23 FEb
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 22 Februari 2018 ditutup melemah 0,76% pada level 6593. Sektor aneka industri mengkontribusikan pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp580,43 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat, rebound dari pelemahan sehari sebelumnya, seiring dengan turunnya yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun dari level tertingginya selama empat tahun terakhir. Presiden The Fed St Louis menyatakan bank sentral harus hati-hati dalam menaikkan suku bunga tahun ini terlalu cepat karena dikhawatirkan akan memperlambat pertumbuhan ekonomi. Komentar tersebut meredakan kekhawatiran sebagian investor akan kenaikan suku bunga. Kenaikan harga minyak mentah juga menjadi faktor positif pendorong kenaikan indeks. Kenaikan harga minyak mentah ini dipicu oleh pelemahan dollar AS dari level tertinggi selama 10 hari terakhir. Dollar AS melemah akibat penguatan euro setelah dirilisnya minutes dari pertemuan ECB bulan lalu yang mengindikasikan ECB masih mempertahankan kebijakan moneternya yang dovish. Sementara itu data initial claims pekan lalu turun menjadi 222 ribu dari 229 ribu. Sedangkan indeks leading indicators bulan Januari naik 1%, lebih tinggi dari estimasi 0,8%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6630 - 6640
News & Analysis
Per Januari Marketing Sales CTRA Mencapai Rp428 Miliar
Sepanjang Januari tahun ini, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) membukukan pendapatan pra penjualan atau marketing sales sebesar Rp428 miliar. Pendapatan tersebut didominasi pendapatan dari segmen rumah tapak. Meski belum mencatatkan kenaikan signifikan, namun CTRA meyakini tahun ini sudah ada tanda-tanda perbaikan di sektor properti. Di beberapa segmen, terutama pasar menengah, sudah ada tanda-tanda perbaikan. Hingga saat ini, pasar segmen atas belum mencatatkan pemulihan. Kinerja pendapatan pada Februari diharapkan lebih baik dibandingkan pencapaian bulan lalu. Sebab, CTRA berencana meluncurkan proyek apartemen baru di Ciputra World, Surabaya. Tahun ini, CTRA menargetkan pra penjualan sebesar Rp7,6 triliun. Target tersebut tak jauh beda dengan raihan pra penjualan CTRA pada 2017 sebesar Rp 7,65 triliun.
Tahun 2017 Penjualan TCID Tumbuh 7,11%
PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) sepanjang tahun lalu mencatatkan penjualan sebesar Rp 2,71 triliun, meningkat 7,11% dari pencapaian tahun 2016 yang sebesar Rp2,53 triliun. Data tersebut masih merupakan angka unaudited. Penjualan di pasar domestik masih menopang kinerja perusahaan dengan kontribusi Rp2,07 triliun. Sementara, penjualan ekspor tercatat sebesar Rp640,44 miliar. Sepanjang tahun lalu perusahaan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 179,13 miliar. Rencana tahun 2018 pertumbuhan penjualan double digit.
Per Januari Kontrak Baru PTPP Rp2,33 Triliun
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) masih fokus menargetkan kontrak baru dari dalam negeri meski perseroan tercatat pernah memenangkan tender di Timor Leste. Perseroan tidak membukukan nilai kontrak baru (NKB) dari proyek di luar negeri baik pada tahun lalu maupun pada awal 2018. PTPP tengah fokus menggarap proyek domestik. PTPP menargetkan kontrak dihadapi perseroan pada 2018 senilai Rp49 triliun. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan prognosis pencapaian 2017 senilai Rp41,07 triliun. Sampai dengan Januari 2018, total NKB yang dikantongi secara konsolidasi Rp2,33 triliun. Jumlah itu berasal dari induk usaha Rp929,36 miliar, PT PP Properti Tbk. Rp200,55 miliar, PT PP Energi Rp19,87 miliar, PT PP Urban Rp130,11 miliar, dan PT PP Presisi Tbk Rp1,05 triliun.
Triwulan I WIKA Bukukan Kontrak dari Luar Negeri Rp870 Miliar
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) akan membukukan sejumlah nilai kontrak baru dari pekerjaan proyek di luar negeri pada kuartal I/2018. WIKA telah membukukan nilai kontrak baru (NKB) Rp170 miliar dari pengerjaan rumah susun di Aljazair pada Januari 2018. Pada Februari 2018, WIKA akan mendapatkan kontrak baru dari pengerjaan housing di Dubai, Uni Emirat Arab, senilai Rp300 miliar. Selain dua proyek tersebut, WIKA menargetkan dapat mendapatkan pengerjaan proyek senilai Rp400 miliar di Myanmar pada Maret 2018. Sehingga diproyeksikan perseroan mendapatkan NKB dari luar negeri senilai Rp870 miliar pada kuartal I/2018.
FASW Mengalami Penurunan Laba 33%
PT Fajar Surya Wisesa Tbkn (FASW) membukukan kenaikan penjualan sebesar Rp7,33 triliun sepanjang 2017, naik 24,8% dari capaian pada 2016 yang tercatat sebesar Rp5,87 triliun. Meskipun mencatatkan kenaikan pendapatan, beban pokok penjualan FASW meningkat menjadi Rp5,92 triliun pada 2017 atau naik 26,2% dari 2016 yang sebesar Rp4,69 triliun. Laba komprehensif tahun berjalan perseroan pun tercatat mengalami penurunan 33% menjadi Rp580,85 miliar dari tahun sebelumnya yang senilai Rp772,56 miliar.
MEDC Membukukan Laba USD164,32 Juta
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) membukukan pendapatan sebesar USD 597,53 juta di akhir tahun 2017. Jumlah ini meningkat 52,64%. MEDC membukukan laba bersihUSD 164,32 juta, dari tahun sebelumnya mencatat rugi sebesar USD 149,57 juta. Kenaikan pendapatan dapat menutup sejumlah beban pokokbiaya, yang naik 34% menjadi297,36 juta
Stock Pick
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA kembali ditutup menguat di level 1940. Pergerakan saham WIKA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1910–1960. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 1960
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat pada level 7700. Pergerakan INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7600-7800.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7800
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN menguat ditutup di 3790. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3750-3830.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3830
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP menguat ditutup di 8900. Pergerakan saham ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8800-9000.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 9000
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR kembali ditutup menguat di level 5525. Pergerakan saham JSMR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 5425–5600. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 5600
ADRO
Pada perdagangan kemarin saham ADRO kembali ditutup menguat pada level 2480. Pergerakan ADRO selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2450-2510. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2510
SMGR
Pada perdagangan kemarin saham SMGR menguat ditutup di 11750. Pergerakan saham SMGR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 11600-11875.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 11875
HRUM
Pada perdagangan kemarin saham HRUM kembali ditutup menguat di level 3350. Pergerakan saham HRUM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3310–3390. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3390
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 22 Februari 2018 ditutup melemah 0,76% pada level 6593. Sektor aneka industri mengkontribusikan pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp580,43 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat, rebound dari pelemahan sehari sebelumnya, seiring dengan turunnya yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun dari level tertingginya selama empat tahun terakhir. Presiden The Fed St Louis menyatakan bank sentral harus hati-hati dalam menaikkan suku bunga tahun ini terlalu cepat karena dikhawatirkan akan memperlambat pertumbuhan ekonomi. Komentar tersebut meredakan kekhawatiran sebagian investor akan kenaikan suku bunga. Kenaikan harga minyak mentah juga menjadi faktor positif pendorong kenaikan indeks. Kenaikan harga minyak mentah ini dipicu oleh pelemahan dollar AS dari level tertinggi selama 10 hari terakhir. Dollar AS melemah akibat penguatan euro setelah dirilisnya minutes dari pertemuan ECB bulan lalu yang mengindikasikan ECB masih mempertahankan kebijakan moneternya yang dovish. Sementara itu data initial claims pekan lalu turun menjadi 222 ribu dari 229 ribu. Sedangkan indeks leading indicators bulan Januari naik 1%, lebih tinggi dari estimasi 0,8%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6630 - 6640
News & Analysis
Per Januari Marketing Sales CTRA Mencapai Rp428 Miliar
Sepanjang Januari tahun ini, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) membukukan pendapatan pra penjualan atau marketing sales sebesar Rp428 miliar. Pendapatan tersebut didominasi pendapatan dari segmen rumah tapak. Meski belum mencatatkan kenaikan signifikan, namun CTRA meyakini tahun ini sudah ada tanda-tanda perbaikan di sektor properti. Di beberapa segmen, terutama pasar menengah, sudah ada tanda-tanda perbaikan. Hingga saat ini, pasar segmen atas belum mencatatkan pemulihan. Kinerja pendapatan pada Februari diharapkan lebih baik dibandingkan pencapaian bulan lalu. Sebab, CTRA berencana meluncurkan proyek apartemen baru di Ciputra World, Surabaya. Tahun ini, CTRA menargetkan pra penjualan sebesar Rp7,6 triliun. Target tersebut tak jauh beda dengan raihan pra penjualan CTRA pada 2017 sebesar Rp 7,65 triliun.
Tahun 2017 Penjualan TCID Tumbuh 7,11%
PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) sepanjang tahun lalu mencatatkan penjualan sebesar Rp 2,71 triliun, meningkat 7,11% dari pencapaian tahun 2016 yang sebesar Rp2,53 triliun. Data tersebut masih merupakan angka unaudited. Penjualan di pasar domestik masih menopang kinerja perusahaan dengan kontribusi Rp2,07 triliun. Sementara, penjualan ekspor tercatat sebesar Rp640,44 miliar. Sepanjang tahun lalu perusahaan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 179,13 miliar. Rencana tahun 2018 pertumbuhan penjualan double digit.
Per Januari Kontrak Baru PTPP Rp2,33 Triliun
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) masih fokus menargetkan kontrak baru dari dalam negeri meski perseroan tercatat pernah memenangkan tender di Timor Leste. Perseroan tidak membukukan nilai kontrak baru (NKB) dari proyek di luar negeri baik pada tahun lalu maupun pada awal 2018. PTPP tengah fokus menggarap proyek domestik. PTPP menargetkan kontrak dihadapi perseroan pada 2018 senilai Rp49 triliun. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan prognosis pencapaian 2017 senilai Rp41,07 triliun. Sampai dengan Januari 2018, total NKB yang dikantongi secara konsolidasi Rp2,33 triliun. Jumlah itu berasal dari induk usaha Rp929,36 miliar, PT PP Properti Tbk. Rp200,55 miliar, PT PP Energi Rp19,87 miliar, PT PP Urban Rp130,11 miliar, dan PT PP Presisi Tbk Rp1,05 triliun.
Triwulan I WIKA Bukukan Kontrak dari Luar Negeri Rp870 Miliar
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) akan membukukan sejumlah nilai kontrak baru dari pekerjaan proyek di luar negeri pada kuartal I/2018. WIKA telah membukukan nilai kontrak baru (NKB) Rp170 miliar dari pengerjaan rumah susun di Aljazair pada Januari 2018. Pada Februari 2018, WIKA akan mendapatkan kontrak baru dari pengerjaan housing di Dubai, Uni Emirat Arab, senilai Rp300 miliar. Selain dua proyek tersebut, WIKA menargetkan dapat mendapatkan pengerjaan proyek senilai Rp400 miliar di Myanmar pada Maret 2018. Sehingga diproyeksikan perseroan mendapatkan NKB dari luar negeri senilai Rp870 miliar pada kuartal I/2018.
FASW Mengalami Penurunan Laba 33%
PT Fajar Surya Wisesa Tbkn (FASW) membukukan kenaikan penjualan sebesar Rp7,33 triliun sepanjang 2017, naik 24,8% dari capaian pada 2016 yang tercatat sebesar Rp5,87 triliun. Meskipun mencatatkan kenaikan pendapatan, beban pokok penjualan FASW meningkat menjadi Rp5,92 triliun pada 2017 atau naik 26,2% dari 2016 yang sebesar Rp4,69 triliun. Laba komprehensif tahun berjalan perseroan pun tercatat mengalami penurunan 33% menjadi Rp580,85 miliar dari tahun sebelumnya yang senilai Rp772,56 miliar.
MEDC Membukukan Laba USD164,32 Juta
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) membukukan pendapatan sebesar USD 597,53 juta di akhir tahun 2017. Jumlah ini meningkat 52,64%. MEDC membukukan laba bersihUSD 164,32 juta, dari tahun sebelumnya mencatat rugi sebesar USD 149,57 juta. Kenaikan pendapatan dapat menutup sejumlah beban pokokbiaya, yang naik 34% menjadi297,36 juta
Stock Pick
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA kembali ditutup menguat di level 1940. Pergerakan saham WIKA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1910–1960. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 1960
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat pada level 7700. Pergerakan INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7600-7800.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7800
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN menguat ditutup di 3790. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3750-3830.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3830
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP menguat ditutup di 8900. Pergerakan saham ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8800-9000.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 9000
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR kembali ditutup menguat di level 5525. Pergerakan saham JSMR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 5425–5600. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 5600
ADRO
Pada perdagangan kemarin saham ADRO kembali ditutup menguat pada level 2480. Pergerakan ADRO selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2450-2510. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2510
SMGR
Pada perdagangan kemarin saham SMGR menguat ditutup di 11750. Pergerakan saham SMGR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 11600-11875.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 11875
HRUM
Pada perdagangan kemarin saham HRUM kembali ditutup menguat di level 3350. Pergerakan saham HRUM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3310–3390. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3390
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-02-23 07:55:32 (GMT +7)