2 Agust
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 1 Agustus 2018 ditutup menguat 1,63% pada level 6033. Sektor aneka industri mengalami penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp629,89 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat kekhawatiran berlanjutnya perang dagang antara AS dan China, meskipun penguatan pada saham Apple mengurangi pelemahan indeks dan mendorong penguatan pada Nasdaq Composite. Pemerintahan Trump berencana untuk memberlakukan tarif sebesar 25%, naik dari 10%, terhadap produk dari China senilai USD 200 miliar. Dan China memperingatkan akan membalasnya yang diperkirakan, pada pertemuan kemarin The Fed masih mempertahankan suku bunganya. Namun The Fed masih optimis dengan ekonomi AS, sehingga masih terbuka peluang The Fed akan menaikkan suku bunga pada pertemuan September nanti. The Fed menaikkan proyeksi ekonomi AS dari solid menjadi kuat. AS menyatakan membuka negosiasi baru dengan China jika China bersedia membuka pasarnya dan tidak membalas pemberlakukan tarif oleh AS. Jika China membalas dengan memberlakukan tarif yang sama pada sejumlah produk AS yang sama maka akan menimbulkan kenaikan laju inflasi di AS. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak menguat. IHSG akan bergerak dikisaran level 5980 - 6120
News & Analysis
KPAL Mencatatkan Rugi Bersih Rp2,45 Miliar
PT Steadfast Marine Tbk (KPAL) mencatat rugi bersih sebesar Rp2,45 miliar hingga periode 30 Juni 2018 setelah mencatat laba bersih Rp9,65 miliar di tahun sebeumnya. Pendapatan turun 79,2% menjadi Rp58,68 miliar dari Rp282,56 miliar dan harga pokok pendapatan turun menjadi Rp29,91 miliar dari Rp227,44 miliar membuat laba bruto menjadi Rp28,76 miliar turun dari Rp55,12 miliar. Laba usaha turun menjadi Rp14,88 miliar dari Rp33,60 miliar dan rugi sebelum pajak diderita Rp2,17 miliar setelah meraih laba sebelum pajak Rp14,61 miliar hingga Juni tahun sebelumnya.
Rugi TAXI Memburuk Menjadi Rp205 Miliar
PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) mencatat rugi tahun berjalan sebesar Rp205,72 miliar hingga periode yang berakhir 30 Juni 2018, memburuk dibandingkan rugi Rp133,11 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan turun 18,9% menjadi Rp128,68 miliar dari Rp158,72 miliar dan beban langsung turun menjadi Rp222,57 miliar dari Rp243,06 miliar dan rugi bruto naik menjadi Rp93,88 miliar dari rugi bruto Rp84,34 miliar. Rugi usaha meningkat menjadi Rp138,75 miliar dari rugi usaha Rp105,83 miliar setelah beban umum naik menjadi Rp44,87 miliar dari Rp21,49 miliar. Rugi sebelum pajak naik menjadi Rp229,74 miliar dari rugi sebelum pajak Rp192,761 miliar Juni tahun sebelumnya.
BNBR Mencatatkan Rugi Bersih Rp842 Miliar
PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mencatat rugi yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp842,99 miliar hingga 30 Juni 2018 dari laba Rp20,05 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan bersih meningkat 23,9% menjadi Rp1,71 triliun dari Rp1,38 triliun dan beban pokok naik menjadi Rp1,48 triliun dari Rp1,27 triliun. Laba kotor naik menjadi Rp231,87 miliar dari Rp110,38 miliar dan beban usaha naik menjadi Rp385,88 miliar dari beban usaha Rp366,52 miliar. Rugi usaha turun menjadi Rp154,01 miliar dari rugi usaha Rp256,14 miliar. Namun beban lain-lain tercatat menjadi Rp703,42 miliar dari mencatat penghasilan lain-lain bersih Rp238,95 miliar.
IPCC Berminat Operasikan Pelabuhan Patimban
Rencana pemerintah dalam proyek pembangunan Terminal Kendaraan di Pelabuhan Patimban disambut baik oleh PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) sebagai komplementer dari terminal kendaraan yang ada di Tanjung Priok. Mengingat pertumbuhan ekspor dalam 10 tahun terakhir rata-rata mencapai 15%, dan bahkan 30% dalam beberapa tahun mendatang, IPCC meminta pemerintah ikut dilibatkan dalam pengoperasian terminal Pelabuhan Patimban. IPCC merupakan anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Indonesia Port Corporation (IPC). Perusahaan memberikan jasa pelayanan terminal kendaraan, meliputi Stevedoring, Cargodoring, Receiving, dan Delivery.
Konsorsium ADRO dan EMR Resmi Akuisisi Kestrel
PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) dan EMR Capital Ltd resmi menyelesaikan akuisisi terhadap kepemilikan Rio Tinto atas Kestrel Coal Mine (Kestrel) sebesar 80%. Akuisisi ini berawal pada 27 Maret 2018, ketika ADRO menandatangani kesepakatan yang mengikat dengan EMR, sebuah perusahaan private equity yang memiliki spesialisasi di sektor pertambangan, untuk mengakuisisi 80% kepemilikan atas Kestrel. EMR dan ADRO akan secara bersama-sama mengelola dan mengoperasikan tambang Kestrel. Setelah transaksi ini diselesaikan, kepemilikan atas Kestrel meliputi Kestrel Coal Resources Pty Ltd (80%) dan Mitsui Coal Australia (20%).
BCIC Kerjasama Dengan Anak Usaha KREN
PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) menjalin kerja sama dengan PT Digital Artha Media (DAM Corp.), fintech enabler yang merupakan anak usaha PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) untuk meluncurkan uang elektronik. Uang elektronik berbasis server ini nantinya dapat diunduh oleh nasabah BCIC dan masyarakat, melalui aplikasi Android dan iOS pada ponsel pintar
Stock Pick
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR kembali ditutup menguat pada level 4810. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4760-4860.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4870
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level 7475. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7375-7575
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7600
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 7000. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6900-7100.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7150
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 3190. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3160-3230.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3240
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat pada level 1360. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1340-1375.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1380
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat pada level 6425. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6325-6500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6525
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 1 Agustus 2018 ditutup menguat 1,63% pada level 6033. Sektor aneka industri mengalami penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp629,89 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat kekhawatiran berlanjutnya perang dagang antara AS dan China, meskipun penguatan pada saham Apple mengurangi pelemahan indeks dan mendorong penguatan pada Nasdaq Composite. Pemerintahan Trump berencana untuk memberlakukan tarif sebesar 25%, naik dari 10%, terhadap produk dari China senilai USD 200 miliar. Dan China memperingatkan akan membalasnya yang diperkirakan, pada pertemuan kemarin The Fed masih mempertahankan suku bunganya. Namun The Fed masih optimis dengan ekonomi AS, sehingga masih terbuka peluang The Fed akan menaikkan suku bunga pada pertemuan September nanti. The Fed menaikkan proyeksi ekonomi AS dari solid menjadi kuat. AS menyatakan membuka negosiasi baru dengan China jika China bersedia membuka pasarnya dan tidak membalas pemberlakukan tarif oleh AS. Jika China membalas dengan memberlakukan tarif yang sama pada sejumlah produk AS yang sama maka akan menimbulkan kenaikan laju inflasi di AS. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak menguat. IHSG akan bergerak dikisaran level 5980 - 6120
News & Analysis
KPAL Mencatatkan Rugi Bersih Rp2,45 Miliar
PT Steadfast Marine Tbk (KPAL) mencatat rugi bersih sebesar Rp2,45 miliar hingga periode 30 Juni 2018 setelah mencatat laba bersih Rp9,65 miliar di tahun sebeumnya. Pendapatan turun 79,2% menjadi Rp58,68 miliar dari Rp282,56 miliar dan harga pokok pendapatan turun menjadi Rp29,91 miliar dari Rp227,44 miliar membuat laba bruto menjadi Rp28,76 miliar turun dari Rp55,12 miliar. Laba usaha turun menjadi Rp14,88 miliar dari Rp33,60 miliar dan rugi sebelum pajak diderita Rp2,17 miliar setelah meraih laba sebelum pajak Rp14,61 miliar hingga Juni tahun sebelumnya.
Rugi TAXI Memburuk Menjadi Rp205 Miliar
PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) mencatat rugi tahun berjalan sebesar Rp205,72 miliar hingga periode yang berakhir 30 Juni 2018, memburuk dibandingkan rugi Rp133,11 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan turun 18,9% menjadi Rp128,68 miliar dari Rp158,72 miliar dan beban langsung turun menjadi Rp222,57 miliar dari Rp243,06 miliar dan rugi bruto naik menjadi Rp93,88 miliar dari rugi bruto Rp84,34 miliar. Rugi usaha meningkat menjadi Rp138,75 miliar dari rugi usaha Rp105,83 miliar setelah beban umum naik menjadi Rp44,87 miliar dari Rp21,49 miliar. Rugi sebelum pajak naik menjadi Rp229,74 miliar dari rugi sebelum pajak Rp192,761 miliar Juni tahun sebelumnya.
BNBR Mencatatkan Rugi Bersih Rp842 Miliar
PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mencatat rugi yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp842,99 miliar hingga 30 Juni 2018 dari laba Rp20,05 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan bersih meningkat 23,9% menjadi Rp1,71 triliun dari Rp1,38 triliun dan beban pokok naik menjadi Rp1,48 triliun dari Rp1,27 triliun. Laba kotor naik menjadi Rp231,87 miliar dari Rp110,38 miliar dan beban usaha naik menjadi Rp385,88 miliar dari beban usaha Rp366,52 miliar. Rugi usaha turun menjadi Rp154,01 miliar dari rugi usaha Rp256,14 miliar. Namun beban lain-lain tercatat menjadi Rp703,42 miliar dari mencatat penghasilan lain-lain bersih Rp238,95 miliar.
IPCC Berminat Operasikan Pelabuhan Patimban
Rencana pemerintah dalam proyek pembangunan Terminal Kendaraan di Pelabuhan Patimban disambut baik oleh PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) sebagai komplementer dari terminal kendaraan yang ada di Tanjung Priok. Mengingat pertumbuhan ekspor dalam 10 tahun terakhir rata-rata mencapai 15%, dan bahkan 30% dalam beberapa tahun mendatang, IPCC meminta pemerintah ikut dilibatkan dalam pengoperasian terminal Pelabuhan Patimban. IPCC merupakan anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Indonesia Port Corporation (IPC). Perusahaan memberikan jasa pelayanan terminal kendaraan, meliputi Stevedoring, Cargodoring, Receiving, dan Delivery.
Konsorsium ADRO dan EMR Resmi Akuisisi Kestrel
PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) dan EMR Capital Ltd resmi menyelesaikan akuisisi terhadap kepemilikan Rio Tinto atas Kestrel Coal Mine (Kestrel) sebesar 80%. Akuisisi ini berawal pada 27 Maret 2018, ketika ADRO menandatangani kesepakatan yang mengikat dengan EMR, sebuah perusahaan private equity yang memiliki spesialisasi di sektor pertambangan, untuk mengakuisisi 80% kepemilikan atas Kestrel. EMR dan ADRO akan secara bersama-sama mengelola dan mengoperasikan tambang Kestrel. Setelah transaksi ini diselesaikan, kepemilikan atas Kestrel meliputi Kestrel Coal Resources Pty Ltd (80%) dan Mitsui Coal Australia (20%).
BCIC Kerjasama Dengan Anak Usaha KREN
PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) menjalin kerja sama dengan PT Digital Artha Media (DAM Corp.), fintech enabler yang merupakan anak usaha PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) untuk meluncurkan uang elektronik. Uang elektronik berbasis server ini nantinya dapat diunduh oleh nasabah BCIC dan masyarakat, melalui aplikasi Android dan iOS pada ponsel pintar
Stock Pick
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR kembali ditutup menguat pada level 4810. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4760-4860.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4870
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level 7475. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7375-7575
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7600
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 7000. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6900-7100.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7150
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 3190. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3160-3230.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3240
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat pada level 1360. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1340-1375.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1380
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat pada level 6425. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6325-6500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6525
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-08-02 08:51:12 (GMT +7)