19 nov
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 16 November 2018 ditutup menguat 0,95% pada level 6012. Sektor infrastruktur mengkontribusikan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp 1,65 triliun. Pada akhir pekan lalu indeks Dow Jones dan S&P500 ditutup menguat yang dipicu oleh pernyataan Presiden Trump bahwa AS kemungkinan tidak akan memberlakukan tarif impor lanjutan terhadap China karena China sepertinya bersedia untuk melakukan kesepakatan dagang dengan AS. Hal itu mendorong optimisme akan tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan China pada pertemuan G20 akhir bulan ini. Namun koreksi pada saham Nvidia mendorong pelemahan Nasdaq Composite. Komentar dari salah satu pejabat The Fed yang menyatakan bahwa suku bunga sudah mendekati estimasi tingkat suku bunga netral juga menjadi faktor positif bagi indeks. Namun pejabat The Fed tersebut juga menyatakan bahwa terdapat beberapa indikasi perlambatan pertumbuhan ekonomi. Saham sektor energi juga menguat dipicu oleh ekspektasi bahwa OPEC akan mencapai kesepakatan pada bulan depan untuk kembali memangkas produksinya. Data ekonomi AS yang akan dirilis diantaranya housing starts, building permits, durable orders, leading indicator, existing home sales. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5940 - 6060
News & Analysis
WEGE Bukukan 81,73% Target Kontrak Baru
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) telah merealisasikan 81,73% kontrak baru dari target Rp7,83 triliun yang ditetapkan pada 2018. Tambahan sejumlah pekerjaan baru didapatkan perseroan pada Oktober 2018. Kontrak yang didapatkan pada periode tersebut di antaranya dari WIKA Pracetak Gedung Rp78 miliar, Tamansari Tera Property Rp6,7 milar, dan proyek Trans Icon Rp4,4 miliar. Kontrak baru per Oktober 2018 yakni Rp6,4 triliun. Pencapaian Rp6,4 triliun itu tumbuh 4% secara tahunan dari Rp6,1 triliun.
POLY Siapkan Belanja Modal USD11 juta
PT Asia Pacific Fiber Tbk (POLY) menyiapkan belanja modal sekitar USD11 juta untuk tahun 2018 ini yang dipergunakan di daerah Karawang dan Semarang. Belanja barang modal tersebut meliputi penambahan mesin di Semarang dan Karawang, perbaikan proses dan produk-produk khusus serta proyek penghematan energi. Program belanja barang modal tersebut dimaksudkan untuk menjadikan perseroan agar dapat menjaga dan bertahan serta bersaing di pasar global. Guna mendukung hal tersebut perseroan meraih beberapa fasilitas antara lain dari Bank Bukopin pada 8 Agustus 2018 tentang perjanjian pemberian fasilitas L/C sejumlah Rp72 miliar untuk dua bulan pemakaian. Perseroan juga menandatangani Facility Agreement untuk pembiayaan L/C dan SBLC dengan Deutsche Bank Jakarta pada 24 September 2018 sejumlah USD20 juta.
BPII Peroleh Dividen Dari Anak Usaha Rp12,82 Miliar
PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII) telah mendapatkan dividen interim tahun 2018 dari salah satu anak usahanya PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM). Dividen tersebut diterima pada 14 November 2018 dengan jumlah Rp12.824.850.907. Hingga periode 30 September 2018, Perseroan meraih pendapatan usaha sebesar Rp222,24 miliar dengan laba yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp64,27 miliar.
BNBR Berencana Private Placement 92,37% Saham Untuk Bayar Utang
PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) berencana mengkonversi utang dengan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement dengan nilai transaksi Rp9,38 triliun. BNBR akan menyelesaikan utang perseroan kepada kreditur sebesar Rp9,38 triliun. Caranya dengan melakukan konversi utang menjadi saham baru sebanyak 8,65 miliar lembar saham dan menerbitkan Obligasi Wajib Konversi (OWK) 137,97 miliar. Sehingga secara total perusahaan akan menerbitkan saham baru atau private placement sebesar 146,63 miliar lembar saham atau 92,37% dari modal ditempatkan dan disetor. Harga pelaksanaan sebesar Rp64 per saham. BNBR berencana meminta persetujuan dalam RUPSLB pada 21 November 2018.
HRUM Targetkan Penjualan Tahun Ini Mencapai 4,8 Juta Ton
PT Harum Energy Tbk. (HRUM) menargetkan volume produksi dan penjualan batu bara pada 2018 mencapai 4,8 juta ton. Pada kuartal IV/2018 perusahaan menargetkan kenaikan penjualan batu bara sebesar 1,5 juta—1,7 juta ton. Peningkatan volume diharapkan akan meningkatkan kinerja keuangan. Dengan estimasi penjualan batu bara 1,5 juta—1,7 juta ton pada kuartal IV/2018, perusahaan dapat memasarkan 4,8 juta ton sampai akhir tahun. Volume tersebut turun dari rencana penjualan pada awal tahun sebesar 5,8 juta ton.
POLA Targetkan Capex Tahun Depan Hingga Rp28 Miliar
PT Pool Advista Finance Tbk (POLA) menargetkan belanja modal antara Rp25 miliar-Rp28 miliar tahun depan, meningkat dari tahun ini yang sebesar Rp16 miliar. Belanja modal akan difokuskan pada pengembangan infrastruktur Teknologi Informasi (TI). Belanja modal 2019 akan sedikit lebih besar sebab perseroan membutuhkan penguatan peralatan TI untuk mendukung operasional bisnis perusahaan. Sebelumnya, perseroan memiliki 31 kantor cabang, tetapi kini difokuskan hanya pada kantor pusat. Perseroan masih mempertahankan 3 cabang di Alam Sutra, Tangerang, dan Bandung, serta akan membuka 1 cabang lagi di Medan. Namun, fungsinya hanya untuk pemasaran
Stock Pick
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2400. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2370-2430.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2440
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 8550. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8450-8650.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8700
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 1895. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1875-1915.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1915
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat dilevel harga 1535. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1520-1555.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1560
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 4050. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4000-4100.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4110
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3490. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3450-3530
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3540
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 16 November 2018 ditutup menguat 0,95% pada level 6012. Sektor infrastruktur mengkontribusikan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp 1,65 triliun. Pada akhir pekan lalu indeks Dow Jones dan S&P500 ditutup menguat yang dipicu oleh pernyataan Presiden Trump bahwa AS kemungkinan tidak akan memberlakukan tarif impor lanjutan terhadap China karena China sepertinya bersedia untuk melakukan kesepakatan dagang dengan AS. Hal itu mendorong optimisme akan tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan China pada pertemuan G20 akhir bulan ini. Namun koreksi pada saham Nvidia mendorong pelemahan Nasdaq Composite. Komentar dari salah satu pejabat The Fed yang menyatakan bahwa suku bunga sudah mendekati estimasi tingkat suku bunga netral juga menjadi faktor positif bagi indeks. Namun pejabat The Fed tersebut juga menyatakan bahwa terdapat beberapa indikasi perlambatan pertumbuhan ekonomi. Saham sektor energi juga menguat dipicu oleh ekspektasi bahwa OPEC akan mencapai kesepakatan pada bulan depan untuk kembali memangkas produksinya. Data ekonomi AS yang akan dirilis diantaranya housing starts, building permits, durable orders, leading indicator, existing home sales. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5940 - 6060
News & Analysis
WEGE Bukukan 81,73% Target Kontrak Baru
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) telah merealisasikan 81,73% kontrak baru dari target Rp7,83 triliun yang ditetapkan pada 2018. Tambahan sejumlah pekerjaan baru didapatkan perseroan pada Oktober 2018. Kontrak yang didapatkan pada periode tersebut di antaranya dari WIKA Pracetak Gedung Rp78 miliar, Tamansari Tera Property Rp6,7 milar, dan proyek Trans Icon Rp4,4 miliar. Kontrak baru per Oktober 2018 yakni Rp6,4 triliun. Pencapaian Rp6,4 triliun itu tumbuh 4% secara tahunan dari Rp6,1 triliun.
POLY Siapkan Belanja Modal USD11 juta
PT Asia Pacific Fiber Tbk (POLY) menyiapkan belanja modal sekitar USD11 juta untuk tahun 2018 ini yang dipergunakan di daerah Karawang dan Semarang. Belanja barang modal tersebut meliputi penambahan mesin di Semarang dan Karawang, perbaikan proses dan produk-produk khusus serta proyek penghematan energi. Program belanja barang modal tersebut dimaksudkan untuk menjadikan perseroan agar dapat menjaga dan bertahan serta bersaing di pasar global. Guna mendukung hal tersebut perseroan meraih beberapa fasilitas antara lain dari Bank Bukopin pada 8 Agustus 2018 tentang perjanjian pemberian fasilitas L/C sejumlah Rp72 miliar untuk dua bulan pemakaian. Perseroan juga menandatangani Facility Agreement untuk pembiayaan L/C dan SBLC dengan Deutsche Bank Jakarta pada 24 September 2018 sejumlah USD20 juta.
BPII Peroleh Dividen Dari Anak Usaha Rp12,82 Miliar
PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII) telah mendapatkan dividen interim tahun 2018 dari salah satu anak usahanya PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM). Dividen tersebut diterima pada 14 November 2018 dengan jumlah Rp12.824.850.907. Hingga periode 30 September 2018, Perseroan meraih pendapatan usaha sebesar Rp222,24 miliar dengan laba yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp64,27 miliar.
BNBR Berencana Private Placement 92,37% Saham Untuk Bayar Utang
PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) berencana mengkonversi utang dengan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement dengan nilai transaksi Rp9,38 triliun. BNBR akan menyelesaikan utang perseroan kepada kreditur sebesar Rp9,38 triliun. Caranya dengan melakukan konversi utang menjadi saham baru sebanyak 8,65 miliar lembar saham dan menerbitkan Obligasi Wajib Konversi (OWK) 137,97 miliar. Sehingga secara total perusahaan akan menerbitkan saham baru atau private placement sebesar 146,63 miliar lembar saham atau 92,37% dari modal ditempatkan dan disetor. Harga pelaksanaan sebesar Rp64 per saham. BNBR berencana meminta persetujuan dalam RUPSLB pada 21 November 2018.
HRUM Targetkan Penjualan Tahun Ini Mencapai 4,8 Juta Ton
PT Harum Energy Tbk. (HRUM) menargetkan volume produksi dan penjualan batu bara pada 2018 mencapai 4,8 juta ton. Pada kuartal IV/2018 perusahaan menargetkan kenaikan penjualan batu bara sebesar 1,5 juta—1,7 juta ton. Peningkatan volume diharapkan akan meningkatkan kinerja keuangan. Dengan estimasi penjualan batu bara 1,5 juta—1,7 juta ton pada kuartal IV/2018, perusahaan dapat memasarkan 4,8 juta ton sampai akhir tahun. Volume tersebut turun dari rencana penjualan pada awal tahun sebesar 5,8 juta ton.
POLA Targetkan Capex Tahun Depan Hingga Rp28 Miliar
PT Pool Advista Finance Tbk (POLA) menargetkan belanja modal antara Rp25 miliar-Rp28 miliar tahun depan, meningkat dari tahun ini yang sebesar Rp16 miliar. Belanja modal akan difokuskan pada pengembangan infrastruktur Teknologi Informasi (TI). Belanja modal 2019 akan sedikit lebih besar sebab perseroan membutuhkan penguatan peralatan TI untuk mendukung operasional bisnis perusahaan. Sebelumnya, perseroan memiliki 31 kantor cabang, tetapi kini difokuskan hanya pada kantor pusat. Perseroan masih mempertahankan 3 cabang di Alam Sutra, Tangerang, dan Bandung, serta akan membuka 1 cabang lagi di Medan. Namun, fungsinya hanya untuk pemasaran
Stock Pick
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2400. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2370-2430.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2440
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 8550. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8450-8650.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8700
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 1895. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1875-1915.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1915
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat dilevel harga 1535. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1520-1555.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1560
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 4050. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4000-4100.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4110
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3490. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3450-3530
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3540
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-11-19 08:32:01 (GMT +7)