17 mar
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 16 Maret 2020 ditutup melemah 4,42% pada level 4690. Semua sektor melemah dengan kontribusi pelemahan terbesar pada sektor infrastruktur. Investor asing melakukan net buy senilai Rp238,11 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah signifikan akibat meningkatnya kekhawatiran akan penyebaran virus korona dan dampaknya terhadap ekonomi, meskipun bank sentral dan pemerintah telah melakukan upaya untuk meredam dampak tersebut. The Fed telah menurunkan suku bunga secara masif hingga mendekati level 0% dalam dua kali pertemuan darurat dan menjelang pertemuan terjadwal pada Selasa-Rabu ini. Namun hal tersebut justru memicu kekhawatiran investor akan dampak penyebaran virus korona terhadap ekonomi karena The Fed harus melakukan pemangkasan bunga secara masif. Menambah kecemasan pasar, Trump menyerukan kepada penduduk AS untuk menunda kegiatan sosial dan tidak berkumpul lebih dari 10 orang, sebagai upaya untuk mencegah berlanjutnya penyebaran virus korona di AS. Trump memperingatkan krisis kemungkinan akan berlanjut hingga Agustus dan pemerintahan berpotensi menutup beberapa wilayah. Selain itu Trump juga memperingatkan akan potensi terjadinya resesi. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak melemah. Indeks diperkirakan bergerak di level 4600 - 4770
News & Analysis
MEDC Siapkan Dana USD 3 Juta Untuk Buyback Saham
PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) menyiapkan USD 3 juta untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham. Perseroan akan menyerap saham sebanyak-banyaknya 1% dari seluruh saham perseroan yang sudah dikeluarkan, yang nantinya akan dibukukan sebagai saham treasuri. Per 29 Februari 2020 komposisi saham yang dimiliki oleh publik sebesar 28,08% dan perseroan masih memiliki saham treasuri sebesar 0,53%. Menurut manajemen MEDC, pelaksanaan buyback tersebut tidak akan mempengaruhi pembiayaan kegiatan usaha dan menyatakan bahwa perseroan memiliki modal kerja dan arus kas yang memadai untuk menjalankan operasional. Pembelian kembali saham perseroan akan dilaksanakan mulai 16 Maret 2020 sampai dengan tanggal 16 Juni 2020.
BBNI Akan Buyback Saham Dengan Anggaran Rp1,8 Triliun
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) akan melakukan pembelian kembali sahamnya dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan. Jumlah dana yang disiapkan sebanyak-banyaknya Rp1,8 triliun dimana jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak melebihi 20% dari modal disetor dan ditempatkan. Perseroan akan melakukan pembelian kembali secara bertahap untuk periode tiga bulan terhitung sejak 16 Maret 2020 sampai 15 Juni 2020. Biaya pembelian kembali saham berasal dari kas internal perseroan.
Rugi Bersih PALM Berkurang Menjadi Rp70,7 Miliar Dari Rp111,49 Miliar
PT Provident Agro Tbk. (PALM) membukukan penurunan pendapatan hingga 62,12% sepanjang tahun lalu dari Rp446,64 miliar pada 2018 menjadi Rp189,15 miliar tahun lalu. Dengan pencapaian ini laba kotor perusahaan turun dari Rp114,12 miliar menjadi Rp42,23 miliar. Dengan memperhitungkan beban pajak, maka rugi tahun berjalan perusahaan patungan antara Grup Saratoga dan Provident Capital itu menjadi Rp70,72 miliar dari sebelumnya rugi Rp111,49 miliar atau penurunan rugi sebesar 36,56%. Total aset perseroan tercatat sebesar Rp2,33 triliun, terdiri dari aset lancar mencapai Rp95,03 miliar sedangkan aset tidak lancar senilai Rp2,23 triliun.
WSKT Terima Pembayaran Proyek Senilai Rp6,2 Triliun
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menyatakan telah menerima pembayaran atas proyek Jalan Tol layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) sebesar Rp6,2 triliun dari PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek. Pembayaran tersebut merupakan 51% dari total pembayaran Rp12,3 triliun disesuaikan dengan porsi atas kerja sama operasi dengan PT Acset Indonusa Tbk (ACST). Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) sepanjang 38 KM ini merupakan hasil kolaborasi antara BUMN dan Swasta, yaitu PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Acset Indonusa Tbk. Penerimaan pembayaran dari proyek Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) tersebut merupakan salah satu target penerimaan kas masuk dari proyek turnkey Waskita Karya.
ANTM Akan Buyback Saham Dengan Alokasi Dana Rp100 Miliar
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) akan melakukan pembelian kembali atau buyback saham seiring dengan kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan. Perseroan mengalokasikan dana sebanyak-banyaknya Rp100 miliar yang berasal dari kas internal untuk menggelar aksi korporasi tersebut. Rencana ini juga bertujuan untuk meningkatkan nilai pemegang saham perusahaan. Perseroan menjelaskan bahwa jumlah saham yang akan diserap kembali tidak akan melebihi sebesar 1 miliar saham atau 4,16% dari jumlah saham pada modal ditempatkan dan disetorkan.
PTBA Alokasikan Rp300 Miliar Untuk Buyback Saham
PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) mengalokasikan sebanyak-banyaknya Rp300 miliar untuk menggelar aksi pembelian kembali atau buyback saham. Saat ini sesungguhnya perseroan masih memiliki saham treasury sekitar 330 juta saham atau 2,87% dari total kepemilikan saham, namun masih ada waktu untuk melepas ke pasar hingga tahun 2021. Periode pembelian saham akan berlaku pada periode 17 Maret 2020 hingga 16 Juni 2020
Stock Pick
TPIA
Pada perdagangan kemarin saham TPIA ditutup tertahan pada level harga 6500. TPIA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6400-6600. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6650
ITIC
Pada perdagangan kemarin saham ITIC ditutup menguat pada level 2030. ITIC selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2000-2060
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2060
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA ditutup tertahan pada level harga 27525. UNVR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 27200-27850. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 27900
HRUM
Pada perdagangan kemarin saham HRUM ditutup menguat dilevel harga 1180. HRUM selanjutnya diperkirakan akan bergerak 1160-1200.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1210
PSAB
Pada perdagangan kemarin saham PSAB ditutup tertahan dilevel harga 202. PSAB selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 197-206. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 206
MDKA
Pada perdagangan kemarin saham MDKA ditutup menguat dilevel harga 1125. MDKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1110-1140. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1145
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2020
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 16 Maret 2020 ditutup melemah 4,42% pada level 4690. Semua sektor melemah dengan kontribusi pelemahan terbesar pada sektor infrastruktur. Investor asing melakukan net buy senilai Rp238,11 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah signifikan akibat meningkatnya kekhawatiran akan penyebaran virus korona dan dampaknya terhadap ekonomi, meskipun bank sentral dan pemerintah telah melakukan upaya untuk meredam dampak tersebut. The Fed telah menurunkan suku bunga secara masif hingga mendekati level 0% dalam dua kali pertemuan darurat dan menjelang pertemuan terjadwal pada Selasa-Rabu ini. Namun hal tersebut justru memicu kekhawatiran investor akan dampak penyebaran virus korona terhadap ekonomi karena The Fed harus melakukan pemangkasan bunga secara masif. Menambah kecemasan pasar, Trump menyerukan kepada penduduk AS untuk menunda kegiatan sosial dan tidak berkumpul lebih dari 10 orang, sebagai upaya untuk mencegah berlanjutnya penyebaran virus korona di AS. Trump memperingatkan krisis kemungkinan akan berlanjut hingga Agustus dan pemerintahan berpotensi menutup beberapa wilayah. Selain itu Trump juga memperingatkan akan potensi terjadinya resesi. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak melemah. Indeks diperkirakan bergerak di level 4600 - 4770
News & Analysis
MEDC Siapkan Dana USD 3 Juta Untuk Buyback Saham
PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) menyiapkan USD 3 juta untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham. Perseroan akan menyerap saham sebanyak-banyaknya 1% dari seluruh saham perseroan yang sudah dikeluarkan, yang nantinya akan dibukukan sebagai saham treasuri. Per 29 Februari 2020 komposisi saham yang dimiliki oleh publik sebesar 28,08% dan perseroan masih memiliki saham treasuri sebesar 0,53%. Menurut manajemen MEDC, pelaksanaan buyback tersebut tidak akan mempengaruhi pembiayaan kegiatan usaha dan menyatakan bahwa perseroan memiliki modal kerja dan arus kas yang memadai untuk menjalankan operasional. Pembelian kembali saham perseroan akan dilaksanakan mulai 16 Maret 2020 sampai dengan tanggal 16 Juni 2020.
BBNI Akan Buyback Saham Dengan Anggaran Rp1,8 Triliun
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) akan melakukan pembelian kembali sahamnya dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan. Jumlah dana yang disiapkan sebanyak-banyaknya Rp1,8 triliun dimana jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak melebihi 20% dari modal disetor dan ditempatkan. Perseroan akan melakukan pembelian kembali secara bertahap untuk periode tiga bulan terhitung sejak 16 Maret 2020 sampai 15 Juni 2020. Biaya pembelian kembali saham berasal dari kas internal perseroan.
Rugi Bersih PALM Berkurang Menjadi Rp70,7 Miliar Dari Rp111,49 Miliar
PT Provident Agro Tbk. (PALM) membukukan penurunan pendapatan hingga 62,12% sepanjang tahun lalu dari Rp446,64 miliar pada 2018 menjadi Rp189,15 miliar tahun lalu. Dengan pencapaian ini laba kotor perusahaan turun dari Rp114,12 miliar menjadi Rp42,23 miliar. Dengan memperhitungkan beban pajak, maka rugi tahun berjalan perusahaan patungan antara Grup Saratoga dan Provident Capital itu menjadi Rp70,72 miliar dari sebelumnya rugi Rp111,49 miliar atau penurunan rugi sebesar 36,56%. Total aset perseroan tercatat sebesar Rp2,33 triliun, terdiri dari aset lancar mencapai Rp95,03 miliar sedangkan aset tidak lancar senilai Rp2,23 triliun.
WSKT Terima Pembayaran Proyek Senilai Rp6,2 Triliun
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menyatakan telah menerima pembayaran atas proyek Jalan Tol layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) sebesar Rp6,2 triliun dari PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek. Pembayaran tersebut merupakan 51% dari total pembayaran Rp12,3 triliun disesuaikan dengan porsi atas kerja sama operasi dengan PT Acset Indonusa Tbk (ACST). Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) sepanjang 38 KM ini merupakan hasil kolaborasi antara BUMN dan Swasta, yaitu PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Acset Indonusa Tbk. Penerimaan pembayaran dari proyek Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) tersebut merupakan salah satu target penerimaan kas masuk dari proyek turnkey Waskita Karya.
ANTM Akan Buyback Saham Dengan Alokasi Dana Rp100 Miliar
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) akan melakukan pembelian kembali atau buyback saham seiring dengan kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan. Perseroan mengalokasikan dana sebanyak-banyaknya Rp100 miliar yang berasal dari kas internal untuk menggelar aksi korporasi tersebut. Rencana ini juga bertujuan untuk meningkatkan nilai pemegang saham perusahaan. Perseroan menjelaskan bahwa jumlah saham yang akan diserap kembali tidak akan melebihi sebesar 1 miliar saham atau 4,16% dari jumlah saham pada modal ditempatkan dan disetorkan.
PTBA Alokasikan Rp300 Miliar Untuk Buyback Saham
PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) mengalokasikan sebanyak-banyaknya Rp300 miliar untuk menggelar aksi pembelian kembali atau buyback saham. Saat ini sesungguhnya perseroan masih memiliki saham treasury sekitar 330 juta saham atau 2,87% dari total kepemilikan saham, namun masih ada waktu untuk melepas ke pasar hingga tahun 2021. Periode pembelian saham akan berlaku pada periode 17 Maret 2020 hingga 16 Juni 2020
Stock Pick
TPIA
Pada perdagangan kemarin saham TPIA ditutup tertahan pada level harga 6500. TPIA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6400-6600. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6650
ITIC
Pada perdagangan kemarin saham ITIC ditutup menguat pada level 2030. ITIC selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2000-2060
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2060
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA ditutup tertahan pada level harga 27525. UNVR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 27200-27850. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 27900
HRUM
Pada perdagangan kemarin saham HRUM ditutup menguat dilevel harga 1180. HRUM selanjutnya diperkirakan akan bergerak 1160-1200.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1210
PSAB
Pada perdagangan kemarin saham PSAB ditutup tertahan dilevel harga 202. PSAB selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 197-206. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 206
MDKA
Pada perdagangan kemarin saham MDKA ditutup menguat dilevel harga 1125. MDKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1110-1140. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1145
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2020
Published on 2020-03-17 08:03:44 (GMT +7)