21 juni
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 20 Juni 2018 ditutup melemah 1,83% pada level 5884. Saham sektor keuangan mengkontribusikan pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp2,043 triliun. Indeks di bursa Wall Street ditutup variatif dimana indeks Dow Jones melemah sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite menguat. Penguatan Nasdaq Composite pada level tertinggi dipicu oleh kenaikan pada saham sektor teknologi besar, seperti Facebook, Alphabet dan Amazon, yang relatif tidak terpengaruh oleh kekhawatiran akan isu perang dagang. Sedangkan indeks Dow Jones melemah akibat kekhawatiran akan memburuknya hubungan dagang antara AS dan China. Uni Eropa juga akan mulai mengenakan bea impor sebesar 25% pada berbagai produk AS mulai Jumat ini. Data existing home sales bulan Mei sedikit turun menjadi 5,43 juta dari 5,45 juta, lebih rendah dibandingkan perkiraan yang sebanyak 5,55 juta. Sementara itu harga minyak mentah menguat yang didorong oleh turunnya data cadangan minyak AS pekan lalu sebesar 5,9 juta barel, serta menjelang pertemuan negara-negara OPEC di Vienna pada Jumat akhir pekan ini. Bank of England akan melakukan pertemuan untuk membahas kebijakan moneternya pada hari ini. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 5840 - 5950
News & Analysis
LTLS Lunasi Obligasi Rp700 Miliar
PT Lautan Luas Tbk (LTLS) melunasi pembayaran Obligasi Berkelanjutan I Lautan Luas Tahap I Tahun 2013. Pembayaran surat utang tersebut dilakukan pada Kamis, 19 Juni 2018, sesuai tanggal jatuh tempo obligasi bertenor lima tahun ini. Nilai pokok obligasi yang dibayar sebesar Rp 700 miliar dengan tingkat bunga yang diberikan sebesar 9,75% per tahun. Pefindo memberikan peringkat single A atau idA- untuk obligasi ini. Pelunasan obligasi perusahaan tersebut tidak memberikan dampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, dan kelangsungan usaha LTLS.
JTPE Targetkan Laba Bersih Rp85 Miliar Pada Tahun Ini
PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE) pada tahun ini menargetkan laba bersih sebesar Rp 85 miliar. Jumlah tersebut naik tipis 3,65% dari raihan tahun lalu yang tercatat Rp 82 miliar. JPTEpenjualan tahun ini sebesar Rp 1,13 triliun. Jumlah tersebut turun dibandingkan realisasi pendapatan tahun lalu yang tercatat Rp 1,23 triliun. Hal ini karena adanya penjualan aset yakni saham PT Cardsindo Tiga Perkasa yang mengakibatkan berubahnya pengendali. Namun, perusahaan tetap berupaya meningkatkan volume penjualan dengan memaksimalkan kapasitas produksi, pengembangan poduk baru dan meningkatkan promosi. Selain itu, untuk mengoptimalisasi laba bersih, perusahaan melakukan efisiensi, mengurangi kebutuhan bahan baku impor. JTPE juga berupaya meningkatkan volume ekspor, subtitusi bahan baku impor dan hedging mata uang apabila diperlukan.
ROTI Lunasi Obligasi Rp510 Miliar
PT Nippon Indosari Tbk (ROTI) pada 7 Juni 2018 lalu telah melakukan pelunasan pokok dan pembayaran bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2013 yang ke-20. Pelunasan pokok dan pembayaran bunga obligasi dilakukan melalui KSEI sebesar Rp510 miliar.
Tahun 2017 Rugi Bersih TRIO Berkurang Menjadi Rp188,42 Miliar
PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) membukukan penyusutan kerugian sepanjang 2017 lalu. TRIO membukukan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp188,42 miliar. Kerugian tersebut menyusut 61,7% dibandingkan rugi bersih yang dibukukan perseroan selama 2016 yang mencapai Rp492,76 miliar. Kenaikan laba bersih tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan perseroan yang sepanjang 2017 mencapai Rp2,03 triliun. Pendapatan 2017 tersebut meningkat 18,1% dibandingkan dengan pendapatan yang dibukukan perseron selama 2016 yang sebesar Rp1,72 triliun. Perseroan juga berhasil menekan beban umum dan administrasi secara signifikan. Pada 2017, beban umum dan administrasi TRIO sebesar Rp116,52 miliar, turun 62,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp309,12 miliar.
SMRA Bukukan Backlog Lebih Dari Rp5 Triliun
PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) masih membukukan backlog atau inventaris properti yang belum diserahkan kepada konsumen senilai lebih dari Rp5 triliun yang akan menjadi bagian pendapatan dalam 2 hingga 3 tahun ke depan. Backlog tersebut tersebar di berbagai proyek perseroan, yakni di Serpong, Bekasi, Bandung, Kelapa Gading, dan Karawang. Perseroan banyak memasarkan unit properti dengan harga di bawah Rp2 miliar. Perseroan berkomitmen untuk memastikan setiap proyek yang dipasarkan perseroan dapat sampai ke tangan konsumen tepat waktu.
Integrasi JORR Tidak Mengubah Pendapatan JSMR
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) mengklaim perubahan sistem transaksi menjadi integrasi di Jakarta Outer Ring Road tidak akan mengubah rencana bisnis perseroan. Integrasi yang dilakukan untuk ruas Jakarta Outer Ring Road (JORR) tidak mengubah pendapatan perseroan. Pasalnya, pengguna jarak dekat akan membayar lebih tinggi sementara pengguna jarak jauh akan membayar lebih rendah. Dari sisi operasional, integrasi secara keseluruhan akan mengurangi titik transaksi sehingga membantu pengguna jalan lebih lancar
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM kembali ditutup menguat pada level 3710. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3670-3750.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3750
PTBA
Pada perdagangan kemarin saham PTBA ditutup pada level 4240. PTBA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4200-4290
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4290
ADRO
Pada perdagangan kemarin saham ADRO kembali ditutup pada 2000. ADRO selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1880-2020.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2020
INDY
Pada perdagangan kemarin saham INDY ditutup pada level 3870. INDY selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3820-3810.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3810
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup pada level 6950. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6800-7050
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7050
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup pada level 8600. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8500-8700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8700
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat pada level 3800. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3750-3840.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3840
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 20 Juni 2018 ditutup melemah 1,83% pada level 5884. Saham sektor keuangan mengkontribusikan pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp2,043 triliun. Indeks di bursa Wall Street ditutup variatif dimana indeks Dow Jones melemah sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite menguat. Penguatan Nasdaq Composite pada level tertinggi dipicu oleh kenaikan pada saham sektor teknologi besar, seperti Facebook, Alphabet dan Amazon, yang relatif tidak terpengaruh oleh kekhawatiran akan isu perang dagang. Sedangkan indeks Dow Jones melemah akibat kekhawatiran akan memburuknya hubungan dagang antara AS dan China. Uni Eropa juga akan mulai mengenakan bea impor sebesar 25% pada berbagai produk AS mulai Jumat ini. Data existing home sales bulan Mei sedikit turun menjadi 5,43 juta dari 5,45 juta, lebih rendah dibandingkan perkiraan yang sebanyak 5,55 juta. Sementara itu harga minyak mentah menguat yang didorong oleh turunnya data cadangan minyak AS pekan lalu sebesar 5,9 juta barel, serta menjelang pertemuan negara-negara OPEC di Vienna pada Jumat akhir pekan ini. Bank of England akan melakukan pertemuan untuk membahas kebijakan moneternya pada hari ini. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 5840 - 5950
News & Analysis
LTLS Lunasi Obligasi Rp700 Miliar
PT Lautan Luas Tbk (LTLS) melunasi pembayaran Obligasi Berkelanjutan I Lautan Luas Tahap I Tahun 2013. Pembayaran surat utang tersebut dilakukan pada Kamis, 19 Juni 2018, sesuai tanggal jatuh tempo obligasi bertenor lima tahun ini. Nilai pokok obligasi yang dibayar sebesar Rp 700 miliar dengan tingkat bunga yang diberikan sebesar 9,75% per tahun. Pefindo memberikan peringkat single A atau idA- untuk obligasi ini. Pelunasan obligasi perusahaan tersebut tidak memberikan dampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, dan kelangsungan usaha LTLS.
JTPE Targetkan Laba Bersih Rp85 Miliar Pada Tahun Ini
PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE) pada tahun ini menargetkan laba bersih sebesar Rp 85 miliar. Jumlah tersebut naik tipis 3,65% dari raihan tahun lalu yang tercatat Rp 82 miliar. JPTEpenjualan tahun ini sebesar Rp 1,13 triliun. Jumlah tersebut turun dibandingkan realisasi pendapatan tahun lalu yang tercatat Rp 1,23 triliun. Hal ini karena adanya penjualan aset yakni saham PT Cardsindo Tiga Perkasa yang mengakibatkan berubahnya pengendali. Namun, perusahaan tetap berupaya meningkatkan volume penjualan dengan memaksimalkan kapasitas produksi, pengembangan poduk baru dan meningkatkan promosi. Selain itu, untuk mengoptimalisasi laba bersih, perusahaan melakukan efisiensi, mengurangi kebutuhan bahan baku impor. JTPE juga berupaya meningkatkan volume ekspor, subtitusi bahan baku impor dan hedging mata uang apabila diperlukan.
ROTI Lunasi Obligasi Rp510 Miliar
PT Nippon Indosari Tbk (ROTI) pada 7 Juni 2018 lalu telah melakukan pelunasan pokok dan pembayaran bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2013 yang ke-20. Pelunasan pokok dan pembayaran bunga obligasi dilakukan melalui KSEI sebesar Rp510 miliar.
Tahun 2017 Rugi Bersih TRIO Berkurang Menjadi Rp188,42 Miliar
PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) membukukan penyusutan kerugian sepanjang 2017 lalu. TRIO membukukan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp188,42 miliar. Kerugian tersebut menyusut 61,7% dibandingkan rugi bersih yang dibukukan perseroan selama 2016 yang mencapai Rp492,76 miliar. Kenaikan laba bersih tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan perseroan yang sepanjang 2017 mencapai Rp2,03 triliun. Pendapatan 2017 tersebut meningkat 18,1% dibandingkan dengan pendapatan yang dibukukan perseron selama 2016 yang sebesar Rp1,72 triliun. Perseroan juga berhasil menekan beban umum dan administrasi secara signifikan. Pada 2017, beban umum dan administrasi TRIO sebesar Rp116,52 miliar, turun 62,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp309,12 miliar.
SMRA Bukukan Backlog Lebih Dari Rp5 Triliun
PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) masih membukukan backlog atau inventaris properti yang belum diserahkan kepada konsumen senilai lebih dari Rp5 triliun yang akan menjadi bagian pendapatan dalam 2 hingga 3 tahun ke depan. Backlog tersebut tersebar di berbagai proyek perseroan, yakni di Serpong, Bekasi, Bandung, Kelapa Gading, dan Karawang. Perseroan banyak memasarkan unit properti dengan harga di bawah Rp2 miliar. Perseroan berkomitmen untuk memastikan setiap proyek yang dipasarkan perseroan dapat sampai ke tangan konsumen tepat waktu.
Integrasi JORR Tidak Mengubah Pendapatan JSMR
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) mengklaim perubahan sistem transaksi menjadi integrasi di Jakarta Outer Ring Road tidak akan mengubah rencana bisnis perseroan. Integrasi yang dilakukan untuk ruas Jakarta Outer Ring Road (JORR) tidak mengubah pendapatan perseroan. Pasalnya, pengguna jarak dekat akan membayar lebih tinggi sementara pengguna jarak jauh akan membayar lebih rendah. Dari sisi operasional, integrasi secara keseluruhan akan mengurangi titik transaksi sehingga membantu pengguna jalan lebih lancar
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM kembali ditutup menguat pada level 3710. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3670-3750.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3750
PTBA
Pada perdagangan kemarin saham PTBA ditutup pada level 4240. PTBA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4200-4290
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4290
ADRO
Pada perdagangan kemarin saham ADRO kembali ditutup pada 2000. ADRO selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1880-2020.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2020
INDY
Pada perdagangan kemarin saham INDY ditutup pada level 3870. INDY selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3820-3810.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3810
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup pada level 6950. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6800-7050
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7050
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup pada level 8600. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8500-8700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8700
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat pada level 3800. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3750-3840.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3840
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-06-21 07:42:49 (GMT +7)