22 Jan
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 21 Januari 2019 ditutup menguat 0,04% pada level 6450. Sektor perkebunan mengkontribusikan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp 443,68 miliar. Bursa Wall Street tutup karena libur hari Martin Luther King Jr. Indeks bursa Eropa melemah setelah data pertumbuhan ekonomi China mengkonfirmasi perlambatan ekonomi. Data pertumbuhan ekonomi China pada kuartal IV sebesar 6,4% yoy, yang merupakan level terendah sejak tahun 2009 pada waktu terjadi krisis keuangan global. Namun angka tersebut sesuai dengan estimasi dan meningkatkan ekspektasi bahwa China akan melakukan langkah stimulus untuk mendorong pertumbuhan ekonominya tahun ini. Hal tersebut memicu penguatan pada indeks bursa Asia.menguat setelah PM Inggris menyatakan akan lebih fleksibel terhadap parlemenBrexit.itu IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang ketiga kalinya dalam tiga bulan terakhir. IMF menurunkan proyeksi PDB dunia menjadi 3,5% pada 2019 dan 3,6% pada 2020, masing-masing turun 0,2% dan 0,1% dari proyeksi sebelumnya. Pemicu penurunan ini karena dampak perang dagang dan potensi Brexit tanpa kesepakatan. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6409 - 6515
News & Analysis
UNTR Turunkan Target Penjualan Alat Berat Menjadi 4000 Unit
PT United Tractors Tbk (UNTR) menurunkan target penjualan alat berat pada tahun ini menjadi hanya 4.000 unit, dari proyeksi sebelumnya yang sebanyak 4.900 unit. Target penjualan sebesar 4.000 unit tersebut lebih rendah dari proyeksi perseroan pada realisasi penjualan tahun lalu yang sekitar 4.800 unit. Pemangkasan target tersebut didorong oleh produsen batu bara kalori rendah yang menahan produksinya. Perseroan mengoreksi target penjualan alat berat karena penurunan harga batu bara kalori rendah. Dengan rendahnya harga jual, produsen batu bara kalori rendah masihmenungguuntuk melanjutkan produksi.
TOWR Alihkan Saham Cucu Usahanya
PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) mengalihkan hak atas saham cucu usahanya. PT Iforte Solusi Infotek (Iforte) menerima pengalihan hak atas saham dari PT Komet Infra Nusantara (KIN) sebesar 924.999 saham senilai Rp323,66 miliar. KIN dan Iforte merupakan perusahaan yang 99,99% sahamnya dimiliki secara langsung oleh PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), anak usaha Sarana Menara Nusantara (TOWR). Saham yang dialihkan tersebut merupakan saham milik PT Quattro International (Quattro), yang mewakili 99,99% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor Quattro di KIN.
Per September 2018, DPUM Mencatatkan Penurunan Laba 58%
PT Dua Putra Makmur Tbk (DPUM) mengalami penurunan laba neto hingga periode 30 September 2018 sebesar 58% menjadi Rp35,96 miliar dibandingkan laba neto Rp85,43 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Penjualan turun 11,93% menjadi Rp880,65 miliar dari Rp1,00 triliun tahun sebelumnya dan beban pokok penjualan turun menjadi Rp750,21 miliar dari Rp828,15 miliar. Laba kotor turun menjadi Rp130,43 miliar dari Rp180,81 miliar tahun sebelumnya dan laba usaha turun menjadi Rp105,16 miliar dari Rp151,28 miliar tahun sebelumnya.
ELSA Lanjutkan Strategi Diversifikasi Portofolio
PT Elnusa Tbk (ELSA) melanjutkan strategi diversifikasi portofolio untuk mencatatkan kinerja positif tahun 2019. Melalui strategi ini, ELSA berhasil menghadapi dinamika industri migas tiga tahun terakhir dengan kinerja positif. Fokus kinerja diarahkan pada jasa hulu migas berbasis non-aset serta jasa distribusi & logistik energi. Melanjutkan strategi ini, ELSA berkeyakinan dapat mengoptimalkan servis yang dimiliki dan meraih peluang-peluang yang ada. Selain itu, beberapa bisnis baru untuk menghasilkan pendapatan usaha yang berkelanjutan juga menjadi fokus tambahan pada tahun 2019.
TPIA Bermitra Dengan Total Solar Untuk Instalasi Panel Surya
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) bermitra dengan Total Solar untuk menginstalasi panel surya yang akan menyediakan energi bagi laboratorium, gudang dan gedung perkantoran perseroan di Cilegon. Total Solar merupakan salah satu perusahaan terkemuka di industri energi ramah lingkungan dan telah membangun serta mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya di seluruh dunia. Investasi panel surya ini adalah bagian dari komitmen perseroan dalam menerapkan prinsip-prinsip green manufacturing yang bertujuan meningkatkan efisiensi penggunaan energi, mengurangi emisi karbon dan menghasilkan zero waste di seluruh rantai nilainya.
Purinusa Ekapersada Kembali Tambah Kepemilikan di INKP
Pemegang saham mayoritas PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) yakni PT Purinusa Ekapersada menambah kepemilikan sahamnya di INKP dengan tujuan untuk investasi pada tanggal 11 Januari 2019 dan 14 Januari 2019. Pada tanggal 11 Januari 2019 Purinusa menambah sebanyak 100.000 lembar saham dengan harga Rp12.687,50 total senilai Rp 1,27 miliar. Selanjutnya tanggal 14 Januari 2019 Purinusa menambah sebanyak 150.200 lembar saham dengan harga Rp12.191,64 total senilai Rp 1,83 miliar. Dengan penambahan tersebut, maka kepemilikan PT Purinusa Ekapersada di INKP bertambah menjadi 2.899.676.698 lembar saham atau sekitar 53,0010% dari total saham perseroan
Stock Pick
WSBP
Pada perdagangan kemarin saham WSBP ditutup menguat pada level harga 392. WSBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 388-396.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 397
PPRE
Pada perdagangan kemarin saham PPRE ditutup menguat pada level harga 352. PPRE selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 348-356.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 357
PGAS
Pada perdagangan kemarin saham PGAS ditutup menguat pada level harga 2470. PGAS selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2440-2500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2510
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat dilevel harga 3800. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3760-3840.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3850
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BCBA ditutup menguat pada level harga 27725. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 27400-28025. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 28050
SMGR
Pada perdagangan kemarin saham SMGR ditutup menguat pada level harga 12975. SMGR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 12800-13125. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 13150
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 21 Januari 2019 ditutup menguat 0,04% pada level 6450. Sektor perkebunan mengkontribusikan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp 443,68 miliar. Bursa Wall Street tutup karena libur hari Martin Luther King Jr. Indeks bursa Eropa melemah setelah data pertumbuhan ekonomi China mengkonfirmasi perlambatan ekonomi. Data pertumbuhan ekonomi China pada kuartal IV sebesar 6,4% yoy, yang merupakan level terendah sejak tahun 2009 pada waktu terjadi krisis keuangan global. Namun angka tersebut sesuai dengan estimasi dan meningkatkan ekspektasi bahwa China akan melakukan langkah stimulus untuk mendorong pertumbuhan ekonominya tahun ini. Hal tersebut memicu penguatan pada indeks bursa Asia.menguat setelah PM Inggris menyatakan akan lebih fleksibel terhadap parlemenBrexit.itu IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang ketiga kalinya dalam tiga bulan terakhir. IMF menurunkan proyeksi PDB dunia menjadi 3,5% pada 2019 dan 3,6% pada 2020, masing-masing turun 0,2% dan 0,1% dari proyeksi sebelumnya. Pemicu penurunan ini karena dampak perang dagang dan potensi Brexit tanpa kesepakatan. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6409 - 6515
News & Analysis
UNTR Turunkan Target Penjualan Alat Berat Menjadi 4000 Unit
PT United Tractors Tbk (UNTR) menurunkan target penjualan alat berat pada tahun ini menjadi hanya 4.000 unit, dari proyeksi sebelumnya yang sebanyak 4.900 unit. Target penjualan sebesar 4.000 unit tersebut lebih rendah dari proyeksi perseroan pada realisasi penjualan tahun lalu yang sekitar 4.800 unit. Pemangkasan target tersebut didorong oleh produsen batu bara kalori rendah yang menahan produksinya. Perseroan mengoreksi target penjualan alat berat karena penurunan harga batu bara kalori rendah. Dengan rendahnya harga jual, produsen batu bara kalori rendah masihmenungguuntuk melanjutkan produksi.
TOWR Alihkan Saham Cucu Usahanya
PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) mengalihkan hak atas saham cucu usahanya. PT Iforte Solusi Infotek (Iforte) menerima pengalihan hak atas saham dari PT Komet Infra Nusantara (KIN) sebesar 924.999 saham senilai Rp323,66 miliar. KIN dan Iforte merupakan perusahaan yang 99,99% sahamnya dimiliki secara langsung oleh PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), anak usaha Sarana Menara Nusantara (TOWR). Saham yang dialihkan tersebut merupakan saham milik PT Quattro International (Quattro), yang mewakili 99,99% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor Quattro di KIN.
Per September 2018, DPUM Mencatatkan Penurunan Laba 58%
PT Dua Putra Makmur Tbk (DPUM) mengalami penurunan laba neto hingga periode 30 September 2018 sebesar 58% menjadi Rp35,96 miliar dibandingkan laba neto Rp85,43 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Penjualan turun 11,93% menjadi Rp880,65 miliar dari Rp1,00 triliun tahun sebelumnya dan beban pokok penjualan turun menjadi Rp750,21 miliar dari Rp828,15 miliar. Laba kotor turun menjadi Rp130,43 miliar dari Rp180,81 miliar tahun sebelumnya dan laba usaha turun menjadi Rp105,16 miliar dari Rp151,28 miliar tahun sebelumnya.
ELSA Lanjutkan Strategi Diversifikasi Portofolio
PT Elnusa Tbk (ELSA) melanjutkan strategi diversifikasi portofolio untuk mencatatkan kinerja positif tahun 2019. Melalui strategi ini, ELSA berhasil menghadapi dinamika industri migas tiga tahun terakhir dengan kinerja positif. Fokus kinerja diarahkan pada jasa hulu migas berbasis non-aset serta jasa distribusi & logistik energi. Melanjutkan strategi ini, ELSA berkeyakinan dapat mengoptimalkan servis yang dimiliki dan meraih peluang-peluang yang ada. Selain itu, beberapa bisnis baru untuk menghasilkan pendapatan usaha yang berkelanjutan juga menjadi fokus tambahan pada tahun 2019.
TPIA Bermitra Dengan Total Solar Untuk Instalasi Panel Surya
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) bermitra dengan Total Solar untuk menginstalasi panel surya yang akan menyediakan energi bagi laboratorium, gudang dan gedung perkantoran perseroan di Cilegon. Total Solar merupakan salah satu perusahaan terkemuka di industri energi ramah lingkungan dan telah membangun serta mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya di seluruh dunia. Investasi panel surya ini adalah bagian dari komitmen perseroan dalam menerapkan prinsip-prinsip green manufacturing yang bertujuan meningkatkan efisiensi penggunaan energi, mengurangi emisi karbon dan menghasilkan zero waste di seluruh rantai nilainya.
Purinusa Ekapersada Kembali Tambah Kepemilikan di INKP
Pemegang saham mayoritas PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) yakni PT Purinusa Ekapersada menambah kepemilikan sahamnya di INKP dengan tujuan untuk investasi pada tanggal 11 Januari 2019 dan 14 Januari 2019. Pada tanggal 11 Januari 2019 Purinusa menambah sebanyak 100.000 lembar saham dengan harga Rp12.687,50 total senilai Rp 1,27 miliar. Selanjutnya tanggal 14 Januari 2019 Purinusa menambah sebanyak 150.200 lembar saham dengan harga Rp12.191,64 total senilai Rp 1,83 miliar. Dengan penambahan tersebut, maka kepemilikan PT Purinusa Ekapersada di INKP bertambah menjadi 2.899.676.698 lembar saham atau sekitar 53,0010% dari total saham perseroan
Stock Pick
WSBP
Pada perdagangan kemarin saham WSBP ditutup menguat pada level harga 392. WSBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 388-396.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 397
PPRE
Pada perdagangan kemarin saham PPRE ditutup menguat pada level harga 352. PPRE selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 348-356.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 357
PGAS
Pada perdagangan kemarin saham PGAS ditutup menguat pada level harga 2470. PGAS selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2440-2500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2510
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat dilevel harga 3800. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3760-3840.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3850
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BCBA ditutup menguat pada level harga 27725. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 27400-28025. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 28050
SMGR
Pada perdagangan kemarin saham SMGR ditutup menguat pada level harga 12975. SMGR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 12800-13125. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 13150
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-01-22 07:46:33 (GMT +7)