18 Apr
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 17 April 2018 ditutup melemah 0,02% pada level 6285. Lima dari sepuluh sektor mengalami koreksi dengan pelemahan terbesar pada sektor infrastruktur. Investor asing net sell Rp739,71 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat yang dipicu oleh laporan keuangan beberapa emiten yang lebih baik dari ekspektasi. Sentimen positif berasal dari ekspektasi akan earning season yang diperkirakan membukukan pertumbuhan laba yang kuat serta data ekonomi yang membaik. Pasar tampaknya tidak menghiraukan faktor negatif setelah penasihat ekonomi Trump menyatakan AS tidak yakin dengan keuntungan bergabung ke TPP. Sementara itu data housing starts bulan Maret mengalami kenaikan menjadi 1,32 juta dari bulan sebelumnya 1,29 juta. Sedangkan data building permits meningkat menjadi 1,35 juta dari 1,32 juta. Data industrial production bulan Maret meningkat 0,5%, melambat dari bulan sebelumnya 1%, namun lebih baik dari estimasi yang sebesar 0,3%. Harga minyak mentah menguat karena potensi terganggunya suplay dan sentimen positif dari penguatan bursa saham, meskipun terjadi profit taking setelah pada pekan lalu harga minyak sempat menguat pada level tertinggi selama tiga tahun terakhir. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6250 - 6320
News & Analysis
PPRO Targetkan Marketing Sales Rp3,8 Triliun
PT PP Properti Tbk (PPRO) menargetkan marketing sales tahun ini dapat mencapai Rp 3,8 triliun atau naik 26,2% yoy dibandingkan raihan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 3,01 triliun. Perseroan optimis laba bersih akan meningkat seiring dengan meningkatnya marketing sales. Diperkirakan laba 2018, akan sebesar Rp 528 miliar, meningkat 18,9% dari pencapaian laba tahun 2017 sebesar Rp 444 miliar. Hingga kuartal I ini, marketing sales telah tercapai sekitar 20% dari target Rp 3,8 triliun. Untuk mencapai target tersebut, perseroan akan melakukan akselerasi penjualan dengan cara Bulk Selling ke beberapa institusi serta melakukan sejumlah inovasi pada produk - produk.
JSMR Dapat Kredit Rp7,7 Triliun Untuk Proyek Tol Batang-Semarang
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) melalui anak usahanya, PT Jasamarga Semarang Batang menerima komitmen pembiayaan kredit sindikasi dari perbankan nasional senilai Rp7,7 triliun untuk proyek Pembangunan Ruas Batang-Semarang sepanjang 75 kilometer. Ruas tol tersebut yang merupakan bagian dari tol Trans Jawa dan proyek strategis nasional diharapkan sudah bisa dipakai secara fungsional pada Lebaran tahun ini. Dari total investasi Rp11,05 triliun, sebanyak 70% atau sekitar Rp7,7 triliun didanai dari sindikasi perbankan. Sindikasi perbankan nasional dalam kesempatan itu terdiri dari tujuh perbankan dan dipimpin oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Triwulan I, Laba Bersih BFIN Tumbuh 37,79% YoY
PT BFI Finance Tbk (BFIN) meraih kenaikan laba periode berjalan yang dapat didistribusikan ke entitas induk sebesar 37,79% menjadi Rp350,60 miliar hingga periode 31 Maret 2018 dibandingkan laba Rp254,43 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan meningkat 29,85% YoY menjadi Rp1,17 triliun dari pendapatan Rp901,43 miliar dan beban naik menjadi Rp735,31 miliar dari beban Rp582,53 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak tercatat Rp440,86 miliar meningkat dari Rp318,90 miliar tahun sebelumnya.
TOPS Masuk Bisnis Pengembang Properti
PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) berencana menambah kegiatan usaha utamanya yakni pada bidang pengembang properti baik secara langsung maupun penyertaan saham yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan perseroan. Dalam pengembangan kegiatan usaha ini, perseroan akan bekerja sama dengan PD Pembangunan Sarana Jaya (PSJ) sebuah Perusahaan Daerah DKI yang bergerak dalam pembangunan properti dan real estate. Perseroan dan PSJ telah membentuk Kerjasama Operasi (KSO) sehubungan dengan rencana pembangunan bangunan komersial dan hunian beserta dengan fasilitas pendukungnya di atas tanah seluas 18.854m2 yang terletak di Lebak Bulus Jakarta dengan penyertaan perseroan dan PSJ pada KSO masing-masing 49,00% dan 51,00%.
BCAP Private Placement 15,82 Juta Saham
PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) telah melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau private placement pada 13 April lalu dengan menerbitkan sebanyak 15,82 juta saham baru. Saham baru itu diterbitkan dengan nominal Rp100 per saham, pada harga pelaksanaan senilai Rp1.580 yang seluruhnya diambil bagian oleh Bhakti Investama International Ltd. BCAP menggunakan dana sebagai tambahan modal kerja perseroan dan entitas anak.
MLBI Akan Bagi Dividen Final Rp487/saham
PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) membagikan dividen hingga Rp1,32 triliun atau hampir 100% dari laba bersih 2017. Total dividen yang disetujui dalam rapat umum pemegang saham 2017 senilai Rp627 per saham, atau terdiri dari di dividen interim senilai Rp140 per saham dan dividen final Rp487 per saham. MLBI memproyeksikan pertumbuhan penjualan dua digit pada tahun ini seiring dengan membaiknya ekonomi domestik. MLBI berencana meningkatkan distribusi hingga 10% secara nasional untuk dua tahun berturut-turut, khususnya kota-kota besar
Stock Pick
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNi kembali ditutup menguat pada level 8950. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8800-9050.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9050
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 3630. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3600-3670.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3670
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 3590. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3540-3630.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3630
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM kembali ditutup menguat pada level 3690. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3660-3740.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3740
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat pada level 8425. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8325-8525.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8525
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat pada level 7100. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7000-7200.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7200
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 1590. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1570-1610.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1610
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 17 April 2018 ditutup melemah 0,02% pada level 6285. Lima dari sepuluh sektor mengalami koreksi dengan pelemahan terbesar pada sektor infrastruktur. Investor asing net sell Rp739,71 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat yang dipicu oleh laporan keuangan beberapa emiten yang lebih baik dari ekspektasi. Sentimen positif berasal dari ekspektasi akan earning season yang diperkirakan membukukan pertumbuhan laba yang kuat serta data ekonomi yang membaik. Pasar tampaknya tidak menghiraukan faktor negatif setelah penasihat ekonomi Trump menyatakan AS tidak yakin dengan keuntungan bergabung ke TPP. Sementara itu data housing starts bulan Maret mengalami kenaikan menjadi 1,32 juta dari bulan sebelumnya 1,29 juta. Sedangkan data building permits meningkat menjadi 1,35 juta dari 1,32 juta. Data industrial production bulan Maret meningkat 0,5%, melambat dari bulan sebelumnya 1%, namun lebih baik dari estimasi yang sebesar 0,3%. Harga minyak mentah menguat karena potensi terganggunya suplay dan sentimen positif dari penguatan bursa saham, meskipun terjadi profit taking setelah pada pekan lalu harga minyak sempat menguat pada level tertinggi selama tiga tahun terakhir. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6250 - 6320
News & Analysis
PPRO Targetkan Marketing Sales Rp3,8 Triliun
PT PP Properti Tbk (PPRO) menargetkan marketing sales tahun ini dapat mencapai Rp 3,8 triliun atau naik 26,2% yoy dibandingkan raihan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 3,01 triliun. Perseroan optimis laba bersih akan meningkat seiring dengan meningkatnya marketing sales. Diperkirakan laba 2018, akan sebesar Rp 528 miliar, meningkat 18,9% dari pencapaian laba tahun 2017 sebesar Rp 444 miliar. Hingga kuartal I ini, marketing sales telah tercapai sekitar 20% dari target Rp 3,8 triliun. Untuk mencapai target tersebut, perseroan akan melakukan akselerasi penjualan dengan cara Bulk Selling ke beberapa institusi serta melakukan sejumlah inovasi pada produk - produk.
JSMR Dapat Kredit Rp7,7 Triliun Untuk Proyek Tol Batang-Semarang
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) melalui anak usahanya, PT Jasamarga Semarang Batang menerima komitmen pembiayaan kredit sindikasi dari perbankan nasional senilai Rp7,7 triliun untuk proyek Pembangunan Ruas Batang-Semarang sepanjang 75 kilometer. Ruas tol tersebut yang merupakan bagian dari tol Trans Jawa dan proyek strategis nasional diharapkan sudah bisa dipakai secara fungsional pada Lebaran tahun ini. Dari total investasi Rp11,05 triliun, sebanyak 70% atau sekitar Rp7,7 triliun didanai dari sindikasi perbankan. Sindikasi perbankan nasional dalam kesempatan itu terdiri dari tujuh perbankan dan dipimpin oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Triwulan I, Laba Bersih BFIN Tumbuh 37,79% YoY
PT BFI Finance Tbk (BFIN) meraih kenaikan laba periode berjalan yang dapat didistribusikan ke entitas induk sebesar 37,79% menjadi Rp350,60 miliar hingga periode 31 Maret 2018 dibandingkan laba Rp254,43 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan meningkat 29,85% YoY menjadi Rp1,17 triliun dari pendapatan Rp901,43 miliar dan beban naik menjadi Rp735,31 miliar dari beban Rp582,53 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak tercatat Rp440,86 miliar meningkat dari Rp318,90 miliar tahun sebelumnya.
TOPS Masuk Bisnis Pengembang Properti
PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) berencana menambah kegiatan usaha utamanya yakni pada bidang pengembang properti baik secara langsung maupun penyertaan saham yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan perseroan. Dalam pengembangan kegiatan usaha ini, perseroan akan bekerja sama dengan PD Pembangunan Sarana Jaya (PSJ) sebuah Perusahaan Daerah DKI yang bergerak dalam pembangunan properti dan real estate. Perseroan dan PSJ telah membentuk Kerjasama Operasi (KSO) sehubungan dengan rencana pembangunan bangunan komersial dan hunian beserta dengan fasilitas pendukungnya di atas tanah seluas 18.854m2 yang terletak di Lebak Bulus Jakarta dengan penyertaan perseroan dan PSJ pada KSO masing-masing 49,00% dan 51,00%.
BCAP Private Placement 15,82 Juta Saham
PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) telah melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau private placement pada 13 April lalu dengan menerbitkan sebanyak 15,82 juta saham baru. Saham baru itu diterbitkan dengan nominal Rp100 per saham, pada harga pelaksanaan senilai Rp1.580 yang seluruhnya diambil bagian oleh Bhakti Investama International Ltd. BCAP menggunakan dana sebagai tambahan modal kerja perseroan dan entitas anak.
MLBI Akan Bagi Dividen Final Rp487/saham
PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) membagikan dividen hingga Rp1,32 triliun atau hampir 100% dari laba bersih 2017. Total dividen yang disetujui dalam rapat umum pemegang saham 2017 senilai Rp627 per saham, atau terdiri dari di dividen interim senilai Rp140 per saham dan dividen final Rp487 per saham. MLBI memproyeksikan pertumbuhan penjualan dua digit pada tahun ini seiring dengan membaiknya ekonomi domestik. MLBI berencana meningkatkan distribusi hingga 10% secara nasional untuk dua tahun berturut-turut, khususnya kota-kota besar
Stock Pick
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNi kembali ditutup menguat pada level 8950. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8800-9050.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9050
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 3630. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3600-3670.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3670
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 3590. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3540-3630.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3630
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM kembali ditutup menguat pada level 3690. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3660-3740.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3740
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat pada level 8425. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8325-8525.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8525
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat pada level 7100. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7000-7200.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7200
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 1590. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1570-1610.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1610
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-04-18 07:40:28 (GMT +7)