18 Jun 21

Market Review and Prediction:

Indeks di bursa Wall Street ditutup variatif, dimana indeks Dow Jones dan S&P500 melemah sedangkan Nasdaq Composite ditutup menguat. Investor sedang mencerna perkembangan terakhir dari The Fed, yang meningkatkan proyeksi inflasi dan mempercepat potensi kenaikan suku bunga The Fed dari proyeksi sebelumnya. Saham-saham sektor komoditas mengalami koreksi terbesar, didorong oleh sentimen negatif dari potensi kenaikan suku bunga The Fed lebih cepat dari perkiraan sebelumnya serta upaya China untuk menekan harga komoditas logam. Sehari sebelumnya, The Fed mengindikasikan akan menaikkan suku bunga sebanyak dua kali pada tahun 2023, menaikkan proyeksi inflasi menjadi 3,4% serta memprediksi pertumbuhan ekonomi AS sebanyak 7%. Saham sektor teknologi yang biasanya diuntungkan oleh suku bunga rendah, justru mengalami kenaikan karena ekspektasi pemulihan ekonomi akan mendorong kenaikan permintaan produk-produknya.
IHSG pada perdagangan Kamis 17 Juni 2021 ditutup melemah 0,17% pada level 6068. Saham sektor energi mengalami koreksi terbesar. Investor asing net sell Rp634,11 miliar. Koreksinya harga komoditas dan pelemahan rupiah serta meningkatnya kasus baru virus korona di domestik, diperkirakan masih akan menjadi sentimen negatif bagi pergerakan saham di BEI. Pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran support 6006/5972 dan resistance 6090/6114. Stock pick: BBRI, BRIS, AGRO, JSMR, ANTM

NEWS:
  • FREN lakukan penyertaan modal ke Moratel Rp360 miliar
  • TPMA akan bagikan dividen Rp22/saham
  • ADMF kerja sama dengan OVO untuk lakukan pembayaran digital
  • Anak usaha ADHI kerja sama dengan Perumda Pembangunan Sarana Jaya akan kerjakan proyek TOD
  • Laba bersih ZINC per Maret naik 304% yoy
  • DSSA tutup tiga anak usahanya di Singapura
  • LPKR bekerja sama dengan Cove luncurkan co-living bernama Cove Hillcrest
  • MLPT berencana ekspansi ke bisnis data center dan menjajaki kerja sama dengan pemain yang sudah ada
  • ALDO targetkan laba tumbuh 40% tahun ini
  • Tahun lalu BATA tutup 50 gerai dan tahun ini tingkatkan penjualan online

Disclaimer:
All the information on this document or attached to it, is not intended to be a preposition or an offer to buy or sell any securitiy. Which includes warrants, rights or derivative products of the security nor any related products/commodities that being traded on activity of the subject valuated. All rights reserved to Waterfront Sekuritas or any member of Waterfront Sekuritas as a group for the purpose of providing information to all stakeholders of the company. Any information contained herein is includes judgement and valuation which being create by any variable research method and can not be as a warranty of accuracy, and completeness of the subject informed. All recommendation and suggestion will only be valid at the date of released and may changed without prior notice.
Semua informasi yang berada dalam dokumen ini dan yang terlampir bukan merupakan sebuah tawaran untuk membeli sejumlah efek. Dimana efek tersebut termasuk waran, hak memesan efek atau turunan dari efek ataupun produk yg dikeluarkan oleh efek tersebut. Semua hak terhadap informasi ini merupakan milik Waterfront Sekuritas dan pihak-pihak lain yang tergabung dalam Waterfront Sekuritas yang ditujukan untuk menyediakan informasi demi kepentingan perseroan. Semua informasi yang terdapat dalam dokumen ini berisi pandangan dan valuasi yang dilakukan berdasarkan beberapa metode riset dan bukanlah merupakan garansi ketepatan dan kelengkapan dari subjek informasi terkait. Semua data dan analisa yang tercantum merupakan data yang sesuai dengan tanggal tertera dalam dokumen dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Published on 2021-06-18 06:06:11 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)