18 Sept
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 7 September 2018 ditutup melemah 1,8% pada level 5824. Sektor aneka industri mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp394,91 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah menjelang pengumuman oleh Trump mengenai tarif impor baru terhadap produk-produk dari China senilai USD 200 miliar. Saham sektor teknologi dan konsumer mengalami pelemahan terbesar. Pelemahan indeks bertambah setelah Trump berkomentar bahwa tidak akan membiarkan neraca perdagangan AS dengan China yang mengalami defisit terlalu besar. AS akan memberlakukan tarif impor terhadap produk dari China diantaranya adalah produk elektronik dan konsumer. Tarif yang diberlakukan sebesar 10%, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 25%. Sebelumnya China juga telah menyatakan akan membalas jika AS memberlakukan tambahan tarif impor. Meningkatnya tensi perang dagang antara AS dan China ini telah mendorong investor mengalihkan asetnya dari hal yang berisiko, mendorong pelemahan pada pasar saham dan mata uang negara berkembang. Harga minyak mentah dipengaruhi oleh faktor kekhawatiran akan suplay minyak global yang berkurang dan potensi melemahnya permintaan. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5776 - 5889
News & Analysis
SMMA Setor Tambahan Modal Ke Dua Anak Usahanya
PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) meningkatkan struktur kepemilikan sahamnya dengan melakukan tambahan setoran modal pada dua anak usahanya, yakni PT Sinar Mas Multifinance dan PT Asuransi Simas Net. Jumlah tambahan setoran modal yang dilakukan kepada PT Sinar Mas Multifinance yakni sebesar Rp40 miliar, sementara jumlah tambahan setoran modal kepada PT Asuransi Simas Net sebesar Rp39 miliar. Adanya penambahan setoran modal ini membuat struktur kepemilikan saham perseroan pada PT Sinar Mas Multifinance pun jadi meningkat dari sebelumnya 1,15 juta saham menjadi 1,19 juta saham. Hal ini sekaligus membuat perseroan menjadi pemegang saham pengendali dengan persentase sebesar 99,99%.
Pefindo Turunkan Peringkat SMRA Menjadi idA Dengan Outlook Stabil
Pefindo menurunkan peringkat PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) sebesar satu notch dari idA+ menjadi idA dengan outlook Stabil. Penurunan peringkat SMRA berlaku atas korporasinya, serta atas Obligasi Berkelanjutan I/2013 dan Obligasi Berkelanjutan II/2015 perseroan. Selain itu, peringkat Sukuk Ijarah Berkelanjutan I/2013 juga turun dari idA+(sy) menjadi idA(sy). Penurunan peringkat SMRA disebabkan karena Pefindo melihat struktur permodalan dan perlindungan arus kas perseroan akan tetap agresif selama 3 tahun mendatang. Padahal, kondisi pasar properti belum sepenuhnya membaik. Pefindo juga memperkirakan bahwa tingkat utang perusahaan akan tetap tinggi dalam jangka pendek hingga menengah, sehingga mengakibatkan pelemahan rasio keuangan perusahaan.
SMBR Berencana Akuisisi Tambang Batubara
PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) masih berupaya meningkatkan efisiensi. Salah satu caranya, perseroan tengah mewujudkan rencana mengakuisisi tambang batubara. Pada pekan lalu, SMBR menandatangani term sheet atau lembar kesepakatan akuisisi saham perusahaan tambang batubara PT Selo Argodedali. Dalam tahap tersebut, SMBR dan Selo Argodedali melakukan negosiasi dan menyusun isi kontrak. Jadi, belum ada peralihan kepemilikan saham.
Pefindo Menaikkkan Peringkat ANTM Menjadi idA-
Pefindo menaikkan peringkat PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dan obligasi I/2011 menjadi idA- dari sebelumnya idBBB+.Pefindo menaikkan peringkat ANTM dan obligasi I/2011 menjadi idA- dari sebelumnya idBBB+, termasuk obligasi seri A sebesar Rp900 miliar.seri A itu akan jatuh tempo pada 14 Desember 2018. Rencananya, ANTM akan melunasi obligasi tersebut menggunakan fasilitas pinjaman perbankan.peringkat disebabkan membaiknya arus kas perusahaan seiring dengan pertumbuhan kinerja operasional, dan penjualan komoditas utama perseroan berbasis nikel, emas, dan bauksit. Peningkatan peringkat juga didukung perolehan kuota ekspor mineral dari pemerintah di tengah membaiknya harga komoditas global, terutama nikel dan emas.
BULL Berencana Masuk Bisnis Pengangkutan Batubara
PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) masih melakukan finalisasi kontrak untuk dapat segera menjalankan bisnis pengangkutan batu bara. Setelah sempat masuk daftar hitam Pertamina awal tahun ini, perseroan berencana masuk bisnis angkutan batu bara sebagai upaya diversifikasi. Perseroan menilai bisnis pengangkutan batu bara pun cukup potensial, apalagi didukung dengan kebijakan pemerintah untuk menggunakan kapal nasional dalam proses ekspor dan impor komoditas. BULL telah memulai penjajakan kontrak dengan sejumlah produsen batu bara nasional, sebelum memutuskan investasi infrastruktur untuk bisnis pengangkutan batu bara.
BWPT Mulai Operasikan Pabrik Kelapa Sawit di Papua
PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT) mulai mengoperasikan pabrik kelapa sawit (PKS) berkapasitas 45 ton per jam di Kabupaten Keroom, Papua pada bulan ini. Pabrik tersebut dibangun dengan investasi mencapai Rp200 miliar. Pengembangan PKS baru dilakukan seiring dengan peningkatan tanaman menghasilkan di lahan seluas 11.000 ha. Perusahaan memulai penanaman di Papua sejak 2010, sehingga kini pohon sawit mencapai usia produktif berkisar antara 5—7 tahun
Stock Pick
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA ditutup menguat pada level harga 23925. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 23700-24200. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 24200
SMGR
Pada perdagangan kemarin saham SMGR ditutup menguat pada level 8800. SMGR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8700-8900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8950
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2590. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2550-2630
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2640
PTBA
Pada perdagangan kemarin saham PTBA ditutup menguat pada level harga 3930. PTBA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3900-3970.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3980
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali tertahan pada level harga 1220. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1200-1240.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1250
ERAA
Pada perdagangan kemarin saham ERAA ditutup kembali menguat pada level harga 2430. ERAA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2400-2460. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2470
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 7 September 2018 ditutup melemah 1,8% pada level 5824. Sektor aneka industri mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp394,91 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah menjelang pengumuman oleh Trump mengenai tarif impor baru terhadap produk-produk dari China senilai USD 200 miliar. Saham sektor teknologi dan konsumer mengalami pelemahan terbesar. Pelemahan indeks bertambah setelah Trump berkomentar bahwa tidak akan membiarkan neraca perdagangan AS dengan China yang mengalami defisit terlalu besar. AS akan memberlakukan tarif impor terhadap produk dari China diantaranya adalah produk elektronik dan konsumer. Tarif yang diberlakukan sebesar 10%, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 25%. Sebelumnya China juga telah menyatakan akan membalas jika AS memberlakukan tambahan tarif impor. Meningkatnya tensi perang dagang antara AS dan China ini telah mendorong investor mengalihkan asetnya dari hal yang berisiko, mendorong pelemahan pada pasar saham dan mata uang negara berkembang. Harga minyak mentah dipengaruhi oleh faktor kekhawatiran akan suplay minyak global yang berkurang dan potensi melemahnya permintaan. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5776 - 5889
News & Analysis
SMMA Setor Tambahan Modal Ke Dua Anak Usahanya
PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) meningkatkan struktur kepemilikan sahamnya dengan melakukan tambahan setoran modal pada dua anak usahanya, yakni PT Sinar Mas Multifinance dan PT Asuransi Simas Net. Jumlah tambahan setoran modal yang dilakukan kepada PT Sinar Mas Multifinance yakni sebesar Rp40 miliar, sementara jumlah tambahan setoran modal kepada PT Asuransi Simas Net sebesar Rp39 miliar. Adanya penambahan setoran modal ini membuat struktur kepemilikan saham perseroan pada PT Sinar Mas Multifinance pun jadi meningkat dari sebelumnya 1,15 juta saham menjadi 1,19 juta saham. Hal ini sekaligus membuat perseroan menjadi pemegang saham pengendali dengan persentase sebesar 99,99%.
Pefindo Turunkan Peringkat SMRA Menjadi idA Dengan Outlook Stabil
Pefindo menurunkan peringkat PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) sebesar satu notch dari idA+ menjadi idA dengan outlook Stabil. Penurunan peringkat SMRA berlaku atas korporasinya, serta atas Obligasi Berkelanjutan I/2013 dan Obligasi Berkelanjutan II/2015 perseroan. Selain itu, peringkat Sukuk Ijarah Berkelanjutan I/2013 juga turun dari idA+(sy) menjadi idA(sy). Penurunan peringkat SMRA disebabkan karena Pefindo melihat struktur permodalan dan perlindungan arus kas perseroan akan tetap agresif selama 3 tahun mendatang. Padahal, kondisi pasar properti belum sepenuhnya membaik. Pefindo juga memperkirakan bahwa tingkat utang perusahaan akan tetap tinggi dalam jangka pendek hingga menengah, sehingga mengakibatkan pelemahan rasio keuangan perusahaan.
SMBR Berencana Akuisisi Tambang Batubara
PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) masih berupaya meningkatkan efisiensi. Salah satu caranya, perseroan tengah mewujudkan rencana mengakuisisi tambang batubara. Pada pekan lalu, SMBR menandatangani term sheet atau lembar kesepakatan akuisisi saham perusahaan tambang batubara PT Selo Argodedali. Dalam tahap tersebut, SMBR dan Selo Argodedali melakukan negosiasi dan menyusun isi kontrak. Jadi, belum ada peralihan kepemilikan saham.
Pefindo Menaikkkan Peringkat ANTM Menjadi idA-
Pefindo menaikkan peringkat PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dan obligasi I/2011 menjadi idA- dari sebelumnya idBBB+.Pefindo menaikkan peringkat ANTM dan obligasi I/2011 menjadi idA- dari sebelumnya idBBB+, termasuk obligasi seri A sebesar Rp900 miliar.seri A itu akan jatuh tempo pada 14 Desember 2018. Rencananya, ANTM akan melunasi obligasi tersebut menggunakan fasilitas pinjaman perbankan.peringkat disebabkan membaiknya arus kas perusahaan seiring dengan pertumbuhan kinerja operasional, dan penjualan komoditas utama perseroan berbasis nikel, emas, dan bauksit. Peningkatan peringkat juga didukung perolehan kuota ekspor mineral dari pemerintah di tengah membaiknya harga komoditas global, terutama nikel dan emas.
BULL Berencana Masuk Bisnis Pengangkutan Batubara
PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) masih melakukan finalisasi kontrak untuk dapat segera menjalankan bisnis pengangkutan batu bara. Setelah sempat masuk daftar hitam Pertamina awal tahun ini, perseroan berencana masuk bisnis angkutan batu bara sebagai upaya diversifikasi. Perseroan menilai bisnis pengangkutan batu bara pun cukup potensial, apalagi didukung dengan kebijakan pemerintah untuk menggunakan kapal nasional dalam proses ekspor dan impor komoditas. BULL telah memulai penjajakan kontrak dengan sejumlah produsen batu bara nasional, sebelum memutuskan investasi infrastruktur untuk bisnis pengangkutan batu bara.
BWPT Mulai Operasikan Pabrik Kelapa Sawit di Papua
PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT) mulai mengoperasikan pabrik kelapa sawit (PKS) berkapasitas 45 ton per jam di Kabupaten Keroom, Papua pada bulan ini. Pabrik tersebut dibangun dengan investasi mencapai Rp200 miliar. Pengembangan PKS baru dilakukan seiring dengan peningkatan tanaman menghasilkan di lahan seluas 11.000 ha. Perusahaan memulai penanaman di Papua sejak 2010, sehingga kini pohon sawit mencapai usia produktif berkisar antara 5—7 tahun
Stock Pick
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA ditutup menguat pada level harga 23925. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 23700-24200. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 24200
SMGR
Pada perdagangan kemarin saham SMGR ditutup menguat pada level 8800. SMGR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8700-8900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8950
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2590. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2550-2630
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2640
PTBA
Pada perdagangan kemarin saham PTBA ditutup menguat pada level harga 3930. PTBA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3900-3970.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3980
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali tertahan pada level harga 1220. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1200-1240.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1250
ERAA
Pada perdagangan kemarin saham ERAA ditutup kembali menguat pada level harga 2430. ERAA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2400-2460. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2470
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-09-18 08:00:19 (GMT +7)