internal dan dana perolehan bersih dari penawaran umum saham perdana
Stock Pick
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 7000. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6900-7100.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7150
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3770. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3730-3810.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3820
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2330. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2300-2360
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2370
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT ditutup menguat pada level harga 1695. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1675-1715.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1720
LSIP
Pada perdagangan kemarin saham LSIP ditutup menguat pada level harga 1095. LSIP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1075-1110.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1110
AALI
Pada perdagangan kemarin saham AALI ditutup menguat dilevel harga 10400. AALI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 10250-10525.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 10550
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-05-23 07:48:29 (GMT +7)