21 April
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 20 April 2017 ditutup melemah 0,2% pada level 5595. Saham sektor properti menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp1,358 triliun. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh laporan keuangan beberapa emiten yang lebih baik dari perkiraan, dipimpin oleh saham American Express. Sebelumnya selama dua pekan indeks cenderung melemah karena kekhawatiran akan kemampuan Presiden Trump untuk memenuhi janjinya dalam memberikan stimulus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta kekhawatiran akan valuasi saham yang relatif sudah mahal. Meningkatnya ketegangan antara AS dan Korea Utara serta menjelang pemilu di Perancis juga menambah kecemasan investor. Dari 82 emiten dalam indeks S&P500 yang telah merilis laporan keuangan sebanyak 75% melaporkan laba yang melebihi estimasi, di atas rata-rata selama empat kuartal yang sebesar 71%. Proyeksi rata-rata laba emiten diperkirakan tumbuh 11,1%, yang merupakan pertumbuhan terbaik sejak 2011.itu data initial claims pekan lalu menunjukkan kenaikan menjadi 244 ribu dari 234 ribu. Indeks Philadephia Fed bulan April turun pada 22 dari 32,8. Untuk Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak melemah. IHSG bergerak pada kisaran level 5515 - 5630News & Analysis
SHIP Dapat Kontrak Baru USD55 Juta
PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP) melalui anak perusahaannya yakni PT Suasa Benua Sukses telah mendapatkan kontrak baru untuk penyewaan kapal berjenis Corridor Storage Tanker dari Conoco Philips (Gresik) Ltd. Isi kontrak tersebut antara lain menyebutkan nilai estimasi kontraksebesar USD55 juta. Kontrak akan mulai berjalan untuk masa charter selama enam tahun, yakni hingga Desember 2023. Kapal tersebut akan dioperasikan di Pulau Bangka, Indonesia.
MBSS Anggarkan Capex USD11,5 Juta
PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) menganggarkan belanja modal USD11,5 juta. Belanja modal yang dianggarkan perseroan tahun ini murni untuk kepentingan pemeliharaan armada kapal. Perseroan belum memiliki rencana penambahan kapal baru tahun ini. Strategi perseroan tahun ini lebih fokus pada efisiensi biaya-biaya operasional melalui rasionalisasi biaya serta perbaikan sistem manajemen bisnis yang lebih ringkas dan efektif. Perseroan baru akan menganggarkan belanja modal cukup besar ketika rencana ekspansi bisnis ke sektor pengangkutan minyak dan gas bumi jadi direalisasikan. Sejauh ini, perseroan masih fokus di bisnis pengangkutan batu bara.
ASII Akan Bagi Dividen Final Rp113/saham
Rapat umum pemegang saham tahunan PT Astra International Tbk (ASII) membagikan dividen tunai Rp6,8 triliun dari laba bersih 2016. ASII membukukan laba bersih senilai Rp15,15 triliun pada 2016. Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) disetujui pembagian dividen tunai Rp168 per saham. Dividen itu diperhitungkan dengen dividen interim Rp55 per saham yang telah dibayarkan pada 21 Oktober 2016 dan sisanya Rp113 per saham yang akan dibayarkan pada 19 Mei 2017. Adapun rasio dividen ASII sekitar 44,8%. ASII memutuskan sisa laba bersih 2016 senilai Rp8,35 triliun akan ditahan untuk kepentingan perseroan.
BJTM Targetkan NPL Capai 3,1% Tahun Ini
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) menargetkan tahun ini rasio kredit bermasalah atau non performing loan ditargetkan 3,1% secara gross. BJTM telah menyiapkan beberapa strategi untuk dapat melakukan penyelesaian kredit bermasalah namun tetap ekspansi. Salah satu langkah yang akan dilakukan antara lain dengan membuat empat kantor wilayah (kanwil) di kawasan Jawa Timur. Diharapkan dengan adanya kanwil tersebut, penyelesaian kredit dapat dilaksanakan lebih cepat. BJTM menyatakan tidak akan melakukan hapus buku atau right off lagi dan penyelesaian kredit bermasalah akan lebih difokuskan di kanwil tersebut.
BBCA Akan Akuisisi Dua Bank Tahun Ini
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih mencanangkan rencana untuk mengakuisisi bank di tahun 2017 ini. Perseroan akan merealisasikan rencana mengakuisisi dua bank yang sudah masuk dalam rencana bisnis bank (RBB) tahun 2017. BBCA telah menyiapkan dana sebesar Rp 3 triliun untuk mengakuisisi dua bank. BBCA mengincar bank yang fokus pada bisnis ritel untuk mendukung kredit usaha kecil dan menengah (UKM). BBCA mencatat kenaikan kredit komersial dan UKM sebesar 1,7% atau menjadi Rp 144,7 triliun per kuartal I-2017.
Volume Produksi INCO Pada Q1/2017 Tumbuh 2% YoY
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengumumkan volume produksi triwulan pertama tahun ini mencapai 17.224 metrik ton nikel dalam matte. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang 16.894 ton. Produksi di triwulan pertama tahun ini lebih rendah dari produksi di triwulan ke empat tahun 2016 yang mencapai 19.581 ton. Hal itu karena pelaksanaan aktivitas pemeliharaan yang sudah direncanakan. Meskipun demikian tetap lebih tinggi dari triwulan tahun lalu, perseroan juga optimis dapat mencapai target produksi 80.000 ton tahun ini. Volume produksi triwulan I 2017 lebih rendah 12% dari volume produksi triwulan IV 2016 namun lebih tinggi 2% dari triwulan I 2016
Stock Pick
BBNIPada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat pada level 6250. Pergerakan BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6150-6325.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 6325
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN menguat ditutup di level 2320. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2290-2350.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 2320
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 17325. Pergerakan saham BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 17150-17500.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 17500
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat pada level 8200. Pergerakan saham ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8150-8300.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 8300
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat pada level 7950. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7850-8050.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 8050
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat pada level 1570. Pergerakan saham KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1550-1590.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 1590
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-04-21 07:49:23 (GMT +7)