21 Jan
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 18 Januari 2019 ditutup menguat 0,38% pada level 6448. Sektor aneka industri mengkontribusikan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp 928,38 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan Jumat kembali ditutup menguat yang dipicu oleh meningkatnya harapan akan tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan China yang dapat mengakhiri perang dagang. Sentimen positif berasal dari laporan Bloomberg yang menyatakan bahwa China akan meningkatkan impor tahunan dari AS lebih dari USD 1 triliun dalam rangka mengurangi surplus perdagangannya dengan AS hingga nol pada tahun 2024. Berita ini sehari setelah dilaporkan bahwa Menteri Perdagangan AS mempertimbangkan untuk menghapus sebagian atau seluruh tarif impor, meskipun kemudian berita tersebut dibantah. Sementara itu ketidakpastian mengenai government shutdown sebagian yang masih berlangsung masih menjadi faktor negatif, selain kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya existing home sales, FHFA housing price, leading indicators, durable orders dan new home sales. Bursa Wall Street akan tutup pada hari Senin karena libur hari Martin Luther King Jr. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6408 - 6480
News & Analysis
PSAB Berencana Terbitkan Saham Tanpa HMETD Sebanyak 2,646 Miliar
PT JResources Tbk (PSAB) berencana melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 10% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Jumlah tersebut sebanyak 2.646.000.000 saham dengan harga nominal Rp20 per saham pada harga paling sedikit 90% dari rata-rata harga penutupan saham perseroan selama kurun waktu 25 hari bursa berturut-turut di pasar reguler sebelum tanggal permohonan pencatatan saham tambahan hasil PMTHMETD. Penerbitan saham baru ini bertujuan untuk memperbaiki struktur permodalan perseroan dimana dana yang diraih akan digunakan untuk keperluan korporasi umum selain itu jumlah saham perseroan akan meningkat.
RISE Masih Miliki Sisa Dana IPO Rp88,49 Miliar
PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) masih menyimpan dana sisa hasil IPO sebesar Rp88,49 miliar hingga periode 31 Desember 2018. Dari hasil IPO yang digelar Juli 2018 lalu perseroan meraih hasil bersih Rp241,85 miliar. Adapun dana itu sudah digunakan sebanyak Rp153,35 miliar untuk kebutuhan prouek Voza sebesar Rp109,1 miliar dan kebutuhan proyek The 100 sebesar Rp44,25 miliar. Sedangkan sisa dana hasil IPO kini disimpan dalam deposito Bank Mayapada.
KMTR Berencana Rights Issue 1,1 Miliar Saham
PT Kirana Megatara Tbk (KMTR) akan melakukan Penawaran Umum Terbatas I (Rights Issue) kepada pemegang sahamnya untuk Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD). Sebanyak-banyaknya 1.100.000.000 saham baru dengan nominal Rp100 per saham atau sebanyak-banyaknya 12,52% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Setiap pemegang 13.969 saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada 28 Januari 2019 berhak atas 2.000 HMETD dimana 1 HMETD memberikan hak untuk membeli 1 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp530 per lembar sehingga jumlah dana yang diterima perseroan sebanyak-banyaknya 583.000.000.000.
Kontrak Baru WIKA Tahun 2018 Tumbuh 19,23% YoY
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) membukukan kenaikan kontrak baru sebanyak 19,23% atau mencapai Rp50,56 triliun di tahun 2018, dibandingkan pencapaian. Kinerja tersebut didukung kontribusi dari berbagai segmen bisnis perusahan tersebut. Beberapa segmen tersebut yakni infrastruktur & gedung sebesar Rp 41,15 triliun, diikuti segmen industri sebesar Rp 6,46 triliun dan energi & industrial plant sebesar Rp 1,79 triliun. Sementara kontrak baru di segmen properti mencapai Rp 1,17 triliun. Jika dibandingkan dengan pencapaian kontrak baru 2017, segmen infrastruktur dan gedung di 2018 berhasil membukukan pertumbuhan sebesar 55,78%.
Tahun Ini CLAY Targetkan Pendapatan Rp216 Miliar
Setelah IPO, PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) menargetkan pendapatan tahun 2019 dapat menembus angka Rp 216 miliar. Perusahaan yang bergerak di industri properti dan perhotelan ini menargetkan EBITDA sebesar Rp 66 miliar. Selain itu perseroan menargetkan akan mengurangi kerugian di tahun 2019 menjadi Rp 5 miliar dari target kerugian tahun 2018 yang sebesar Rp20 miliar dengan catatan pendapatan sebesar Rp 189 miliar atau naik sekitar Rp 20 miliar.
BOSS Targetkan Pendapatan Tumbuh 50% Tahun Ini
PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) menargetkan pendapatan perseroan meningkat hingga 50% pada tahun ini, didorong pengoperasian area tambang baru milik anak usaha yaitu PT Pratama Bersama yang sebelumnya belum diutilisasi. Perseroan optimistis target tersebut dapat tercapai, dengan kondisi harga batu bara kalori tinggi yang masih berada di level tinggi. Apalagi, pengoperasian tambang baru akan meningkatkan produksi dengan signifikan yaitu 800.000 ton, naik 263,63% dari 2017. Per Desember 2018, diperkirakan produksi perseroan 220.000 ton hanya dari tambang PT Bangun Olah Sarana (BOS). Tahun ini, perseroan sudah mulai masuk pada tambang kedua
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 4020. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3970-4070.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4080
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 8475. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8350-8575.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8600
INDY
Pada perdagangan kemarin saham INDY ditutup menguat pada level harga 2180. INDY selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2150-2200.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2210
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat dilevel harga 9400. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 9300-9500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9550
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA ditutup menguat pada level harga 4750. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4700-4800
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4810
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1615. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1600-1625.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1630
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 18 Januari 2019 ditutup menguat 0,38% pada level 6448. Sektor aneka industri mengkontribusikan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp 928,38 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan Jumat kembali ditutup menguat yang dipicu oleh meningkatnya harapan akan tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan China yang dapat mengakhiri perang dagang. Sentimen positif berasal dari laporan Bloomberg yang menyatakan bahwa China akan meningkatkan impor tahunan dari AS lebih dari USD 1 triliun dalam rangka mengurangi surplus perdagangannya dengan AS hingga nol pada tahun 2024. Berita ini sehari setelah dilaporkan bahwa Menteri Perdagangan AS mempertimbangkan untuk menghapus sebagian atau seluruh tarif impor, meskipun kemudian berita tersebut dibantah. Sementara itu ketidakpastian mengenai government shutdown sebagian yang masih berlangsung masih menjadi faktor negatif, selain kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya existing home sales, FHFA housing price, leading indicators, durable orders dan new home sales. Bursa Wall Street akan tutup pada hari Senin karena libur hari Martin Luther King Jr. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6408 - 6480
News & Analysis
PSAB Berencana Terbitkan Saham Tanpa HMETD Sebanyak 2,646 Miliar
PT JResources Tbk (PSAB) berencana melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 10% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Jumlah tersebut sebanyak 2.646.000.000 saham dengan harga nominal Rp20 per saham pada harga paling sedikit 90% dari rata-rata harga penutupan saham perseroan selama kurun waktu 25 hari bursa berturut-turut di pasar reguler sebelum tanggal permohonan pencatatan saham tambahan hasil PMTHMETD. Penerbitan saham baru ini bertujuan untuk memperbaiki struktur permodalan perseroan dimana dana yang diraih akan digunakan untuk keperluan korporasi umum selain itu jumlah saham perseroan akan meningkat.
RISE Masih Miliki Sisa Dana IPO Rp88,49 Miliar
PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) masih menyimpan dana sisa hasil IPO sebesar Rp88,49 miliar hingga periode 31 Desember 2018. Dari hasil IPO yang digelar Juli 2018 lalu perseroan meraih hasil bersih Rp241,85 miliar. Adapun dana itu sudah digunakan sebanyak Rp153,35 miliar untuk kebutuhan prouek Voza sebesar Rp109,1 miliar dan kebutuhan proyek The 100 sebesar Rp44,25 miliar. Sedangkan sisa dana hasil IPO kini disimpan dalam deposito Bank Mayapada.
KMTR Berencana Rights Issue 1,1 Miliar Saham
PT Kirana Megatara Tbk (KMTR) akan melakukan Penawaran Umum Terbatas I (Rights Issue) kepada pemegang sahamnya untuk Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD). Sebanyak-banyaknya 1.100.000.000 saham baru dengan nominal Rp100 per saham atau sebanyak-banyaknya 12,52% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Setiap pemegang 13.969 saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada 28 Januari 2019 berhak atas 2.000 HMETD dimana 1 HMETD memberikan hak untuk membeli 1 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp530 per lembar sehingga jumlah dana yang diterima perseroan sebanyak-banyaknya 583.000.000.000.
Kontrak Baru WIKA Tahun 2018 Tumbuh 19,23% YoY
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) membukukan kenaikan kontrak baru sebanyak 19,23% atau mencapai Rp50,56 triliun di tahun 2018, dibandingkan pencapaian. Kinerja tersebut didukung kontribusi dari berbagai segmen bisnis perusahan tersebut. Beberapa segmen tersebut yakni infrastruktur & gedung sebesar Rp 41,15 triliun, diikuti segmen industri sebesar Rp 6,46 triliun dan energi & industrial plant sebesar Rp 1,79 triliun. Sementara kontrak baru di segmen properti mencapai Rp 1,17 triliun. Jika dibandingkan dengan pencapaian kontrak baru 2017, segmen infrastruktur dan gedung di 2018 berhasil membukukan pertumbuhan sebesar 55,78%.
Tahun Ini CLAY Targetkan Pendapatan Rp216 Miliar
Setelah IPO, PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) menargetkan pendapatan tahun 2019 dapat menembus angka Rp 216 miliar. Perusahaan yang bergerak di industri properti dan perhotelan ini menargetkan EBITDA sebesar Rp 66 miliar. Selain itu perseroan menargetkan akan mengurangi kerugian di tahun 2019 menjadi Rp 5 miliar dari target kerugian tahun 2018 yang sebesar Rp20 miliar dengan catatan pendapatan sebesar Rp 189 miliar atau naik sekitar Rp 20 miliar.
BOSS Targetkan Pendapatan Tumbuh 50% Tahun Ini
PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) menargetkan pendapatan perseroan meningkat hingga 50% pada tahun ini, didorong pengoperasian area tambang baru milik anak usaha yaitu PT Pratama Bersama yang sebelumnya belum diutilisasi. Perseroan optimistis target tersebut dapat tercapai, dengan kondisi harga batu bara kalori tinggi yang masih berada di level tinggi. Apalagi, pengoperasian tambang baru akan meningkatkan produksi dengan signifikan yaitu 800.000 ton, naik 263,63% dari 2017. Per Desember 2018, diperkirakan produksi perseroan 220.000 ton hanya dari tambang PT Bangun Olah Sarana (BOS). Tahun ini, perseroan sudah mulai masuk pada tambang kedua
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 4020. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3970-4070.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4080
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 8475. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8350-8575.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8600
INDY
Pada perdagangan kemarin saham INDY ditutup menguat pada level harga 2180. INDY selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2150-2200.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2210
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat dilevel harga 9400. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 9300-9500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9550
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA ditutup menguat pada level harga 4750. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4700-4800
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4810
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1615. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1600-1625.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1630
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-01-21 08:00:20 (GMT +7)