21 jul
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 20 Juli 2020 ditutup melemah 0,56% pada level 5051. Saham sektor aneka industri mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp243,71 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh berita positif dari uji vaksin Covid-19 yang menghasilkan prospek yang menjanjikan di tengah meningkatnya kasus baru Covid-19 di AS. Kenaikan pada saham teknologi, seperti Microsoft dan Amazon, menopang penguatan pada indeks S&P500 dan Nasdaq Composite, namun pelemahan pada saham sektor industri membatasi penguatan indeks Dow Jones. Kongres AS masih berupaya mencari cara untuk mengurangi dampak epidemi terhadap ekonomi AS dengan merancang paket stimulus baru selama sepekan, menjelang habisnya tunjangan pengangguran dalam waktu dua pekan. Sementara itu menurut data Refinitiv, sampai saat ini sudah 48 emiten dalam indeks S&P500 yang telah merilis laporan keuangan di mana sebanyak 77,1% membukukan kinerja yang melebihi perkiraan. Rata-rata laba emiten dalam indeks pada triwulan II lalu diperkirakan turun 43,2% yoy. Harga emas mencapai level tertinggi sejak September 2011 karena meningkatnya permintaan safe haven seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19. Untuk IHSG hari ini diperkirakan mixed. Indeks diperkirakan bergerak di level 4880 - 5130
News & Analysis
POWR Akan Buyback Saham Senilai Rp146,3 Miliar
RUPS PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) menyetujui rencana pembelian kembali atas saham Perseroan yang telah dikeluarkan dan tercatat di BEI dalam jumlah yang setara dengan sebanyak-banyaknya USD10.000.000 atau setara dengan Rp146,3 miliar dengan menggunakan kurs tengah USD Rp14.632 per tanggal 16 Juli 2020. Buy back akan dilakukan secara bertahap dalam waktu paling lama 18 bulan sejak disetujuinya pembelian kembali saham Perseroan oleh RUPS Perseroan dengan berpedoman kepada Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 30/POJK.04/2017 tentang Pembelian Kembali Saham yang dikeluarkan oleh Perusahaan Terbuka.
Semester I BALI Bukukan Kenaikan Laba Bersih 27,42%
PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) hingga akhir semester I-2020 meraih laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk diraih Rp31,19 miliar, naik 27,42% dari laba Rp24,48 miliar periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan usaha perseroan per 30 Juni 2020 sebesar Rp371,78 miliar, meningkat 26,19% dibandingkan pendapatan usaha Rp294,63 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Beban pokok pendapatan naik 30,07% menjadi Rp173,37 miliar dari Rp133,99 miliar dan laba bruto naik 23,75% menjadi Rp198,42 miliar dari laba bruto Rp160,64 miliar. Laba usaha naik 26,31% menjadi Rp168,33 miliar dari Rp133,09 miliar tahun sebelumnya.
MEDC Produksi Gas Perdana Dari Lapangan Meliwis
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengumumkan pada 13 Juli 2020 telah memproduksi gas perdana dari Lapangan Meliwis di Wilayah Kerja Lepas Pantai Madura, Jawa Timur. Sumur Meliwis ditemukan pada 2016 ketika gas ditemukan dalam Formasi Mundu. Lapangan ini dikembangkan melalui platform tak berawak dan pipa bawah laut sepanjang 11 km untuk memasok hingga 20 MMCFD ke industri dalam negeri di Jawa Timur. Selain itu dalam jangka waktu 4 tahun sejak lapangan ditemukan, kini lapangan tersebut sudah dapat produktif memproduksi gas.
ASRI Berencana Terbitkan Surat Utang USD485 Juta Untuk Refinancing Utang
PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) akan menerbitkan surat utang senior (senior notes) senilai USD485 juta guna melunasi kewajiban yang akan jatuh tempo. Obligasi ini ditujukan kepada investor diluar wilayah Amerika Serikat dengan tunduk pada Regulation S berdasarkan Securities Act dengan kupon yang akan ditentukan pada beberapa waktu mendatang dan jatuh tempo paling cepat tahun 2024.ini akan diterbitkan oleh anak usaha Alam Sutera, yakni Alam Synergy Pte Ltd yang berkedudukan di Singapura.
Anak Usaha APLN Perpanjang Tenor Utang MTN Rp350 Miliar Selama Setahun
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menyatakan anak usaha PT Sinar Menara Deli (SMD) telah memperoleh kesepakatan dengan para kreditur untuk memperpanjang tenor surat utang medium term notes (MTN) selama satu tahun. Semula, surat utang senilai Rp350 miliar itu akan jatuh tempo pada 20 Agustus 2020. Perpanjangan tenor MTN itu akan dicatat dalam laporan keungan tengah tahun konsolidasi yang akan dirilis paling lambat akhir Juli 2020 mendatang. MTN senilai Rp350 miliar diterbitkan oleh anak usaha PT Sinar Menara Deli, pengembang proyek Podomoro Deli City di Medan. MTN itu memberikan kupon 11% per tahun kepada kreditur.
Semester I Bisnis Alkes Mendominasi Pendapatan INAF
PT Indofarma Tbk (INAF) optimistis akan kembali membukukan keuntungan pada 2020. Bisnis alat kesehatan diyakini akan menjadi penopang kinerja keuangan perseroan tahun ini. Pendapatan perseroan sampai dengan pertengahan 2020 didominasi dari lini alat kesehatan (alkes). Alkes yang dijual kebanyakan peralatan terkait Covid-19. Kontribusi pendapatan tahun lalu masih didominasi bisnis farmasi. Akan tetapi, kondisi berbalik sepanjang semester I/2020., di mana kontribusi alkes sebesar 60% dan farmasi sebesar 40%
Stock Pick
EXCL
Pada perdagangan kemarin saham EXCL ditutup menguat dilevel harga 2870. EXCL selanjutnya diperkirakan akan bergerak 2830-2900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2910
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat pada level harga 6600. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6500-6675. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6700
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat dilevel harga 1485. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di 1465-1500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1505
UNVR
Pada perdagangan kemarin saham UNVR ditutup menguat pada 8125. UNVR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8000-8225
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8250
LSIP
Pada perdagangan kemarin saham LSIP ditutup menguat pada level harga 990. LSIP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 980-1000.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1005
ISAT
Pada perdagangan kemarin saham ISAT ditutup menguat dilevel harga 2570. ISAT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2530-2600. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2610
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2020
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 20 Juli 2020 ditutup melemah 0,56% pada level 5051. Saham sektor aneka industri mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp243,71 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh berita positif dari uji vaksin Covid-19 yang menghasilkan prospek yang menjanjikan di tengah meningkatnya kasus baru Covid-19 di AS. Kenaikan pada saham teknologi, seperti Microsoft dan Amazon, menopang penguatan pada indeks S&P500 dan Nasdaq Composite, namun pelemahan pada saham sektor industri membatasi penguatan indeks Dow Jones. Kongres AS masih berupaya mencari cara untuk mengurangi dampak epidemi terhadap ekonomi AS dengan merancang paket stimulus baru selama sepekan, menjelang habisnya tunjangan pengangguran dalam waktu dua pekan. Sementara itu menurut data Refinitiv, sampai saat ini sudah 48 emiten dalam indeks S&P500 yang telah merilis laporan keuangan di mana sebanyak 77,1% membukukan kinerja yang melebihi perkiraan. Rata-rata laba emiten dalam indeks pada triwulan II lalu diperkirakan turun 43,2% yoy. Harga emas mencapai level tertinggi sejak September 2011 karena meningkatnya permintaan safe haven seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19. Untuk IHSG hari ini diperkirakan mixed. Indeks diperkirakan bergerak di level 4880 - 5130
News & Analysis
POWR Akan Buyback Saham Senilai Rp146,3 Miliar
RUPS PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) menyetujui rencana pembelian kembali atas saham Perseroan yang telah dikeluarkan dan tercatat di BEI dalam jumlah yang setara dengan sebanyak-banyaknya USD10.000.000 atau setara dengan Rp146,3 miliar dengan menggunakan kurs tengah USD Rp14.632 per tanggal 16 Juli 2020. Buy back akan dilakukan secara bertahap dalam waktu paling lama 18 bulan sejak disetujuinya pembelian kembali saham Perseroan oleh RUPS Perseroan dengan berpedoman kepada Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 30/POJK.04/2017 tentang Pembelian Kembali Saham yang dikeluarkan oleh Perusahaan Terbuka.
Semester I BALI Bukukan Kenaikan Laba Bersih 27,42%
PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) hingga akhir semester I-2020 meraih laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk diraih Rp31,19 miliar, naik 27,42% dari laba Rp24,48 miliar periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan usaha perseroan per 30 Juni 2020 sebesar Rp371,78 miliar, meningkat 26,19% dibandingkan pendapatan usaha Rp294,63 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Beban pokok pendapatan naik 30,07% menjadi Rp173,37 miliar dari Rp133,99 miliar dan laba bruto naik 23,75% menjadi Rp198,42 miliar dari laba bruto Rp160,64 miliar. Laba usaha naik 26,31% menjadi Rp168,33 miliar dari Rp133,09 miliar tahun sebelumnya.
MEDC Produksi Gas Perdana Dari Lapangan Meliwis
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengumumkan pada 13 Juli 2020 telah memproduksi gas perdana dari Lapangan Meliwis di Wilayah Kerja Lepas Pantai Madura, Jawa Timur. Sumur Meliwis ditemukan pada 2016 ketika gas ditemukan dalam Formasi Mundu. Lapangan ini dikembangkan melalui platform tak berawak dan pipa bawah laut sepanjang 11 km untuk memasok hingga 20 MMCFD ke industri dalam negeri di Jawa Timur. Selain itu dalam jangka waktu 4 tahun sejak lapangan ditemukan, kini lapangan tersebut sudah dapat produktif memproduksi gas.
ASRI Berencana Terbitkan Surat Utang USD485 Juta Untuk Refinancing Utang
PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) akan menerbitkan surat utang senior (senior notes) senilai USD485 juta guna melunasi kewajiban yang akan jatuh tempo. Obligasi ini ditujukan kepada investor diluar wilayah Amerika Serikat dengan tunduk pada Regulation S berdasarkan Securities Act dengan kupon yang akan ditentukan pada beberapa waktu mendatang dan jatuh tempo paling cepat tahun 2024.ini akan diterbitkan oleh anak usaha Alam Sutera, yakni Alam Synergy Pte Ltd yang berkedudukan di Singapura.
Anak Usaha APLN Perpanjang Tenor Utang MTN Rp350 Miliar Selama Setahun
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menyatakan anak usaha PT Sinar Menara Deli (SMD) telah memperoleh kesepakatan dengan para kreditur untuk memperpanjang tenor surat utang medium term notes (MTN) selama satu tahun. Semula, surat utang senilai Rp350 miliar itu akan jatuh tempo pada 20 Agustus 2020. Perpanjangan tenor MTN itu akan dicatat dalam laporan keungan tengah tahun konsolidasi yang akan dirilis paling lambat akhir Juli 2020 mendatang. MTN senilai Rp350 miliar diterbitkan oleh anak usaha PT Sinar Menara Deli, pengembang proyek Podomoro Deli City di Medan. MTN itu memberikan kupon 11% per tahun kepada kreditur.
Semester I Bisnis Alkes Mendominasi Pendapatan INAF
PT Indofarma Tbk (INAF) optimistis akan kembali membukukan keuntungan pada 2020. Bisnis alat kesehatan diyakini akan menjadi penopang kinerja keuangan perseroan tahun ini. Pendapatan perseroan sampai dengan pertengahan 2020 didominasi dari lini alat kesehatan (alkes). Alkes yang dijual kebanyakan peralatan terkait Covid-19. Kontribusi pendapatan tahun lalu masih didominasi bisnis farmasi. Akan tetapi, kondisi berbalik sepanjang semester I/2020., di mana kontribusi alkes sebesar 60% dan farmasi sebesar 40%
Stock Pick
EXCL
Pada perdagangan kemarin saham EXCL ditutup menguat dilevel harga 2870. EXCL selanjutnya diperkirakan akan bergerak 2830-2900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2910
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat pada level harga 6600. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6500-6675. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6700
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat dilevel harga 1485. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di 1465-1500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1505
UNVR
Pada perdagangan kemarin saham UNVR ditutup menguat pada 8125. UNVR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8000-8225
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8250
LSIP
Pada perdagangan kemarin saham LSIP ditutup menguat pada level harga 990. LSIP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 980-1000.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1005
ISAT
Pada perdagangan kemarin saham ISAT ditutup menguat dilevel harga 2570. ISAT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2530-2600. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2610
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2020
Published on 2020-07-21 08:30:27 (GMT +7)