17 Mei
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 16 Mei 2017 ditutup melemah 0,74% pada level 5646. Saham sektor keuangan menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp 438,3 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix ditengah data ekonomi dan laporan peritel yang variatif. Sedangkan Nasdaq Composite kembali ditutup menguat mencapai level tertinggi yang ditopang oleh penguatan saham sektor teknologi. Data produksi manufaktur AS bulan April menunjukkan kenaikan terbesar dalam tiga tahun terakhir, yang mengindikasikan pertumbuhan ekonomi AS pada awal kuartal kedua, meskipun ada penurunan data pada sektor perumahan. Data industrial production bulan April tumbuh 1% dari bulan sebelumnya tumbuh 0,4%, lebih baik dari estimasi 0,3%. Data housing starts bulan April sebesar 1,17 juta dari 1,2 juta, lebih rendah dari perkiraan 1,25 juta. Data building permits sebesar 1,22 juta dari 1,26 juta, lebih rendah dari estimasi 1,27 juta. Investor juga khawatir dengan potensi penundaan agenda reformasi aturan dan pajak, karena perhatian Presiden Trump lebih tertuju pada masalah politik. Selain itu fokus pasar juga masih tertuju pada kekuatan ekonomi global dan stimulus bank sentral. Untuk Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5600 - 5710
News & Analysis
RALS Akan Bagi Dividen Rp36 persaham
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) berencana mengalokasikan sebagian atau sekitar 60% dari perolehan laba bersih pada tahun 2016 yang sebesar Rp 408,5 miliar untuk dividen. Artinya, uang sebesar Rp 242 miliar akan diberikan ke pemegang saham dalam bentuk dividen. Dividen per saham yang akan dibayarkan sekitar Rp 36 per saham. Sisa perolehan laba perusahaan akan dibukukan sebagai dana cadangan dan laba ditahan. Hal itu guna mendukung ekspansi bisnis perusahaan pada tahun ini. Tahun ini, RALS akan membuka 4 gerai baru sebelum Lebaran.
TGRA Masuk Bisnis Pembangkit Listrik
PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) mulai masuk ke bisnis operator pembangkit listrik energi terbarukan. Perseroan sebelumnya hanya bergerak di bidang jasa teknis dan pemasok suku cadang pembangkit listrik untuk PLN. TGRA tahun ini tengah mulai pembangunan 4 Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) dengan total daya 36 MW di Sumatera Utara. Proyek tersebut dilakukan oleh anak usahanya PT Terregra Hydro Power dengan skema kontrak Engineering, Procurement and Construction (EPC). Untuk membangun proyek kelistrikan tersebut, pihaknya menganggarkan belanja modal sebesar USD 70 juta. Dana tersebut akan diambil dari pinjaman perbankan dan lembaga keuangan lainnya setelah proses pembangunan selesai.
Laba Bersih SOCI Tumbuh 87,5%
PT Soechi Lines Tbk (SOCI) meraih pendapatan sebesar USD32,50 juta di triwulan pertama tahun ini turun 1,9% YoY dibandingkan pendapatan USD33,13 juta di periode sama tahun sebelumnya. Beban pokok naik menjadi USD20,70 juta dari USD20,33 juta dan laba bruto turun menjadi USD11,80 juta dibandingkan laba bruto USD12,80 juta tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak meningkat menjadi USD5,87 juta dari USD3,41 juta tahun sebelumnya usai perseroan meraih keuntungan lainnya sebesar USD90,34 ribu dari beban lainnya USD4,14 juta tahun sebelumnya. Laba yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk diraih USD5,57 juta, naik 87,5% YoY dari laba USD2,97 juta hingga Maret 2016.
SIPD Targetkan Pertumbuhan Penjualan 41%
PT Sierad Produce Tbk (SIPD) menargetkan penjualan bersih sebesar Rp3,4 triliun di tahun 2017 ini atau naik sekitar 41% dibandingkan realisasi penjualan 2016 yang Rp2,4 triliun. Laba bersih tahun ini ditargetkan mencapai Rp40 miliar atau naik 207% jika dibandingkan dengan raihan laba bersih 2016 yang Rp13 miliar. Perseroan tahun ini menganggarkan belanja modal sebesar Rp253 miliar dimana capex itu akan terbagi untuk feedmill Rp44 miliar guna perbaikan dan pemeliharaan fasilitas, Rp122 miliar untuk farming guna perbaikan pemeliharaan dan upgrade fasilitas, Rp52 miliar untuk divisi food juga untuk perbaikan dan pembelian peralatan serta lainnya Rp34 miliar.
ROTI Alokasikan Capex Rp498 Miliar
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) mengalokasikan belanja modal senilai Rp498 miliar pada 2017. Pada tahun ini perseroan menyiapkan dana belanja modal sebesar Rp498 miliar. Rinciannya, sebesar Rp398 miliar akan digulirkan untuk investasi di Indonesia dan Rp100 miliar untuk investasi di Filipina.ini ROTI sedang konstruksi pabrik di Filipina. Ekspektasinya akhir tahun ini selesai dan diharapkan mulai beroperasi pada kuartal I/2018.Pada Februari 2016, ROTI membentuk perusahaan patungan bersama Monde Nissin Corporation bernama Sarimonde Foods Corporation di Filipina.
PPRO Targetkan Cadangan Lahan Menjadi 400 Ha
PT PP Properti Tbk (PPRO) hingga akhir tahun 2017 berencana memiliki cadangan lahan hingga mencapai sekitar 400 hektare untuk mendukung kinerja pertumbuhan perseroan di masa mendatang. Pada akhir tahun 2016, jumlah cadangan lahan perseroan mencapai 60 hektare. Saat ini cadangan lahan PPRO sudah mencapai 84 hektare atau naik 40% dibandingkan dengan 60 hektare pada akhir 2016. Cadangan lahan itu tersebar antara lain di Jabodetabek, Cikarang, Lombok, Surabaya, Semarang, dan Jawa Barat
Stock Pick
ISAT
Pada perdagangan kemarin saham ISAT kembali ditutup menguat pada level 7425. Pergerakan ISAT selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7325-7525.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 7525
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN melemah tipis ditutup di 2340. Pergerakan saham WIKA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2310-2370.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 2370
UNVR
Pada perdagangan kemarin saham UNVR kembali ditutup menguat pada level 47800. Pergerakan saham UNVR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 47300-48300.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 48300
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA melemah tipis ditutup di 2230. Pergerakan saham WIKA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2200-2260.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 2260
BSDE
Pada perdagangan kemarin saham BSDE kembali ditutup menguat pada level 1805. Pergerakan saham BSDE selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1790-1830.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 1830
MNCN
Pada perdagangan kemarin saham MNCN kembali ditutup menguat pada level 1960. Pergerakan saham MNCN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1930-1980.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 1980
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 16 Mei 2017 ditutup melemah 0,74% pada level 5646. Saham sektor keuangan menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp 438,3 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix ditengah data ekonomi dan laporan peritel yang variatif. Sedangkan Nasdaq Composite kembali ditutup menguat mencapai level tertinggi yang ditopang oleh penguatan saham sektor teknologi. Data produksi manufaktur AS bulan April menunjukkan kenaikan terbesar dalam tiga tahun terakhir, yang mengindikasikan pertumbuhan ekonomi AS pada awal kuartal kedua, meskipun ada penurunan data pada sektor perumahan. Data industrial production bulan April tumbuh 1% dari bulan sebelumnya tumbuh 0,4%, lebih baik dari estimasi 0,3%. Data housing starts bulan April sebesar 1,17 juta dari 1,2 juta, lebih rendah dari perkiraan 1,25 juta. Data building permits sebesar 1,22 juta dari 1,26 juta, lebih rendah dari estimasi 1,27 juta. Investor juga khawatir dengan potensi penundaan agenda reformasi aturan dan pajak, karena perhatian Presiden Trump lebih tertuju pada masalah politik. Selain itu fokus pasar juga masih tertuju pada kekuatan ekonomi global dan stimulus bank sentral. Untuk Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5600 - 5710
News & Analysis
RALS Akan Bagi Dividen Rp36 persaham
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) berencana mengalokasikan sebagian atau sekitar 60% dari perolehan laba bersih pada tahun 2016 yang sebesar Rp 408,5 miliar untuk dividen. Artinya, uang sebesar Rp 242 miliar akan diberikan ke pemegang saham dalam bentuk dividen. Dividen per saham yang akan dibayarkan sekitar Rp 36 per saham. Sisa perolehan laba perusahaan akan dibukukan sebagai dana cadangan dan laba ditahan. Hal itu guna mendukung ekspansi bisnis perusahaan pada tahun ini. Tahun ini, RALS akan membuka 4 gerai baru sebelum Lebaran.
TGRA Masuk Bisnis Pembangkit Listrik
PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) mulai masuk ke bisnis operator pembangkit listrik energi terbarukan. Perseroan sebelumnya hanya bergerak di bidang jasa teknis dan pemasok suku cadang pembangkit listrik untuk PLN. TGRA tahun ini tengah mulai pembangunan 4 Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) dengan total daya 36 MW di Sumatera Utara. Proyek tersebut dilakukan oleh anak usahanya PT Terregra Hydro Power dengan skema kontrak Engineering, Procurement and Construction (EPC). Untuk membangun proyek kelistrikan tersebut, pihaknya menganggarkan belanja modal sebesar USD 70 juta. Dana tersebut akan diambil dari pinjaman perbankan dan lembaga keuangan lainnya setelah proses pembangunan selesai.
Laba Bersih SOCI Tumbuh 87,5%
PT Soechi Lines Tbk (SOCI) meraih pendapatan sebesar USD32,50 juta di triwulan pertama tahun ini turun 1,9% YoY dibandingkan pendapatan USD33,13 juta di periode sama tahun sebelumnya. Beban pokok naik menjadi USD20,70 juta dari USD20,33 juta dan laba bruto turun menjadi USD11,80 juta dibandingkan laba bruto USD12,80 juta tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak meningkat menjadi USD5,87 juta dari USD3,41 juta tahun sebelumnya usai perseroan meraih keuntungan lainnya sebesar USD90,34 ribu dari beban lainnya USD4,14 juta tahun sebelumnya. Laba yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk diraih USD5,57 juta, naik 87,5% YoY dari laba USD2,97 juta hingga Maret 2016.
SIPD Targetkan Pertumbuhan Penjualan 41%
PT Sierad Produce Tbk (SIPD) menargetkan penjualan bersih sebesar Rp3,4 triliun di tahun 2017 ini atau naik sekitar 41% dibandingkan realisasi penjualan 2016 yang Rp2,4 triliun. Laba bersih tahun ini ditargetkan mencapai Rp40 miliar atau naik 207% jika dibandingkan dengan raihan laba bersih 2016 yang Rp13 miliar. Perseroan tahun ini menganggarkan belanja modal sebesar Rp253 miliar dimana capex itu akan terbagi untuk feedmill Rp44 miliar guna perbaikan dan pemeliharaan fasilitas, Rp122 miliar untuk farming guna perbaikan pemeliharaan dan upgrade fasilitas, Rp52 miliar untuk divisi food juga untuk perbaikan dan pembelian peralatan serta lainnya Rp34 miliar.
ROTI Alokasikan Capex Rp498 Miliar
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) mengalokasikan belanja modal senilai Rp498 miliar pada 2017. Pada tahun ini perseroan menyiapkan dana belanja modal sebesar Rp498 miliar. Rinciannya, sebesar Rp398 miliar akan digulirkan untuk investasi di Indonesia dan Rp100 miliar untuk investasi di Filipina.ini ROTI sedang konstruksi pabrik di Filipina. Ekspektasinya akhir tahun ini selesai dan diharapkan mulai beroperasi pada kuartal I/2018.Pada Februari 2016, ROTI membentuk perusahaan patungan bersama Monde Nissin Corporation bernama Sarimonde Foods Corporation di Filipina.
PPRO Targetkan Cadangan Lahan Menjadi 400 Ha
PT PP Properti Tbk (PPRO) hingga akhir tahun 2017 berencana memiliki cadangan lahan hingga mencapai sekitar 400 hektare untuk mendukung kinerja pertumbuhan perseroan di masa mendatang. Pada akhir tahun 2016, jumlah cadangan lahan perseroan mencapai 60 hektare. Saat ini cadangan lahan PPRO sudah mencapai 84 hektare atau naik 40% dibandingkan dengan 60 hektare pada akhir 2016. Cadangan lahan itu tersebar antara lain di Jabodetabek, Cikarang, Lombok, Surabaya, Semarang, dan Jawa Barat
Stock Pick
ISAT
Pada perdagangan kemarin saham ISAT kembali ditutup menguat pada level 7425. Pergerakan ISAT selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7325-7525.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 7525
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN melemah tipis ditutup di 2340. Pergerakan saham WIKA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2310-2370.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 2370
UNVR
Pada perdagangan kemarin saham UNVR kembali ditutup menguat pada level 47800. Pergerakan saham UNVR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 47300-48300.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 48300
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA melemah tipis ditutup di 2230. Pergerakan saham WIKA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2200-2260.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 2260
BSDE
Pada perdagangan kemarin saham BSDE kembali ditutup menguat pada level 1805. Pergerakan saham BSDE selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1790-1830.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 1830
MNCN
Pada perdagangan kemarin saham MNCN kembali ditutup menguat pada level 1960. Pergerakan saham MNCN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1930-1980.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 1980
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-05-17 08:21:01 (GMT +7)