18 Jan
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 16 Januari 2018 ditutup menguat 0,23% pada level 6444. Sektor industri dasar menyumbangkan kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp 111,8 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dan indeks Dow Jones ditutup di atas level 26.000 untuk pertama kalinya, yang dipicu oleh optimisme akan earning season. Dari 36 emiten yang telah merilis laporan keuangan, sebesar 77,8% melebihi estimasi. Investor juga mengantisipasi akan membaiknya laporan keuangan emiten pada tahun ini seiring dengan adanya program pemangkasan pajak korporasi yang telah disetujui pada akhir Desember lalu, dan setelah beberapa emiten besar seperti Bank of America dan Apple menyatakan manfaat pemangkasan pajak tersebut bagi kinerja keuangan mereka. Harga obligasi pemerintah dan emas melemah, sedangkan dollar AS menguat didorong oleh spekulasi bahwa kongres AS akan melakukan langkah untuk menghindari government shutdown. Sementara itu data Fed’s Beige Book menunjukkan ekonomi dan inflasi di AS bergerak moderat pada November hingga akhir tahun 2017, sedangkan upah pekerja berlanjut mengalami kenaikan. Data industrial production bulan Desember meningkat 0,9%, lebih tinggi dari estimasi 0,4%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6380 - 6490
News & Analysis
KIOS Masih Miliki Sisa Dana IPO Rp7,34 Miliar
PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) masih menyimpan sisa dana IPO sebesar Rp7,34 miliar hingga periode 31 Desember 2017. Dari hasil IPO pada September 2017 lalu, perseroan meraih dana bersih Rp43,182 miliar dimana dana itu sudah digunakan sebesar Rp34,09 miliar untuk akuisisi PT Narindo Solusi Komunikasi dan Rp1,75 miliar untuk modal kerja. Penggunaan modal kerja yang dimaksud tersebut guna pengadaan gadget dan elektronik. Sedangkan sisa dana hasil IPO tersebut rencananya akan digunakan juga untuk pembelian gadget dan operasional perseroan.
PBRX Anggarkan Capex USD30 Juta
PT Pan Brothers Tbk (PBRX) menganggarkan belanja modal sebesar USD 30 juta pada tahun 2018. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung bisnis serta ekspansi usaha perseroan. Dana itu akan dipergunakan untuk menambah kapasitas produksinya di Eco Smart Garmen sebanyak 21 juta pcs per tahun. Pada tahun depan, perseroan akan memiliki total kapasitas terpasang sebesar 111 juta pcs per tahun. Hingga akhir tahun lalu perseroan sudah memiliki kapasitas terpasang sebesar 90 juta pieces per tahun. Sumber pendanaan capex pada tahun ini akan berasal dari hasil kombinasi antara kas internal dan juga penerbitan surat utang.
Hutama Karya Akan Pimpin Holding Infrastruktur BUMN
PT Hutama Karya hampir dipastikan memimpin holding infrastruktur badan usaha milik negara (BUMN). Holding infrastruktur dibuat dengan alasan untuk meningkatkan pembangunan jalan tol, memastikan bisnis model yang berkelanjutan dan memiliki sumber pendanaan yang mandiri, serta menjadi pemimpin di tingkat regional. Nantinyaholdingdipimpin Hutama Karya dengan beranggotakan PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Indra Karya (Persero)., dan PT Yodya Karya. Dengan penggabungan 7 perusahaan tersebut, total nilai tambah diproyeksikan mencapai Rp17 triliun. Selain itu, keberadaanmenjadi total penambahan aset pada 2019 sebesar Rp349 triliun.
ELTY Akan Restrukturisasi Utang Menjadi Saham
PT Bakrieland Development Tbk. (ELTY) mendapatkan persetujuan pemegang saham atas rencana restrukturisasi utang obligasi global perseroan menjadi saham dalam anak usaha perseroan serta penerbitan waran oleh perseroan. Utang yang direstrukturisasi merupakan obligasi global yang diterbitkan anak usaha perseroan, yakni BLD Investment Pte. Ltd. senilai USD155 juta dengan bunga 8,625% per tahun pada 23 Maret 2010 dan seharusnya jatuh tempo pada 23 Maret 2015. Utang tersebut dipinjamkan kepada perseroan, yang kemudian disalurkan oleh perseroan kepada sejumlah entitas anak di Indonesia untuk modal kerja.
MEDC Akan Terbitkan Obligasi Global Untuk Refinancing
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) bersiap untuk menerbitkan surat utang berdenominasi dollar AS untuk keperluan. Nilai emisi surat utang itu ditargetkan minimal sama seperti yang telah diterbitkan oleh Medco Strait Services Pte.Ltd pada semester II tahun lalu, MEDC melalui anak usahanya tersebut menerbitkan surat utang senilai USD400 juta. Surat utang yang tengah diproses itu merupakan surat utang baru, diluar surat utang yang telah diterbitkan Medco Strait Services. Surat utang baru itu akan diterbitkan juga melalui anak usaha MEDC, yakni Medco Platinum Road Pte.Ltd.
JSMR Pertimbangkan 4 Proyek Jalan Tol Menjadi Dasar Penerbitan Obligasi
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mempertimbangkan 4 proyek jalan tol sebagai proyek yang akan menjadi dasar penerbitan obligasi proyek pada 2018. Empat ruas itu antara lain jalan tol Bali Mandara, Bogor Outer Ring Road, Surabaya-Mojokerto dan Gempol-Pandaan. JSMR belum bersedia mengungkapkan nilai obligasi proyek yang akan diterbitkan tersebut karena masih mengkaji banyak hal. Dari 4 ruas tersebut, jalan tol Bali Mandara dan Surabaya-Mojokerto telah beroperasi secara penuh dan Bogor Outer Ring Road serta Gempol-Pandaan belum beroperasi secara penuh
Stock Pick
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP kembali ditutup menguat di level 3100. Pergerakan saham PTPP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3060-3140. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3140
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 3630. Pergerakan BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3600-3670.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3670
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA menguat ditutup di 6425. Pergerakan saham AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6350-6500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 6500
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat di level 3410. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3360-3450. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3450
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat pada level 9600. Pergerakan BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 9500-9700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9700
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHi menguat ditutup di 2180. Pergerakan saham ADHI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2150-2210.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2210
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA kembali ditutup menguat di level 2050. Pergerakan saham WIKA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2020-2080. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8325
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 3670. Pergerakan BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3620-3710.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3710
BSDE
Pada perdagangan kemarin saham BSDE menguat ditutup di 1715. Pergerakan saham BSDE selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1700-1735.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 1735
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 16 Januari 2018 ditutup menguat 0,23% pada level 6444. Sektor industri dasar menyumbangkan kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp 111,8 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dan indeks Dow Jones ditutup di atas level 26.000 untuk pertama kalinya, yang dipicu oleh optimisme akan earning season. Dari 36 emiten yang telah merilis laporan keuangan, sebesar 77,8% melebihi estimasi. Investor juga mengantisipasi akan membaiknya laporan keuangan emiten pada tahun ini seiring dengan adanya program pemangkasan pajak korporasi yang telah disetujui pada akhir Desember lalu, dan setelah beberapa emiten besar seperti Bank of America dan Apple menyatakan manfaat pemangkasan pajak tersebut bagi kinerja keuangan mereka. Harga obligasi pemerintah dan emas melemah, sedangkan dollar AS menguat didorong oleh spekulasi bahwa kongres AS akan melakukan langkah untuk menghindari government shutdown. Sementara itu data Fed’s Beige Book menunjukkan ekonomi dan inflasi di AS bergerak moderat pada November hingga akhir tahun 2017, sedangkan upah pekerja berlanjut mengalami kenaikan. Data industrial production bulan Desember meningkat 0,9%, lebih tinggi dari estimasi 0,4%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6380 - 6490
News & Analysis
KIOS Masih Miliki Sisa Dana IPO Rp7,34 Miliar
PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) masih menyimpan sisa dana IPO sebesar Rp7,34 miliar hingga periode 31 Desember 2017. Dari hasil IPO pada September 2017 lalu, perseroan meraih dana bersih Rp43,182 miliar dimana dana itu sudah digunakan sebesar Rp34,09 miliar untuk akuisisi PT Narindo Solusi Komunikasi dan Rp1,75 miliar untuk modal kerja. Penggunaan modal kerja yang dimaksud tersebut guna pengadaan gadget dan elektronik. Sedangkan sisa dana hasil IPO tersebut rencananya akan digunakan juga untuk pembelian gadget dan operasional perseroan.
PBRX Anggarkan Capex USD30 Juta
PT Pan Brothers Tbk (PBRX) menganggarkan belanja modal sebesar USD 30 juta pada tahun 2018. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung bisnis serta ekspansi usaha perseroan. Dana itu akan dipergunakan untuk menambah kapasitas produksinya di Eco Smart Garmen sebanyak 21 juta pcs per tahun. Pada tahun depan, perseroan akan memiliki total kapasitas terpasang sebesar 111 juta pcs per tahun. Hingga akhir tahun lalu perseroan sudah memiliki kapasitas terpasang sebesar 90 juta pieces per tahun. Sumber pendanaan capex pada tahun ini akan berasal dari hasil kombinasi antara kas internal dan juga penerbitan surat utang.
Hutama Karya Akan Pimpin Holding Infrastruktur BUMN
PT Hutama Karya hampir dipastikan memimpin holding infrastruktur badan usaha milik negara (BUMN). Holding infrastruktur dibuat dengan alasan untuk meningkatkan pembangunan jalan tol, memastikan bisnis model yang berkelanjutan dan memiliki sumber pendanaan yang mandiri, serta menjadi pemimpin di tingkat regional. Nantinyaholdingdipimpin Hutama Karya dengan beranggotakan PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Indra Karya (Persero)., dan PT Yodya Karya. Dengan penggabungan 7 perusahaan tersebut, total nilai tambah diproyeksikan mencapai Rp17 triliun. Selain itu, keberadaanmenjadi total penambahan aset pada 2019 sebesar Rp349 triliun.
ELTY Akan Restrukturisasi Utang Menjadi Saham
PT Bakrieland Development Tbk. (ELTY) mendapatkan persetujuan pemegang saham atas rencana restrukturisasi utang obligasi global perseroan menjadi saham dalam anak usaha perseroan serta penerbitan waran oleh perseroan. Utang yang direstrukturisasi merupakan obligasi global yang diterbitkan anak usaha perseroan, yakni BLD Investment Pte. Ltd. senilai USD155 juta dengan bunga 8,625% per tahun pada 23 Maret 2010 dan seharusnya jatuh tempo pada 23 Maret 2015. Utang tersebut dipinjamkan kepada perseroan, yang kemudian disalurkan oleh perseroan kepada sejumlah entitas anak di Indonesia untuk modal kerja.
MEDC Akan Terbitkan Obligasi Global Untuk Refinancing
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) bersiap untuk menerbitkan surat utang berdenominasi dollar AS untuk keperluan. Nilai emisi surat utang itu ditargetkan minimal sama seperti yang telah diterbitkan oleh Medco Strait Services Pte.Ltd pada semester II tahun lalu, MEDC melalui anak usahanya tersebut menerbitkan surat utang senilai USD400 juta. Surat utang yang tengah diproses itu merupakan surat utang baru, diluar surat utang yang telah diterbitkan Medco Strait Services. Surat utang baru itu akan diterbitkan juga melalui anak usaha MEDC, yakni Medco Platinum Road Pte.Ltd.
JSMR Pertimbangkan 4 Proyek Jalan Tol Menjadi Dasar Penerbitan Obligasi
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mempertimbangkan 4 proyek jalan tol sebagai proyek yang akan menjadi dasar penerbitan obligasi proyek pada 2018. Empat ruas itu antara lain jalan tol Bali Mandara, Bogor Outer Ring Road, Surabaya-Mojokerto dan Gempol-Pandaan. JSMR belum bersedia mengungkapkan nilai obligasi proyek yang akan diterbitkan tersebut karena masih mengkaji banyak hal. Dari 4 ruas tersebut, jalan tol Bali Mandara dan Surabaya-Mojokerto telah beroperasi secara penuh dan Bogor Outer Ring Road serta Gempol-Pandaan belum beroperasi secara penuh
Stock Pick
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP kembali ditutup menguat di level 3100. Pergerakan saham PTPP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3060-3140. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3140
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 3630. Pergerakan BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3600-3670.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3670
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA menguat ditutup di 6425. Pergerakan saham AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6350-6500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 6500
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat di level 3410. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3360-3450. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3450
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat pada level 9600. Pergerakan BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 9500-9700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9700
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHi menguat ditutup di 2180. Pergerakan saham ADHI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2150-2210.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2210
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA kembali ditutup menguat di level 2050. Pergerakan saham WIKA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2020-2080. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8325
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 3670. Pergerakan BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3620-3710.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3710
BSDE
Pada perdagangan kemarin saham BSDE menguat ditutup di 1715. Pergerakan saham BSDE selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1700-1735.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 1735
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-01-18 08:03:20 (GMT +7)