21 Mar
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 20 Maret 2019 ditutup menguat 0,04% pada level 6482. Saham sektor pertambangan mengalami kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp82,99 miliar. Indeks di bursa Wall Street mix, dimana indeks Dow Jones dan indeks S&P500 ditutup melemah sedangkan Nasdaq Composite ditutup menguat. The Fed yang mengkonfirmasi kebijakan moneter yang cenderung dovish, mendorong koreksi pada saham perbankan yang cenderung diuntungkan oleh kenaikan suku bunga. Seperti yang diperkirakan pada pertemuan kemarin The Fed mempertahankan suku bunganya pada level 2,375%. Selain itu The Fed mengindikasikan tidak akan menaikkan suku bunga pada tahun ini dan mengumumkan akan menghentikan program pengurangan neracanya pada bulan September. The Fed melihat bahwa risiko ekonomi global membebani prospek ekonomi AS dan laju inflasi masih rendah, sehingga The Fed menyatakan akan menahan suku bunga untuk beberapa waktu. The Fed melihat bahwa dampak Brexit dan perang dagang akan menjadi risiko bagi ekonomi. Hal ini membuat futures dari Federal Fund menunjukkan adanya peluang bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada awal tahun 2020. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6420 - 6540
News & Analysis
COCO Akan Tingkatkan Kapasitas Produksi dan Ekspor
PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) optimis akan meningkatkan kapasitas produksinya menjadi 10.600 ton pada 2021 dengan tingkat utilisasi sampai dengan 70% kedepannya. Dari angka tersebut, untuk market penjualan ekspor minimal 10% pada 2021. Selain potensi pasar dalam negeri yang masih cukup besar, perusahaan juga akan berekspansi ke luar negeri. Saat ini kontribusi pasar ekspor baru sekitar 1% dari total penjualan perseroan. Perseroan sudah menyasar ke berbagai negara seperti Spanyol, Pakistan, Korea, Jepang, Australia, Asia Tenggara dan Amerika.
LPPF Berencana Buyback Saham Tambahan Sebanyak 87,53 Juta Lembar
PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) berencana melakukan pembelian kembali saham tambahan dimana perseroan akan meminta persetujuan dalam RUPS Perseroan pada 26 April 2019. Jumlah total seluruh biaya pembelian kembali saham tambahan maksimal Rp1,4 triliun termasuk biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya. Pembelian kembali saham tambahan akan dilakukan sebanyak-banyaknya 3% dari modal disetor dan ditempatkan atau maksimum sebanyak 87.537.542 lembar saham. Perseroan akan membatasi harga maksimal pembelian kembali saham tambahan sebesar Rp13.330 per saham. Perseroan sebelumnya telah melakukan buyback sebanyak 7% saham atau maksimal 204.254.266 lembar sehingga total pembelian kembali saham mencapai 10% dari modal disetor dan ditempatkan.
Nilai Akuisisi PEHA Oleh KAEF Sekitar Rp1-1,5 Triliun
PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) segera menyelesaikan proses akuisisi 56,77% saham PT Phapros Tbk (PEHA) yang dimiliki PT Rajawali Nusantara Indonesia. KAEF berencana melakukan penandatanganan sales purchase agreement dengan RNI pada 27 Maret 2019.akuisisi saham PEHA berada pada rentang Rp1 triliun—Rp1,5 triliun. Perseroan berharap dapat menyelesaikan proses akuisisi tersebut sebelum Maret 2019.menyiapkan dana yang berasal dari kas internal dan bridging loan dengan komposisi masing-masing sebesar 30% dan 70% untuk akuisisi tersebut. Saat ini telah ada stand by loan yang berasal dari 2-3 bank nasional maupun bank BUMN, dengan bunga pinjaman yang paling efisien.
GIAA Beri Pinjaman Aero Wisata Rp13,94 Miliar
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) pada 18 Maret 2019 telah menandatangani Perjanjian Pemberian Pinjaman kepada PT Aero Wisata (AWS) sebesar Rp13,945 miliar. Pinjaman itu akan digunakan untuk investasi pembangunan Ballroom dan penambahan kamar Kila Senggigi Beach Hotel di Lombok yang dimiliki AWS. Adapun pinjaman pada perjanjian kredit tersebut bersumber dari dana hasil IPO Perseroan pada tahun 2011 dimana sesuai dengan prospektus sebesar 20% dana hasil IPO digunakan untuk membiayai belanja modal perseroan maupun anak perusahaan yang diberikan dalam bentuk pinjaman. Dengan adanya pemberian pinjaman ini, maka realisasi dana hasil IPO telah mencapai 100%.
BOLT Akan Ekspansi Untuk Perbesar Pangsa Pasar
PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) akan melakukan sejumlah ekspansi untuk memperbesar pangsa pasar domestik dan luar negeri pada 2019. Pada tahun ini perseroan akan mendapatkan sumber pertumbuhan melalui tiga saluran. Sumber pertumbuhan itu adalah penambahan volume atas produk regular ke konsumen lama, penambahan komponen-komponen baru untuk konsumen lama dan juga penambahan konsumen baru, dan penambahan komponen-komponen baru untuk konsumen lama dan konsumen baru di pasar ekspor.
BHIT Berencana Rights Issue 17,58 Miliar Saham Untuk Bayar Utang
PT MNC Investama Tbk. (BHIT) berencana melakukan rights issue dengan melepas 17,58 miliar lembar saham baru. Setelah HMETD utang BHIT akan berkurang Rp1,58 triliun. Untuk melakukan aksi korporasi tersebut, BHIT akan meminta persetujuan RUPSLB pada 26 April 2019. Seluruh dana hasil rights issue akan digunakan sebagai penyelesaian hak tagih dari Carravaggio Holdings Limited dan New Ascend kepada perseroan masing-masing sejumlah Rp832,11 miliar dan Rp759,63 miliar
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 7450. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7350-7550
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7600
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3980. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3930-4020.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4030
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat pada level harga 1610. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1590-1630.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1635
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 7575. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7475-7675.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7700
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 7250. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7150-7350.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7400
WSBP
Pada perdagangan kemarin saham WSBP ditutup menguat dilevel harga 392. WSBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 387-396.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 397
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 20 Maret 2019 ditutup menguat 0,04% pada level 6482. Saham sektor pertambangan mengalami kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp82,99 miliar. Indeks di bursa Wall Street mix, dimana indeks Dow Jones dan indeks S&P500 ditutup melemah sedangkan Nasdaq Composite ditutup menguat. The Fed yang mengkonfirmasi kebijakan moneter yang cenderung dovish, mendorong koreksi pada saham perbankan yang cenderung diuntungkan oleh kenaikan suku bunga. Seperti yang diperkirakan pada pertemuan kemarin The Fed mempertahankan suku bunganya pada level 2,375%. Selain itu The Fed mengindikasikan tidak akan menaikkan suku bunga pada tahun ini dan mengumumkan akan menghentikan program pengurangan neracanya pada bulan September. The Fed melihat bahwa risiko ekonomi global membebani prospek ekonomi AS dan laju inflasi masih rendah, sehingga The Fed menyatakan akan menahan suku bunga untuk beberapa waktu. The Fed melihat bahwa dampak Brexit dan perang dagang akan menjadi risiko bagi ekonomi. Hal ini membuat futures dari Federal Fund menunjukkan adanya peluang bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada awal tahun 2020. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6420 - 6540
News & Analysis
COCO Akan Tingkatkan Kapasitas Produksi dan Ekspor
PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) optimis akan meningkatkan kapasitas produksinya menjadi 10.600 ton pada 2021 dengan tingkat utilisasi sampai dengan 70% kedepannya. Dari angka tersebut, untuk market penjualan ekspor minimal 10% pada 2021. Selain potensi pasar dalam negeri yang masih cukup besar, perusahaan juga akan berekspansi ke luar negeri. Saat ini kontribusi pasar ekspor baru sekitar 1% dari total penjualan perseroan. Perseroan sudah menyasar ke berbagai negara seperti Spanyol, Pakistan, Korea, Jepang, Australia, Asia Tenggara dan Amerika.
LPPF Berencana Buyback Saham Tambahan Sebanyak 87,53 Juta Lembar
PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) berencana melakukan pembelian kembali saham tambahan dimana perseroan akan meminta persetujuan dalam RUPS Perseroan pada 26 April 2019. Jumlah total seluruh biaya pembelian kembali saham tambahan maksimal Rp1,4 triliun termasuk biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya. Pembelian kembali saham tambahan akan dilakukan sebanyak-banyaknya 3% dari modal disetor dan ditempatkan atau maksimum sebanyak 87.537.542 lembar saham. Perseroan akan membatasi harga maksimal pembelian kembali saham tambahan sebesar Rp13.330 per saham. Perseroan sebelumnya telah melakukan buyback sebanyak 7% saham atau maksimal 204.254.266 lembar sehingga total pembelian kembali saham mencapai 10% dari modal disetor dan ditempatkan.
Nilai Akuisisi PEHA Oleh KAEF Sekitar Rp1-1,5 Triliun
PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) segera menyelesaikan proses akuisisi 56,77% saham PT Phapros Tbk (PEHA) yang dimiliki PT Rajawali Nusantara Indonesia. KAEF berencana melakukan penandatanganan sales purchase agreement dengan RNI pada 27 Maret 2019.akuisisi saham PEHA berada pada rentang Rp1 triliun—Rp1,5 triliun. Perseroan berharap dapat menyelesaikan proses akuisisi tersebut sebelum Maret 2019.menyiapkan dana yang berasal dari kas internal dan bridging loan dengan komposisi masing-masing sebesar 30% dan 70% untuk akuisisi tersebut. Saat ini telah ada stand by loan yang berasal dari 2-3 bank nasional maupun bank BUMN, dengan bunga pinjaman yang paling efisien.
GIAA Beri Pinjaman Aero Wisata Rp13,94 Miliar
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) pada 18 Maret 2019 telah menandatangani Perjanjian Pemberian Pinjaman kepada PT Aero Wisata (AWS) sebesar Rp13,945 miliar. Pinjaman itu akan digunakan untuk investasi pembangunan Ballroom dan penambahan kamar Kila Senggigi Beach Hotel di Lombok yang dimiliki AWS. Adapun pinjaman pada perjanjian kredit tersebut bersumber dari dana hasil IPO Perseroan pada tahun 2011 dimana sesuai dengan prospektus sebesar 20% dana hasil IPO digunakan untuk membiayai belanja modal perseroan maupun anak perusahaan yang diberikan dalam bentuk pinjaman. Dengan adanya pemberian pinjaman ini, maka realisasi dana hasil IPO telah mencapai 100%.
BOLT Akan Ekspansi Untuk Perbesar Pangsa Pasar
PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) akan melakukan sejumlah ekspansi untuk memperbesar pangsa pasar domestik dan luar negeri pada 2019. Pada tahun ini perseroan akan mendapatkan sumber pertumbuhan melalui tiga saluran. Sumber pertumbuhan itu adalah penambahan volume atas produk regular ke konsumen lama, penambahan komponen-komponen baru untuk konsumen lama dan juga penambahan konsumen baru, dan penambahan komponen-komponen baru untuk konsumen lama dan konsumen baru di pasar ekspor.
BHIT Berencana Rights Issue 17,58 Miliar Saham Untuk Bayar Utang
PT MNC Investama Tbk. (BHIT) berencana melakukan rights issue dengan melepas 17,58 miliar lembar saham baru. Setelah HMETD utang BHIT akan berkurang Rp1,58 triliun. Untuk melakukan aksi korporasi tersebut, BHIT akan meminta persetujuan RUPSLB pada 26 April 2019. Seluruh dana hasil rights issue akan digunakan sebagai penyelesaian hak tagih dari Carravaggio Holdings Limited dan New Ascend kepada perseroan masing-masing sejumlah Rp832,11 miliar dan Rp759,63 miliar
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 7450. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7350-7550
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7600
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3980. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3930-4020.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4030
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat pada level harga 1610. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1590-1630.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1635
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 7575. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7475-7675.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7700
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 7250. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7150-7350.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7400
WSBP
Pada perdagangan kemarin saham WSBP ditutup menguat dilevel harga 392. WSBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 387-396.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 397
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-03-21 08:10:18 (GMT +7)