19 Oct

Market Hari ini

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 18 Oktober 2018 ditutup melemah 0,398% pada level 5845. Sektor infrastruktur mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 7,74 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat adanya peringatan dari Komisi Eropa mengenai defisit anggaran belanja Italia tahun 2019 serta meningkatnya kecemasan akan potensi ketegangan politik antara AS dan Arab Saudi, sehingga membuat investor menghindari aset yang berisiko ditengah potensi kenaikan suku bunga The Fed lebih lanjut dan potensi perlambatan ekonomi global akibat perang dagang antara AS dan China. Pasar khawatir jika AS memberlakukan sanksi terhadap Arab Saudi maka akan berakibat pada kenaikan harga minyak mentah dan berdampak pada kenaikan biaya energi yang dapat mendorong inflasi. Laporan keuangan beberapa emiten yang melemah akibat terkena dampak perang dagang, semakin menambah sentimen negatif. Selain itu sentimen negatif juga berasal dari kekhawatiran akan melambatnya pertumbuhan ekonomi China yang dapat berdampak pada menurunnya permintaan barang-barang yang selama ini diimpor oleh China. Hari ini dijadwalkan akan dirilis data pertumbuhan ekonomi China beserta data penjualan ritel. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5810 - 5930

News & Analysis

ELSA Dapat 2 Kontrak Baru Jasa Hulu Migas

PT Elnusa Tbk (ELSA) mendapatkan kontrak baru jasa hulu migas. Raihan ini memberikan sinyal positif terhadap aktivitas servis hulu migas ELSA, yang pada dua tahun belakangan lebih digerakkan oleh lini jasa distribusi & logistik energi maupun jasa berbasis non-aset. ELSA berhasil memenangkan tender untuk dua pekerjaan besar jasa hulu migas di Indonesia, yaitu Survei Seismik Darat 2D & 3D di wilayah Pesut Mas, Sulawesi tengah dan pengeboran modular di wilayah kerja Sanga-sanga, Kalimantan Timur dan Attaka. Kedua proyek baru yang dimenangkan tersebut nilainya lebih dari Rp1 triliun.

Pefindo Turunkan Prospek Peringkat MFIN Menjadi Negatif

Pefindo merevisi prospek peringkat PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) menjadi "Negatif" dari sebelumnya "Stabil". Revisi ini mencerminkan kekhawatiran Pefindo terkait dengan kenaikan risiko likuiditas di industri pembiayaan, khususnya perusahaan tidak memiliki hubungan afiliasi yang kuat dengan sumber dana yang berkelanjutan atau pemegang merek yang terkemuka sebagai sumber pasar captive. Meningkatnya kredit bermasalah dan gagal bayar dari perusahaan pembiayaan yang termasuk kategori tersebut dalam beberapa tahun terakhir, membuat bank dan investor menjadi sangat selektif dalam memberikan pendanaan. Keterbatasan pendanaan menurut Pefindo dapat menghambat aktivitas pembiayaan baru untuk pendukung penciptaan pendapatan

WIKA Optimis Capai Target Order Book Rp130 Triliun


PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) optimistis target kontrak order book sebesar Rp130 triliun dapat tercapai pada akhir 2018. Untuk kontrak order book sepanjang Januari - September 2018 telah mencapai Rp105 triliun. Dari perkiraan total order book hingga akhir tahun tersebut, perseroan dapat mencapai pendapatan pada 2018 senilai Rp39 triliun dan laba Rp2,03 triliun. Perseroan optimis dapat memenuhi sisa target order book sebesar Rp25 triliun yang berasal dari proyek hasil kesepakatan di Bali beberapa waktu lalu. WIKA memperoleh kesepakatan di perhelatan IMF-WBG 2018 di Bali senilai Rp15,68 triliun, meliputi pembangunan Kawasan Pariwisata Bali Utara, pembangunan 3 jalan tol di Jakarta dan Bandung, pembangunan pabrik Kaltim Amonium Nitrat (KAN). Di samping itu, perseroan juga mencapai kesepakatan bisnis luar negeri bersama The Development Bank of Rwanda dan Indonesia Eximbank.

Anak Usaha MDKA Berencana Buka Satu Pit Tambang Emas Lagi


PT Bumi Suksesindo, pengelola tambang emas dan mineral di Tambang Tujuh Bukit, Banyuwangi, anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), berencana mengoperasikan satu pit lagi pada 2019 untuk meningkatkan produksi emas. Dengan tambahan satu pit tersebut, diperkirakan total produksi emas pada tahun depan akan meningkat 1,5 kali lipat dari produksi 2017. Saat ini, anak usaha MDKA ini mengoperasikan dua tambang terbuka (open pit). Ini sejalan dengan target perusahaan untuk meningkatkan produksi dan sesuai dengan rencana perusahaan.

Per September CITA Bukukan Penjualan Rp1,4 Triliun

PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA) membukukan penjualan senilai Rp1,4 triliun pada periode Januari—September 2018. Perusahaan masih dalam tahap mengonsolidasikan laporan keuangan per September 2018. Raihan pendapatan itu berasal dari penjualan Mineral Grade Bauxite (MGB) sejumlah 3,3 juta ton dengan rincian pasar ekspor 2 juta ton dan domestik 1,3 juta ton. MGB memiliki kadar aluminium sekitar 45%-48%. Seluruh penjualan ekspor CITA dikirim ke 4 perusahaan di China. Adapun, penjualan domestik perusahaan diserap seluruhnya oleh PT Well Harvest Mineral Refinery.

Pemerintah Berencana Hapus PPh22 dan PPnBM Properti

Kementerian Keuangan (Kemkeu) tengah mengevaluasi rencana penghapusan Pajak Penghasilan Pasal 22 (PPh 22) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) atas properti. Tujuannya untuk mengurangi beban biaya pengembang dan mendorong gairah industri sektor properti.memang tengah mempertimbangkan penghapusan PPh 22 dan PPnBM terhadap properti


Stock Pick

BBTN

Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2420. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2390-2450.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2460

BBRI

Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3090. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3060-3120.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3130

INDF

Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat pada level harga 6100. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6000-6175.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6200

CPIN

Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 5350. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5275-5425
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5500

KLBF

Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1365. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1350-1380.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1385

LSIP


Pada perdagangan kemarin saham LSIP ditutup menguat dilevel harga 1270. LSIP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1250-1290.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1290



Disclaimer :

This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-10-19 08:32:43 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)