20 jul
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 17 Juli 2020 ditutup melemah 0,37% pada level 5079. Saham sektor properti konstruksi mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp400,53 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup variatif, dimana indeks Dow Jones melemah tipis sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite menguat terbatas. Faktor positif berasal dari ekspektasi akan adanya tambahan stimulus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mencegah lebih banyaknya bisnis yang terganggu oleh dampak epidemi Covid-19. Saham sektor utilitas, properti dan kesehatan mendorong penguatan pada indeks S&P500, namun koreksi pada saham Goldman Sach mendorong indeks Dow Jones di teritori negatif. Pada pekan ini pasar akan kembali mencermati earning season triwulan II, dimana beberapa saham besar akan merilis laporan keuangan diantaranya Microsoft, Tesla, Intel dan Verizon Communications. Pasar juga menantikan tambahan stimulus dari otoritas, dimana Kongres AS akan mulai melakukan debat mengenai UU stimulus lainnya pada hari Senin. Data indikator ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya FHFA housing price index, existing home sales dan new home sales. Untuk IHSG hari ini diperkirakan mixed. Indeks diperkirakan bergerak di level 4880 - 5130
News & Analysis
Hingga Kuartal I AISA Bukukan Laba Rp2,72 Miliar dari Rugi Rp11,04 Miliar
PT Tigapilar Sejahtera Food Tbk (AISA) hingga kuartal I-2020 membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp2,72 miliar dari rugi yang diderita Rp11,04 miliar tahun sebelumnya. AISA meraih penjualan neto Rp347,23 miliar hingga periode 31 Maret 2020 naik 8,34% dari penjualan neto Rp320,48 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laba usaha diraih Rp35,90 miliar dari rugi usaha Rp4,25 miliar tahun sebelumnya setelah perseroan pada kuartal I-2020 membukukan penghasilan lainnya yang naik tajam Rp31,26 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yang sebesar Rp1,89 miliar.
MPRO Telah Gunakan Dana IPO Rp95,03 Miliar
PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO) telah menggunakan dana hasil penawaran umum perdana (IPO) sebesar Rp95,03 miliar. Pada September 2018 lalu, MPRO menggalang dana lewat IPO yang menghasilkan dana bersih sebesar Rp156,34 miliar.tersebut digunakan untuk tiga kepentingan, salah satunya adalah pembangunan proyek Simprug Signature dengan alokasi dana Rp125,07 miliar atau 80% dari keseluruhan hasil IPO. Sebanyak Rp23,45 miliar atau 15% akan digunakan untuk pembangunan proyek Apartemen Apsara Tower 1 dan sisanya sebesar Rp7,81 miliar dimanfaatkan untuk modal kerja operasional.
Hingga Semester I TOTL Bukukan Kontrak Baru Rp404 Miliar
PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) telah membukukan realisasi kontrak baru senilai Rp404 miliar hingga semester I/2020. Perolehan tersebut menurun 43% dibandingkan dengan perolehan semester I/2019 senilai Rp716 miliar. Perolehan kontrak baru didapatkan dari berbagai sektor, diantaranya gedung perkantoran, hotel, industri dan pusat perbelanjaan.terbesar kontrak baru pada tahun ini berasal dari proyek gedung perkantoran. Perolehan kontrak baru tersebut masih sedikit dibawah batas minimal target baru perusahaan. Sebelumnya TOTL telah merevisi target kontrak baru yang semula ditetapkan sebesar Rp3 triliun, kini diturunkan ke level Rp500 miliar hingga Rp3 triliun.
BRPT Beri Pinjaman Anak Usaha USD252,75 Juta Untuk Bangun PLTU
PT Barito Pacific Tbk (BRPT) memberikan pinjaman kepada anak usahanya, PT Indo Raya Tenaga, senilai USD252,75 juta atau Rp3,77 triliun (Kurs Rp14.687).Pinjaman dikucurkan untuk membiayai proyek pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU. BRPT menandatanganiloan agreement15 Juli 2020 dengan PT Indo Raya Tenaga (PT IRT), anak usaha dengan total kepemilikan 49%. BRPT memberikan fasilitas pinjaman sebesar USD252,75 juta dengan tenor 60 bulan. Pinjaman dikenakan tingkat bunga 6,1822% per tahun yang akan dibayarkan PT IRT pada 30 Juni dan 31 Desember setiap tahunnya.
Mayoritas Pemegang Saham First Pasific Company Setuju ICBP Akuisisi Pinehill
Mayoritas pemegang saham independen dari perusahaan pengendali PTIndofoodSukses Makmur Tbk (INDF), First Pacific Company Limited menyetujui akuisisiPinehill Company Limited (PCL)anak usahanya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP). Dalam rapat 17 Juli 2020, sebanyak 52,27% dari total pemegang saham yang hadir dalam pertemuan tersebut menyetujui aksi korporasi bernilai Rp42 triliun tersebut. Dengan komposisi lebih dari 50% suara mendukung aksi korporasi tersebut,perusahaan asal Hongkong itu menyerahkan kewenangan pengambilan keputusan akuisisi PCL kepada ICBP.
WIKA Akan Gunakan Pembayaran Utang Pemerintah Untuk Tambahan Modal Kerja
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)pencairan utang pemerintah dapat dilakukan segera atau paling lambat kuartal IV/2020. Perseroan akan menerima dana pemerintah senilai Rp59,91 miliar yang berasal dari utang pemerintah dari dana talangan atas pembebasan lahan jalan tol yang dilakukan oleh perseroan. Pencairan dana talangan itu akan berdampak positif kepada perseroan. WIKA juga telah memiliki rencana penggunaan untuk tambahan modal kerja perseroan
Stock Pick
ISAT
Pada perdagangan kemarin saham ISAT ditutup menguat dilevel harga 2560. ISAT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2530-2590. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2600
LSIP
Pada perdagangan kemarin saham LSIP ditutup menguat pada level harga 945. LSIP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 930-955. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 960
UNVR
Pada perdagangan kemarin saham UNVR ditutup menguat dilevel harga 8125. UNVR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di 8000-8225.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8250
ADRO
Pada perdagangan kemarin saham ADRO ditutup menguat pada 1155. ADRO selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1140-1170
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1175
SCMA
Pada perdagangan kemarin saham SCMA ditutup menguat pada level harga 1235. SCMA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1220-1250. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1255
EXCL
Pada perdagangan kemarin saham EXCL ditutup menguat dilevel harga 2850. EXCL selanjutnya diperkirakan akan bergerak 2820-2880.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2890
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2020
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 17 Juli 2020 ditutup melemah 0,37% pada level 5079. Saham sektor properti konstruksi mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp400,53 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup variatif, dimana indeks Dow Jones melemah tipis sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite menguat terbatas. Faktor positif berasal dari ekspektasi akan adanya tambahan stimulus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mencegah lebih banyaknya bisnis yang terganggu oleh dampak epidemi Covid-19. Saham sektor utilitas, properti dan kesehatan mendorong penguatan pada indeks S&P500, namun koreksi pada saham Goldman Sach mendorong indeks Dow Jones di teritori negatif. Pada pekan ini pasar akan kembali mencermati earning season triwulan II, dimana beberapa saham besar akan merilis laporan keuangan diantaranya Microsoft, Tesla, Intel dan Verizon Communications. Pasar juga menantikan tambahan stimulus dari otoritas, dimana Kongres AS akan mulai melakukan debat mengenai UU stimulus lainnya pada hari Senin. Data indikator ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya FHFA housing price index, existing home sales dan new home sales. Untuk IHSG hari ini diperkirakan mixed. Indeks diperkirakan bergerak di level 4880 - 5130
News & Analysis
Hingga Kuartal I AISA Bukukan Laba Rp2,72 Miliar dari Rugi Rp11,04 Miliar
PT Tigapilar Sejahtera Food Tbk (AISA) hingga kuartal I-2020 membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp2,72 miliar dari rugi yang diderita Rp11,04 miliar tahun sebelumnya. AISA meraih penjualan neto Rp347,23 miliar hingga periode 31 Maret 2020 naik 8,34% dari penjualan neto Rp320,48 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laba usaha diraih Rp35,90 miliar dari rugi usaha Rp4,25 miliar tahun sebelumnya setelah perseroan pada kuartal I-2020 membukukan penghasilan lainnya yang naik tajam Rp31,26 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yang sebesar Rp1,89 miliar.
MPRO Telah Gunakan Dana IPO Rp95,03 Miliar
PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO) telah menggunakan dana hasil penawaran umum perdana (IPO) sebesar Rp95,03 miliar. Pada September 2018 lalu, MPRO menggalang dana lewat IPO yang menghasilkan dana bersih sebesar Rp156,34 miliar.tersebut digunakan untuk tiga kepentingan, salah satunya adalah pembangunan proyek Simprug Signature dengan alokasi dana Rp125,07 miliar atau 80% dari keseluruhan hasil IPO. Sebanyak Rp23,45 miliar atau 15% akan digunakan untuk pembangunan proyek Apartemen Apsara Tower 1 dan sisanya sebesar Rp7,81 miliar dimanfaatkan untuk modal kerja operasional.
Hingga Semester I TOTL Bukukan Kontrak Baru Rp404 Miliar
PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) telah membukukan realisasi kontrak baru senilai Rp404 miliar hingga semester I/2020. Perolehan tersebut menurun 43% dibandingkan dengan perolehan semester I/2019 senilai Rp716 miliar. Perolehan kontrak baru didapatkan dari berbagai sektor, diantaranya gedung perkantoran, hotel, industri dan pusat perbelanjaan.terbesar kontrak baru pada tahun ini berasal dari proyek gedung perkantoran. Perolehan kontrak baru tersebut masih sedikit dibawah batas minimal target baru perusahaan. Sebelumnya TOTL telah merevisi target kontrak baru yang semula ditetapkan sebesar Rp3 triliun, kini diturunkan ke level Rp500 miliar hingga Rp3 triliun.
BRPT Beri Pinjaman Anak Usaha USD252,75 Juta Untuk Bangun PLTU
PT Barito Pacific Tbk (BRPT) memberikan pinjaman kepada anak usahanya, PT Indo Raya Tenaga, senilai USD252,75 juta atau Rp3,77 triliun (Kurs Rp14.687).Pinjaman dikucurkan untuk membiayai proyek pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU. BRPT menandatanganiloan agreement15 Juli 2020 dengan PT Indo Raya Tenaga (PT IRT), anak usaha dengan total kepemilikan 49%. BRPT memberikan fasilitas pinjaman sebesar USD252,75 juta dengan tenor 60 bulan. Pinjaman dikenakan tingkat bunga 6,1822% per tahun yang akan dibayarkan PT IRT pada 30 Juni dan 31 Desember setiap tahunnya.
Mayoritas Pemegang Saham First Pasific Company Setuju ICBP Akuisisi Pinehill
Mayoritas pemegang saham independen dari perusahaan pengendali PTIndofoodSukses Makmur Tbk (INDF), First Pacific Company Limited menyetujui akuisisiPinehill Company Limited (PCL)anak usahanya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP). Dalam rapat 17 Juli 2020, sebanyak 52,27% dari total pemegang saham yang hadir dalam pertemuan tersebut menyetujui aksi korporasi bernilai Rp42 triliun tersebut. Dengan komposisi lebih dari 50% suara mendukung aksi korporasi tersebut,perusahaan asal Hongkong itu menyerahkan kewenangan pengambilan keputusan akuisisi PCL kepada ICBP.
WIKA Akan Gunakan Pembayaran Utang Pemerintah Untuk Tambahan Modal Kerja
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)pencairan utang pemerintah dapat dilakukan segera atau paling lambat kuartal IV/2020. Perseroan akan menerima dana pemerintah senilai Rp59,91 miliar yang berasal dari utang pemerintah dari dana talangan atas pembebasan lahan jalan tol yang dilakukan oleh perseroan. Pencairan dana talangan itu akan berdampak positif kepada perseroan. WIKA juga telah memiliki rencana penggunaan untuk tambahan modal kerja perseroan
Stock Pick
ISAT
Pada perdagangan kemarin saham ISAT ditutup menguat dilevel harga 2560. ISAT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2530-2590. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2600
LSIP
Pada perdagangan kemarin saham LSIP ditutup menguat pada level harga 945. LSIP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 930-955. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 960
UNVR
Pada perdagangan kemarin saham UNVR ditutup menguat dilevel harga 8125. UNVR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di 8000-8225.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8250
ADRO
Pada perdagangan kemarin saham ADRO ditutup menguat pada 1155. ADRO selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1140-1170
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1175
SCMA
Pada perdagangan kemarin saham SCMA ditutup menguat pada level harga 1235. SCMA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1220-1250. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1255
EXCL
Pada perdagangan kemarin saham EXCL ditutup menguat dilevel harga 2850. EXCL selanjutnya diperkirakan akan bergerak 2820-2880.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2890
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2020
Published on 2020-07-20 08:05:10 (GMT +7)