22 nov

Market Hari ini

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 21 November 2019 ditutup melemah 0,61% pada level 6117. Sektor industri dasar mengalami koreksi terbesar. Investor asing net sell Rp404,48 miliar. Indeks di bursa Wall Street kembali ditutup melemah di tengah ketidakjelasan progres negosiasi dagang antara AS dan China. Menurut laporan Wall Street Journal, wakil PM China Liu He telah mengundang Menteri Perdagangan dan Menteri Keuangan AS untuk melanjutkan negosiasi di Beijing, namun tidak dijelaskan apakah AS menerima undangan tersebut atau tidak. Namun laporan lain menyebutkan bahwa pejabat AS berniat untuk melanjutkan negosiasi dengan China dan kedua negara sudah mendekati kesepakatan. Sebelumnya parlemen AS meloloskan UU untuk mendukung para demonstran di Hong Kong, yang dikhawatirkan akan memicu ketegangan antara AS dan China karena AS mencampuri urusan dalam negeri China.Sementara itu data initial claims pekan lalu stabil pada level 227 ribu. Indeks Philadelphia Fed untuk bulan November meningkat pada level 10,4 dari bulan sebelumnya 5,6. Sedangkan data existing home sales bulan Oktober naik menjadi 5,46 juta dari 5,36 juta, namun sedikit lebih rendah dibandingkan estimasi yang sebesar 5,5 juta. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG diperkirakan bergerak dikisaran level 6040 - 6240


News & Analysis

Pefindo Tegaskan Peringkat idAAA Untuk BNGA


Pefindo menegaskan peringkat "idAAA" untuk PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) dan Obligasi Berkelanjutan II/2016 yang masih beredar. Pada saat yang sama Pefindo juga menegaskan peringkat "idAAA(sy)" untuk Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I/2018 dan peringkat .idAA. untuk Obligasi Subordinasi III/2018. Pefindo juga memberikan peringkat "idAAA" untuk Obligasi Berkelanjutan III/2019 dengan jumlah sebesar-besarnya Rp6 triliun dan "idAA" untuk Obligasi Subordinasi I/2019 dengan jumlah sebesar-besarnya Rp2 triliun. Peringkat tersebut mencerminkan dukungan yang sangat kuat dari CIMB Group Holdings Bhd sebagai pemegang saham pengendali, posisi bisnis yang sangat kuat dengan jaringan yang luas, serta profil permodalan yang sangat kuat.

PPRE Targetkan Pertumbuhan Kontrak Tahun Depan Hingga 30%

PT PP Presisi Tbk (PPRE) menargetkan pertumbuhan kontrak pada 2020 mendatang sebesar 20% hingga 30% secara tahunan. Kontrak tersebut akan dikontribusi paling banyak di sektor konstruksi atau civil work akan paling banyak berkontribusi terhadap kontrak kerja. Selain itu, tahun depan perseroan akan masuk ke sektor penambangan nikel sebagai kontraktor nikel, smelter, dan infrastruktur pertambangan. Posisi perseroan dalam proyek nikel ada di bawah perusahaan induk yakni PT PP Tbk (PTPP) sebagai main contractor. PP Presisi sebagai sub contractor tugasnya mengejarkan proyek infrastruktur, pembangunan jalan, fondasi dan lainnya.

ABMM Akan Ekspansi Bisnis Pusat Logistik Berikat


PT ABM Investama Tbk. (ABMM) akan menambah luasan pusat logistik berikat (PLB) pada 2020. Melalui entiras usaha, PT Cipta Krida Bahari (CKB) perseroan akan mulai mengoperasikan tambahan area PLB mencapai 25.000 meter persegi. Sehingga total area yang dioperasikan perseroan mencapai 55.000 meter persegi, naik 83,33% dari realisasi tahun lalu sebesar 30.000 meter persegi. ABMM menargetkan agar entitas usaha dapat menjadi pemain utama yang menghubungkan kebutuhan logistik Indonesia Timur dengan Surabaya.

Per Oktober ADHI Bukukan Kontrak Baru Rp8,4 Triliun

Hingga bulan Oktober 2019, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp8,4 triliun (di luar pajak). Realisasi perolehan kontrak baru di bulan Oktober 2019 didominasi oleh Pembangunan Mix-Used Rajawali Palembang (Rp335,0 miliar) dan Flyover di daerah Cakung, Jakarta (Rp237,4 miliar). Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada Oktober 2019, meliputi lini bisnis Konstruksi & Energi sebesar 80,9%, Properti sebesar 18,5% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.

SMMA Beli Saham Bima Multi Finance Senilai Rp111,75 Miliar

PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) telah melakukan pembelian saham PT Bima Multi Finance pada 20 November 2019 yang berkedudukan di Jakarta Pusat. Jumlah saham yang dibeli sebanyak 53.125.657 lembar saham atau senilai Rp111.751.254.841. Saham tersebut dibeli dari perusahaan afiliasi perseroan PT Asuransi Simas Jiwa. Pembelian ini merupakan transaksi afiliasi karena adanya hubungan kepemilikan dimana PT Asuransi Simas Jiwa dimiliki perseroan lebih kurang 100%. Namun transaksi ini tidak memiliki sifat benturan kepentingan.

TCPI Berencana Tambah Armada Untuk Realisasikan Kontrak Baru


PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) berencana untuk menambah armada kapalnya seiring dengan kontrak baru yang sedang dibidik perseroan pada tahun ini. Saat ini perseroan tengah membidik kontrak jangka panjang untuk pengangkutan sumber daya mineral dengan volume angkutan sebesar 5 juta ton. Jika kontrak tersebut telah berhasil didapatkan, perseroan harus menambah armadanya untuk dapat merealisasikan kontrak tersebut. Untuk kontrak pengangkutan dengan volume sebesar 5 juta ton itu, perseroan harus menambah paling sedikit 4 unit kapal berjenis mother vessel


Stock Pick


BMRI

Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat dilevel harga 7175. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7050-7275. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7300

BBRI

Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 4220. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4170-4270. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4280

BBNI

Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 7700. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7550-7800. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7850

SCMA


Pada perdagangan kemarin saham SCMA ditutup menguat pada level 1295. SCMA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1280-1310. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1315

ASII


Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 6600. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6500-6700. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6725

INDF


Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat dilevel harga 7950. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7850-8050. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8100



Disclaimer :


This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-11-22 08:42:31 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)