17 nov
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 16 November 2020 ditutup menguat 0,62% pada level 5494. Semua sektor menguat dengan kontribusi penguatan terbesar pada sektor properti konstruksi. Investor asing net sell Rp368,78 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh berita adanya vaksin Covid-19 lain yang prospektif sehingga meningkatkan harapan untuk mengatasi pandemi, di tengah meningkatnya kasus virus korona dan pembatasan baru yang mengancam pemulihan ekonomi dari pandemi. Moderna menyatakan bahwa vaksin hasil uji cobanya menunjukkan efektif sebesar 94,5% untuk mencegah infeksi virus Covid-19. Moderna menjadi perusahaan asal AS kedua dalam satu pekan yang melaporkan hasil percobaan vaksin yang melebihi estimasi, setelah sebelumnya Pfizer pada pekan lalu juga melaporkan hasil uji coba yang prospektif. Sementara itu pasar juga menantikan laporan kinerja keuangan peritel dan data penjualan ritel pada pekan ini, di mana akan menunjukkan bagaimana konsumen menghadapi pemulihan ekonomi yang lesu di saat paket stimulus tidak kunjung tiba. Harga saham sektor energi menguat seiring dengan kenaikan harga minyak mentah karena ekspektasi pemangkasan produksi oleh OPEC. Untuk Indonesia IHSG hari ini diperkirakan mixed. Indeks diperkirakan bergerak di 5430 - 5555
News & Analysis
RUPS Setujui Merger Bank Interim Ke Dalam Bank BCA Syariah
Anak usaha PT Bank BCA Tbk (BBCA), PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) pada 16 November menyelenggarakan RUPSLB dengan agenda persetujuan rencana aksi korporasi penggabungan PT Bank Interim Indonesia (Bank Interim) ke dalam PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah). Hasil dari RUPSLB tersebut di antaranya menyetujui rancangan penggabungan Bank Interim ke dalam BCA Syariah, persetujuan perubahan nominal saham BCA Syariah sebagai Bank hasil penggabungan menjadi sebesar Rp 1.000 per saham dari sebelumnya sebesar Rp 1.000.000 per saham. Selain itu, disetujui pula peningkatan modal disetor dan ditempatkan BCA Syariah yang semula Rp 1,99 triliun menjadi Rp 2,25 triliun setelah penggabungan.
SPTO Akan Bagi Dividen Interim Rp20/saham
PT Surya Pertiwi Tbk (SPTO) berencana membagikan dividen interim kepada pemegang saham untuk periode tahun buku 2020, yang akan dibagikan sebesar Rp54 miliar atau setara Rp 20 per saham. Pembagian dividen itu telah disetujui Dewan Komisaris pada12 November 2020. Cum dan Ex Dividen Interim di Pasar Reguler dan Negosiasi akan dilaksanakan pada 20 dan 23 November 2020. Cum dan Ex Dividen Interim di Pasar Tunai akan dilakukan pada 24 dan 25 November 2020, dengan DPS pada 24 November 2020. Dividendibayarkan pada 15 Desember 2020.
BUMI Targetkan Volume Produksi Tahun Depan Meningkat Menjadi 90 Juta Ton
PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menargetkan volume produksi batu bara sejumlah 90 juta ton pada 2021, meningkat dari panduan 2020. Panduan volume produksi perseroan pada tahun depan mencapai 90 juta ton, lebih tinggi daripada target tahun ini di kisaran 83 juta-85 juta ton. Optimisme itu pun seiring dengan ekspektasi pemulihan kondisi pasar akibat pandemi Covid-19 dan lingkungan ekonomi geopolitik yang lebih kondusif pada 2021. Selain itu, BUMI juga berharap dapat meningkatkan sekitar 10% volume produksi di tambang Arutmin pada 2021, termasuk produksi kalori tinggi, sehingga dapat meningkatkan kinerja.
Per September Laba Bersih ACES Turun 26% YoY
PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) mencatatkan perbaikan kinerja yang lebih baik pada periode kuartal ketiga dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Per September 2020, ACES membukukan pendapatan bersih sebesar Rp5,48 triliun, turun 8,27% yoy Pendapatan perseroan selama periode Juli hingga September adalah sebesar Rp1,83 triliun, naik 8,56% qoq. Perseroan juga masih mencatatkan penurunan laba bersih 26,6% yoy menjadi Rp529,71 miliar. secara kuartalan, laba bersih ACES meningkat 48,1% qoq menjadi Rp169,55 miliar selama periode khusus kuartal ketiga.
ULTJ Akan Terbitkan MTN Senilai Rp3 Triliun
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. (ULTJ) mengumumkan akan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) Ultrajaya Tahun 2020 dengan nilai sebesar Rp3 triliun. Alasan dan latar belakang perseroan melaksanakan transaksi MTN adalah untuk membiayai dan melakukan pengembangan usaha. Perseroan akan mendapatkan manfaat berupa melaksanakan rencana perluasan perseroan sehingga perseroan dapat meningkatkan efisiensi dichain, logistik dan distribusi produk Perseroan dan meningkatkan kapasitas produksi. ULTJ dapat menambah produksi atau suplai bahan baku susu segar sehingga bisa mengsubstitusi impor.
DVLA Berencana Pasok Produk Remdesivir Ke Indonesia
PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. (DVLA) menyatakan siap memasok produk remdesivir ke Indonesia. Langkah itu diambil seiring dengan upaya pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia. Perseroan akan meluncurkan produk remdesivir pada kuartal keempat tahun 2020. Disamping meluncurkan produk remdesivir, perseroan juga berusaha mempercepat pendaftaran produk vitamin dan mineral untuk sistem kekebalan tubuh dan berupaya menemukan produk lainnya yang dapat membantu mengatasi pandemi, serta tidak menutup pintu untuk peluang yang ada termasuk vaksin
Stock Pick
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT ditutup menguat pada level harga 1020. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1005-1035. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1040
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat dilevel harga 1650. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1630-1670. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1680
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat dilevel harga 7150. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di 7050-7250.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7300
JPFA
Pada perdagangan kemarin saham JPFA ditutup menguat pada level harga 1275. JPFA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1255-1290. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1295
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 6775. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6675-6850. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6875
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP ditutup menguat pada level harga 1100. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1085-1115. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1120
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2020
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 16 November 2020 ditutup menguat 0,62% pada level 5494. Semua sektor menguat dengan kontribusi penguatan terbesar pada sektor properti konstruksi. Investor asing net sell Rp368,78 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh berita adanya vaksin Covid-19 lain yang prospektif sehingga meningkatkan harapan untuk mengatasi pandemi, di tengah meningkatnya kasus virus korona dan pembatasan baru yang mengancam pemulihan ekonomi dari pandemi. Moderna menyatakan bahwa vaksin hasil uji cobanya menunjukkan efektif sebesar 94,5% untuk mencegah infeksi virus Covid-19. Moderna menjadi perusahaan asal AS kedua dalam satu pekan yang melaporkan hasil percobaan vaksin yang melebihi estimasi, setelah sebelumnya Pfizer pada pekan lalu juga melaporkan hasil uji coba yang prospektif. Sementara itu pasar juga menantikan laporan kinerja keuangan peritel dan data penjualan ritel pada pekan ini, di mana akan menunjukkan bagaimana konsumen menghadapi pemulihan ekonomi yang lesu di saat paket stimulus tidak kunjung tiba. Harga saham sektor energi menguat seiring dengan kenaikan harga minyak mentah karena ekspektasi pemangkasan produksi oleh OPEC. Untuk Indonesia IHSG hari ini diperkirakan mixed. Indeks diperkirakan bergerak di 5430 - 5555
News & Analysis
RUPS Setujui Merger Bank Interim Ke Dalam Bank BCA Syariah
Anak usaha PT Bank BCA Tbk (BBCA), PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) pada 16 November menyelenggarakan RUPSLB dengan agenda persetujuan rencana aksi korporasi penggabungan PT Bank Interim Indonesia (Bank Interim) ke dalam PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah). Hasil dari RUPSLB tersebut di antaranya menyetujui rancangan penggabungan Bank Interim ke dalam BCA Syariah, persetujuan perubahan nominal saham BCA Syariah sebagai Bank hasil penggabungan menjadi sebesar Rp 1.000 per saham dari sebelumnya sebesar Rp 1.000.000 per saham. Selain itu, disetujui pula peningkatan modal disetor dan ditempatkan BCA Syariah yang semula Rp 1,99 triliun menjadi Rp 2,25 triliun setelah penggabungan.
SPTO Akan Bagi Dividen Interim Rp20/saham
PT Surya Pertiwi Tbk (SPTO) berencana membagikan dividen interim kepada pemegang saham untuk periode tahun buku 2020, yang akan dibagikan sebesar Rp54 miliar atau setara Rp 20 per saham. Pembagian dividen itu telah disetujui Dewan Komisaris pada12 November 2020. Cum dan Ex Dividen Interim di Pasar Reguler dan Negosiasi akan dilaksanakan pada 20 dan 23 November 2020. Cum dan Ex Dividen Interim di Pasar Tunai akan dilakukan pada 24 dan 25 November 2020, dengan DPS pada 24 November 2020. Dividendibayarkan pada 15 Desember 2020.
BUMI Targetkan Volume Produksi Tahun Depan Meningkat Menjadi 90 Juta Ton
PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menargetkan volume produksi batu bara sejumlah 90 juta ton pada 2021, meningkat dari panduan 2020. Panduan volume produksi perseroan pada tahun depan mencapai 90 juta ton, lebih tinggi daripada target tahun ini di kisaran 83 juta-85 juta ton. Optimisme itu pun seiring dengan ekspektasi pemulihan kondisi pasar akibat pandemi Covid-19 dan lingkungan ekonomi geopolitik yang lebih kondusif pada 2021. Selain itu, BUMI juga berharap dapat meningkatkan sekitar 10% volume produksi di tambang Arutmin pada 2021, termasuk produksi kalori tinggi, sehingga dapat meningkatkan kinerja.
Per September Laba Bersih ACES Turun 26% YoY
PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) mencatatkan perbaikan kinerja yang lebih baik pada periode kuartal ketiga dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Per September 2020, ACES membukukan pendapatan bersih sebesar Rp5,48 triliun, turun 8,27% yoy Pendapatan perseroan selama periode Juli hingga September adalah sebesar Rp1,83 triliun, naik 8,56% qoq. Perseroan juga masih mencatatkan penurunan laba bersih 26,6% yoy menjadi Rp529,71 miliar. secara kuartalan, laba bersih ACES meningkat 48,1% qoq menjadi Rp169,55 miliar selama periode khusus kuartal ketiga.
ULTJ Akan Terbitkan MTN Senilai Rp3 Triliun
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. (ULTJ) mengumumkan akan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) Ultrajaya Tahun 2020 dengan nilai sebesar Rp3 triliun. Alasan dan latar belakang perseroan melaksanakan transaksi MTN adalah untuk membiayai dan melakukan pengembangan usaha. Perseroan akan mendapatkan manfaat berupa melaksanakan rencana perluasan perseroan sehingga perseroan dapat meningkatkan efisiensi dichain, logistik dan distribusi produk Perseroan dan meningkatkan kapasitas produksi. ULTJ dapat menambah produksi atau suplai bahan baku susu segar sehingga bisa mengsubstitusi impor.
DVLA Berencana Pasok Produk Remdesivir Ke Indonesia
PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. (DVLA) menyatakan siap memasok produk remdesivir ke Indonesia. Langkah itu diambil seiring dengan upaya pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia. Perseroan akan meluncurkan produk remdesivir pada kuartal keempat tahun 2020. Disamping meluncurkan produk remdesivir, perseroan juga berusaha mempercepat pendaftaran produk vitamin dan mineral untuk sistem kekebalan tubuh dan berupaya menemukan produk lainnya yang dapat membantu mengatasi pandemi, serta tidak menutup pintu untuk peluang yang ada termasuk vaksin
Stock Pick
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT ditutup menguat pada level harga 1020. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1005-1035. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1040
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat dilevel harga 1650. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1630-1670. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1680
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat dilevel harga 7150. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di 7050-7250.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7300
JPFA
Pada perdagangan kemarin saham JPFA ditutup menguat pada level harga 1275. JPFA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1255-1290. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1295
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 6775. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6675-6850. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6875
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP ditutup menguat pada level harga 1100. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1085-1115. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1120
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2020
Published on 2020-11-17 08:23:15 (GMT +7)