18 Jan
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 17 Januari 2019 ditutup menguat 0,16% pada level 6423. Sektor industri dasar mengkontribusikan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp 1,612 triliun. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat yang dipicu oleh kenaikan saham industri karena optimisme akan tercapainya solusi untuk mengatasi masalah dagang antara AS dan China. Wakil PM China dijadwalkan akan berkunjung ke Washington pada 30-31 Januari untuk melanjutkan negosiasi dagang dengan AS. Wall Street Journal melaporkan bahwa Wakil PM China dan Menteri Perdagangan AS akan berdiskusi mengenai kemungkinan penghapusan beberapa atau semua tarif impor terhadap produk China pada negosiasi tersebut. Meskipun laporan tersebut kemudian dibantah oleh AS, namun berita tersebut telah mendorong penguatan indeks. Penguatan saham perbankan juga mendorong kenaikan indeks meskipun Morgan Stanley melaporkan laba yang di bawah estimasi. Menurut data dari Refinitiv, proyeksi rata-rata pertumbuhan laba emiten dalam indeks S&P500 pada triwulan IV lalu diturunkan menjadi 14,2% dari proyeksi sebelumnya 20,1%. Pasar juga mulai khawatir dengan government shutdown AS yang masih berlanjut. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6360 - 6460
News & Analysis
Tahun Ini NRCA Targetkan Kontrak Baru Rp3,5 Triliun
PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) menargetkan kontrak baru sebesar Rp 3,5 triliun dan pendapatan sebesar Rp 2,7 triliun pada tahun 2019. Pada tahun 2018 yang lalu, Perseroan telah mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 2,69 triliun. Kontrak baru yang diperoleh kebanyakan dari pelanggan tetap perseroan yang merasa puas atas hasil kerja Perseroan pada kontrak sebelumnya. Kontrak baru yang diperoleh Perseroan selama tahun 2018 antara lain Sika Factory Cikarang MM 2100, Power Blok Indah Kiat Karawang 2 Mills, RS Budi Medika Lampung, The Park Mall Sawangan, Pusat Pembelajaran Arntz-Geise Unpar Bandung, Kawana Golf Residence Jababeka, Pacific Garden Apartemen Alam Sutera, Mayapada Hospital Bogor, New Mayapada Hospital Bandung, Ext Mayapada Hospital Tangerang, Mayapada Hospital Kuningan, Pindo Deli Pulp & Paper Mills, RS Pricilla Medical Center Cilacap, PLTD Halmahera, Mayapada Hospital Surabaya, dan Sudamala Komodo Labuhan Bajo.
BTPN Bayar Bunga Obligasi Rp16,875 Miliar
PT Bank BTPN Tbk (BTPN) melakukan pembayaran bunga Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2017 Seri B. Pembayaran bunga obligasi dilakukan sebesar Rp16.875.000.000. Obligasi Berkelanjutan III BTPN Tahap II Tahun 2017 Seri B memiliki nilai pokok Rp900.000.000.000 dengan tingkat bunga 7,5% per tahun dimana obligasi ini jatuh tempo pada 17 Oktober 2020 dengan Wali amanat Bank Permata.
ADRO Jajaki Gasifikasi Batubara Namun Lebih Fokus PLTU
PT Adaro Energy Tbk Tbk (ADRO) tengah menjajaki berbagai bentuk hilirisasi batubara, termasuk diantaranya adalah melalui proses gasifikasi yang menghasilkan Dimethyl Eter (DME). DME yang diproses dari batubara peringkat rendah atau low rank coal itu nantinya bisa digunakan sebagai alternatif pengganti liquified processed gas (LPG) sebagai bahan bakar. Namun, gasifikasi tersebut belum bisa dilakukan dengan segera karena terkendala pasar yang belum terbentuk dan skala keekonomian. Oleh karena itu saat ini ADRO melalui anak usahanya PT Adaro Power lebih tertarik dalam proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) ketimbang melakukan proses gasifikasi.
SIDO Berencana Tingkatkan Kontribusi Ekspor Menjadi 5%
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) akan meningkatkan komposisi penjualan ekspor sebesar 5% dari total pendapatan dalam 2 tahun ke depan secara bertahap.akan meningkatkan marketing untuk pasar Filipina dan Nigeria. Komposisi penjualan ke luar negeri SIDO masih berada di bawah 2% dari total pendapatan perusahaan.menargetkan pendapatan dan laba bersih mengalami peningkatan sebesar 10% pada tahun ini, seiring pertumbuhan produksi.produksi SIDO mendapatkan tambahan 100 juta sachet per bulan dengan beroperasinya pabrik baru di Semarang.
DPUM Catatkan Kerugian Rp9,12 Miliar Dari Terbakarnya 2 Kapal
PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM) menyebut besarnya kerugian atas kejadian terbakarnya dua kapal perseroan yakni Rp9,12 miliar dimana karena kapal masih berupa kasko maka belum dapat diasuransikan. Kegiatan operasional perseroan tetap berjalan normal dan tidak terpengaruh dengan terbakarnya dua kapal milik perseroan karena kedua kapal yang terbakar masih berupa kasko (tanpa mesin). Peristiwa terbakarnya dua kapal perseroan terjadi pada 9 Agustus 2018 lalu.
BLTZ Tutup Operasional Bioskop CGV di Mall of Indonesia
PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) pada 16 Januari 2019 telah melakukan penutupan kegiatan operasional bioskop CGV di Mall of Indonesia. Penutupan tersebut dikarenakan masa sewa tempat telah berakhir. Disebutkan bahwa tidak ada dampak material terhadap kegiatan operasional dan kondisi keuangan perseroan atas penutupan kegiatan bioskop di CGV Mall of Indonesia. Tercatat per tanggal 30 September 2018 Perusahaan dan entitas anak mengoperasikan empat puluh empat bioskop CGV dan tiga bioskop blitztheater
Stock Pick
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 8475. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8350-8575.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8600
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 8275. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8150-8375.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8400
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 9250. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 9150-9350.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9400
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA ditutup menguat dilevel harga 26650. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 26400-26900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 26950
SMCB
Pada perdagangan kemarin saham SMCB ditutup menguat pada level harga 1850. SMCB selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1830-1870
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1875
PTBA
Pada perdagangan kemarin saham PTBA ditutup menguat pada level harga 4450. PTBA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4400-4500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4550
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 17 Januari 2019 ditutup menguat 0,16% pada level 6423. Sektor industri dasar mengkontribusikan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp 1,612 triliun. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat yang dipicu oleh kenaikan saham industri karena optimisme akan tercapainya solusi untuk mengatasi masalah dagang antara AS dan China. Wakil PM China dijadwalkan akan berkunjung ke Washington pada 30-31 Januari untuk melanjutkan negosiasi dagang dengan AS. Wall Street Journal melaporkan bahwa Wakil PM China dan Menteri Perdagangan AS akan berdiskusi mengenai kemungkinan penghapusan beberapa atau semua tarif impor terhadap produk China pada negosiasi tersebut. Meskipun laporan tersebut kemudian dibantah oleh AS, namun berita tersebut telah mendorong penguatan indeks. Penguatan saham perbankan juga mendorong kenaikan indeks meskipun Morgan Stanley melaporkan laba yang di bawah estimasi. Menurut data dari Refinitiv, proyeksi rata-rata pertumbuhan laba emiten dalam indeks S&P500 pada triwulan IV lalu diturunkan menjadi 14,2% dari proyeksi sebelumnya 20,1%. Pasar juga mulai khawatir dengan government shutdown AS yang masih berlanjut. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6360 - 6460
News & Analysis
Tahun Ini NRCA Targetkan Kontrak Baru Rp3,5 Triliun
PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) menargetkan kontrak baru sebesar Rp 3,5 triliun dan pendapatan sebesar Rp 2,7 triliun pada tahun 2019. Pada tahun 2018 yang lalu, Perseroan telah mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 2,69 triliun. Kontrak baru yang diperoleh kebanyakan dari pelanggan tetap perseroan yang merasa puas atas hasil kerja Perseroan pada kontrak sebelumnya. Kontrak baru yang diperoleh Perseroan selama tahun 2018 antara lain Sika Factory Cikarang MM 2100, Power Blok Indah Kiat Karawang 2 Mills, RS Budi Medika Lampung, The Park Mall Sawangan, Pusat Pembelajaran Arntz-Geise Unpar Bandung, Kawana Golf Residence Jababeka, Pacific Garden Apartemen Alam Sutera, Mayapada Hospital Bogor, New Mayapada Hospital Bandung, Ext Mayapada Hospital Tangerang, Mayapada Hospital Kuningan, Pindo Deli Pulp & Paper Mills, RS Pricilla Medical Center Cilacap, PLTD Halmahera, Mayapada Hospital Surabaya, dan Sudamala Komodo Labuhan Bajo.
BTPN Bayar Bunga Obligasi Rp16,875 Miliar
PT Bank BTPN Tbk (BTPN) melakukan pembayaran bunga Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2017 Seri B. Pembayaran bunga obligasi dilakukan sebesar Rp16.875.000.000. Obligasi Berkelanjutan III BTPN Tahap II Tahun 2017 Seri B memiliki nilai pokok Rp900.000.000.000 dengan tingkat bunga 7,5% per tahun dimana obligasi ini jatuh tempo pada 17 Oktober 2020 dengan Wali amanat Bank Permata.
ADRO Jajaki Gasifikasi Batubara Namun Lebih Fokus PLTU
PT Adaro Energy Tbk Tbk (ADRO) tengah menjajaki berbagai bentuk hilirisasi batubara, termasuk diantaranya adalah melalui proses gasifikasi yang menghasilkan Dimethyl Eter (DME). DME yang diproses dari batubara peringkat rendah atau low rank coal itu nantinya bisa digunakan sebagai alternatif pengganti liquified processed gas (LPG) sebagai bahan bakar. Namun, gasifikasi tersebut belum bisa dilakukan dengan segera karena terkendala pasar yang belum terbentuk dan skala keekonomian. Oleh karena itu saat ini ADRO melalui anak usahanya PT Adaro Power lebih tertarik dalam proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) ketimbang melakukan proses gasifikasi.
SIDO Berencana Tingkatkan Kontribusi Ekspor Menjadi 5%
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) akan meningkatkan komposisi penjualan ekspor sebesar 5% dari total pendapatan dalam 2 tahun ke depan secara bertahap.akan meningkatkan marketing untuk pasar Filipina dan Nigeria. Komposisi penjualan ke luar negeri SIDO masih berada di bawah 2% dari total pendapatan perusahaan.menargetkan pendapatan dan laba bersih mengalami peningkatan sebesar 10% pada tahun ini, seiring pertumbuhan produksi.produksi SIDO mendapatkan tambahan 100 juta sachet per bulan dengan beroperasinya pabrik baru di Semarang.
DPUM Catatkan Kerugian Rp9,12 Miliar Dari Terbakarnya 2 Kapal
PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM) menyebut besarnya kerugian atas kejadian terbakarnya dua kapal perseroan yakni Rp9,12 miliar dimana karena kapal masih berupa kasko maka belum dapat diasuransikan. Kegiatan operasional perseroan tetap berjalan normal dan tidak terpengaruh dengan terbakarnya dua kapal milik perseroan karena kedua kapal yang terbakar masih berupa kasko (tanpa mesin). Peristiwa terbakarnya dua kapal perseroan terjadi pada 9 Agustus 2018 lalu.
BLTZ Tutup Operasional Bioskop CGV di Mall of Indonesia
PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) pada 16 Januari 2019 telah melakukan penutupan kegiatan operasional bioskop CGV di Mall of Indonesia. Penutupan tersebut dikarenakan masa sewa tempat telah berakhir. Disebutkan bahwa tidak ada dampak material terhadap kegiatan operasional dan kondisi keuangan perseroan atas penutupan kegiatan bioskop di CGV Mall of Indonesia. Tercatat per tanggal 30 September 2018 Perusahaan dan entitas anak mengoperasikan empat puluh empat bioskop CGV dan tiga bioskop blitztheater
Stock Pick
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 8475. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8350-8575.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8600
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 8275. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8150-8375.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8400
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 9250. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 9150-9350.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9400
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA ditutup menguat dilevel harga 26650. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 26400-26900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 26950
SMCB
Pada perdagangan kemarin saham SMCB ditutup menguat pada level harga 1850. SMCB selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1830-1870
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1875
PTBA
Pada perdagangan kemarin saham PTBA ditutup menguat pada level harga 4450. PTBA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4400-4500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4550
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-01-18 07:58:34 (GMT +7)