23 Mei
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 20 Mei 2018 ditutup menguat 0,30% pada level 5751. Saham sektor aneka industri mengalami kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp353,94 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat kekhawatiran akan ketidakpastian hasil dari negosiasi dagang antara AS dan China. Selain itu koreksi pada saham sektor energi dan industri juga mendorong pelemahan indeks. Trump menyatakan tidak senang dengan hasil negosiasi antara AS dan China serta berencana memberikan denda kepada perusahaan telekomunikasi milik China, ZTE. Sebelumnya juga diberitakan AS akan memberlakukan tarif impor baja yang berasal dari China namun diimpor dari Vietnam untuk menghindari anti dumping. Pada awal sesi indeks sempat menguat setelah China mengumumkan akan menurunkan tarif impor mobil penumpang menjadi 15%. Trump juga menyatakan ada perubahan dengan rencana pertemuan dengan Korea Utara, tidak akan terjadi pada 12 Juni. Sementara itu saham sektor keuangan mengalami kenaikan karena adanya harapan bahwa UU yang akan mempermudah aturan bagi perbankan akan selesai dalam pekan ini.Pasar menantikan FOMC minutes yang akan dirilis nanti malam. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak menguat. IHSG bergerak dikisaran level 5710 - 5845
News & Analysis
RANC Targetkan Laba Bersih Meningkat 5%
PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) menargetkan total pendapatan bersih tahun 2018 tumbuh 5% menjadi Rp2,3 triliun dengan target laba bersih Rp40 miliar. Perseroan juga akan membuka empat toko baru dimana toko baru itu terdiri dari satu toko Ranch Market dan tiga Farmers Market yang kesemuanya di Jakarta. Rencananya perseroan menganggarkan belanja modal atau capex sebesar Rp65 miliar terutama untuk pembukaan toko baru, renovasi toko dan pengembangan sistem informasi teknologi yang berasal dari dana internal dan hutang bank. Sepanjang 2017 lalu, perseroan memiliki total 34 toko atau bertambah 7 toko dibandingkan tahun sebelumnya.
Per April, Penjualan MYOR Tumbuh 14,3%
Hingga periode Januari-April 2018, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) sudah mencatat penjualan sebesar Rp7,445 triliun naik 14,3% jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. Laba usaha dalam periode tersebut juga naik 9,6% menjadi Rp809 miliar dari laba usaha Rp738 miliar tahun sebelumnya sedangkan laba bersih meningkat 35,8% menjadi Rp630 miliar dari laba bersih Rp464 miliar tahun sebelumnya. MYOR memproyeksikan penjualan sepanjang tahun 2018 sebesar Rp22,97 triliun atau naik 10,3% dari realisasi penjualan 2017 yang Rp20,81 triliun dan laba bersih tahun ini ditargetkan tumbuh 5,2% menjadi Rp1,716 triliun dari laba 2017 yang Rp1,631 triliun.
MABA Berencana Private Placement 9,76% Saham
PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA) berniat melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada investor yang merupakan pihak-pihak terafiliasi maupun tidak. Jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak-banyaknya 1.500.000.000 saham atau sebesar 9,76% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam rangka pembiayaan kegiatan usaha perseroan dan modal kerja perseroan. Harga pelaksanaan sekurang-kurangnya Rp661 per saham yakni harga rata-rata penutupan saham dalam kurun waktu 25 hari di pasar reguler sebelum pengumuman. Dengan asumsi seluruh saham diterbitkan dalam PMTHMETD ini, maka pemegang saham perseroan akan terkena dilusi kepemilikan sebanyak-banyaknya 8,89%.
MDRN Berencana Private Placement Untuk Konversi Sebagian Utang
PT Modern Internasional Tbk (MDRN) berniat melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (private placement) dalam rangka restrukturisasi melalui konversi sebagian utang perseroan kepada PT Bukit Hedama Permai (BHP). Dalam transaksi ini perseroan akan menerbitkan sebanyak 457.469.799 lembar saham baru atau sebanyak 10% dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan dengan nominal Rp100 per saham atau setara Rp45,75 miliar. Rencana transaksi ini merupakan transaksi afiliasi mengingat BHP merupakan pemegang saham dari perseroan dan Sungkono Honoris merupakan Direktur Perseroan dari BHP.
ALDO Targetkan Pertumbuhan Laba Sebesar 72%
PT Alkindo Naratama TBk (ALDO) menargetkan pertumbuhan laba sebesar 72% tahun 2018 ini menjadi Rp23 miliar dibandingkan pencapaian laba pada tahun 2017 yang sebesar Rp13 miliar. Penjualan bersih ditargetkan tumbuh 12% menjadi Rp794 miliar tahun ini dari tahun 2017 yang mencapai Rp709 miliar dan laba kotor tumbuh 21% menjadi Rp145 miliar dari laba kotor 2017 yang sebesar Rp120 miliar. Sementara untuk pertumbuhan aset ditargetkan sebesar 10% menjadi Rp546 miliar di 2018 dari jumlah aset Rp499 miliar di tahun 2017. Di triwulan pertama 2018 perusahaan produsen papertube ini meraih laba sebesar Rp6,44 miliar dengan pendapatan mencapai Rp205 miliar.
Per April Penjualan Alat Berat UNTR Tumbuh 39%
PT United Tractors Tbk. (UNTR) melaporkan penjualan alat berat merek Komatsu pada Januari—April 2018 mencapai 1.656 unit, naik 39,63% yoy dari sebelumnya 1.186 unit. Pasar dari sektor pertambangan berkontribusi 57%, selanjutnya konstruksi 22%, agribisnis 13%, dan kehutanan 8%. Pencapaian itu membuat pangsa pasar perusahaan sepanjang Januari—April 2018 mencapai 35%
Stock Pick
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali ditutup pada level 6950. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6850-7025.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7025
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP kembali ditutup menguat pada level 2440. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2410-2480.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2480
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup pada level 3470. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3430-3520
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3520
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT kembali ditutup pada 2190. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2170-2220.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2220
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA ditutup pada level 4710. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4650-4760.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4760
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup pada level 6550. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6500-6625.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6625
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA ditutup pada level 22000. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 21800-22250
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 22300
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 20 Mei 2018 ditutup menguat 0,30% pada level 5751. Saham sektor aneka industri mengalami kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp353,94 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat kekhawatiran akan ketidakpastian hasil dari negosiasi dagang antara AS dan China. Selain itu koreksi pada saham sektor energi dan industri juga mendorong pelemahan indeks. Trump menyatakan tidak senang dengan hasil negosiasi antara AS dan China serta berencana memberikan denda kepada perusahaan telekomunikasi milik China, ZTE. Sebelumnya juga diberitakan AS akan memberlakukan tarif impor baja yang berasal dari China namun diimpor dari Vietnam untuk menghindari anti dumping. Pada awal sesi indeks sempat menguat setelah China mengumumkan akan menurunkan tarif impor mobil penumpang menjadi 15%. Trump juga menyatakan ada perubahan dengan rencana pertemuan dengan Korea Utara, tidak akan terjadi pada 12 Juni. Sementara itu saham sektor keuangan mengalami kenaikan karena adanya harapan bahwa UU yang akan mempermudah aturan bagi perbankan akan selesai dalam pekan ini.Pasar menantikan FOMC minutes yang akan dirilis nanti malam. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak menguat. IHSG bergerak dikisaran level 5710 - 5845
News & Analysis
RANC Targetkan Laba Bersih Meningkat 5%
PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) menargetkan total pendapatan bersih tahun 2018 tumbuh 5% menjadi Rp2,3 triliun dengan target laba bersih Rp40 miliar. Perseroan juga akan membuka empat toko baru dimana toko baru itu terdiri dari satu toko Ranch Market dan tiga Farmers Market yang kesemuanya di Jakarta. Rencananya perseroan menganggarkan belanja modal atau capex sebesar Rp65 miliar terutama untuk pembukaan toko baru, renovasi toko dan pengembangan sistem informasi teknologi yang berasal dari dana internal dan hutang bank. Sepanjang 2017 lalu, perseroan memiliki total 34 toko atau bertambah 7 toko dibandingkan tahun sebelumnya.
Per April, Penjualan MYOR Tumbuh 14,3%
Hingga periode Januari-April 2018, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) sudah mencatat penjualan sebesar Rp7,445 triliun naik 14,3% jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. Laba usaha dalam periode tersebut juga naik 9,6% menjadi Rp809 miliar dari laba usaha Rp738 miliar tahun sebelumnya sedangkan laba bersih meningkat 35,8% menjadi Rp630 miliar dari laba bersih Rp464 miliar tahun sebelumnya. MYOR memproyeksikan penjualan sepanjang tahun 2018 sebesar Rp22,97 triliun atau naik 10,3% dari realisasi penjualan 2017 yang Rp20,81 triliun dan laba bersih tahun ini ditargetkan tumbuh 5,2% menjadi Rp1,716 triliun dari laba 2017 yang Rp1,631 triliun.
MABA Berencana Private Placement 9,76% Saham
PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA) berniat melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada investor yang merupakan pihak-pihak terafiliasi maupun tidak. Jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak-banyaknya 1.500.000.000 saham atau sebesar 9,76% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam rangka pembiayaan kegiatan usaha perseroan dan modal kerja perseroan. Harga pelaksanaan sekurang-kurangnya Rp661 per saham yakni harga rata-rata penutupan saham dalam kurun waktu 25 hari di pasar reguler sebelum pengumuman. Dengan asumsi seluruh saham diterbitkan dalam PMTHMETD ini, maka pemegang saham perseroan akan terkena dilusi kepemilikan sebanyak-banyaknya 8,89%.
MDRN Berencana Private Placement Untuk Konversi Sebagian Utang
PT Modern Internasional Tbk (MDRN) berniat melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (private placement) dalam rangka restrukturisasi melalui konversi sebagian utang perseroan kepada PT Bukit Hedama Permai (BHP). Dalam transaksi ini perseroan akan menerbitkan sebanyak 457.469.799 lembar saham baru atau sebanyak 10% dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan dengan nominal Rp100 per saham atau setara Rp45,75 miliar. Rencana transaksi ini merupakan transaksi afiliasi mengingat BHP merupakan pemegang saham dari perseroan dan Sungkono Honoris merupakan Direktur Perseroan dari BHP.
ALDO Targetkan Pertumbuhan Laba Sebesar 72%
PT Alkindo Naratama TBk (ALDO) menargetkan pertumbuhan laba sebesar 72% tahun 2018 ini menjadi Rp23 miliar dibandingkan pencapaian laba pada tahun 2017 yang sebesar Rp13 miliar. Penjualan bersih ditargetkan tumbuh 12% menjadi Rp794 miliar tahun ini dari tahun 2017 yang mencapai Rp709 miliar dan laba kotor tumbuh 21% menjadi Rp145 miliar dari laba kotor 2017 yang sebesar Rp120 miliar. Sementara untuk pertumbuhan aset ditargetkan sebesar 10% menjadi Rp546 miliar di 2018 dari jumlah aset Rp499 miliar di tahun 2017. Di triwulan pertama 2018 perusahaan produsen papertube ini meraih laba sebesar Rp6,44 miliar dengan pendapatan mencapai Rp205 miliar.
Per April Penjualan Alat Berat UNTR Tumbuh 39%
PT United Tractors Tbk. (UNTR) melaporkan penjualan alat berat merek Komatsu pada Januari—April 2018 mencapai 1.656 unit, naik 39,63% yoy dari sebelumnya 1.186 unit. Pasar dari sektor pertambangan berkontribusi 57%, selanjutnya konstruksi 22%, agribisnis 13%, dan kehutanan 8%. Pencapaian itu membuat pangsa pasar perusahaan sepanjang Januari—April 2018 mencapai 35%
Stock Pick
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali ditutup pada level 6950. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6850-7025.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7025
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP kembali ditutup menguat pada level 2440. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2410-2480.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2480
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup pada level 3470. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3430-3520
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3520
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT kembali ditutup pada 2190. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2170-2220.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2220
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA ditutup pada level 4710. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4650-4760.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4760
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup pada level 6550. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6500-6625.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6625
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA ditutup pada level 22000. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 21800-22250
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 22300
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-05-23 08:13:17 (GMT +7)