21 Sept
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 20 September 2018 ditutup menguat 0,98% pada level 5931. Semua sektor menguat dengan kontribusi penguatan terbesar pada sektor industri dasar. Investor asing net buy Rp221,46 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dan mencapai rekor tertinggi, seiring dengan meredanya sentimen negatif akan dampak perang dagang. Pelemahan dollar AS pada level terendah selama sepuluh pekan terakhir menjadi pendorong penguatan indeks, karena pelemahan dollar AS akan berdampak positif terhadap ekspor AS. Dikabarkan China berencana untuk menurunkan tarif impor terhadap mayoritas mitra dagangnya pada bulan depan dalam rangka untuk menurunkan biaya bagi konsumen karena perang dagang dengan AS memburuk. Sebelumnya China juga telah menyatakan tidak akan mendevaluasi mata uangnya. Yield obligasi pemerintah AS sudah mendekati level 3%, namun dollar AS melemah akibat indikasi bahwa AS dan Kanada tidak akan mencapai kesepakatan Nafta pada pekan ini.itu data initial claims mencapai 201 ribu, turun dibandingkan pekan sebelumnya 204 ribu. Indeks Philadelphia Fed bulan September naik pada level 22,9 dari level 11,9. Data existing home sales tetap 5,34 juta. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak menguat. IHSG akan bergerak dikisaran level 5868 - 6013
News & Analysis
MBSS Perpanjang Kontrak Dengan Kideco
PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) dan PT Kideco Jaya Agung (KJA) telah menandatangani Amandemen Perjanjian Nomor 18-01 yang merupakan perubahan kontrak pada 7 September 2018. Amandemen itu mengatur perpanjangan jangka waktu kerja sama jasa pemindahmuatan batubara oleh perseroan kepada KJA hingga 31 Maret 2023 dan perubahan peningkatan tarif jasa pemindahmuatan batubara. Perseroan dan KJA memiliki hubungan afiliasi dimana perseroan dan KJA merupakan anak perusahaan yang secara tidak langsung dikendalikan PT Indika Energy Tbk. Amandemen perjanjian ini akan berdampak positif bagi keberlangsungan perusahaan dan peningkatan pendapatan usaha secara keseluruhan berkisar USD34,23 juta atau setara Rp509,5 miliar.
OJK Batalkan Penetapan MOLI Sebagai Efek Syariah
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membatalkan Keputusan Dewan Komisioner (KDK) Nomor KEP-45/D.04/2018 tentang Penetapan Saham PT Madusari Murni Indah Tbk. (MOLI) sebagai Efek Syariah. Hal tersebut tertuang dalam KDK Nomor KEP-47/D.04/2018. Dikeluarkannya keputusan tersebut merupakan tindak lanjut dari informasi Laporan Keuangan per 31 Maret 2018, yang menyatakan bahwa lebih dari 90% produk PT Madusari Murni Indah Tbk. adalah ethanol dan 31% produk tersebut dijual kepada Tanduay Distiller Inc. Berdasarkan informasi yang dilaporkan, kegiatan usaha Tanduay Distiller Inc. adalah memproduksi alkohol, rum, wine, brendi, gin dan vodka, sehingga pendapatan non halal PT Madusari Murni Indah Tbk. lebih dari 10%. Dengan demikian, saham PT Madusari Murni Indah Tbk. tidak memenuhi kriteria syariah.
Per Agustus 2018, PTPP Bukukan Kontrak Baru Rp27,75 Triliun
Hingga Agustus 2018, PT PP Tbk (PTPP) membukukan kontrak baru sebesar Rp27,75 triliun.
PTPP mendapat dua pekerjaan baru sebagai kontraktor pada periode Agustus 2018. Sehingga total nilai kontrak baru yang dibukukan dari Januari 2018 sampai dengan akhir periode tersebut senilai Rp27,75 triliun. Carry over tahun lalu sekitar Rp49 triliun ditambah tambahan kontrak baru sehingga total kontrak dihadapi sekitar Rp77 triliun. Dengan realisasi Rp27,75 triliun, PTPP merealisasikan 56,63% dari target kontrak baru tahun ini. PTPP menargetkan kontrak baru Rp49 triliun.
CPRO Targetkan Tingkatkan Penjualan Ekspor Udang Olahan
PT Central Proteina Prima Tbk. (CPRO) menargetkan penjualan ekspor udang olahan mencapai 9.000 ton pada 2018 dengan nilai sekitar USD100 juta. Fluktuasi rupiah terhadap dolar AS mempengaruhi biaya impor komoditas bahan baku pakan budidaya perikanan. Oleh karena itu, perusahaan berupaya memacu penjualan ekspor untuk mengurangi tekanan nilai tukar. Perseroan akan meningkatkan ekspor sampai akhir 2018, terutama produk udang olahan. Pada 2017, penjualan neto mencapai Rp6,57 triliun dengan komposisi ekspor sebesar 15%. Penjualan ke luar negeri didominasi produk udang olahan, sedangkan pakan perikanan baru berkontribusi di bawah 1%.
PSSI Divestasi Aset FLF
PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) melakukan divestasi aset yaitu floating loading facility (FLF) yaitu infrastruktur pemindahmuatan batu bara lepas pantai yang dibangun perseroan pada 2007. Dengan pelepasan aset tersebut, perseroan akan mendapatkan dana yang dapat digunakan untuk investasi ke aset-aset lain yang lebih menguntungkan. Dengan penjualan FLF tersebut, perseroan akan berbelanja 2—3 set kapal TNB lagi pada semester II/2018. Pada tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal total USD29 juta yang berasal dari dana internal dan pinjaman perbankan.
IPO HK Metals Utama Pada Harga Rp190-230/saham
PT HK Metals Utama Tbk akan IPO untuk kebutuhan belanja modal dan modal kerja di level induk dan anak usaha. HK Metals Utama menyebut harga saham yang ditawarkan dalam rencana aksi korporasi tersebut berada di kisaran Rp190—Rp230 per saham. Menurut penjamin emisi efek, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk., harga tersebut mencerminkan price to earning ratio (PER) 16,6 kali—21,4 kali pada 2018 dan 7,3 kali—9,4 kali pada 2019
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup kembali menguat pada level harga 3600. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3550-3640. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3650
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level 7500. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7400-7600.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7650
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 7300. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7200-7400.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7450
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 5100. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5050-5175
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5200
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 6675. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6575-6750.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6775
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI menguat pada level harga 3090. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3060-3120.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3130
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 20 September 2018 ditutup menguat 0,98% pada level 5931. Semua sektor menguat dengan kontribusi penguatan terbesar pada sektor industri dasar. Investor asing net buy Rp221,46 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dan mencapai rekor tertinggi, seiring dengan meredanya sentimen negatif akan dampak perang dagang. Pelemahan dollar AS pada level terendah selama sepuluh pekan terakhir menjadi pendorong penguatan indeks, karena pelemahan dollar AS akan berdampak positif terhadap ekspor AS. Dikabarkan China berencana untuk menurunkan tarif impor terhadap mayoritas mitra dagangnya pada bulan depan dalam rangka untuk menurunkan biaya bagi konsumen karena perang dagang dengan AS memburuk. Sebelumnya China juga telah menyatakan tidak akan mendevaluasi mata uangnya. Yield obligasi pemerintah AS sudah mendekati level 3%, namun dollar AS melemah akibat indikasi bahwa AS dan Kanada tidak akan mencapai kesepakatan Nafta pada pekan ini.itu data initial claims mencapai 201 ribu, turun dibandingkan pekan sebelumnya 204 ribu. Indeks Philadelphia Fed bulan September naik pada level 22,9 dari level 11,9. Data existing home sales tetap 5,34 juta. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak menguat. IHSG akan bergerak dikisaran level 5868 - 6013
News & Analysis
MBSS Perpanjang Kontrak Dengan Kideco
PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) dan PT Kideco Jaya Agung (KJA) telah menandatangani Amandemen Perjanjian Nomor 18-01 yang merupakan perubahan kontrak pada 7 September 2018. Amandemen itu mengatur perpanjangan jangka waktu kerja sama jasa pemindahmuatan batubara oleh perseroan kepada KJA hingga 31 Maret 2023 dan perubahan peningkatan tarif jasa pemindahmuatan batubara. Perseroan dan KJA memiliki hubungan afiliasi dimana perseroan dan KJA merupakan anak perusahaan yang secara tidak langsung dikendalikan PT Indika Energy Tbk. Amandemen perjanjian ini akan berdampak positif bagi keberlangsungan perusahaan dan peningkatan pendapatan usaha secara keseluruhan berkisar USD34,23 juta atau setara Rp509,5 miliar.
OJK Batalkan Penetapan MOLI Sebagai Efek Syariah
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membatalkan Keputusan Dewan Komisioner (KDK) Nomor KEP-45/D.04/2018 tentang Penetapan Saham PT Madusari Murni Indah Tbk. (MOLI) sebagai Efek Syariah. Hal tersebut tertuang dalam KDK Nomor KEP-47/D.04/2018. Dikeluarkannya keputusan tersebut merupakan tindak lanjut dari informasi Laporan Keuangan per 31 Maret 2018, yang menyatakan bahwa lebih dari 90% produk PT Madusari Murni Indah Tbk. adalah ethanol dan 31% produk tersebut dijual kepada Tanduay Distiller Inc. Berdasarkan informasi yang dilaporkan, kegiatan usaha Tanduay Distiller Inc. adalah memproduksi alkohol, rum, wine, brendi, gin dan vodka, sehingga pendapatan non halal PT Madusari Murni Indah Tbk. lebih dari 10%. Dengan demikian, saham PT Madusari Murni Indah Tbk. tidak memenuhi kriteria syariah.
Per Agustus 2018, PTPP Bukukan Kontrak Baru Rp27,75 Triliun
Hingga Agustus 2018, PT PP Tbk (PTPP) membukukan kontrak baru sebesar Rp27,75 triliun.
PTPP mendapat dua pekerjaan baru sebagai kontraktor pada periode Agustus 2018. Sehingga total nilai kontrak baru yang dibukukan dari Januari 2018 sampai dengan akhir periode tersebut senilai Rp27,75 triliun. Carry over tahun lalu sekitar Rp49 triliun ditambah tambahan kontrak baru sehingga total kontrak dihadapi sekitar Rp77 triliun. Dengan realisasi Rp27,75 triliun, PTPP merealisasikan 56,63% dari target kontrak baru tahun ini. PTPP menargetkan kontrak baru Rp49 triliun.
CPRO Targetkan Tingkatkan Penjualan Ekspor Udang Olahan
PT Central Proteina Prima Tbk. (CPRO) menargetkan penjualan ekspor udang olahan mencapai 9.000 ton pada 2018 dengan nilai sekitar USD100 juta. Fluktuasi rupiah terhadap dolar AS mempengaruhi biaya impor komoditas bahan baku pakan budidaya perikanan. Oleh karena itu, perusahaan berupaya memacu penjualan ekspor untuk mengurangi tekanan nilai tukar. Perseroan akan meningkatkan ekspor sampai akhir 2018, terutama produk udang olahan. Pada 2017, penjualan neto mencapai Rp6,57 triliun dengan komposisi ekspor sebesar 15%. Penjualan ke luar negeri didominasi produk udang olahan, sedangkan pakan perikanan baru berkontribusi di bawah 1%.
PSSI Divestasi Aset FLF
PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) melakukan divestasi aset yaitu floating loading facility (FLF) yaitu infrastruktur pemindahmuatan batu bara lepas pantai yang dibangun perseroan pada 2007. Dengan pelepasan aset tersebut, perseroan akan mendapatkan dana yang dapat digunakan untuk investasi ke aset-aset lain yang lebih menguntungkan. Dengan penjualan FLF tersebut, perseroan akan berbelanja 2—3 set kapal TNB lagi pada semester II/2018. Pada tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal total USD29 juta yang berasal dari dana internal dan pinjaman perbankan.
IPO HK Metals Utama Pada Harga Rp190-230/saham
PT HK Metals Utama Tbk akan IPO untuk kebutuhan belanja modal dan modal kerja di level induk dan anak usaha. HK Metals Utama menyebut harga saham yang ditawarkan dalam rencana aksi korporasi tersebut berada di kisaran Rp190—Rp230 per saham. Menurut penjamin emisi efek, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk., harga tersebut mencerminkan price to earning ratio (PER) 16,6 kali—21,4 kali pada 2018 dan 7,3 kali—9,4 kali pada 2019
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup kembali menguat pada level harga 3600. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3550-3640. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3650
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level 7500. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7400-7600.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7650
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 7300. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7200-7400.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7450
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 5100. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5050-5175
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5200
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 6675. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6575-6750.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6775
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI menguat pada level harga 3090. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3060-3120.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3130
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-09-21 08:52:52 (GMT +7)