23 Aug
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 22 Agustus 2019 ditutup melemah 0,22% pada level 6239. Sektor properti konstruksi mengalami koreksi terbesar. Investor asing net sell Rp334,47 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup variatif dalam kisaran sempit akibat data ekonomi yang mix dan pasar menantikan pidato Chairman The Fed Jerome Powell di konferensi para bankir di Jackson Hole. Indeks Dow Jones dan S&P500 ditutup menguat terbatas, sedangkan Nasdaq Composite ditutup melemah. Data initial claims pekan lalu menunjukkan penurunan tenaga kerja yang mengajukan klaim lebih besar dari perkiraan, yang mengindikasikan pasar tenaga kerja AS masih kuat ditengah potensi perlambatan ekonomi. Di lain pihak data aktivitas manufaktur AS pada bulan Agustus mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam waktu hampir 10 tahun terakhir. Pasar cenderung menantikan pidato Jerome Powell pada hari Jumat waktu AS untuk mencermati adanya petunjuk arah kebijakan The Fed selanjutnya.pejabat The Fed berkomentar yang meragukan akan adanya pemangkasan suku bunga The Fed lagi dalam waktu dekat. Sementara itu ECB menyatakan kekhawatiran bahwa investor kehilangan kepercayaan pada kemampuannya untuk mendorong inflasi. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6161 - 6330
News & Analysis
PTSN Dapat Kredit Dari BBNI Senilai Total USD5,69 Juta
PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) telah melakukan penandatanganan Perjanjian Kredit Investasi dan Perjanjian Kredit Modal Kerja dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) pada 21 Agustus 2019. Jumlah kredit investasi yang diterima sebesar USD1.605.000 atau setara dengan Rp22.791.000.000 dan kredit investasi USD2.085.000 atau setara Rp29.607.000.000. Sedangkan kredit modal kerja sebesar USD2.000.000 atau setara dengan Rp28.400.000.000. Adapun kredit itu akan digunakan untuk pembangunan pabrik baru dan modal kerja. Diharapkan setelah pabrik baru selesai, akan meningkatkan kapasitas produksi dan kapasitas gudang produksi perseroan.
SMSM Dapat Dividen Dari Anak Usaha Rp26,17 Miliar
PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) meraih total dividen tahun buku 2019 dari empat anak usahanya sebesar Rp26,17 miliar. Keempat anak usahanya tersebut yakni PT Panata Jaya Mandiri dengan kepemilikan 70% dan nilai dividen Rp13,65 miliar. Sementara PT Hydraxle Perkasa dengan kepemilikan 51% memberikan dividen sebesar Rp3,06 miliar diikuti PT Prapat Tunggal Cipta dengan kepemilikan 99,99% dan dividen Rp5 miliar serta PT Selamat Sempana Jaya dengan kepemilikan 99,99% dengan dividen Rp4,45 miliar.
Pefindo Tegaskan Peringkat idAAA Untuk BBRI
PEFINDO menegaskan peringkat idAAA untuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan Obligasi Berkelanjutan BBRI yang masih beredar, dan menegaskan peringkat idAA untuk Obligasi Subordinasi III/2018 Perusahaan yang masih beredar. Obligasi Subordinasi ini diberikan dua peringkat lebih rendah dari peringkat Perusahaan untuk mengakomodasi risiko surat utang tersebut yang dapat dihapusbukukan. Obligasi Berkelanjutan I//2016 Tahap I Seri B senilai Rp964,0 miliar yang akan jatuh tempo pada tanggal 1 Desember 2019 akan dilunasi oleh dana internal Perusahaan, yang didukung oleh aset likuid dalam bentuk kas dan penempatan dalam Bank Indonesia, yang pada akhir Juni 2019 dengan nilai total sebesar Rp119,5 triliun.
APLN Minta Suntikan Dana Dari Pemegang Saham Untuk Bayar Utang
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sedang bekerja sama dengan para pemegang saham untuk mendapatkan suntikan dana atau uang muka untuk membayar pinjaman sindikasi senilai Rp1,3 triliun yang akan jatuh tempo pada 30 September 2019. Perseroan berencana melunasi seluruh pinjaman sindikasi Rp1,3 triliun yang perjanjiannya ditandatangani pada 5 Juni 2018 pada Juni 2019. Pinjaman sindikasi itu diberikan oleh PT Bank BNP Paribas Indonesia, PT Bank DBS Indonesia, Standard Chartered Bank cabang Jakarta, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Shinhan Indonesia, dan PT Bank Permata Tbk. Per 30 Juni 2019, outstanding pinjaman sindikasi itu mencapai Rp1,17 triliun.
Kapasitas Produksi PBRX Naik 28,8% Karena Ekspansi Pabrik
PT Pan Brothers Tbk (PBRX) akan memiliki kapasitas produksi 116 juta potong pakaian jadi setara polo shirt pada akhir 2019, seiring dengan selesainya pembangunan tahap 2 pabrik di Tasikmalaya. Kapasitas itu meningkat sekitar 28,8% dari posisi 90 juta potong garmen pada 2018. Kapasitas ini seiring dengan target selesainya pembangunan pabrik di Tasikmalaya tahap kedua di bawah PT Teodore Pan Garmindo, serta pengembangan otomatisasi dan digitalisasi. Perseroan menargetkan kapasitas secara grup akan menjadi 130 juta potong pakaian jadi setara polo shirt pada 2021.
PTRO Jual Aset Ke Anak Usaha Senilai USD3,79 Juta
PT Petrosea Tbk (PTRO) pada 20 Agustus 2019 telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Aset dengan anak perusahaannya PT Pusat Sarana Baruna (PSB). Perseroan telah menjual dan mengalihkan kepemilikan dan penguasaan atas aset milik perseroan kepada PSB senilai USD3.793.559 atau setara Rp54.570.339.411. Tujuan dari transaksi afiliasi ini adalah restrukturisasi internal perseroan dan mengembangkan bisnis usaha anak perusahaan dan mengoptimalkan pemanfaatan aset yang sudah ada. Perseroan memiliki 99,90% saham di PSB
Stock Pick
KBLI
Pada perdagangan kemarin saham KBLI ditutup tertahan pada level harga 600. KBLI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 590-610.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 615
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1625. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1600-1645.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1650
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat dilevel harga 4070. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4010-4120.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4130
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA ditutup menguat pada level 30000. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 29700-30300
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 30350
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level harga 5675. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5600-5750.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5750
JPFA
Pada perdagangan kemarin saham JPFA ditutup menguat pada level harga 1580. JPFA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1560-1600
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1605
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 22 Agustus 2019 ditutup melemah 0,22% pada level 6239. Sektor properti konstruksi mengalami koreksi terbesar. Investor asing net sell Rp334,47 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup variatif dalam kisaran sempit akibat data ekonomi yang mix dan pasar menantikan pidato Chairman The Fed Jerome Powell di konferensi para bankir di Jackson Hole. Indeks Dow Jones dan S&P500 ditutup menguat terbatas, sedangkan Nasdaq Composite ditutup melemah. Data initial claims pekan lalu menunjukkan penurunan tenaga kerja yang mengajukan klaim lebih besar dari perkiraan, yang mengindikasikan pasar tenaga kerja AS masih kuat ditengah potensi perlambatan ekonomi. Di lain pihak data aktivitas manufaktur AS pada bulan Agustus mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam waktu hampir 10 tahun terakhir. Pasar cenderung menantikan pidato Jerome Powell pada hari Jumat waktu AS untuk mencermati adanya petunjuk arah kebijakan The Fed selanjutnya.pejabat The Fed berkomentar yang meragukan akan adanya pemangkasan suku bunga The Fed lagi dalam waktu dekat. Sementara itu ECB menyatakan kekhawatiran bahwa investor kehilangan kepercayaan pada kemampuannya untuk mendorong inflasi. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6161 - 6330
News & Analysis
PTSN Dapat Kredit Dari BBNI Senilai Total USD5,69 Juta
PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) telah melakukan penandatanganan Perjanjian Kredit Investasi dan Perjanjian Kredit Modal Kerja dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) pada 21 Agustus 2019. Jumlah kredit investasi yang diterima sebesar USD1.605.000 atau setara dengan Rp22.791.000.000 dan kredit investasi USD2.085.000 atau setara Rp29.607.000.000. Sedangkan kredit modal kerja sebesar USD2.000.000 atau setara dengan Rp28.400.000.000. Adapun kredit itu akan digunakan untuk pembangunan pabrik baru dan modal kerja. Diharapkan setelah pabrik baru selesai, akan meningkatkan kapasitas produksi dan kapasitas gudang produksi perseroan.
SMSM Dapat Dividen Dari Anak Usaha Rp26,17 Miliar
PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) meraih total dividen tahun buku 2019 dari empat anak usahanya sebesar Rp26,17 miliar. Keempat anak usahanya tersebut yakni PT Panata Jaya Mandiri dengan kepemilikan 70% dan nilai dividen Rp13,65 miliar. Sementara PT Hydraxle Perkasa dengan kepemilikan 51% memberikan dividen sebesar Rp3,06 miliar diikuti PT Prapat Tunggal Cipta dengan kepemilikan 99,99% dan dividen Rp5 miliar serta PT Selamat Sempana Jaya dengan kepemilikan 99,99% dengan dividen Rp4,45 miliar.
Pefindo Tegaskan Peringkat idAAA Untuk BBRI
PEFINDO menegaskan peringkat idAAA untuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan Obligasi Berkelanjutan BBRI yang masih beredar, dan menegaskan peringkat idAA untuk Obligasi Subordinasi III/2018 Perusahaan yang masih beredar. Obligasi Subordinasi ini diberikan dua peringkat lebih rendah dari peringkat Perusahaan untuk mengakomodasi risiko surat utang tersebut yang dapat dihapusbukukan. Obligasi Berkelanjutan I//2016 Tahap I Seri B senilai Rp964,0 miliar yang akan jatuh tempo pada tanggal 1 Desember 2019 akan dilunasi oleh dana internal Perusahaan, yang didukung oleh aset likuid dalam bentuk kas dan penempatan dalam Bank Indonesia, yang pada akhir Juni 2019 dengan nilai total sebesar Rp119,5 triliun.
APLN Minta Suntikan Dana Dari Pemegang Saham Untuk Bayar Utang
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sedang bekerja sama dengan para pemegang saham untuk mendapatkan suntikan dana atau uang muka untuk membayar pinjaman sindikasi senilai Rp1,3 triliun yang akan jatuh tempo pada 30 September 2019. Perseroan berencana melunasi seluruh pinjaman sindikasi Rp1,3 triliun yang perjanjiannya ditandatangani pada 5 Juni 2018 pada Juni 2019. Pinjaman sindikasi itu diberikan oleh PT Bank BNP Paribas Indonesia, PT Bank DBS Indonesia, Standard Chartered Bank cabang Jakarta, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Shinhan Indonesia, dan PT Bank Permata Tbk. Per 30 Juni 2019, outstanding pinjaman sindikasi itu mencapai Rp1,17 triliun.
Kapasitas Produksi PBRX Naik 28,8% Karena Ekspansi Pabrik
PT Pan Brothers Tbk (PBRX) akan memiliki kapasitas produksi 116 juta potong pakaian jadi setara polo shirt pada akhir 2019, seiring dengan selesainya pembangunan tahap 2 pabrik di Tasikmalaya. Kapasitas itu meningkat sekitar 28,8% dari posisi 90 juta potong garmen pada 2018. Kapasitas ini seiring dengan target selesainya pembangunan pabrik di Tasikmalaya tahap kedua di bawah PT Teodore Pan Garmindo, serta pengembangan otomatisasi dan digitalisasi. Perseroan menargetkan kapasitas secara grup akan menjadi 130 juta potong pakaian jadi setara polo shirt pada 2021.
PTRO Jual Aset Ke Anak Usaha Senilai USD3,79 Juta
PT Petrosea Tbk (PTRO) pada 20 Agustus 2019 telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Aset dengan anak perusahaannya PT Pusat Sarana Baruna (PSB). Perseroan telah menjual dan mengalihkan kepemilikan dan penguasaan atas aset milik perseroan kepada PSB senilai USD3.793.559 atau setara Rp54.570.339.411. Tujuan dari transaksi afiliasi ini adalah restrukturisasi internal perseroan dan mengembangkan bisnis usaha anak perusahaan dan mengoptimalkan pemanfaatan aset yang sudah ada. Perseroan memiliki 99,90% saham di PSB
Stock Pick
KBLI
Pada perdagangan kemarin saham KBLI ditutup tertahan pada level harga 600. KBLI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 590-610.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 615
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1625. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1600-1645.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1650
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat dilevel harga 4070. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4010-4120.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4130
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA ditutup menguat pada level 30000. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 29700-30300
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 30350
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level harga 5675. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5600-5750.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5750
JPFA
Pada perdagangan kemarin saham JPFA ditutup menguat pada level harga 1580. JPFA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1560-1600
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1605
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-08-23 08:47:58 (GMT +7)