22 Agust
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 21 Agustus 2017 ditutup melemah 0,56% pada level 5861. Sektor konsumer mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 1,52 triliun. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix cenderung menguat terbatas, meskipun pelemahan harga minyak mentah yang mendorong koreksi saham sektor energi membebani penguatan indeks. Selain itu kembali meningkatnya ketegangan antara AS dan Korea Utara membuat investor cenderung bersikap menunggu. Pasar juga menantikan hasil pertemuan The Fed di Jackson Hole, Wyoming pada pekan ini yang antara lain akan dihadiri oleh Chairman The Fed Janet Yellen, Presiden European Central Bank Mario Draghi, serta para bank sentral global lainnya. Investor mencari petunjuk mengenai arah kebijakan moneter selanjutnya, mengingat masih rendahnya inflasi di dan Eropa. Simposium ekonomi tahunan Jackson Hole akan dimulai pada Kamis pekan ini.AS cenderung melemah terbatas ditengah meningkatnya ketidakpastian akan kebijakan moneter ke depannya akibat masih berlanjutnya inflasi yang rendah dan investor menantikan hasil dari pertemuan di Jackson Hole. Obligasi pemerintah AS, yen Jepang dan harga emas kembali mengalami kenaikan. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5820 - 5890
News & Analysis
CSAP Anggarkan Capex Rp250 Miliar
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) menganggarkan belanja modal senilai Rp250 miliar pada tahun 2017. Dana ini akan digunakan untuk ekspansi toko baru perseroan disepanjang tahun ini. Sejauh ini, dua toko dikawasan Pantai Indak Kapuk (PIK) dan Bumi Serpong Damai (BSD) sudah terealisasi pembangunannya. Sedangkan, dua toko lainnya rencananya akan dibangun di Sidoarjo dan Cikarang. Nilai investasi 1 outlet dibutuhkan dana sekitar USD 4-5 juta. Dananya bersumber dari hasil rights issue yang telah dilakukan perusahaan. Hingga saat ini dana yang sudah terpakai untuk pembukaan gerai baru tersebut sekitar Rp100 miliar dari yang dianggarkan sebesar Rp250 miliar. Dana itu digunakan untuk pembukaan oulet, inovasi produk dan meningkatkan penjualan impor.
ADHI Akan Bayar Bagi Hasil ke-18 Sukuk Rp2,53 Miliar
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) akan melakukan pendapatan bagi hasil ke-18 Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I ADHI Tahap II Tahun 2013 yang pembayarannya dilakukan pada 15 September 2017. Bagi hasil Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I ADHI Tahap II Tahun 2013 untuk pembayaran ke-18 sebesar Rp2.531.250.000. Nilai sukuk Mudharabah sebesar Rp125.000.000.000 dengan nisbah bagi hasil sebesar 63,28% sedangkan nilai pendapatan yang dibagihasilkan adalah sebesar Rp4.000.000.000.
BUKK Dapat Fasilitas Pinjaman Dari LPEI
PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) telah melakukan penandatanganan perjanjian fasilitas pinjaman dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) pada 18 Agustus 2017. Fasilitas pembiayaan itu terdiri dari empat fasilitas yakni fasiltas kredit modal kerja ekspor IV sebesar Rp884 miliar untuk pembiayaan pekerjaan Steelbox, Girder, Bearing Pad dan Expansion Joint Proyek Pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II. Ada juga fasilitas kredit modal kerja Ekspor V sebesar Rp234 miliar untuk pembiayaan pekerjaan pengadaan dan pemasangan Scaterred Transmission and Substassions Jakarta Paket 5.
Harga IPO Emdeki Utama Pada Rp590-800/saham
PT Emdeki Utama menargetkan pendapatan penjualan akan menembus Rp700 miliar pada 2019, setelah dua pabrik hilirisasi perseroan beroperasi. Perusahaan yang bergerak di bidang produksi kalsium karbida tersebut menargetkan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sudah dapat dilakukan pada 20 September 2017. Perseroan menargetkan serapan dana antara Rp295 miliar hingga Rp400 miliar dari hasil melepas 500 juta saham baru, atau setara 25% modal disetor dan ditempatkan setelah IPO, dengan harga pelaksanaan di kisaran Rp590 hingga Rp800 per saham. Sebesar 73,91% dari dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal, antara lain sekitar 48,96% digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik high-grade silica alloy dan 24,95% untuk membangun pabrik carbide desulphuriser.
TLKM Bantah Akan Akuisisi SUPR
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) membantah kabar terkait rencana pembelian saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk. (SUPR) terkait bisnis menara. Namun TLKM akan serius menggarap pasar menara telekomunikasi melalui anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel). Saat ini Mitratel menjadi salah satu perusahaan menara terbesar di Indonesia. TLKM tengah menyiapkan 10 inisiatif pengembangan bisnis melalui jalur anorganik. Ekspansi anorganik yang nantinya menggunakan skema merger & acquisition (M&A) tersebut rencananya akan menyasar beberapa bidang perusahaan.
TINS Akan Terbitkan Obligasi Rp1,5 Triliun
PT Timah Tbk (TINS) berencana menggelar Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Rp 3 triliun untuk beberapa periode ke depan. Untuk tahap pertama, TINS akan menerbitkan Rp 1,5 triliun terlebih dahulu. Porsi tahap pertama akan terbagi kedalam dua bagian, yakni obligasi senilai Rp 1,12 triliun dan sukuk sekitar Rp 375 miliar. Rencananya, TINS akan memberikan tenor selama tiga hingga lima tahun
Stock Pick
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI menguat ditutup di 7400. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7300-7500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 7500
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA menguat ditutup di 18800. Pergerakan saham BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 18600-19000.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 19000
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat di level 13200. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 13050-13350.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di harga 13350
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 2830. Pergerakan BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2800-2860.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 2860
BSDE
Pada perdagangan kemarin saham BSDE menguat ditutup di 1850. Pergerakan saham BSDE selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1820-1870.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 1870
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat di level 15275. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 15100-15450.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak berhasil melewati level resisten 15450
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 21 Agustus 2017 ditutup melemah 0,56% pada level 5861. Sektor konsumer mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 1,52 triliun. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix cenderung menguat terbatas, meskipun pelemahan harga minyak mentah yang mendorong koreksi saham sektor energi membebani penguatan indeks. Selain itu kembali meningkatnya ketegangan antara AS dan Korea Utara membuat investor cenderung bersikap menunggu. Pasar juga menantikan hasil pertemuan The Fed di Jackson Hole, Wyoming pada pekan ini yang antara lain akan dihadiri oleh Chairman The Fed Janet Yellen, Presiden European Central Bank Mario Draghi, serta para bank sentral global lainnya. Investor mencari petunjuk mengenai arah kebijakan moneter selanjutnya, mengingat masih rendahnya inflasi di dan Eropa. Simposium ekonomi tahunan Jackson Hole akan dimulai pada Kamis pekan ini.AS cenderung melemah terbatas ditengah meningkatnya ketidakpastian akan kebijakan moneter ke depannya akibat masih berlanjutnya inflasi yang rendah dan investor menantikan hasil dari pertemuan di Jackson Hole. Obligasi pemerintah AS, yen Jepang dan harga emas kembali mengalami kenaikan. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5820 - 5890
News & Analysis
CSAP Anggarkan Capex Rp250 Miliar
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) menganggarkan belanja modal senilai Rp250 miliar pada tahun 2017. Dana ini akan digunakan untuk ekspansi toko baru perseroan disepanjang tahun ini. Sejauh ini, dua toko dikawasan Pantai Indak Kapuk (PIK) dan Bumi Serpong Damai (BSD) sudah terealisasi pembangunannya. Sedangkan, dua toko lainnya rencananya akan dibangun di Sidoarjo dan Cikarang. Nilai investasi 1 outlet dibutuhkan dana sekitar USD 4-5 juta. Dananya bersumber dari hasil rights issue yang telah dilakukan perusahaan. Hingga saat ini dana yang sudah terpakai untuk pembukaan gerai baru tersebut sekitar Rp100 miliar dari yang dianggarkan sebesar Rp250 miliar. Dana itu digunakan untuk pembukaan oulet, inovasi produk dan meningkatkan penjualan impor.
ADHI Akan Bayar Bagi Hasil ke-18 Sukuk Rp2,53 Miliar
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) akan melakukan pendapatan bagi hasil ke-18 Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I ADHI Tahap II Tahun 2013 yang pembayarannya dilakukan pada 15 September 2017. Bagi hasil Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I ADHI Tahap II Tahun 2013 untuk pembayaran ke-18 sebesar Rp2.531.250.000. Nilai sukuk Mudharabah sebesar Rp125.000.000.000 dengan nisbah bagi hasil sebesar 63,28% sedangkan nilai pendapatan yang dibagihasilkan adalah sebesar Rp4.000.000.000.
BUKK Dapat Fasilitas Pinjaman Dari LPEI
PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) telah melakukan penandatanganan perjanjian fasilitas pinjaman dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) pada 18 Agustus 2017. Fasilitas pembiayaan itu terdiri dari empat fasilitas yakni fasiltas kredit modal kerja ekspor IV sebesar Rp884 miliar untuk pembiayaan pekerjaan Steelbox, Girder, Bearing Pad dan Expansion Joint Proyek Pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II. Ada juga fasilitas kredit modal kerja Ekspor V sebesar Rp234 miliar untuk pembiayaan pekerjaan pengadaan dan pemasangan Scaterred Transmission and Substassions Jakarta Paket 5.
Harga IPO Emdeki Utama Pada Rp590-800/saham
PT Emdeki Utama menargetkan pendapatan penjualan akan menembus Rp700 miliar pada 2019, setelah dua pabrik hilirisasi perseroan beroperasi. Perusahaan yang bergerak di bidang produksi kalsium karbida tersebut menargetkan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sudah dapat dilakukan pada 20 September 2017. Perseroan menargetkan serapan dana antara Rp295 miliar hingga Rp400 miliar dari hasil melepas 500 juta saham baru, atau setara 25% modal disetor dan ditempatkan setelah IPO, dengan harga pelaksanaan di kisaran Rp590 hingga Rp800 per saham. Sebesar 73,91% dari dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal, antara lain sekitar 48,96% digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik high-grade silica alloy dan 24,95% untuk membangun pabrik carbide desulphuriser.
TLKM Bantah Akan Akuisisi SUPR
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) membantah kabar terkait rencana pembelian saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk. (SUPR) terkait bisnis menara. Namun TLKM akan serius menggarap pasar menara telekomunikasi melalui anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel). Saat ini Mitratel menjadi salah satu perusahaan menara terbesar di Indonesia. TLKM tengah menyiapkan 10 inisiatif pengembangan bisnis melalui jalur anorganik. Ekspansi anorganik yang nantinya menggunakan skema merger & acquisition (M&A) tersebut rencananya akan menyasar beberapa bidang perusahaan.
TINS Akan Terbitkan Obligasi Rp1,5 Triliun
PT Timah Tbk (TINS) berencana menggelar Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Rp 3 triliun untuk beberapa periode ke depan. Untuk tahap pertama, TINS akan menerbitkan Rp 1,5 triliun terlebih dahulu. Porsi tahap pertama akan terbagi kedalam dua bagian, yakni obligasi senilai Rp 1,12 triliun dan sukuk sekitar Rp 375 miliar. Rencananya, TINS akan memberikan tenor selama tiga hingga lima tahun
Stock Pick
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI menguat ditutup di 7400. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7300-7500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 7500
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA menguat ditutup di 18800. Pergerakan saham BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 18600-19000.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 19000
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat di level 13200. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 13050-13350.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di harga 13350
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 2830. Pergerakan BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2800-2860.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 2860
BSDE
Pada perdagangan kemarin saham BSDE menguat ditutup di 1850. Pergerakan saham BSDE selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1820-1870.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 1870
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat di level 15275. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 15100-15450.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak berhasil melewati level resisten 15450
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-08-22 07:37:29 (GMT +7)