23 agust
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 22 Agustus 2017 ditutup menguat 0,33% pada level 5880. Sektor pertambangan dan perkebunan mengalami penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp337,2 miliar. Pada RDG BI kemarin akhirnya seperti yang diharapkan, BI kembali menurunkan BI 7 day RR rate sebesar 0,25% menjadi 4,5% dengan suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility masing-masing turun sebesar 0,25% menjadi 3,75% dan 5,25%. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh optimisme investor akan reformasi pajak dan kenaikan batas utang AS. Juru bicara DPR AS menyatakan bahwa pembahasan reformasi pajak akan lebih mudah dibandingkan pembahasan mengenai UU kesehatan karena partai Republik telah mencapai konsensus. Pasar juga menantikan komentar mengenai ekonomi dan kebijakan moneter dari The Fed pada pertemuan yang dimulai hari Kamis di Jackson Hole. Ketegangan politik antara AS dan Korea Utara juga mereda sehingga investor lebih fokus pada ekonomi. Sementara itu harga minyak mentah menguat menjelang laporan pemerintah yang diperkirakan akan melaporkan penurunan cadangan minyak AS.indeks harga rumah FHFA bulan Juni meningkat 0,1% setelah sebelumnya tumbuh 0,3%. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5830 - 5940
News & Analysis
Pefindo Tegaskan Peringkat ISAT Pada idAAA
Pefindo menegaskan peringkat idAAA terhadap Obligasi Berkelanjutan I Tahap IV Tahun 2016 Seri A PT Indosat Tbk (ISAT) senilai Rp1,075 triliun dengan peringkat idAAA(sy) untuk Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap IV Tahun 2016 senilai Rp163 miliar yang akan jatuh tempo 12 September 2017. ISAT akan dapat melunasi obligasi dan sukuk ijarah dengan menggunakan dana internal dan fasilitas kredit yang belum digunakan dari beberapa bank. Pada 30 Juni 2017, perusahaan memiliki saldo kas dan setara kas Rp2,4 triliun dan fasilitas bank yang belum digunakan Rp3,1 triliun dan USD80 juta.
MAYA Tawarkan Obligasi Rp750 Miliar
PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) akan melakukan Penawaran Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2017 senilai Rp750 miliar yang merupakan bagian dari rencana penerbitan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I senilai Rp1,5 triliun. Obligasi ini berjangka waktu 7 tahun dengan tingkat bunga yang akan ditentukan kemudian dimana bunga pertama akan dibayarkan pada 28 Desember 2017. Pefindo memberikan peringkat idBBB+ untuk obligasi ini.
MKNT Bekerja Sama Dengan Kioson
PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) secara agresif meningkatkan bisnis penjualan pulsa baik fisik maupun elektronik dan gadget secara masif guna meraih keuntungan. MKNT bersama PT. Kioson Komersial Indonesia (Kioson) akan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pulsa dan gadget terutama di pedesaan. Kerjasama dengan perusahaan e-commerce Offline to Online (O2O), Kioson ini nantinya akan membantu dalam penjualan pulsa dan gadget bahkan memperluas pangsa pasar MKNT. Karena, Kioson saat ini memiliki jaringan yang cukup luas mencapai 18.000 ritel otlet.
Per Juni Rugi Bersih KBLV Bertambah Menjadi Rp553,36 Miliar
PT First Media Tbk (KBLV) meraih pendapatan sebesar Rp479,86 miliar hingga periode enam bulan pertama tahun ini turun 27,75% yoy dibandingkan pendapatan Rp664,18 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Rugi bruto naik menjadi Rp116,46 miliar dari rugi bruto Rp63,65 miliar tahun sebelumnya. Rugi usaha menjadi Rp752,53 miliar dari rugi usaha tahun sebelumnya Rp738,94 miliar. Rugi periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk memburuk menjadi Rp553,36 miliar dari rugi Rp368,76 miliar hingga Juni tahun sebelumnya. Total aset per 30 Juni 2017 mencapai Rp12,64 triliun turun dari total aset hingga 31 Desember 2016 yang sebesar Rp12,77 triliun.
ABMM Tambah Modal Anak Usaha Rp28,6 Miliar
PT ABM Investama Tbk(ABMM) menambahanak usahanya PT Anzara Janitra Nusantara senilai Rp28,6 miliar. Anak usaha ABMM ini bergerak di sektor industri pembangkit listrik energi thermal. Transaksi ini juga untuk memberikan pendanaan bagi kegiatan usaha AJN. Anzara dulu bernama Pradipa Aceh Daya. Perusahaan ini didirikan sejak 31 Desember 2014. ABMM akanumemperkuat balance sheet dengan pemangkasan utang serta peningkatan utilisasi dan produktivitas aset serta peningkatan sinergi dengan anak usaha di tahun ini.
PPRO Berencana Luncurkan Empat Proyek Baru
PT PP Properti Tbk (PPRO) berencana meluncurkan empat proyek pada semester kedua tahun ini. Empat proyek yang akan diluncurkan pada tahun ini yakni Jababeka tower 2, Alton Semarang, apartemen Begawan dan proyek apartmen di Surabaya 4 tower. Hingga Juli 2017, marketing sales PPRO mencapai Rp1,97 triliun atau setara 63,5% dari target akhir tahun. Target marketing sales PPRO pada tahun ini tumbuh 20% menjadi sekitar Rp2,99 triliun hingga akhir tahun. PPRO mencatatkan pendapatan hingga Juli 2017 senilai Rp1,32 triliun atau tumbuh 28% yoy. Hingga akhir 2017, PPRO menargetkan penjualan hingga Rp2,5 triliun
Stock Pick
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat pada level 1775. Pergerakan KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1755-1795.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 1795
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI menguat ditutup di 7400. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7300-7500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 7500
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat di level 15300. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 15150-15450.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di harga 15450
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 2900. Pergerakan BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2870-2930.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 2930
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA menguat ditutup di 18800. Pergerakan saham BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 18600-19000.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 19000
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat di level 13250. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 13050-13400.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di harga 13400
BSDE
Pada perdagangan kemarin saham BSDE menguat ditutup di 1850. Pergerakan saham BSDE selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1820-1870.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 1870
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 22 Agustus 2017 ditutup menguat 0,33% pada level 5880. Sektor pertambangan dan perkebunan mengalami penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp337,2 miliar. Pada RDG BI kemarin akhirnya seperti yang diharapkan, BI kembali menurunkan BI 7 day RR rate sebesar 0,25% menjadi 4,5% dengan suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility masing-masing turun sebesar 0,25% menjadi 3,75% dan 5,25%. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh optimisme investor akan reformasi pajak dan kenaikan batas utang AS. Juru bicara DPR AS menyatakan bahwa pembahasan reformasi pajak akan lebih mudah dibandingkan pembahasan mengenai UU kesehatan karena partai Republik telah mencapai konsensus. Pasar juga menantikan komentar mengenai ekonomi dan kebijakan moneter dari The Fed pada pertemuan yang dimulai hari Kamis di Jackson Hole. Ketegangan politik antara AS dan Korea Utara juga mereda sehingga investor lebih fokus pada ekonomi. Sementara itu harga minyak mentah menguat menjelang laporan pemerintah yang diperkirakan akan melaporkan penurunan cadangan minyak AS.indeks harga rumah FHFA bulan Juni meningkat 0,1% setelah sebelumnya tumbuh 0,3%. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5830 - 5940
News & Analysis
Pefindo Tegaskan Peringkat ISAT Pada idAAA
Pefindo menegaskan peringkat idAAA terhadap Obligasi Berkelanjutan I Tahap IV Tahun 2016 Seri A PT Indosat Tbk (ISAT) senilai Rp1,075 triliun dengan peringkat idAAA(sy) untuk Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap IV Tahun 2016 senilai Rp163 miliar yang akan jatuh tempo 12 September 2017. ISAT akan dapat melunasi obligasi dan sukuk ijarah dengan menggunakan dana internal dan fasilitas kredit yang belum digunakan dari beberapa bank. Pada 30 Juni 2017, perusahaan memiliki saldo kas dan setara kas Rp2,4 triliun dan fasilitas bank yang belum digunakan Rp3,1 triliun dan USD80 juta.
MAYA Tawarkan Obligasi Rp750 Miliar
PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) akan melakukan Penawaran Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2017 senilai Rp750 miliar yang merupakan bagian dari rencana penerbitan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I senilai Rp1,5 triliun. Obligasi ini berjangka waktu 7 tahun dengan tingkat bunga yang akan ditentukan kemudian dimana bunga pertama akan dibayarkan pada 28 Desember 2017. Pefindo memberikan peringkat idBBB+ untuk obligasi ini.
MKNT Bekerja Sama Dengan Kioson
PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) secara agresif meningkatkan bisnis penjualan pulsa baik fisik maupun elektronik dan gadget secara masif guna meraih keuntungan. MKNT bersama PT. Kioson Komersial Indonesia (Kioson) akan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pulsa dan gadget terutama di pedesaan. Kerjasama dengan perusahaan e-commerce Offline to Online (O2O), Kioson ini nantinya akan membantu dalam penjualan pulsa dan gadget bahkan memperluas pangsa pasar MKNT. Karena, Kioson saat ini memiliki jaringan yang cukup luas mencapai 18.000 ritel otlet.
Per Juni Rugi Bersih KBLV Bertambah Menjadi Rp553,36 Miliar
PT First Media Tbk (KBLV) meraih pendapatan sebesar Rp479,86 miliar hingga periode enam bulan pertama tahun ini turun 27,75% yoy dibandingkan pendapatan Rp664,18 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Rugi bruto naik menjadi Rp116,46 miliar dari rugi bruto Rp63,65 miliar tahun sebelumnya. Rugi usaha menjadi Rp752,53 miliar dari rugi usaha tahun sebelumnya Rp738,94 miliar. Rugi periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk memburuk menjadi Rp553,36 miliar dari rugi Rp368,76 miliar hingga Juni tahun sebelumnya. Total aset per 30 Juni 2017 mencapai Rp12,64 triliun turun dari total aset hingga 31 Desember 2016 yang sebesar Rp12,77 triliun.
ABMM Tambah Modal Anak Usaha Rp28,6 Miliar
PT ABM Investama Tbk(ABMM) menambahanak usahanya PT Anzara Janitra Nusantara senilai Rp28,6 miliar. Anak usaha ABMM ini bergerak di sektor industri pembangkit listrik energi thermal. Transaksi ini juga untuk memberikan pendanaan bagi kegiatan usaha AJN. Anzara dulu bernama Pradipa Aceh Daya. Perusahaan ini didirikan sejak 31 Desember 2014. ABMM akanumemperkuat balance sheet dengan pemangkasan utang serta peningkatan utilisasi dan produktivitas aset serta peningkatan sinergi dengan anak usaha di tahun ini.
PPRO Berencana Luncurkan Empat Proyek Baru
PT PP Properti Tbk (PPRO) berencana meluncurkan empat proyek pada semester kedua tahun ini. Empat proyek yang akan diluncurkan pada tahun ini yakni Jababeka tower 2, Alton Semarang, apartemen Begawan dan proyek apartmen di Surabaya 4 tower. Hingga Juli 2017, marketing sales PPRO mencapai Rp1,97 triliun atau setara 63,5% dari target akhir tahun. Target marketing sales PPRO pada tahun ini tumbuh 20% menjadi sekitar Rp2,99 triliun hingga akhir tahun. PPRO mencatatkan pendapatan hingga Juli 2017 senilai Rp1,32 triliun atau tumbuh 28% yoy. Hingga akhir 2017, PPRO menargetkan penjualan hingga Rp2,5 triliun
Stock Pick
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat pada level 1775. Pergerakan KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1755-1795.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 1795
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI menguat ditutup di 7400. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7300-7500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 7500
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat di level 15300. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 15150-15450.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di harga 15450
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 2900. Pergerakan BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2870-2930.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 2930
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA menguat ditutup di 18800. Pergerakan saham BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 18600-19000.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 19000
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat di level 13250. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 13050-13400.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di harga 13400
BSDE
Pada perdagangan kemarin saham BSDE menguat ditutup di 1850. Pergerakan saham BSDE selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1820-1870.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 1870
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-08-23 07:37:49 (GMT +7)