21 Nov
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 20 November 2017 ditutup menguat 0,03% pada level 6053. Sebelumnya indeks sempat menguat hingga 0,78%, namun penguatan indeks menurun signifikan pada penutupan perdagangan. Enam dari sepuluh sektor mengalami kenaikan, terutama dikontribusikan oleh industri dasar. Sedangkan sektor infrastruktur mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 48,98 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat yang dipicu oleh kenaikan pada saham sektor telekomunikasi dan teknologi. Volume perdagangan cenderung sepi karena pada pekan ini tidak ada jadwal dirilisnya laporan keuangan atau data indikator ekonomi yang penting, selain itu menjelang libur Thansgiving pada hari Kamis dan pasar akan tutup lebih awal pada hari Jumat. Kongres AS mengambil libur dari perundingan soal pajak dan pasar mencermati perkembangan politik di AS dan Eropa. Sementara itu Janet Yellen menyatakan akan segera mengundurkan diri dari The Fed setelah Jerome Powell dilantik sebagai Chairman The Fed yang baru.AS mengalami penguatan sehingga mendorong pelemahan pada harga emas. Sementara itu data indeks leading indicators AS bulan Oktober naik 1,2%, lebih baik dari estimasi yang sebesar 0,8%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6020 - 6090
News & Analysis
MASA Akuisisi PT Penta Artha Impressi
PT Multistrada Arahsarana Tbk (MASA) menandatangani perjanjian pendahuluan dengan PT Penta Artha Impressi (PAI), Yulian Kusuma Kwee, dan Otniel I.S. Korompis pada 17 November 2017. PAI adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha penjualan ban, produk oli dan suku cadang serta jasa perawatan kendaraan bermotor dengan merek "Ban Oli Service(BOS)” yang tersebar di 19 lokasi di Jabodetabek dan Yogyakarta. Adapun berdasarkan perjanjian pendahuluan perseroan berencana mengambil bagian atas maksimal 4.500.000 saham baru PAI. Penyetoran atas saham-saham baru tersebut dilakukan dengan melakukan inbreng atas tanah dan bangunan serta mesin yang dimiliki perseroan kepada PAI sebesar Rp27.660.000.000 berdasarkan perjanjian pemesanan Obligasi Konversi 1 Juni 2014.
Per Oktober ADHI Bukukan Kontrak Baru Rp31,6 Triliun
PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) membukukan kontrak baru senilai Rp31,6 triliun sampai Oktober 2017. Perolehan kontrak baru itu termasuk kontrak dari proyek kereta ringan (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi fase I. Realisasi perolehan kontrak baru di Oktober 2017, antara lain Hotel Zaraza Malang senilai Rp594 miliar, Skypark Bandung Rp308 miliar melalui anak perusahaan PT APG dan Bendung Batang Bayang senilai Rp147 miliar. Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada Oktober 2017 didominasi oleh lini bisnis konstruksi dan energi sebesar 96,1% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
Royal Investment Holdings Lepas 130 Juta Lembar Saham FMII
Pemegang saham PT Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII) yakni Royal Investment Holdings Company Limited, melepas sebanyak 130.000.000 lembar saham FMII pada 14 November 2017. Pelepasan dilakukan pada harga Rp540 atau total transaksi mencapai Rp70.200.000.000 dengan tujuan likuiditas internal. Dengan pengurangan tersebut, maka kepemilikan Royal Investment Holdings di Fortune Mate Indonesia menjadi 646.000.000 saham atau 23,74% dari sebelumnya 776.000.000 saham atau 28,52%.
Advista Multi Artha Jual 106,71 Juta Lembar Saham POOL
Pemegang saham utama PT Pool Advista Tbk (POOL) yakni PT Advista Multi Artha kembali mengurangi kepemilikannya. Advista Multi Artha melepas sebanyak 106.710.000 lembar saham POOL di harga Rp3.280 per lembar pada 25 Oktober 2017. Adapun tujuan transaksi tersebut adalah untuk perhitungan bisnis. Dengan pelepasan ini maka sisa kepemilikan PT Advista Multi Artha di Pool Advista turun menjadi 827.955.964 lembar atau 36,80% dari total keseluruhan saham POOL.
PPRO Targetkan Cadangan Lahan 200 Ha Pada Akhir Tahun
Menjelang akhir tahun, PT PP Properti Tbk (PPRO) masih ekspansi mengakuisisi lahan di Kertajati, Jawa Barat. Kini, PPRO telah mencatatkan cadangan lahan seluas 140 hektare. Perseroan masih terus melanjutkan akuisisi lahan di Kertajati. Pekan lalu, PPRO telah mengakuisisi 15 ha lahan kawasan yang menjadi lokasi bandara baru di Tanah Pasundan. Perseroan menargetkan pada akhir tahun dapat mencatatkan cadangan lahan seluas 200 hektare. Selain fokus untuk mengakuisisi lahan di Kertajati, PPRO akan meluncurkan lima proyek baru, yakni apartemen Wiyung, apartemen di Jatinangor, Amartha tower 2, Alton tower 3 dan soft launching Lagoon Mal di Bekasi Avenue Mal.
MYOH Perpanjang Kontrak Pertambangan Kideco
PT Samindo Resources Tbk (MYOH) telah meningkatkan kontrak pertambangan milik PT Kideco Jaya Agung. Anak usaha perseroan telah menandatangani kontrak dengan PT Kideco Jaya Agung pada pekan lalu. Kesepakatan tersebut untuk melanjutkan kontrak jasa pertambangan PT Kideco Jaya Agung dengan empat anak usaha perseroan, yakni PT Sims Jaya Kaltim, PT Samindo Utama Kaltim, PT Trasindo Murni Perkasa, dan PT Mintec Abadi. Berdasarkan kesepakatan tersebut, target produksi batu bara perseroan akan meningkat mulai 2018 hingga beberapa tahun ke depan
Stock Pick
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat di level 2980. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2950-3010. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3010
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 7425. Pergerakan BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7325-7525.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7525
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI menguat ditutup di 3340. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3310-3380.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3380
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat pada level 1630. Pergerakan KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1610-1650.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1650
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat di level 3080. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3040-3120. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3120
SMGR
Pada perdagangan kemarin saham SMGR kembali ditutup menguat pada level 9975. Pergerakan SMGR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 9875-10075. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 10075
MNCN
Pada perdagangan kemarin saham MNCN menguat ditutup di 1505. Pergerakan saham MNCN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1485-1525.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 1525
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 20 November 2017 ditutup menguat 0,03% pada level 6053. Sebelumnya indeks sempat menguat hingga 0,78%, namun penguatan indeks menurun signifikan pada penutupan perdagangan. Enam dari sepuluh sektor mengalami kenaikan, terutama dikontribusikan oleh industri dasar. Sedangkan sektor infrastruktur mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 48,98 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat yang dipicu oleh kenaikan pada saham sektor telekomunikasi dan teknologi. Volume perdagangan cenderung sepi karena pada pekan ini tidak ada jadwal dirilisnya laporan keuangan atau data indikator ekonomi yang penting, selain itu menjelang libur Thansgiving pada hari Kamis dan pasar akan tutup lebih awal pada hari Jumat. Kongres AS mengambil libur dari perundingan soal pajak dan pasar mencermati perkembangan politik di AS dan Eropa. Sementara itu Janet Yellen menyatakan akan segera mengundurkan diri dari The Fed setelah Jerome Powell dilantik sebagai Chairman The Fed yang baru.AS mengalami penguatan sehingga mendorong pelemahan pada harga emas. Sementara itu data indeks leading indicators AS bulan Oktober naik 1,2%, lebih baik dari estimasi yang sebesar 0,8%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6020 - 6090
News & Analysis
MASA Akuisisi PT Penta Artha Impressi
PT Multistrada Arahsarana Tbk (MASA) menandatangani perjanjian pendahuluan dengan PT Penta Artha Impressi (PAI), Yulian Kusuma Kwee, dan Otniel I.S. Korompis pada 17 November 2017. PAI adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha penjualan ban, produk oli dan suku cadang serta jasa perawatan kendaraan bermotor dengan merek "Ban Oli Service(BOS)” yang tersebar di 19 lokasi di Jabodetabek dan Yogyakarta. Adapun berdasarkan perjanjian pendahuluan perseroan berencana mengambil bagian atas maksimal 4.500.000 saham baru PAI. Penyetoran atas saham-saham baru tersebut dilakukan dengan melakukan inbreng atas tanah dan bangunan serta mesin yang dimiliki perseroan kepada PAI sebesar Rp27.660.000.000 berdasarkan perjanjian pemesanan Obligasi Konversi 1 Juni 2014.
Per Oktober ADHI Bukukan Kontrak Baru Rp31,6 Triliun
PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) membukukan kontrak baru senilai Rp31,6 triliun sampai Oktober 2017. Perolehan kontrak baru itu termasuk kontrak dari proyek kereta ringan (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi fase I. Realisasi perolehan kontrak baru di Oktober 2017, antara lain Hotel Zaraza Malang senilai Rp594 miliar, Skypark Bandung Rp308 miliar melalui anak perusahaan PT APG dan Bendung Batang Bayang senilai Rp147 miliar. Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada Oktober 2017 didominasi oleh lini bisnis konstruksi dan energi sebesar 96,1% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
Royal Investment Holdings Lepas 130 Juta Lembar Saham FMII
Pemegang saham PT Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII) yakni Royal Investment Holdings Company Limited, melepas sebanyak 130.000.000 lembar saham FMII pada 14 November 2017. Pelepasan dilakukan pada harga Rp540 atau total transaksi mencapai Rp70.200.000.000 dengan tujuan likuiditas internal. Dengan pengurangan tersebut, maka kepemilikan Royal Investment Holdings di Fortune Mate Indonesia menjadi 646.000.000 saham atau 23,74% dari sebelumnya 776.000.000 saham atau 28,52%.
Advista Multi Artha Jual 106,71 Juta Lembar Saham POOL
Pemegang saham utama PT Pool Advista Tbk (POOL) yakni PT Advista Multi Artha kembali mengurangi kepemilikannya. Advista Multi Artha melepas sebanyak 106.710.000 lembar saham POOL di harga Rp3.280 per lembar pada 25 Oktober 2017. Adapun tujuan transaksi tersebut adalah untuk perhitungan bisnis. Dengan pelepasan ini maka sisa kepemilikan PT Advista Multi Artha di Pool Advista turun menjadi 827.955.964 lembar atau 36,80% dari total keseluruhan saham POOL.
PPRO Targetkan Cadangan Lahan 200 Ha Pada Akhir Tahun
Menjelang akhir tahun, PT PP Properti Tbk (PPRO) masih ekspansi mengakuisisi lahan di Kertajati, Jawa Barat. Kini, PPRO telah mencatatkan cadangan lahan seluas 140 hektare. Perseroan masih terus melanjutkan akuisisi lahan di Kertajati. Pekan lalu, PPRO telah mengakuisisi 15 ha lahan kawasan yang menjadi lokasi bandara baru di Tanah Pasundan. Perseroan menargetkan pada akhir tahun dapat mencatatkan cadangan lahan seluas 200 hektare. Selain fokus untuk mengakuisisi lahan di Kertajati, PPRO akan meluncurkan lima proyek baru, yakni apartemen Wiyung, apartemen di Jatinangor, Amartha tower 2, Alton tower 3 dan soft launching Lagoon Mal di Bekasi Avenue Mal.
MYOH Perpanjang Kontrak Pertambangan Kideco
PT Samindo Resources Tbk (MYOH) telah meningkatkan kontrak pertambangan milik PT Kideco Jaya Agung. Anak usaha perseroan telah menandatangani kontrak dengan PT Kideco Jaya Agung pada pekan lalu. Kesepakatan tersebut untuk melanjutkan kontrak jasa pertambangan PT Kideco Jaya Agung dengan empat anak usaha perseroan, yakni PT Sims Jaya Kaltim, PT Samindo Utama Kaltim, PT Trasindo Murni Perkasa, dan PT Mintec Abadi. Berdasarkan kesepakatan tersebut, target produksi batu bara perseroan akan meningkat mulai 2018 hingga beberapa tahun ke depan
Stock Pick
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat di level 2980. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2950-3010. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3010
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 7425. Pergerakan BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7325-7525.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7525
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI menguat ditutup di 3340. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3310-3380.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3380
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat pada level 1630. Pergerakan KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1610-1650.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1650
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat di level 3080. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3040-3120. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3120
SMGR
Pada perdagangan kemarin saham SMGR kembali ditutup menguat pada level 9975. Pergerakan SMGR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 9875-10075. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 10075
MNCN
Pada perdagangan kemarin saham MNCN menguat ditutup di 1505. Pergerakan saham MNCN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1485-1525.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 1525
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-11-21 07:25:14 (GMT +7)