23 Jan
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 22 Januari 2018 ditutup menguat 0,15% pada level 6500. Sektor pertambangan menyumbangkan kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp 288,65 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat yang dipicu oleh tercapainya kesepakatan jangka pendek para senator AS untuk mengakhiri penutupan pemerintahan AS. Partai Republik dan Demokrat berkompromi untuk memperbarui rancangan anggaran belanja federal dan menghapus rintangan prosedural di senat. Para senator diharapkan akan segera memberikan suara di senat dan DPR, sehingga memungkinkan pemerintahan dibuka kembali hingga 8 Februari. Sementara itu menurut konsensus Reuters, rata-rata laba emiten dalam indeks S&P500 diperkirakan tumbuh 12,4% pada kuartal IV lalu. Dari 55 emiten yang telah merilis laporan keuangan, sebanyak 80% membukukan kinerja yang melebihi ekspektasi, di atas rata-rata selama empat kuartal terakhir sebesar 72%. Pasar masih menantikan earning season selanjutnya. Pasar juga menantikan hasil dari kebijakan moneter Bank sentral Jepang pada hari ini. Selain itu pasar juga menantikan pertemuan European Central Bank pada hari Kamis pekan ini. IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,9% dari 3,7%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6420 - 6540
News & Analysis
BKSW Berencana Rights Issue 3,786 Miliar Saham
PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW) akan melakukan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu VI kepada para pemegang sahamnya. Jumlah maksimal saham yang akan dikeluarkan 3.786.199.048 lembar dengan harga nominal Rp250 per lembar. Perseroan berencana mengajukan pernyataan pendaftaran setelah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham dalam RUPS Perseroan yang akan digelar 28 Februari 2018 mendatang. Dana yang akan diperoleh dari pelaksanaan PMHMETD VI ini setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan aset produktif dalam bentuk penyaluran kredit.
Per September, Rugi Bersih BTEL Bertambah Menjadi Rp968,94 Miliar
PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) meraih pendapatan usaha sebesar Rp2,55 miliar hingga periode 30 September 2017 turun tajam dibandingkan pendapatan usaha Rp70,48 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Beban usaha mencapai Rp646,33 miliar turun dari Rp814,35 miliar dan rugi usaha tercatat Rp643,78 miliar turun dari rugi usaha tahun sebelumnya Rp743,87 miliar. Beban lain-lain neto meningkat menjadi Rp374,94 miliar naik dari beban lain-lain neto Rp39,83 miliar tahun sebelumnya membuat rugi sebelum beban pajak penghasilan menjadi Rp1,01 triliun naik dari rugi sebelum pajak tahun sebelumnya yang Rp783,70 miliar. Sementara rugi neto diderita sebesar Rp968,94 miliar naik dari rugi neto Rp751,24 miliar hingga September tahun sebelumnya.
MAYA Berencana Rights Issue Rp2 Triliun Tahun Ini
PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) pada tahun ini berencana melakukan rights issue sebesar Rp 2 triliun. Rencanasaham baru initinggi dari realisasi tahun lalu Rp 1 triliun. Dana hasil rights issue ini akan digunakan untuk tiga hal, yaitu memperkuat permodalan, investasi IT dan pengembangan usaha. Lewat penerbitan saham baru ini,saham pengendali MAYA akan menambah modal sebesar Rp 2 triliun. Suntikan modal ini sudah masuk dalam rencana bisnis bank 2018. Dengan rights issue ini, rasio permodalan MAYA akan naik dari% menjasi 16%-17%, sesuai permintaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Moody’s Tegaskan Peringkat SOCI Pada B1
Moody's Investors Service menegaskan peringkat korporasi B1 untuk PT Soechi Lines Tbk (SOCI). Prospek rating ini stabil. Moody's juga menyematkan peringkat B1 terhadap notes yang akan diterbitkan anak usaha SOCI, yaitu Soechi Capital Pte. Ltd. Surat utang tersebut tanpa syarat dan dijamin oleh Soechi dan seluruh anak perusahaannya. Hasil penerbitan notes akan digunakan untuk melunasi utang senilai USD 184 juta, mendanai cadangan bunga dan sejumlah rencana perusahaan lainnya. Penegasan peringkat korporasi B1 mencerminkan ekspektasi Moody's bahwa tren pertumbuhan pendapatan dan pendapatan baru-baru ini akan berlanjut hingga 2018, seiring penambahan kapal yang mencapai tingkat utilisasi lebih tinggi di 2018.
BUMI Akan Tingkatkan Produksi 10% Pada Tahun Ini
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan meningkatkan produksi pada tahun ini sebesar 10% dibandingkan tahun lalu. Perusahaan kemungkinan akan menjual batubara dengan kualitas yang baik. Pada kuartal pertama 2018, BUMI akan berusaha memproduksi sebanyak mungkin, meski ada kendala hujan. BUMI juga akan berusaha mengoptimalisasi margin. Dengan melihat harga benchmark, BUMI memprediksi harga batubara akan berada di kisaran USD100 per ton. Harga tinggi diprediksi akan terus berlanjut hingga kuartal II-2018.
MYRX Anggarkan Capex Rp500 Miliar
PT Hanson International Tbk (MYRX) siap ekspansi tahun ini. Untuk itu, perusahaan menganggarkan belanja modal pada tahun ini sebesar Rp 500 miliar. Belanja modal tersebut akan digunakan untuk ekspansi lahan. Perseroan ingin membebaskan lahan di daerah Maja dan Serpong. Saat ini MYRX memiliki lahan sekitar 3.700 Ha
Stock Pick
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat di level 3620. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3580-3660. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3660
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat pada level 8075. Pergerakan INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7975-8175.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8175
ADRO
Pada perdagangan kemarin saham ADRO menguat ditutup di 2310. Pergerakan saham ADRO selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2280-2340.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2340
TINS
Pada perdagangan kemarin saham TINS kembali ditutup menguat di level 990. Pergerakan saham TINS selanjutnya diperkirakan pada kisaran 980-1010.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 1010
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat pada level 8700. Pergerakan ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8600-8800.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8800
PTBA
Pada perdagangan kemarin saham PTBA menguat ditutup di 3300. Pergerakan saham PTBA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3270-3340.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3340
SCMA
Pada perdagangan kemarin saham SCMA kembali ditutup menguat di level 2520. Pergerakan saham SCMA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2490-2550. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 2550
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 22 Januari 2018 ditutup menguat 0,15% pada level 6500. Sektor pertambangan menyumbangkan kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp 288,65 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat yang dipicu oleh tercapainya kesepakatan jangka pendek para senator AS untuk mengakhiri penutupan pemerintahan AS. Partai Republik dan Demokrat berkompromi untuk memperbarui rancangan anggaran belanja federal dan menghapus rintangan prosedural di senat. Para senator diharapkan akan segera memberikan suara di senat dan DPR, sehingga memungkinkan pemerintahan dibuka kembali hingga 8 Februari. Sementara itu menurut konsensus Reuters, rata-rata laba emiten dalam indeks S&P500 diperkirakan tumbuh 12,4% pada kuartal IV lalu. Dari 55 emiten yang telah merilis laporan keuangan, sebanyak 80% membukukan kinerja yang melebihi ekspektasi, di atas rata-rata selama empat kuartal terakhir sebesar 72%. Pasar masih menantikan earning season selanjutnya. Pasar juga menantikan hasil dari kebijakan moneter Bank sentral Jepang pada hari ini. Selain itu pasar juga menantikan pertemuan European Central Bank pada hari Kamis pekan ini. IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,9% dari 3,7%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6420 - 6540
News & Analysis
BKSW Berencana Rights Issue 3,786 Miliar Saham
PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW) akan melakukan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu VI kepada para pemegang sahamnya. Jumlah maksimal saham yang akan dikeluarkan 3.786.199.048 lembar dengan harga nominal Rp250 per lembar. Perseroan berencana mengajukan pernyataan pendaftaran setelah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham dalam RUPS Perseroan yang akan digelar 28 Februari 2018 mendatang. Dana yang akan diperoleh dari pelaksanaan PMHMETD VI ini setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan aset produktif dalam bentuk penyaluran kredit.
Per September, Rugi Bersih BTEL Bertambah Menjadi Rp968,94 Miliar
PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) meraih pendapatan usaha sebesar Rp2,55 miliar hingga periode 30 September 2017 turun tajam dibandingkan pendapatan usaha Rp70,48 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Beban usaha mencapai Rp646,33 miliar turun dari Rp814,35 miliar dan rugi usaha tercatat Rp643,78 miliar turun dari rugi usaha tahun sebelumnya Rp743,87 miliar. Beban lain-lain neto meningkat menjadi Rp374,94 miliar naik dari beban lain-lain neto Rp39,83 miliar tahun sebelumnya membuat rugi sebelum beban pajak penghasilan menjadi Rp1,01 triliun naik dari rugi sebelum pajak tahun sebelumnya yang Rp783,70 miliar. Sementara rugi neto diderita sebesar Rp968,94 miliar naik dari rugi neto Rp751,24 miliar hingga September tahun sebelumnya.
MAYA Berencana Rights Issue Rp2 Triliun Tahun Ini
PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) pada tahun ini berencana melakukan rights issue sebesar Rp 2 triliun. Rencanasaham baru initinggi dari realisasi tahun lalu Rp 1 triliun. Dana hasil rights issue ini akan digunakan untuk tiga hal, yaitu memperkuat permodalan, investasi IT dan pengembangan usaha. Lewat penerbitan saham baru ini,saham pengendali MAYA akan menambah modal sebesar Rp 2 triliun. Suntikan modal ini sudah masuk dalam rencana bisnis bank 2018. Dengan rights issue ini, rasio permodalan MAYA akan naik dari% menjasi 16%-17%, sesuai permintaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Moody’s Tegaskan Peringkat SOCI Pada B1
Moody's Investors Service menegaskan peringkat korporasi B1 untuk PT Soechi Lines Tbk (SOCI). Prospek rating ini stabil. Moody's juga menyematkan peringkat B1 terhadap notes yang akan diterbitkan anak usaha SOCI, yaitu Soechi Capital Pte. Ltd. Surat utang tersebut tanpa syarat dan dijamin oleh Soechi dan seluruh anak perusahaannya. Hasil penerbitan notes akan digunakan untuk melunasi utang senilai USD 184 juta, mendanai cadangan bunga dan sejumlah rencana perusahaan lainnya. Penegasan peringkat korporasi B1 mencerminkan ekspektasi Moody's bahwa tren pertumbuhan pendapatan dan pendapatan baru-baru ini akan berlanjut hingga 2018, seiring penambahan kapal yang mencapai tingkat utilisasi lebih tinggi di 2018.
BUMI Akan Tingkatkan Produksi 10% Pada Tahun Ini
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan meningkatkan produksi pada tahun ini sebesar 10% dibandingkan tahun lalu. Perusahaan kemungkinan akan menjual batubara dengan kualitas yang baik. Pada kuartal pertama 2018, BUMI akan berusaha memproduksi sebanyak mungkin, meski ada kendala hujan. BUMI juga akan berusaha mengoptimalisasi margin. Dengan melihat harga benchmark, BUMI memprediksi harga batubara akan berada di kisaran USD100 per ton. Harga tinggi diprediksi akan terus berlanjut hingga kuartal II-2018.
MYRX Anggarkan Capex Rp500 Miliar
PT Hanson International Tbk (MYRX) siap ekspansi tahun ini. Untuk itu, perusahaan menganggarkan belanja modal pada tahun ini sebesar Rp 500 miliar. Belanja modal tersebut akan digunakan untuk ekspansi lahan. Perseroan ingin membebaskan lahan di daerah Maja dan Serpong. Saat ini MYRX memiliki lahan sekitar 3.700 Ha
Stock Pick
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat di level 3620. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3580-3660. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3660
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat pada level 8075. Pergerakan INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7975-8175.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8175
ADRO
Pada perdagangan kemarin saham ADRO menguat ditutup di 2310. Pergerakan saham ADRO selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2280-2340.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2340
TINS
Pada perdagangan kemarin saham TINS kembali ditutup menguat di level 990. Pergerakan saham TINS selanjutnya diperkirakan pada kisaran 980-1010.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 1010
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat pada level 8700. Pergerakan ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8600-8800.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8800
PTBA
Pada perdagangan kemarin saham PTBA menguat ditutup di 3300. Pergerakan saham PTBA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3270-3340.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3340
SCMA
Pada perdagangan kemarin saham SCMA kembali ditutup menguat di level 2520. Pergerakan saham SCMA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2490-2550. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 2550
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-01-23 07:26:54 (GMT +7)