19 Mar
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 16 Maret 2018 ditutup melemah 0,27% pada level 6304. Sektor infrastruktur menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 1,031 triliun. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan Jumat ditutup menguat yang dipicu oleh kenaikan terbesar data industrial production dalam empat bulan terakhir serta kenaikan harga minyak mentah. Data industrial production bulan Februari tumbuh 1,1% dari bulan sebelumnya yang turun 0,1%, serta lebih baik dari estimasi 0,3%. Selain itu indeks Michigan consumer sentiment bulan Maret naik pada level 102 dari 99,7, yang merupakan level tertinggi sejak tahun 2004. Data housing starts dan building permits mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Pasar mengantisipasi potensi kenaikan suku bunga The Fed pada pertemuan hari Selasa dan Rabu pekan ini. The Fed berpotensi menaikkan suku bunga sebesar 0,25% pada pertemuan ini. Pasar juga mencermati komentar The Fed mengenai prospek kenaikan suku bunga. Yield obligasi pemerintah AS dengan tenor 10 tahun meningkat serta dollar AS menguat. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya existing home sales, initial claims, leading indicators, durable orders dan new home sales. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6260 - 6350
News & Analysis
Pefindo Tetapkan Kembali Peringkat PTPP Pada idA+
Pefindo menetapkan kembali peringkat idA+ untuk PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) dan Obligasi Berkelanjutan I PP 2013-2015 dengan outlook untuk peringkat perusahaan adalah stabil. Peringkat tersebut mencerminkan posisi bisnis yang kuat di industri konstruksi nasional, diversifikasi sumber pendapatan dan perlindungan arus kas di atas rata-rata. Namun peringkat tersebut dibatasi oleh potensi meningkatnya leverage keuangan dalam jangka pendek ke menengah karena program belanja modal yang signifikan, risiko ekspansi perusahaan ke bisnis baru dan lingkungan bisnis yang relatif fluktuatif.
SPMA Akan Terbitkan MTN USD4 Juta
PT Suparma Tbk (SPMA) akan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) senilai USD4.000.000. MTN Suparma II Tahun 2018 Seri A ini memiliki suku bunga tetap sebesar 5,50% per tahun. Adapun MTN ini akan jatuh tempo pada 19 Maret 2023. Pembayaran bunga pertama dari surat utang jangka menengah ini akan dilaksanakan pada 19 September 2018 mendatang. Mandiri Sekuritas menjadi arranger penerbitan MTN ini.
TINS Akan Bangun Smelter Di Nigeria
PT Timah Tbk (TINS) menargetkan produksi hingga tahun 2021 sebanyak 2 juta ton timah agar perusahaan tetap menjadi produsen bijih timah nomor dua di dunia. Perseroan terus mencari cadangan-cadangan bijih timah baru untuk merealisasikan target produksi tersebut. Produksi timah batangan 2017 mencapai 31 ribu ton suplai dari Kepulauan Bangka Belitung dan Kundur, dengan kontribusinya 60 persen berasal dari penambangan di laut. Sebanyak 60% timah berasal dari laut. Dalam merealisasikan target produksi timah 2021 cukup sulit, karena di sisi lain cadangan timah saat ini diperkirakan sekitar 300 ribu ton dan cukup hingga 10 tahun ke depan. TINS akan membangun pengolahan bijih timah atau smelter di Nigeria, sebagai salah satu bentuk pengembangan bisnis perusahaan untuk mendapatkan cadangan baru bijih timah di negara itu.
WIKA Akan Bangun Jembatan di Filipina
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) bekerja sama dengan Vicente T Lao Construction (joint venture) akan membangun jembatan Clarisn di Bohol, Filipina. Proyek rekonstruksi jembatan Clarins itu bernilai P 445,7 juta peso (senilai USD8,74 juta). Proyek ini merupakan rekonstruksi Jembatan Clarins, di Provinsi Bohol, yang mengalami kerusakan berat akibat gempa berkekuatan 7.2 pada Oktober 2013. Jembatan dengan panjang 104 meter ini akan dimulai pembangunannya pada 15 April 2018, dan diproyeksikan akan selesai pada Oktober 2019.
ERAA Berencana Terbitkan Saham Tanpa HMETD
PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) berencana melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dengan mengeluarkan saham sebanyak-banyaknya 290.000.000 saham dengan harga nominal Rp100 atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor. Perseroan akan meminta persetujuan RUPSLB 23 April 2018 mendatang. Dana dari PMTHMETD ini akan digunakan untuk mendukung rencana pengembangan kegiatan usaha perseroan dalam penyediaan peralatan telepon seluler. Harga saham yang akan diterbitkan sekurang-kurangnya Rp1.054 per saham yakni harga rata-rata penutupan selama kurun waktu 25 hari sejak 8 Februari sampai 15 Maret 2018.
BLTA Operasikan Kapal Milik Pihak Ketiga
Sambil menanti BEI mencabut suspensi saham, PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) pada tahun ini tetap fokus menjalankan bisnisnya. BLTA belum bisa menambah kapal sendiri karena kondisi keuangan yang belum cukup stabil. Untuk menyiasati hal itu, perseroan fokus mengoperasikan kapal-kapal milik pihak ketiga, seperti yang dilakukan pada tahun lalu. Tahun lalu, BLTA mengoperasikan 10 unit kapal, dengan rincian delapan chemical tanker dan dua gas tanker. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan pengoperasian kapal pada 2016 yaitu 8 unit, dengan rincian lima kapal chemical tanker dan tiga gas tanker
Stock Pick
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 3690. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3650-3730. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3730
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat di level 9525. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 9425–9625. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 9625
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 7925. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7825-8025.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8025
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 3680. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3650-3720. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3720
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat pada level 3410. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3370-3450. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3450
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat di level 7150. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7050–7250. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 7250
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat pada level 8750. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8650-8850. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8850
Disclaimer:
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 16 Maret 2018 ditutup melemah 0,27% pada level 6304. Sektor infrastruktur menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 1,031 triliun. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan Jumat ditutup menguat yang dipicu oleh kenaikan terbesar data industrial production dalam empat bulan terakhir serta kenaikan harga minyak mentah. Data industrial production bulan Februari tumbuh 1,1% dari bulan sebelumnya yang turun 0,1%, serta lebih baik dari estimasi 0,3%. Selain itu indeks Michigan consumer sentiment bulan Maret naik pada level 102 dari 99,7, yang merupakan level tertinggi sejak tahun 2004. Data housing starts dan building permits mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Pasar mengantisipasi potensi kenaikan suku bunga The Fed pada pertemuan hari Selasa dan Rabu pekan ini. The Fed berpotensi menaikkan suku bunga sebesar 0,25% pada pertemuan ini. Pasar juga mencermati komentar The Fed mengenai prospek kenaikan suku bunga. Yield obligasi pemerintah AS dengan tenor 10 tahun meningkat serta dollar AS menguat. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya existing home sales, initial claims, leading indicators, durable orders dan new home sales. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6260 - 6350
News & Analysis
Pefindo Tetapkan Kembali Peringkat PTPP Pada idA+
Pefindo menetapkan kembali peringkat idA+ untuk PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) dan Obligasi Berkelanjutan I PP 2013-2015 dengan outlook untuk peringkat perusahaan adalah stabil. Peringkat tersebut mencerminkan posisi bisnis yang kuat di industri konstruksi nasional, diversifikasi sumber pendapatan dan perlindungan arus kas di atas rata-rata. Namun peringkat tersebut dibatasi oleh potensi meningkatnya leverage keuangan dalam jangka pendek ke menengah karena program belanja modal yang signifikan, risiko ekspansi perusahaan ke bisnis baru dan lingkungan bisnis yang relatif fluktuatif.
SPMA Akan Terbitkan MTN USD4 Juta
PT Suparma Tbk (SPMA) akan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) senilai USD4.000.000. MTN Suparma II Tahun 2018 Seri A ini memiliki suku bunga tetap sebesar 5,50% per tahun. Adapun MTN ini akan jatuh tempo pada 19 Maret 2023. Pembayaran bunga pertama dari surat utang jangka menengah ini akan dilaksanakan pada 19 September 2018 mendatang. Mandiri Sekuritas menjadi arranger penerbitan MTN ini.
TINS Akan Bangun Smelter Di Nigeria
PT Timah Tbk (TINS) menargetkan produksi hingga tahun 2021 sebanyak 2 juta ton timah agar perusahaan tetap menjadi produsen bijih timah nomor dua di dunia. Perseroan terus mencari cadangan-cadangan bijih timah baru untuk merealisasikan target produksi tersebut. Produksi timah batangan 2017 mencapai 31 ribu ton suplai dari Kepulauan Bangka Belitung dan Kundur, dengan kontribusinya 60 persen berasal dari penambangan di laut. Sebanyak 60% timah berasal dari laut. Dalam merealisasikan target produksi timah 2021 cukup sulit, karena di sisi lain cadangan timah saat ini diperkirakan sekitar 300 ribu ton dan cukup hingga 10 tahun ke depan. TINS akan membangun pengolahan bijih timah atau smelter di Nigeria, sebagai salah satu bentuk pengembangan bisnis perusahaan untuk mendapatkan cadangan baru bijih timah di negara itu.
WIKA Akan Bangun Jembatan di Filipina
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) bekerja sama dengan Vicente T Lao Construction (joint venture) akan membangun jembatan Clarisn di Bohol, Filipina. Proyek rekonstruksi jembatan Clarins itu bernilai P 445,7 juta peso (senilai USD8,74 juta). Proyek ini merupakan rekonstruksi Jembatan Clarins, di Provinsi Bohol, yang mengalami kerusakan berat akibat gempa berkekuatan 7.2 pada Oktober 2013. Jembatan dengan panjang 104 meter ini akan dimulai pembangunannya pada 15 April 2018, dan diproyeksikan akan selesai pada Oktober 2019.
ERAA Berencana Terbitkan Saham Tanpa HMETD
PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) berencana melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dengan mengeluarkan saham sebanyak-banyaknya 290.000.000 saham dengan harga nominal Rp100 atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor. Perseroan akan meminta persetujuan RUPSLB 23 April 2018 mendatang. Dana dari PMTHMETD ini akan digunakan untuk mendukung rencana pengembangan kegiatan usaha perseroan dalam penyediaan peralatan telepon seluler. Harga saham yang akan diterbitkan sekurang-kurangnya Rp1.054 per saham yakni harga rata-rata penutupan selama kurun waktu 25 hari sejak 8 Februari sampai 15 Maret 2018.
BLTA Operasikan Kapal Milik Pihak Ketiga
Sambil menanti BEI mencabut suspensi saham, PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) pada tahun ini tetap fokus menjalankan bisnisnya. BLTA belum bisa menambah kapal sendiri karena kondisi keuangan yang belum cukup stabil. Untuk menyiasati hal itu, perseroan fokus mengoperasikan kapal-kapal milik pihak ketiga, seperti yang dilakukan pada tahun lalu. Tahun lalu, BLTA mengoperasikan 10 unit kapal, dengan rincian delapan chemical tanker dan dua gas tanker. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan pengoperasian kapal pada 2016 yaitu 8 unit, dengan rincian lima kapal chemical tanker dan tiga gas tanker
Stock Pick
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 3690. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3650-3730. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3730
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat di level 9525. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 9425–9625. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 9625
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 7925. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7825-8025.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8025
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 3680. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3650-3720. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3720
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat pada level 3410. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3370-3450. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3450
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat di level 7150. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7050–7250. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 7250
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat pada level 8750. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8650-8850. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8850
Disclaimer:
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-03-19 08:15:25 (GMT +7)