21 Aug
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 20 Agustus 2019 ditutup melemah 0,02% pada level 6295. Sektor perkebunan mengalami koreksi terbesar. Investor asing net sell Rp 191,38 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat koreksi pada saham sektor keuangan. Pasar menantikan komentar Chairman The Fed Jerome Powell pada pekan ini di pertemuan pada bankir Jackson Hole. Pasar mengharapkan akan memperoleh lebih banyak petunjuk mengenai kebijakan moneter dan suku bunga The Fed dari komentar Powell tersebut. Petunjuk mengenai kebijakan The Fed diharapkan juga akan diperoleh dari risalah rapat The Fed pada Juli lalu yang akan dirilis nanti malam. Langkah kebijakan The Fed sangat dicermati oleh pasar ditengah kondisi pertumbuhan ekonomi AS yang mulai moderat dan perang dagang yang berlarut-larut telah menurunkan kepercayaan bisnis. Sementara itu Trump menyatakan pemerintahannya mempertimbangkan untuk menurunkan pajak gaji dan capital gain.akan aset yang dianggap sebagai safe havens, seperti emas, yen Jepang dan US-Treasury, mengalami kenaikan meskipun adanya beberapa stimulus ekonomi dari beberapa negara. Prospek pemilu baru di Italia semakin menambah ketidakpastian pasar. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6220 - 6350
News & Analysis
RALS Anggarkan Belanja Modal Rp350 Miliar
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) menargetkan penjualan di sepanjang tahun ini sebesar Rp8,85 triliun. Dengan target perolehan penjualan di sepanjang 2019 tersebut, diharapkan dapat mendorong tingkat margin kotor RALS di tahun ini menjadi 29,8%. Hingga akhir semester I-2019, nilai penjualan perseroan telah sebesar Rp5,27 triliun, yang mencerminkan pencapaian sebesar 59,5%. Neraca perseroan pada enam bulan pertama di 2019 tetap likuid dan bebas utang. Per akhir Juni 2019, rasio lancar adalah 2,5 kali atau lebih tinggi dibanding periode yang sama di 2018 sebesar 2,2 kali. RALS akan menambah lima gerai berkonsep Life Style Mall dari jumlah saat ini sebanyak enam toko. Nilai investasi per toko sekitar Rp25 miliar-30 miliar. Tahun ini RALS menganggarkan capex (belanja modal) sebesar Rp350 miliar.
WSBP Berencana Terbitkan Obligasi Rp1,5 Triliun Pada Q4
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berencana menggelar aksi korporasi di pasar modal yakni penerbitan surat utang (obligasi) tahap II pada akhir kuartal keempat tahun ini. Emisi obligasi senilai Rp1,5 triliun tersebut merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) I.hasil emisi obligasi tersebut akan digunakan untuk pembiayaan kerja, seperti meningkatkan volume produksi serta pembayaran biaya lainnya. Selain itu ada untuk refinancing juga, sama seperti tahap I.
BJTM Targetkan NPL Tahun Ini Di Bawah 3%
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) menargetkan kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) tahun ini dapat ditekan di bawah 3%. Tahun lalu, NPL Bank Jatim sebesar 4,8%. Hingga semester pertama 2019, kredit macet BJTM sudah jauh lebih baik diangka 3,16% dengan nett NPL sekitar 3,06%. Berdasarkan kinerja semester I, aset BJTM tercatat Rp68,95 triliun atau tumbuh 15,81% dan laba bersih tercatat Rp816,42 miliar atau tumbuh 7,67% yoy.
ASRI Berencana Jual Gedung Untuk Bayar Utang
PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) berencana menjual salah satu gedung miliknya dalam upaya menyehatkan kondisi keuangan perseroan. Pada awal tahun ini, ASRI menerbitkan surat utang untuk menutup utang sebesar USD175 juta dengan bunga 11,5% yang akan jatuh tempo pada 2021. Rencananya perseroan akan berupaya menutup utang tersebut dengan menjual aset perusahaan berupa gedung. Upaya tersebut dilakukan untuk menurunkan eksposur atas utang global yang dimiliki perseroan. Ada satu investor yang tengah menjajaki opsi untuk mengakusisi aset berupa gedung milik perseroan. Terdapat satu gedung dengan kapasitas 50 lantai yang baru terjual 15 persen. Sehingga masih ada potensi penjualan sebesar 85 persen.
WSKT Persiapkan RDPT Untuk Investor Ruas Tol Becakayu
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) tengah mempersiapkan instrumen reksa dana penyertaan terbatas untuk mewadahi investor yang ingin masuk sebagai pemilik ruas tol Bekasi—Cawang—Kampung Melayu. Reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) yang disiapkan untuk ruas tol Bekasi—Cawang—Kampung Melayu (Becakayu) berbeda dengan sebelumnya. RDPT ini bukan kepada investor aset manajemen, namun langsung kepada direct investor. Sehingga tidak ada opsi untuk buy back tetapi instrumennya tetap RDPT.
PTPP Berencana Terbitkan Obligasi Perpetual Untuk Investor Ritel
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah menyusun penerbitan surat berharga perpetual yang menyasar investor ritel. Perseroan masih mempertimbangkan penerbitan surat berharga perpetual atau perpetual bond. Akan tetapi, emisi kali ini akan berbeda dari sebelumnya. PTPP tengah membahas emisi instrumen itu dengan salah satu sekuritas. Nantinya, instrumen itu akan ditawarkan kepada investor dengan harga Rp10.000 per unit. Produk ini bertujuan untuk memperluas base investor supaya masyarakat ikut dalam pendanaan infrastruktur
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 4340. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4280-4390.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4400
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 4180. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4130-4230.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4240
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP ditutup menguat dilevel harga 1985. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1960-2010.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2010
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level 1565. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1545-1580
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1585
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT ditutup menguat pada level harga 1855. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1830-1875.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1880
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat pada level harga 7675. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7550-7775
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7800
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 20 Agustus 2019 ditutup melemah 0,02% pada level 6295. Sektor perkebunan mengalami koreksi terbesar. Investor asing net sell Rp 191,38 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat koreksi pada saham sektor keuangan. Pasar menantikan komentar Chairman The Fed Jerome Powell pada pekan ini di pertemuan pada bankir Jackson Hole. Pasar mengharapkan akan memperoleh lebih banyak petunjuk mengenai kebijakan moneter dan suku bunga The Fed dari komentar Powell tersebut. Petunjuk mengenai kebijakan The Fed diharapkan juga akan diperoleh dari risalah rapat The Fed pada Juli lalu yang akan dirilis nanti malam. Langkah kebijakan The Fed sangat dicermati oleh pasar ditengah kondisi pertumbuhan ekonomi AS yang mulai moderat dan perang dagang yang berlarut-larut telah menurunkan kepercayaan bisnis. Sementara itu Trump menyatakan pemerintahannya mempertimbangkan untuk menurunkan pajak gaji dan capital gain.akan aset yang dianggap sebagai safe havens, seperti emas, yen Jepang dan US-Treasury, mengalami kenaikan meskipun adanya beberapa stimulus ekonomi dari beberapa negara. Prospek pemilu baru di Italia semakin menambah ketidakpastian pasar. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6220 - 6350
News & Analysis
RALS Anggarkan Belanja Modal Rp350 Miliar
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) menargetkan penjualan di sepanjang tahun ini sebesar Rp8,85 triliun. Dengan target perolehan penjualan di sepanjang 2019 tersebut, diharapkan dapat mendorong tingkat margin kotor RALS di tahun ini menjadi 29,8%. Hingga akhir semester I-2019, nilai penjualan perseroan telah sebesar Rp5,27 triliun, yang mencerminkan pencapaian sebesar 59,5%. Neraca perseroan pada enam bulan pertama di 2019 tetap likuid dan bebas utang. Per akhir Juni 2019, rasio lancar adalah 2,5 kali atau lebih tinggi dibanding periode yang sama di 2018 sebesar 2,2 kali. RALS akan menambah lima gerai berkonsep Life Style Mall dari jumlah saat ini sebanyak enam toko. Nilai investasi per toko sekitar Rp25 miliar-30 miliar. Tahun ini RALS menganggarkan capex (belanja modal) sebesar Rp350 miliar.
WSBP Berencana Terbitkan Obligasi Rp1,5 Triliun Pada Q4
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berencana menggelar aksi korporasi di pasar modal yakni penerbitan surat utang (obligasi) tahap II pada akhir kuartal keempat tahun ini. Emisi obligasi senilai Rp1,5 triliun tersebut merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) I.hasil emisi obligasi tersebut akan digunakan untuk pembiayaan kerja, seperti meningkatkan volume produksi serta pembayaran biaya lainnya. Selain itu ada untuk refinancing juga, sama seperti tahap I.
BJTM Targetkan NPL Tahun Ini Di Bawah 3%
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) menargetkan kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) tahun ini dapat ditekan di bawah 3%. Tahun lalu, NPL Bank Jatim sebesar 4,8%. Hingga semester pertama 2019, kredit macet BJTM sudah jauh lebih baik diangka 3,16% dengan nett NPL sekitar 3,06%. Berdasarkan kinerja semester I, aset BJTM tercatat Rp68,95 triliun atau tumbuh 15,81% dan laba bersih tercatat Rp816,42 miliar atau tumbuh 7,67% yoy.
ASRI Berencana Jual Gedung Untuk Bayar Utang
PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) berencana menjual salah satu gedung miliknya dalam upaya menyehatkan kondisi keuangan perseroan. Pada awal tahun ini, ASRI menerbitkan surat utang untuk menutup utang sebesar USD175 juta dengan bunga 11,5% yang akan jatuh tempo pada 2021. Rencananya perseroan akan berupaya menutup utang tersebut dengan menjual aset perusahaan berupa gedung. Upaya tersebut dilakukan untuk menurunkan eksposur atas utang global yang dimiliki perseroan. Ada satu investor yang tengah menjajaki opsi untuk mengakusisi aset berupa gedung milik perseroan. Terdapat satu gedung dengan kapasitas 50 lantai yang baru terjual 15 persen. Sehingga masih ada potensi penjualan sebesar 85 persen.
WSKT Persiapkan RDPT Untuk Investor Ruas Tol Becakayu
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) tengah mempersiapkan instrumen reksa dana penyertaan terbatas untuk mewadahi investor yang ingin masuk sebagai pemilik ruas tol Bekasi—Cawang—Kampung Melayu. Reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) yang disiapkan untuk ruas tol Bekasi—Cawang—Kampung Melayu (Becakayu) berbeda dengan sebelumnya. RDPT ini bukan kepada investor aset manajemen, namun langsung kepada direct investor. Sehingga tidak ada opsi untuk buy back tetapi instrumennya tetap RDPT.
PTPP Berencana Terbitkan Obligasi Perpetual Untuk Investor Ritel
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah menyusun penerbitan surat berharga perpetual yang menyasar investor ritel. Perseroan masih mempertimbangkan penerbitan surat berharga perpetual atau perpetual bond. Akan tetapi, emisi kali ini akan berbeda dari sebelumnya. PTPP tengah membahas emisi instrumen itu dengan salah satu sekuritas. Nantinya, instrumen itu akan ditawarkan kepada investor dengan harga Rp10.000 per unit. Produk ini bertujuan untuk memperluas base investor supaya masyarakat ikut dalam pendanaan infrastruktur
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 4340. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4280-4390.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4400
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 4180. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4130-4230.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4240
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP ditutup menguat dilevel harga 1985. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1960-2010.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2010
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level 1565. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1545-1580
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1585
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT ditutup menguat pada level harga 1855. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1830-1875.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1880
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat pada level harga 7675. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7550-7775
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7800
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-08-21 08:46:26 (GMT +7)