18 Sept
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 15 September 2017 ditutup menguat 0,35% pada level 5872. Sektor industri dasar mengalami kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp 0,61 miliar. Indeks di bursa Wall Street kembali ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan lalu. Penguatan indeks terutama dikontribusikan oleh kenaikan pada saham sektor telekomunikasi dan teknologi. Pasar mengabaikan data penjualan ritel AS bulan Agustus yang mengalami penurunan 0,2%, karena diperkirakan bersifat hanya sementara akibat adanya badai. Demikian juga dengan data industrial production yang mengalami penurunan sebesar 0,9%. Data Mich Sentiment bulan September mengalami penurunan menjadi pada level 95,3 dari 96,8. Seiring berkurangnya kecemasan akan kerusakan akibat badai dan meredanya ketegangan politik, pasar kembali fokus pada kondisi fundamental makro ekonomi yang stabil dan laporan keuangan emiten yang diperkirakan masih akan mengalami pertumbuhan. Pada pekan ini pasar akan mencermati pertemuan The Fed yang akan diadakan pada hari Selasa dan Rabu waktu AS. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya housing starts, building permits, existing home sales, Philadelphia Fed dan FHFA housing price index. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5810 - 5890
News & Analysis
DAYA Berencana Rights Issue Untuk Ekspansi Bisnis
PT Duta Intidaya Tbk (DAYA) berencana melakukan rights issue. Penggalangan dana tersebut sengaja dilakukan guna mengembangkan bisnisnya. Rencananya, perusahaan akan menerbitkan sekitar 343 juta saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham. Dana hasil rights issue akan dipergunakan untuk membuka 30 toko baru pada tahun depan. Dalam ekspansi pembukaan toko baru, akan lebih fokus pengembangan ke Jakarta dan sekitar Pulau Jawa pada tahun depan. Namun perseroan juga akan memperluas jaringan ke Kalimantan, Bali dan Sulawesi. DAYA berencana membuka 25 gerai baru selama tahun 2017. Hingga September 2017, perusahaan berhasil membuka 14 gerai dari total gerai baru. Secara keseluruhan hingga saat ini perusahaan telah memiliki 71 gerai yang tersebar di wilayah Jawa dan Bali.
INTP Luncurkan Produk Baru
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) melakukan peluncuran produk baru jenis slag cement pada 13 September 2017 dengan merek "TR Superslag Cement". Produksi ini adalah produk semen ramah lingkungan karena salah satu material utamanya adalah slag. Slag adalah limbah hasil pembakaran biji besi serta di dalam produksinya membutuhkan energi yang lebih sedikit sehingga memberikan kontribusi zat CO2 yang lebih rendah. Tidak ada investasi mesin atau alat baru untuk memproduksi slag cement ini.
Anak Usaha FIRE Dapat Kontrak Senilai USD45 Juta
Anak usaha PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) yaitu PT Alfara Delta Persada telah menandatangani perjanjian kerjasama usaha pertambangan pada 14 September 2017. Perjanjian kerja sama ini dilakukan dengan PT Artha Bangun Energi untuk overburden volume sebesar 22.500.000 bcm dan coal volume sebesar 2.500.000 MT. Estimasi nilai kontrak sebesar USD45 juta untuk jangka waktu 3 tahun. Dengan kerjasama ini diharapkan akan memberikan kontribusi positif terhadap laporan keuangan perusahaan.
ATPK Targetkan Pasar India
PT Bara Jaya Internasional Tbk (ATPK) menargetkan pasar India untuk bisa menyerap batu bara yang saat ini ada di persediaan sebesar 45.000 ton. Kontrak diharapkan tercapai pada bulan ini. Realisasi produksi batu bara hingga Juni 2017 sebanyak 45.000 MT. Jumlah tersebut terdiri atas 15.000 MT yang diproduksi sepanjang Januari hingga Maret 2017 dan 30.000 MT yang diproduksi dari April hingga Juni 2017. Namun hingga akhir Juni 2017 dan Agustus 2017 belum berhasil mencatatkan penjualan atau pendapatan bagi perseroan.
HERO Buka Dua Gerai Baru Dan Terapkan Strategi Efisiensi
PT Hero Supermarket Tbk (HERO) terus memperluas jaringan bisnisnya. HERO telah membuka dua gerai pada semester pertama tahun ini. Satu Giant Ekstra yang berlokasi di Malang dan satu lagi Giant Ekspress di Manado. Meski menambah gerai baru, manajemen HERO tetap menerapkan strategi efisiensi dengan menutup toko yang tidak produktif. Perseroan melakukan efisiensi untuk menekan biaya operasional. Selain membuka Giant di dua kota tadi, perseroan juga membuka HERO Supermarket dengan konsep baru di wilayah Bandung.
SMGR Optimis Kapasitas Semen Akan Terserap Penuh Tahun 2021
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menyatakan dengan melihat kapasitas terpasang nasional saat ini kemampuan pasar menyerap produksi semen akan penuh pada tahun 2021. Oleh karena itu beberapa proyek baru SMGR seperti di Kupang akan disiapkan karena pembangunan pabrik semen membutuhkan waktu lebih dari setahun. Sebelumnya Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mengusulkan agar izin pembangunan pabrik semen baru ditahan dulu karena persoalan kelebihan pasokan masih membayangi industri semen. Saat ini permintaan semen belum seimbang dengan produksi yang terus naik, selain itu banyaknya pemain baru membuat persaingan harga sangat kompetitif di pasar
Stock Pick
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 3300. Pergerakan BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3270-3330.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3330
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 6625. Pergerakan BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6550-6700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3170
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA menguat ditutup di 6975. Pergerakan saham AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6900-7025. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 7025
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat di level 7275. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7200-7350. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 7350
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN menguat ditutup di 2690. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2630-2720.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2720
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat di level 14950. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 14775-15100. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 15100
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR kembali ditutup menguat di level 6000. Pergerakan saham JSMR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 5900-6075. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 6075
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 15 September 2017 ditutup menguat 0,35% pada level 5872. Sektor industri dasar mengalami kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp 0,61 miliar. Indeks di bursa Wall Street kembali ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan lalu. Penguatan indeks terutama dikontribusikan oleh kenaikan pada saham sektor telekomunikasi dan teknologi. Pasar mengabaikan data penjualan ritel AS bulan Agustus yang mengalami penurunan 0,2%, karena diperkirakan bersifat hanya sementara akibat adanya badai. Demikian juga dengan data industrial production yang mengalami penurunan sebesar 0,9%. Data Mich Sentiment bulan September mengalami penurunan menjadi pada level 95,3 dari 96,8. Seiring berkurangnya kecemasan akan kerusakan akibat badai dan meredanya ketegangan politik, pasar kembali fokus pada kondisi fundamental makro ekonomi yang stabil dan laporan keuangan emiten yang diperkirakan masih akan mengalami pertumbuhan. Pada pekan ini pasar akan mencermati pertemuan The Fed yang akan diadakan pada hari Selasa dan Rabu waktu AS. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya housing starts, building permits, existing home sales, Philadelphia Fed dan FHFA housing price index. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5810 - 5890
News & Analysis
DAYA Berencana Rights Issue Untuk Ekspansi Bisnis
PT Duta Intidaya Tbk (DAYA) berencana melakukan rights issue. Penggalangan dana tersebut sengaja dilakukan guna mengembangkan bisnisnya. Rencananya, perusahaan akan menerbitkan sekitar 343 juta saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham. Dana hasil rights issue akan dipergunakan untuk membuka 30 toko baru pada tahun depan. Dalam ekspansi pembukaan toko baru, akan lebih fokus pengembangan ke Jakarta dan sekitar Pulau Jawa pada tahun depan. Namun perseroan juga akan memperluas jaringan ke Kalimantan, Bali dan Sulawesi. DAYA berencana membuka 25 gerai baru selama tahun 2017. Hingga September 2017, perusahaan berhasil membuka 14 gerai dari total gerai baru. Secara keseluruhan hingga saat ini perusahaan telah memiliki 71 gerai yang tersebar di wilayah Jawa dan Bali.
INTP Luncurkan Produk Baru
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) melakukan peluncuran produk baru jenis slag cement pada 13 September 2017 dengan merek "TR Superslag Cement". Produksi ini adalah produk semen ramah lingkungan karena salah satu material utamanya adalah slag. Slag adalah limbah hasil pembakaran biji besi serta di dalam produksinya membutuhkan energi yang lebih sedikit sehingga memberikan kontribusi zat CO2 yang lebih rendah. Tidak ada investasi mesin atau alat baru untuk memproduksi slag cement ini.
Anak Usaha FIRE Dapat Kontrak Senilai USD45 Juta
Anak usaha PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) yaitu PT Alfara Delta Persada telah menandatangani perjanjian kerjasama usaha pertambangan pada 14 September 2017. Perjanjian kerja sama ini dilakukan dengan PT Artha Bangun Energi untuk overburden volume sebesar 22.500.000 bcm dan coal volume sebesar 2.500.000 MT. Estimasi nilai kontrak sebesar USD45 juta untuk jangka waktu 3 tahun. Dengan kerjasama ini diharapkan akan memberikan kontribusi positif terhadap laporan keuangan perusahaan.
ATPK Targetkan Pasar India
PT Bara Jaya Internasional Tbk (ATPK) menargetkan pasar India untuk bisa menyerap batu bara yang saat ini ada di persediaan sebesar 45.000 ton. Kontrak diharapkan tercapai pada bulan ini. Realisasi produksi batu bara hingga Juni 2017 sebanyak 45.000 MT. Jumlah tersebut terdiri atas 15.000 MT yang diproduksi sepanjang Januari hingga Maret 2017 dan 30.000 MT yang diproduksi dari April hingga Juni 2017. Namun hingga akhir Juni 2017 dan Agustus 2017 belum berhasil mencatatkan penjualan atau pendapatan bagi perseroan.
HERO Buka Dua Gerai Baru Dan Terapkan Strategi Efisiensi
PT Hero Supermarket Tbk (HERO) terus memperluas jaringan bisnisnya. HERO telah membuka dua gerai pada semester pertama tahun ini. Satu Giant Ekstra yang berlokasi di Malang dan satu lagi Giant Ekspress di Manado. Meski menambah gerai baru, manajemen HERO tetap menerapkan strategi efisiensi dengan menutup toko yang tidak produktif. Perseroan melakukan efisiensi untuk menekan biaya operasional. Selain membuka Giant di dua kota tadi, perseroan juga membuka HERO Supermarket dengan konsep baru di wilayah Bandung.
SMGR Optimis Kapasitas Semen Akan Terserap Penuh Tahun 2021
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menyatakan dengan melihat kapasitas terpasang nasional saat ini kemampuan pasar menyerap produksi semen akan penuh pada tahun 2021. Oleh karena itu beberapa proyek baru SMGR seperti di Kupang akan disiapkan karena pembangunan pabrik semen membutuhkan waktu lebih dari setahun. Sebelumnya Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mengusulkan agar izin pembangunan pabrik semen baru ditahan dulu karena persoalan kelebihan pasokan masih membayangi industri semen. Saat ini permintaan semen belum seimbang dengan produksi yang terus naik, selain itu banyaknya pemain baru membuat persaingan harga sangat kompetitif di pasar
Stock Pick
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 3300. Pergerakan BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3270-3330.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3330
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 6625. Pergerakan BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6550-6700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3170
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA menguat ditutup di 6975. Pergerakan saham AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6900-7025. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 7025
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat di level 7275. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7200-7350. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 7350
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN menguat ditutup di 2690. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2630-2720.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2720
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat di level 14950. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 14775-15100. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 15100
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR kembali ditutup menguat di level 6000. Pergerakan saham JSMR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 5900-6075. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 6075
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-09-19 07:26:47 (GMT +7)