18 Oct
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 17 Oktober 2018 ditutup menguat 1,17% pada level 5868. Semua sektor menguat dengan kontribusi penguatan terbesar pada sektor infrastruktur. Investor asing net buy Rp 527 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah terbatas setelah sebelumnya bergerak fluktuatif akibat dirilisnya minutes dari pertemuan The Fed pada September lalu yang menunjukkan para pejabat The Fed sepakat untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut. Hal tersebut sesuai dengan kekhawatiran investor yang telah menimbulkan tekanan jual di bursa saham pada pekan lalu. Meskipun mendapatkan kritik dari Trump, para pejabat The Fed sepakat untuk menaikkan suku bunga pada September lalu dan mengantisipasi kenaikan lebih lanjut secara bertahap seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang berlanjut, pasar tenaga kerja yang kuat dan inflasi yang hampir mencapai target The Fed. Prospek kenaikan suku bunga The Fed lebih lanjut mendorong kekhawatiran investor ditengah adanya perang dagang antara AS dan China, pelemahan di pasar tenaga kerja dan outlook kinerja emiten.minyak mentah mengalami pelemahan terbesar dalam dua bulan terakhir setelah data cadangan minyak AS menunjukkan kenaikan lebih besar dari perkiraan. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5810 - 5930
News & Analysis
ADHI Miliki 10% Konsorsium Jalan Tol Cikunir-Ulujami
PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) memperoleh porsi kepemilikan minoritas sebesar 10% dalam konsorsium pengusahaan jalan tol prakarsa Cikunir - Ulujami sepanjang 36,5 kilometer yang diperkirakan membutuhkan dana Rp22,50 triliun.Namun, kontrak pekerjaan konstruksi ini masih dalam proses dan tidak menambah kontrak baru perseroan pada 2018.jalan ketiga lingkar luar Jakarta ini diyakini sangat prospektif untuk pengembangan bisnis perseroan. Perseroan meyakini dengan bergabung dalam konsorsium pekerjaan jalan tol Cikunir - Ulujami, di samping akan menambah profitabilitas perusahaan, juga akan semakin memperkaya keahlian perseroan dalam industri konstruksi.
META Berencana Ajukan Prakarsa 2-3 Ruas Tol
PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) berencana mengajukan prakarsa 2-3 ruas tol untuk menambah portfolio bisnis perseroan di lini infrastruktur jalan tol. META masih memiliki rencana mengajukan prakarsa ruas tol setelah Cikunir-Ulujami. Saat ini, perseroan tengah menyiapkan studi untuk sejumlah ruas. Perseroan akan memiliki kepemilikan 85% di ruas tol Cikunir-Ulujami. Sisanya, akan dibagi dengan anggota konsorsium lainnya yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dan PT Acset Indonusa Tbk (ACST).Ruas tol Cikunir-Ulujami memiliki panjang 28,86 kilometer (km). Nilai investasi untuk pembangunan proyek tersebut mencapai Rp22,5 triliun.
VRNA Berencana Rights Issue Pada Harga Pelaksanaan Rp140/saham
PT Verena Multifinance Tbk (VRNA) akan melakukan Penambahan Modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu II (Rights Issue II) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 3.102.193.089 saham biasa dengan nominal Rp100. Dengan harga penawaran Rp140 per lembar maka total seluruhnya mencapai Rp434.307.032.460. Setiap pemegang 100 saham yang namanya tercantum hingga 6 Desember 2018 berhak atas 120 HMETD dimana 1 HMETD memiliki hak untuk membeli 1 saham baru. Pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan maksimum 54,55%. Periode perdagangan HMETD di BEI diperkirakan pada 10-14 Desember 2018. Dana hasil Rights Issue II ini akan digunakan sekitar Rp214.307.032.460 untuk membeli 80% saham milik IBJ Leasing Co Ltd pada PT IBJ Verena Finance dan sisanya untuk modal kerja.
CARS Berencana Buka 100 Gerai CarFix Hingga Tahun 2019
PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS) berencana membuka 100 bengkel CarFix hingga tahun depan. Hingga saat ini telah ada 7 outlet CarFix yang telah beroperasi. Hingga akhir tahun ini, perseroan memproyeksikan pembukaan 20 bengkel. CarFix adalah outlet bengkel yang dikembangkan sebagai modern ritel workshop yang melayani berbagai jenis perbaikan kendaraan. Dalam pengembangkan CarFix, perseroan akan bekerja sama dengan pemilik bengkel yang ada di Semarang. Hal itu dilakukan, karena pemilik bengkel memiliki lokasi, sehingga bengkel tersebut akan disewa oleh perseroan dari pemilik lama, lalu perseroan akan menawarkan konsep bagi hasil.
SSMS Buka Peluang Akuisisi Lahan di Kalimantan Tengah
PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) membuka peluang akuisisi lahan kelapa sawit di kawasan Kalimantan Tengah. Saat ini perseroan memiliki areal perkebunan seluas 95.770 hektare (ha) di Kalimantan Tengah. Untuk ekspansi lahan, SSMS melihat peluang akuisisi perkebunan sekitar. Pada 2018, perseroan berencana menambah area tertanam sejumlah 4.000 ha. Jumlah keseluruhan area perkebunan yang sudah ditanami berkisar 70.000 ha sehingga masih potensial untuk dikembangkan.
ANJT Targetkan Replanting Lahan di Belitung dan Sumatera Utara
PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) menargetkan penanaman kembali (replanting) perkebunan kelapa sawit di Belitung dan Sumatera Utara.tidak menargetkan penanaman baru dalam jumlah besar. Namun, ekspansi lahan dilakukan dengan replanting luasan 1.000 ha di Belitung dan Sumatera Utara. Replanting akan dilakukan pada 2019 dan selanjutnya
Stock Pick
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2420. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2390-2450.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2460
PTBA
Pada perdagangan kemarin saham PTBA ditutup menguat pada level harga 4500. PTBA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4450-4550.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4560
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat pada level harga 6000. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5925-6075.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6100
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP ditutup menguat pada level harga 8800. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8700-8900
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8950
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA ditutup menguat pada level harga 3600. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3560-3640.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3650
LSIP
Pada perdagangan kemarin saham LSIP ditutup menguat dilevel harga 1155. LSIP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1140-1170.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1175
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 17 Oktober 2018 ditutup menguat 1,17% pada level 5868. Semua sektor menguat dengan kontribusi penguatan terbesar pada sektor infrastruktur. Investor asing net buy Rp 527 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah terbatas setelah sebelumnya bergerak fluktuatif akibat dirilisnya minutes dari pertemuan The Fed pada September lalu yang menunjukkan para pejabat The Fed sepakat untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut. Hal tersebut sesuai dengan kekhawatiran investor yang telah menimbulkan tekanan jual di bursa saham pada pekan lalu. Meskipun mendapatkan kritik dari Trump, para pejabat The Fed sepakat untuk menaikkan suku bunga pada September lalu dan mengantisipasi kenaikan lebih lanjut secara bertahap seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang berlanjut, pasar tenaga kerja yang kuat dan inflasi yang hampir mencapai target The Fed. Prospek kenaikan suku bunga The Fed lebih lanjut mendorong kekhawatiran investor ditengah adanya perang dagang antara AS dan China, pelemahan di pasar tenaga kerja dan outlook kinerja emiten.minyak mentah mengalami pelemahan terbesar dalam dua bulan terakhir setelah data cadangan minyak AS menunjukkan kenaikan lebih besar dari perkiraan. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5810 - 5930
News & Analysis
ADHI Miliki 10% Konsorsium Jalan Tol Cikunir-Ulujami
PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) memperoleh porsi kepemilikan minoritas sebesar 10% dalam konsorsium pengusahaan jalan tol prakarsa Cikunir - Ulujami sepanjang 36,5 kilometer yang diperkirakan membutuhkan dana Rp22,50 triliun.Namun, kontrak pekerjaan konstruksi ini masih dalam proses dan tidak menambah kontrak baru perseroan pada 2018.jalan ketiga lingkar luar Jakarta ini diyakini sangat prospektif untuk pengembangan bisnis perseroan. Perseroan meyakini dengan bergabung dalam konsorsium pekerjaan jalan tol Cikunir - Ulujami, di samping akan menambah profitabilitas perusahaan, juga akan semakin memperkaya keahlian perseroan dalam industri konstruksi.
META Berencana Ajukan Prakarsa 2-3 Ruas Tol
PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) berencana mengajukan prakarsa 2-3 ruas tol untuk menambah portfolio bisnis perseroan di lini infrastruktur jalan tol. META masih memiliki rencana mengajukan prakarsa ruas tol setelah Cikunir-Ulujami. Saat ini, perseroan tengah menyiapkan studi untuk sejumlah ruas. Perseroan akan memiliki kepemilikan 85% di ruas tol Cikunir-Ulujami. Sisanya, akan dibagi dengan anggota konsorsium lainnya yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dan PT Acset Indonusa Tbk (ACST).Ruas tol Cikunir-Ulujami memiliki panjang 28,86 kilometer (km). Nilai investasi untuk pembangunan proyek tersebut mencapai Rp22,5 triliun.
VRNA Berencana Rights Issue Pada Harga Pelaksanaan Rp140/saham
PT Verena Multifinance Tbk (VRNA) akan melakukan Penambahan Modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu II (Rights Issue II) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 3.102.193.089 saham biasa dengan nominal Rp100. Dengan harga penawaran Rp140 per lembar maka total seluruhnya mencapai Rp434.307.032.460. Setiap pemegang 100 saham yang namanya tercantum hingga 6 Desember 2018 berhak atas 120 HMETD dimana 1 HMETD memiliki hak untuk membeli 1 saham baru. Pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan maksimum 54,55%. Periode perdagangan HMETD di BEI diperkirakan pada 10-14 Desember 2018. Dana hasil Rights Issue II ini akan digunakan sekitar Rp214.307.032.460 untuk membeli 80% saham milik IBJ Leasing Co Ltd pada PT IBJ Verena Finance dan sisanya untuk modal kerja.
CARS Berencana Buka 100 Gerai CarFix Hingga Tahun 2019
PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS) berencana membuka 100 bengkel CarFix hingga tahun depan. Hingga saat ini telah ada 7 outlet CarFix yang telah beroperasi. Hingga akhir tahun ini, perseroan memproyeksikan pembukaan 20 bengkel. CarFix adalah outlet bengkel yang dikembangkan sebagai modern ritel workshop yang melayani berbagai jenis perbaikan kendaraan. Dalam pengembangkan CarFix, perseroan akan bekerja sama dengan pemilik bengkel yang ada di Semarang. Hal itu dilakukan, karena pemilik bengkel memiliki lokasi, sehingga bengkel tersebut akan disewa oleh perseroan dari pemilik lama, lalu perseroan akan menawarkan konsep bagi hasil.
SSMS Buka Peluang Akuisisi Lahan di Kalimantan Tengah
PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) membuka peluang akuisisi lahan kelapa sawit di kawasan Kalimantan Tengah. Saat ini perseroan memiliki areal perkebunan seluas 95.770 hektare (ha) di Kalimantan Tengah. Untuk ekspansi lahan, SSMS melihat peluang akuisisi perkebunan sekitar. Pada 2018, perseroan berencana menambah area tertanam sejumlah 4.000 ha. Jumlah keseluruhan area perkebunan yang sudah ditanami berkisar 70.000 ha sehingga masih potensial untuk dikembangkan.
ANJT Targetkan Replanting Lahan di Belitung dan Sumatera Utara
PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) menargetkan penanaman kembali (replanting) perkebunan kelapa sawit di Belitung dan Sumatera Utara.tidak menargetkan penanaman baru dalam jumlah besar. Namun, ekspansi lahan dilakukan dengan replanting luasan 1.000 ha di Belitung dan Sumatera Utara. Replanting akan dilakukan pada 2019 dan selanjutnya
Stock Pick
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2420. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2390-2450.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2460
PTBA
Pada perdagangan kemarin saham PTBA ditutup menguat pada level harga 4500. PTBA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4450-4550.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4560
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat pada level harga 6000. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5925-6075.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6100
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP ditutup menguat pada level harga 8800. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8700-8900
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8950
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA ditutup menguat pada level harga 3600. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3560-3640.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3650
LSIP
Pada perdagangan kemarin saham LSIP ditutup menguat dilevel harga 1155. LSIP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1140-1170.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1175
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-10-18 08:55:01 (GMT +7)