17 Oct
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 16 Oktober 2018 ditutup menguat 1,28% pada level 5800. Sektor konsumer mengalami penguatan terbesar, sektor perkebunan menjadi satu-satunya sektor yang melemah. Investor asing net buy Rp 604,67 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat yang terutama dikontribusikan oleh saham sektor teknologi yang dipicu oleh optimisme bahwa kinerja emiten tidak akan terpengaruh oleh perang dagang dan kondisi geopolitik. Beberapa emiten besar merilis laporan keuangan yang di atas estimasi. Selain itu data ekonomi AS yang bagus juga menjadi faktor positif. Dollar AS melemah pada level terendah selama dua pekan terakhir. Yield US-Treasury dengan tenor 10 tahun diperdagangkan pada level sekitar 3,15%. Data produksi industri pada bulan September meningkat 0,3%, sesuai dengan perkiraan. Sedangkan data pembukaan lapangan pekerjaan pada bulan Agustus meningkat menjadi 7,136 juta dari bulan sebelumnya 7,077 juta. Indeks pasar perumahan Oktober juga naik. Harga minyak mentah menguat ditengah ketegangan politik antara AS dan Arab Saudi. Pasar menantikan data pertumbuhan ekonomi China triwulan III yang akan dirilis pada hari Jumat dimana diperkirakan melambat menjadi 6,6% dari sebelumnya 6,7%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5750 - 5889
News & Analysis
Wahana Makmur Sejati Tambah Kepemilikan di WOMF
PT Wahana Makmur Sejati menambah kepemilikan sahamnya di PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) pada 11 Oktober 2018. Penambahan dilakukan sebanyak 33.912.700 saham pada harga Rp330 per lembar atau total transaksi Rp11.191.191.000. Dengan penambahan ini maka kepemilikan saham PT Wahana Makmur Sejati di WOMF Finance bertambah menjadi 842.816.600 lembar atau 24,21% dari sebelumnya 808.903.900 lembar atau 23,23%.
Laba Bersih FASW Meningkat 204%
PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) mencatat kenaikan penjualan bersih sebesar Rp7,45 triliun hingga periode yang berakhir 30 September 2018 naik 51,7% dibandingkan penjualan bersih Rp4,91 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Beban pokok penjualan naik menjadi Rp5,20 triliun dari Rp4,06 triliun dan laba kotor tercatat menjadi Rp2,24 triliun naik dari Rp848,73 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak diraih Rp1,26 triliun naik dari Rp405,89 miliar hingga September tahun sebelumnya. Sedangkan laba periode berjalan yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk diraih Rp867,36 miliar meningkat 204,4% dari laba Rp284,94 miliar hingga September tahun sebelumnya.
SKRN Dapat Dua Kontrak Baru Senilai Rp40 Miliar Untuk Tahun 2019
PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) membukukan dua kontrak baru untuk tahun 2019. Kedua kontrak baru itu berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Muara Karang dan Cirebon II. Kedua kontrak baru ini senilai lebih dari Rp 40 miliar sehingga total kontrak tahun 2019 mencapai sekitar Rp 300 miliar. Kontrak baru tersebut mulai beroperasi pada Februari-Maret 2019 dengan masa kerja berkisar 7-9 bulan. Tahun ini pendapatan SKRN ditargetkan mencapai Rp 600 miliar, naik 25% dari 2017 sebesar Rp 480 miliar. Hingga September 2018, pendapatan sudah mencapai Rp 450 miliar. Pertumbuhan pendapatan tersebut didorong oleh masih kuatnya permintaan sewa crane dari sektor migas, infrastruktur, hingga pertambangan.
PT Gunung Raja Paksi Berencana IPO Dengan Target Dana Rp1 Triliun
Perusahaan yang bergerak di sektor pengolahan baja, PT Gunung Raja Paksi siap menawarkan sahamnya ke publik melalui initial public offering (IPO). Rencananya, IPO dilakukan paling lambat pada Desember tahun ini. Perseroan akan melepas sahamnya sebesar 10,22%, dengan target dana yang diincar minimal senilai Rp1 triliun. Selanjutnya, perseroan membuka peluang untuk memperbesar porsi kepemilikan saham publik usai penawaran perdana. PT Kresna Sekuritas ditunjuk sebagai penjamin emisi. Dana hasil penawaran umum perdana itu nantinya akan digunakan sepenuhnya untuk ekspansi, baik dalam bentuk akuisisi pabrik maupun perluasan lahan. Saat ini, perseroan memiliki pabrik yang berdiri di lahan seluas 220 hektar di kawasan Cibitung, Bekasi.
Kuartal III Kontrak Baru ACST Sebesar Rp835 Miliar
PT Acset Indonusa Tbk (ACST) optimistis dapat mencapai target kontrak baru senilai Rp10 triliun pada 2018, meskipun kontrak baru hingga September 2018 baru tercapai 8,35% dari target. Nilai kontrak baru yang dibukukan hingga kuartal III/2018 sebesar Rp835 miliar. Jumlah tersebut berasal dari sejumlah pekerjaan fondasi dan struktur. ACST mendapat tambahan kontrak baru pada Agustus 2018 di antaranya, proyek mixed used development Kebon Sirih senilai Rp490 miliar. Di samping itu, perseroan memperoleh tambahan kontrak baru seperti Tol Parigi Serpong (Kunser Paket III) senilai Rp3,5 miliar, Wiperti-Contiguous BP senilai Rp15 miliar, dan Gedung Ahemce Employee Center senilai Rp700 juta.
MASA Optimis Penjualan Tumbuh 10%
PT Multistrada Arah Sarana Tbk. (MASA) optimistis penjualan sampai dengan akhir 2018 dapat tumbuh di atas 10% seiring dengan peningkatan penetrasi pasar eskpor. Perseroan masih dalam proses penyusunan laporan keuangan kuartal III/2018. Nilai penjualan dalam periode per September 2018 itu cenderung bertumbuh dibandingkan tahun sebelumnya
Stock Pick
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 7250. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7150-7350.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7375
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 3780. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3740-3820.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3830
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 6500. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6400-6575.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6600
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 5200. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5100-5275
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5300
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level harga 4380. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4330-4430.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4440
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA ditutup menguat dilevel harga 24100. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 23900-24350.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 24400
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 16 Oktober 2018 ditutup menguat 1,28% pada level 5800. Sektor konsumer mengalami penguatan terbesar, sektor perkebunan menjadi satu-satunya sektor yang melemah. Investor asing net buy Rp 604,67 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat yang terutama dikontribusikan oleh saham sektor teknologi yang dipicu oleh optimisme bahwa kinerja emiten tidak akan terpengaruh oleh perang dagang dan kondisi geopolitik. Beberapa emiten besar merilis laporan keuangan yang di atas estimasi. Selain itu data ekonomi AS yang bagus juga menjadi faktor positif. Dollar AS melemah pada level terendah selama dua pekan terakhir. Yield US-Treasury dengan tenor 10 tahun diperdagangkan pada level sekitar 3,15%. Data produksi industri pada bulan September meningkat 0,3%, sesuai dengan perkiraan. Sedangkan data pembukaan lapangan pekerjaan pada bulan Agustus meningkat menjadi 7,136 juta dari bulan sebelumnya 7,077 juta. Indeks pasar perumahan Oktober juga naik. Harga minyak mentah menguat ditengah ketegangan politik antara AS dan Arab Saudi. Pasar menantikan data pertumbuhan ekonomi China triwulan III yang akan dirilis pada hari Jumat dimana diperkirakan melambat menjadi 6,6% dari sebelumnya 6,7%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5750 - 5889
News & Analysis
Wahana Makmur Sejati Tambah Kepemilikan di WOMF
PT Wahana Makmur Sejati menambah kepemilikan sahamnya di PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) pada 11 Oktober 2018. Penambahan dilakukan sebanyak 33.912.700 saham pada harga Rp330 per lembar atau total transaksi Rp11.191.191.000. Dengan penambahan ini maka kepemilikan saham PT Wahana Makmur Sejati di WOMF Finance bertambah menjadi 842.816.600 lembar atau 24,21% dari sebelumnya 808.903.900 lembar atau 23,23%.
Laba Bersih FASW Meningkat 204%
PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) mencatat kenaikan penjualan bersih sebesar Rp7,45 triliun hingga periode yang berakhir 30 September 2018 naik 51,7% dibandingkan penjualan bersih Rp4,91 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Beban pokok penjualan naik menjadi Rp5,20 triliun dari Rp4,06 triliun dan laba kotor tercatat menjadi Rp2,24 triliun naik dari Rp848,73 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak diraih Rp1,26 triliun naik dari Rp405,89 miliar hingga September tahun sebelumnya. Sedangkan laba periode berjalan yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk diraih Rp867,36 miliar meningkat 204,4% dari laba Rp284,94 miliar hingga September tahun sebelumnya.
SKRN Dapat Dua Kontrak Baru Senilai Rp40 Miliar Untuk Tahun 2019
PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) membukukan dua kontrak baru untuk tahun 2019. Kedua kontrak baru itu berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Muara Karang dan Cirebon II. Kedua kontrak baru ini senilai lebih dari Rp 40 miliar sehingga total kontrak tahun 2019 mencapai sekitar Rp 300 miliar. Kontrak baru tersebut mulai beroperasi pada Februari-Maret 2019 dengan masa kerja berkisar 7-9 bulan. Tahun ini pendapatan SKRN ditargetkan mencapai Rp 600 miliar, naik 25% dari 2017 sebesar Rp 480 miliar. Hingga September 2018, pendapatan sudah mencapai Rp 450 miliar. Pertumbuhan pendapatan tersebut didorong oleh masih kuatnya permintaan sewa crane dari sektor migas, infrastruktur, hingga pertambangan.
PT Gunung Raja Paksi Berencana IPO Dengan Target Dana Rp1 Triliun
Perusahaan yang bergerak di sektor pengolahan baja, PT Gunung Raja Paksi siap menawarkan sahamnya ke publik melalui initial public offering (IPO). Rencananya, IPO dilakukan paling lambat pada Desember tahun ini. Perseroan akan melepas sahamnya sebesar 10,22%, dengan target dana yang diincar minimal senilai Rp1 triliun. Selanjutnya, perseroan membuka peluang untuk memperbesar porsi kepemilikan saham publik usai penawaran perdana. PT Kresna Sekuritas ditunjuk sebagai penjamin emisi. Dana hasil penawaran umum perdana itu nantinya akan digunakan sepenuhnya untuk ekspansi, baik dalam bentuk akuisisi pabrik maupun perluasan lahan. Saat ini, perseroan memiliki pabrik yang berdiri di lahan seluas 220 hektar di kawasan Cibitung, Bekasi.
Kuartal III Kontrak Baru ACST Sebesar Rp835 Miliar
PT Acset Indonusa Tbk (ACST) optimistis dapat mencapai target kontrak baru senilai Rp10 triliun pada 2018, meskipun kontrak baru hingga September 2018 baru tercapai 8,35% dari target. Nilai kontrak baru yang dibukukan hingga kuartal III/2018 sebesar Rp835 miliar. Jumlah tersebut berasal dari sejumlah pekerjaan fondasi dan struktur. ACST mendapat tambahan kontrak baru pada Agustus 2018 di antaranya, proyek mixed used development Kebon Sirih senilai Rp490 miliar. Di samping itu, perseroan memperoleh tambahan kontrak baru seperti Tol Parigi Serpong (Kunser Paket III) senilai Rp3,5 miliar, Wiperti-Contiguous BP senilai Rp15 miliar, dan Gedung Ahemce Employee Center senilai Rp700 juta.
MASA Optimis Penjualan Tumbuh 10%
PT Multistrada Arah Sarana Tbk. (MASA) optimistis penjualan sampai dengan akhir 2018 dapat tumbuh di atas 10% seiring dengan peningkatan penetrasi pasar eskpor. Perseroan masih dalam proses penyusunan laporan keuangan kuartal III/2018. Nilai penjualan dalam periode per September 2018 itu cenderung bertumbuh dibandingkan tahun sebelumnya
Stock Pick
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 7250. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7150-7350.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7375
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 3780. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3740-3820.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3830
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 6500. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6400-6575.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6600
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 5200. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5100-5275
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5300
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level harga 4380. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4330-4430.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4440
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA ditutup menguat dilevel harga 24100. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 23900-24350.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 24400
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-10-17 08:45:05 (GMT +7)