23 Mar
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 22 Maret 2018 ditutup melemah 0,93% pada level 6254. Sektor keuangan menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp127,01 miliar. Pada RDG BI kemarin mempertahankan BI 7 Days Reverse Repo pada level 4,25%. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah signifikan akibat meningkatnya kekhawatiran akan terjadinya perang dagang dan dampaknya terhadap ekonomi ASkarena Trump menargetkan akan memberlakukan tarif impor terhadap China senilai hingga USD60 miliar. Trump menandatangani memorandum presiden dengan impor dari China sebagai targetnya. Pasar khawatir dengan skala dampak potensial dari tarif impor tersebut dan pengaruhnya terhadap perdagangan global dan ekonomi. Harga obligasi pemerintah AS menguat dan yield obligasi melemah, karena investor memburu aset yang dianggap lebih aman. Penurunan yield tersebut mendorong koreksi pada saham perbankan yang menjadi sektor yang mengalami pelemahan terbesar. Berlanjutnya koreksi pada saham Facebook mendorong pelemahan saham sektor teknologi dan menambah koreksi indeks.itu kemarin China menaikkan suku bunga acuan jangka pendek sebesar 5 bsp menjadi 2,55%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6220 - 6300
News & Analysis
MDKA Berencana Rights Issue USD150 Juta
PT Merdeka Copper Tbk (MDKA) berencana melakukan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue). PUT I ini akan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 933.333.334 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga pelaksanaan yang diperkirakan Rp2.250 per HMETD untuk ditukarkan dengan 1 lembar saham baru. Perseroan berharap bisa memperoleh dana sebesar USD150 juta. Apabila pemegang saham perseroan tidak melaksanakan HMETD yang dimiliki olehnya dalam PUT I maka kepemilikan saham perseroan akan terdilusi dengan jumlah maksimal 20,73%. Perseroan akan meminta persetujuan dari para pemegang sahamnya dalam RUPSLB yang diselenggarakan pada 21 Mei 2018.
AISA Meminta Perpanjangan Tenor Obligasi
Untuk memperlonggar kondisi keuangan, PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA) meminta kepada pemegang obligasi untuk memperpanjang tenor obligasi yang akan jatuh tempo pada 5 April 2018, sementara menanti hasil divestasi beras. Perseroan meminta perpanjangan obligasi hanya 12 bulan. Hanya ada dua surat utang yang diperpanjang tenornya yakni obligasi TPS Food I 2013 senilai Rp600 miliar dengan memberikan kupon sebesar 10,25% dan sukuk Ijarah TPS Food I 2013 Rp300 miliar dengan imbal hasil 10,25%.
BBRI Akan Bagi Dividen 45% Dari Laba Bersih 2017
RUPST PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menyetujui pembayaran dividen Rp13,04 triliun atau 45% dari laba bersih tahun 2017 atau setara Rp106,74/saham. Dividen tersebut terdiri dari 30% dividen regular senilai Rp8,69 triliun dan 15% dividen spesial senilai Rp4,34 triliun. Angka ini naik dibandingkan dividen yang dibagikan oleh BBRI pada tahun lalu sebesar Rp10,47 triliun. Selain pembagian dividen, dalam rapat tersebut juga disahkan Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan, Persetujuan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
NISP Akan Tawarkan Obligasi Rp2,239 Triliun
PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) akan menawarkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap IV Tahun 2018 senilai Rp2.239.000.000.000. Dari jumlah tersebut sebesar Rp1.055.000.000.000 dijamin dengan kesanggupan penuh. Obligasi ini terdiri dari dua seri yakni seri A sebesar Rp520.000.000.000 dengan bunga 6,00% dan jangka waktu 370 hari dan seri B senilai Rp535.000.000.000. Sisa jumlah pokok Rp1.184.000.000.000 akan dijamin secara kesanggupan terbaik.
Laba Bersih INTP Turun 51,94%
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mengalami penurunan laba bersih sebesar 51,94% hingga periode 31 Desember 2017 menjadi Rp1,85 triliun dibandingkan laba bersih Rp3,87 triliun tahun sebelumnya. Pendapatan neto turun menjadi Rp14,43 triliun dari pendapatan neto Rp15,36 triliun dan laba bruto turun menjadi Rp5,00 triliun dari Rp6,33 triliun. Laba usaha turun menjadi Rp1,87 triliun dari Rp3,64 triliun dan laba sebelum pajak turun menjadi Rp2,28 triliun dari Rp4,14 triliun. Total aset perseroan mencapai Rp28,86 triliun hingga 31 Desember 2017 turun dari Rp30,15 triliun hingga 31 Desember 2016.
TLKM Ekspansi Fokus Pada Perluasan Jaringan
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) akan terus melakukan ekspansi di tahun 2018. TLKM terutama akan berekspansi dengan fokus pada perluasan jaringan. TLKM mengalokasikan belanja modal dengan rasio 25% dari pendapatan. Sementara di tahun 2017, TLKM membukukan pendapatan sebesar Rp 128,26 triliun. TLKM menganggarkan 60% capex untuk Telkomsel. TLKM mengalokasikan banyak dana di Telkomsel karena bisnis seluler menjadi bisnis yang sangat menarik dalam beberapa tahun terakhir
Stock Pick
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat di level 3810. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3780–3850. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3850
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat di level 6100. Pergerakan saham AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6000–6175. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 6175
SMBR
Pada perdagangan kemarin saham SMBR kembali ditutup menguat pada level 3490. SMBR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3460-3530. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3530
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat pada level 8750. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8650-8850.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8850
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup melemah pada level 1430. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1415-1450. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1450
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali ditutup menguat pada level 7350. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7250-7450. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7450
MNCN
Pada perdagangan kemarin saham MNCN kembali ditutup menguat pada level 1400. MNCN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1380-1415. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1415
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 22 Maret 2018 ditutup melemah 0,93% pada level 6254. Sektor keuangan menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp127,01 miliar. Pada RDG BI kemarin mempertahankan BI 7 Days Reverse Repo pada level 4,25%. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah signifikan akibat meningkatnya kekhawatiran akan terjadinya perang dagang dan dampaknya terhadap ekonomi ASkarena Trump menargetkan akan memberlakukan tarif impor terhadap China senilai hingga USD60 miliar. Trump menandatangani memorandum presiden dengan impor dari China sebagai targetnya. Pasar khawatir dengan skala dampak potensial dari tarif impor tersebut dan pengaruhnya terhadap perdagangan global dan ekonomi. Harga obligasi pemerintah AS menguat dan yield obligasi melemah, karena investor memburu aset yang dianggap lebih aman. Penurunan yield tersebut mendorong koreksi pada saham perbankan yang menjadi sektor yang mengalami pelemahan terbesar. Berlanjutnya koreksi pada saham Facebook mendorong pelemahan saham sektor teknologi dan menambah koreksi indeks.itu kemarin China menaikkan suku bunga acuan jangka pendek sebesar 5 bsp menjadi 2,55%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6220 - 6300
News & Analysis
MDKA Berencana Rights Issue USD150 Juta
PT Merdeka Copper Tbk (MDKA) berencana melakukan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue). PUT I ini akan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 933.333.334 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga pelaksanaan yang diperkirakan Rp2.250 per HMETD untuk ditukarkan dengan 1 lembar saham baru. Perseroan berharap bisa memperoleh dana sebesar USD150 juta. Apabila pemegang saham perseroan tidak melaksanakan HMETD yang dimiliki olehnya dalam PUT I maka kepemilikan saham perseroan akan terdilusi dengan jumlah maksimal 20,73%. Perseroan akan meminta persetujuan dari para pemegang sahamnya dalam RUPSLB yang diselenggarakan pada 21 Mei 2018.
AISA Meminta Perpanjangan Tenor Obligasi
Untuk memperlonggar kondisi keuangan, PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA) meminta kepada pemegang obligasi untuk memperpanjang tenor obligasi yang akan jatuh tempo pada 5 April 2018, sementara menanti hasil divestasi beras. Perseroan meminta perpanjangan obligasi hanya 12 bulan. Hanya ada dua surat utang yang diperpanjang tenornya yakni obligasi TPS Food I 2013 senilai Rp600 miliar dengan memberikan kupon sebesar 10,25% dan sukuk Ijarah TPS Food I 2013 Rp300 miliar dengan imbal hasil 10,25%.
BBRI Akan Bagi Dividen 45% Dari Laba Bersih 2017
RUPST PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menyetujui pembayaran dividen Rp13,04 triliun atau 45% dari laba bersih tahun 2017 atau setara Rp106,74/saham. Dividen tersebut terdiri dari 30% dividen regular senilai Rp8,69 triliun dan 15% dividen spesial senilai Rp4,34 triliun. Angka ini naik dibandingkan dividen yang dibagikan oleh BBRI pada tahun lalu sebesar Rp10,47 triliun. Selain pembagian dividen, dalam rapat tersebut juga disahkan Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan, Persetujuan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
NISP Akan Tawarkan Obligasi Rp2,239 Triliun
PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) akan menawarkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap IV Tahun 2018 senilai Rp2.239.000.000.000. Dari jumlah tersebut sebesar Rp1.055.000.000.000 dijamin dengan kesanggupan penuh. Obligasi ini terdiri dari dua seri yakni seri A sebesar Rp520.000.000.000 dengan bunga 6,00% dan jangka waktu 370 hari dan seri B senilai Rp535.000.000.000. Sisa jumlah pokok Rp1.184.000.000.000 akan dijamin secara kesanggupan terbaik.
Laba Bersih INTP Turun 51,94%
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mengalami penurunan laba bersih sebesar 51,94% hingga periode 31 Desember 2017 menjadi Rp1,85 triliun dibandingkan laba bersih Rp3,87 triliun tahun sebelumnya. Pendapatan neto turun menjadi Rp14,43 triliun dari pendapatan neto Rp15,36 triliun dan laba bruto turun menjadi Rp5,00 triliun dari Rp6,33 triliun. Laba usaha turun menjadi Rp1,87 triliun dari Rp3,64 triliun dan laba sebelum pajak turun menjadi Rp2,28 triliun dari Rp4,14 triliun. Total aset perseroan mencapai Rp28,86 triliun hingga 31 Desember 2017 turun dari Rp30,15 triliun hingga 31 Desember 2016.
TLKM Ekspansi Fokus Pada Perluasan Jaringan
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) akan terus melakukan ekspansi di tahun 2018. TLKM terutama akan berekspansi dengan fokus pada perluasan jaringan. TLKM mengalokasikan belanja modal dengan rasio 25% dari pendapatan. Sementara di tahun 2017, TLKM membukukan pendapatan sebesar Rp 128,26 triliun. TLKM menganggarkan 60% capex untuk Telkomsel. TLKM mengalokasikan banyak dana di Telkomsel karena bisnis seluler menjadi bisnis yang sangat menarik dalam beberapa tahun terakhir
Stock Pick
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat di level 3810. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3780–3850. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3850
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat di level 6100. Pergerakan saham AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6000–6175. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 6175
SMBR
Pada perdagangan kemarin saham SMBR kembali ditutup menguat pada level 3490. SMBR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3460-3530. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3530
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat pada level 8750. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8650-8850.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8850
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup melemah pada level 1430. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1415-1450. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1450
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali ditutup menguat pada level 7350. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7250-7450. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7450
MNCN
Pada perdagangan kemarin saham MNCN kembali ditutup menguat pada level 1400. MNCN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1380-1415. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1415
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-03-23 08:06:19 (GMT +7)