23 juli
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 22 Juli 2019 ditutup melemah 0,36% pada level 6433. Sektor konsumer mengalami koreksi terbesar. Investor asing net sell Rp 209,37 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada akhir bulan ini. Pasar juga berharap pada laporan keuangan Apple, Amazon dan Facebook yang akan dirilis pada pekan ini. Menurut data FactSet, hingga saat ini sudah lebih dari 15% emiten dalam indeks S&P500 telah merilis laporan keuangan, dimana sebesar 78,5% membukukan laba melebihi estimasi dan sebesar 67% membukukan pendapatan di atas perkiraan. Saham teknologi mengalami penguatan, setelah diberitakan akan ada pertemuan di Gedung Putih untuk membahas larangan penjualan semikonduktor dan perangkat lunak dari AS ke Huawei Technologies China. Sedangkan pelemahan saham Boeing, akibat diturunkan outlooknya oleh Fitch menjadi negatif, membebani penguatan indeks Dow Jones. Saat ini pasar berekspektasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 0,25% pada pertemuan akhir bulan ini. Sedangkan pertemuan ECB pada hari Kamis ini diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 10 basis poin.Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6380 - 6470
News & Analysis
Malacca Trust Tambah Kepemilikan di MTWI Senilai Rp4,32 Miliar
Malacca Trust Pte Ltd,. telah menambah kepemilikan sahamnya di PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (MTWI) pada 17 Juli 2019 sebesar 60 juta lembar saham. Harga pembelian sebesar Rp72 per lembar atau total transaksi mencapai Rp4,32 miliar. Tujuan dari transaksi tersebut guna menambah portofolio investasi secara langsung dan tidak langsung. Seperti diketahui Malacca Trust Pte Ltd,. memiliki saham MTWI secara tidak langsung sebesar 942,274.333 saham melalui PT Batavia Prima Investama dan PT Batavia Properindo Finance. Setelah transaksi tersebut total saham Malacca Trust Pte, Ltd. bertambah menjadi 1.214.425.208 saham atau mewakili 79,59% saham MTWI.
Pefindo Tegaskan Peringkat SSIA Pada idA-
Pefindo menegaskan peringkat idA- untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2016 Tahap I Seri A PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) senilai Rp510 miliar yang akan jatuh tempo pada 22 September 2019. Perseroan berencana melunasi obligasi yang akan jatuh tempo dengan menggunakan data internal perusahaan. Per 31 Maret 2019, SSIA memiliki kas setara kas Rp1,2 triliun. Bisnis SSIA diklasifikasikan menjadi tiga divisi yang terdiri dari konstruksi, properti (kawasan industri, real estate, dan penyewaan properti), dan perhotelan.
Fitch Menaikkan Peringkat Kredit Jangka Panjang LPKR Menjadi B-
Fitch Ratings telah menaikkan peringkat kredit jangka panjang mata uang asing dan lokal PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menjadi B- dari CCC+. Fitch juga menaikkan peringkat nasional jangka panjang LPKR menjadi BB + (mata uang rupiah) dari BB- yang merupakan kenaikan dua tingkat. Prospek peringkat adalah Stabil. Fitch menyatakan bahwa penguatan likuiditas LPKR serta terbatasnya risiko pembiayaan kembali sebagai dua dari beberapa faktor utama di balik peningkatan peringkat tersebut. Sekarang LPKR memiliki fleksibilitas pembiayaan yang memadai untuk memenuhi biaya operasional, beban bunga, dan pembayaran hutang pada saat jatuh tempo hingga akhir 2020.
Semester I Volume Penjualan INTP Turun 1,26%
Penjualan semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) sepanjang semester I/2019 tercatat melemah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sepanjang periode semester I/2019 volume penjualan semen perseroan tercatat mencapai hampir 7,9 juta ton, turun 1,26% dibandingkan dengan penjualan tahun sebelumnya sebanyak 8 juta ton. Faktor cuaca dan hari libur sepanjang semester I/2019 mempengaruhi kinerja penjualan perseroan, sehingga pada periode tersebut penjualan semen cenderung melemah.
GLOB Masih Kaji Masuk Bisnis Penjualan Rokok Elektrik
PT Global Teleshop Tbk (GLOB) masih mengkaji untuk memasuki lini bisnis penjualan rokok elektrik di Indonesia. Hingga saat ini perseroan belum memiliki rencana untuk masuk ke bisnis rokok elektrik. Pasalnya, perseroan masih ingin fokus pada bisnis penjualan ponsel. Kendati demikian, perseroan tidak menutup kemungkinan untuk masuk ke bisnis tersebut. Perseroan masih mempertimbangkan bisnis tersebut. Penjualan ponsel masih merupakan sumber terbesar terhadap pendapatan GLOB, pada kuartal I/2019 perseroan membukukan pendapatan senilai Rp57,95 miliar dengan kontribusi penjualan ponsel senilai Rp39,63 miliar.
Semester I NIKL Bukukan Laba Bersih USD2,41 Juta
PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) mampu membukukan laba bersih sebesar USD2,41 juta pada semester I/2019, setelah merugi USD1,50 juta pada semester I/2018. Per 30 Juni 2019, NIKL membukukan penjualan bersih sebesar USD83,1 juta, naik 1,60% dibandingkan dengan penjualan bersih semester I/2018 sebesar USD81,79 juta. Berdasarkan jenis produk, segmen sheet yang berkontribusi 44,84% terhadap penjualan itu, tumbuh 13,53% secara tahunan. Sementara itu, segmen coil yang berkontribusi 55,16% terhadap penjualan, tercatat turun 6,37%. Penjualan ekspor naik 78,95%, sedangkan penjualan lokal hanya tumbuh 2,03%
Stock Pick
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2440. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2410-2460.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2470
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 4500. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4450-4550.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4560
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat dilevel harga 4260. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4210-4310.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4320
BRPT
Pada perdagangan kemarin saham BRPT ditutup menguat pada level harga 3860. BRPT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3820-3900
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3910
SMCB
Pada perdagangan kemarin saham SMCB ditutup menguat pada level harga 1525. SMCB selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1505-1540.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1545
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT ditutup menguat pada level harga 2090. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2060-2120
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2130
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 22 Juli 2019 ditutup melemah 0,36% pada level 6433. Sektor konsumer mengalami koreksi terbesar. Investor asing net sell Rp 209,37 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada akhir bulan ini. Pasar juga berharap pada laporan keuangan Apple, Amazon dan Facebook yang akan dirilis pada pekan ini. Menurut data FactSet, hingga saat ini sudah lebih dari 15% emiten dalam indeks S&P500 telah merilis laporan keuangan, dimana sebesar 78,5% membukukan laba melebihi estimasi dan sebesar 67% membukukan pendapatan di atas perkiraan. Saham teknologi mengalami penguatan, setelah diberitakan akan ada pertemuan di Gedung Putih untuk membahas larangan penjualan semikonduktor dan perangkat lunak dari AS ke Huawei Technologies China. Sedangkan pelemahan saham Boeing, akibat diturunkan outlooknya oleh Fitch menjadi negatif, membebani penguatan indeks Dow Jones. Saat ini pasar berekspektasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 0,25% pada pertemuan akhir bulan ini. Sedangkan pertemuan ECB pada hari Kamis ini diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 10 basis poin.Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6380 - 6470
News & Analysis
Malacca Trust Tambah Kepemilikan di MTWI Senilai Rp4,32 Miliar
Malacca Trust Pte Ltd,. telah menambah kepemilikan sahamnya di PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (MTWI) pada 17 Juli 2019 sebesar 60 juta lembar saham. Harga pembelian sebesar Rp72 per lembar atau total transaksi mencapai Rp4,32 miliar. Tujuan dari transaksi tersebut guna menambah portofolio investasi secara langsung dan tidak langsung. Seperti diketahui Malacca Trust Pte Ltd,. memiliki saham MTWI secara tidak langsung sebesar 942,274.333 saham melalui PT Batavia Prima Investama dan PT Batavia Properindo Finance. Setelah transaksi tersebut total saham Malacca Trust Pte, Ltd. bertambah menjadi 1.214.425.208 saham atau mewakili 79,59% saham MTWI.
Pefindo Tegaskan Peringkat SSIA Pada idA-
Pefindo menegaskan peringkat idA- untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2016 Tahap I Seri A PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) senilai Rp510 miliar yang akan jatuh tempo pada 22 September 2019. Perseroan berencana melunasi obligasi yang akan jatuh tempo dengan menggunakan data internal perusahaan. Per 31 Maret 2019, SSIA memiliki kas setara kas Rp1,2 triliun. Bisnis SSIA diklasifikasikan menjadi tiga divisi yang terdiri dari konstruksi, properti (kawasan industri, real estate, dan penyewaan properti), dan perhotelan.
Fitch Menaikkan Peringkat Kredit Jangka Panjang LPKR Menjadi B-
Fitch Ratings telah menaikkan peringkat kredit jangka panjang mata uang asing dan lokal PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menjadi B- dari CCC+. Fitch juga menaikkan peringkat nasional jangka panjang LPKR menjadi BB + (mata uang rupiah) dari BB- yang merupakan kenaikan dua tingkat. Prospek peringkat adalah Stabil. Fitch menyatakan bahwa penguatan likuiditas LPKR serta terbatasnya risiko pembiayaan kembali sebagai dua dari beberapa faktor utama di balik peningkatan peringkat tersebut. Sekarang LPKR memiliki fleksibilitas pembiayaan yang memadai untuk memenuhi biaya operasional, beban bunga, dan pembayaran hutang pada saat jatuh tempo hingga akhir 2020.
Semester I Volume Penjualan INTP Turun 1,26%
Penjualan semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) sepanjang semester I/2019 tercatat melemah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sepanjang periode semester I/2019 volume penjualan semen perseroan tercatat mencapai hampir 7,9 juta ton, turun 1,26% dibandingkan dengan penjualan tahun sebelumnya sebanyak 8 juta ton. Faktor cuaca dan hari libur sepanjang semester I/2019 mempengaruhi kinerja penjualan perseroan, sehingga pada periode tersebut penjualan semen cenderung melemah.
GLOB Masih Kaji Masuk Bisnis Penjualan Rokok Elektrik
PT Global Teleshop Tbk (GLOB) masih mengkaji untuk memasuki lini bisnis penjualan rokok elektrik di Indonesia. Hingga saat ini perseroan belum memiliki rencana untuk masuk ke bisnis rokok elektrik. Pasalnya, perseroan masih ingin fokus pada bisnis penjualan ponsel. Kendati demikian, perseroan tidak menutup kemungkinan untuk masuk ke bisnis tersebut. Perseroan masih mempertimbangkan bisnis tersebut. Penjualan ponsel masih merupakan sumber terbesar terhadap pendapatan GLOB, pada kuartal I/2019 perseroan membukukan pendapatan senilai Rp57,95 miliar dengan kontribusi penjualan ponsel senilai Rp39,63 miliar.
Semester I NIKL Bukukan Laba Bersih USD2,41 Juta
PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) mampu membukukan laba bersih sebesar USD2,41 juta pada semester I/2019, setelah merugi USD1,50 juta pada semester I/2018. Per 30 Juni 2019, NIKL membukukan penjualan bersih sebesar USD83,1 juta, naik 1,60% dibandingkan dengan penjualan bersih semester I/2018 sebesar USD81,79 juta. Berdasarkan jenis produk, segmen sheet yang berkontribusi 44,84% terhadap penjualan itu, tumbuh 13,53% secara tahunan. Sementara itu, segmen coil yang berkontribusi 55,16% terhadap penjualan, tercatat turun 6,37%. Penjualan ekspor naik 78,95%, sedangkan penjualan lokal hanya tumbuh 2,03%
Stock Pick
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2440. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2410-2460.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2470
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 4500. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4450-4550.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4560
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat dilevel harga 4260. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4210-4310.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4320
BRPT
Pada perdagangan kemarin saham BRPT ditutup menguat pada level harga 3860. BRPT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3820-3900
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3910
SMCB
Pada perdagangan kemarin saham SMCB ditutup menguat pada level harga 1525. SMCB selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1505-1540.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1545
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT ditutup menguat pada level harga 2090. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2060-2120
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2130
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-07-23 08:52:58 (GMT +7)