17 Jan
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 16 Januari 2019 ditutup menguat 0,07% pada level 6413. Sektor aneka industri dan infrastruktur mengkontribusikan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp 1,453 triliun. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh laporan keuangan perbankan, seperti Goldman Sachs dan Bank of America, yang membukukan kinerja bagus. Morgan Stanley djadwalkan akan merilis laporan keuangan nanti malam. Menurut data Factset sebanyak 6% saham dalam indeks S&P500 telah merilis laporan keuangan triwulan IV, dimana sebesar 85,3% merilis laba yang melebihi perkiraan.earning season yang mayoritas lebih baik dari estimasi ini telah menjadi sentimen positif di pasar ditengah meningkatnya ketegangan antara AS dan China serta government shutdown yang masih berlanjut. China berjanji akan meningkatkan upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Penguatan saham sektor teknologi berkurang menjelang akhir perdagangan setelah sebuah laporan menyatakan bahwa kejaksaan AS sedang menyelidiki Huawei Technologies atas dugaan mencuri rahasia dagang. Sementara itu poundsterling menguat terhadap mayoritas mata uang utama lainnya setelah PM Inggris memenangkan voting mosi tidak percaya. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6360 - 6460
News & Analysis
Pefindo Tegaskan Peringkat MEDC Pada idA+
Pefindo telah menegaskan peringkat idA+ untuk PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), Obligasi Berkelanjutan III Tahun 2018-2019, Obligasi berkelanjutan II Tahun 2016-2017, MTN V Tahun 2016 Tahap I Seri A dan Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2012-2013 dengan outlook stabil. Peringkat tersebut mencerminkan aset yang terdiversifikasi, cadangan minyak dan gas yang baik dan manajemen operasional yang baik. Namun, peringkat dibatasi oleh struktur permodalan perusahaan yang agresif, proteksi arus kas yang moderat dan risiko-risiko terkait sektor komoditas.
APOL Jual Kapal Senilai Rp26,57 Miliar
PT Arpeni Pratama Oceanline Tbk (APOL) telah melakukan penjualan kapal milik salah satu entitas anak perseroan pada 11 Januari 2019. Kapal milik PT Buana Jaya Pratama berupa floating crane ini dijual kepada PT Tera Logistic Indonesia. Adapun nilai transaksi penjualan sebesar Rp26.578.648.645. Disebutkan bahwa tidak ada dampak langsung terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha mengingat kapal tersebut sudah tidak produktif.
HKMU Masih Miliki Sisa Dana IPO Rp55 Miliar
PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) masih menyimpan sisa dana hasil IPO sebesar Rp55 miliar hingga 31 Desember 2018. Dari hasil IPO yang digelar pada September 2018 lalu, perseroan meraih hasil bersih sebesar Rp224,63 miliar dimana dana yang sudah digunakan untuk realisasi penyertaan modal ke entitas anak PT Handal Aluminium sukses sebesar Rp37 miliar. Perseroan sudah menggunakan dana tersebut untuk modal kerja sebesar Rp132,63 miliar. Adapun sisa dana IPO tersebut kini didepositokan pada Bank Capital Indonesia sebesar Rp20 miliar, deposito pada Bank Woori Saudara Indonsia Rp20 miliar serta rekening giro Rp10 miliar.
Marketing Sales CTRA Tahun 2018 Mencapai 83,11% Dari Target
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) membukukan marketing sales senilai Rp6,4 triliun sepanjang 2018. Namun raihan marketing sales tersebut masuh di bawah dari target yang ditetapkan. Pada tahun lalu, CTRA memasang target marketing sales senilai Rp7,7 triliun. Pencapaian marketing sales perseroan hingga akhir 2018 setara 83,11% dari target yang dipasang oleh perseroan. Marketing sales CTRA pada semester I/2018 senilai Rp3,3 triliun. Pada kuartal III/2018 dan kuartal IV/2018 hanya mendapatkan tambahan Rp1,84 triliun dan Rp1,26 triliun. Realisasi marketing sales CTRA pada 2018 memang lebih rendah dibandingkan dengan 2017 yang sempat mencapai Rp7,64 triliun. Perseroan sempat menunda peluncuran beberapa proyek baru. Penundanaan peluncuran proyek baru tersebut dilakukan, karena pasar diproyeksikan kurang mampu menyerap. Pada tahun ini, perseroan berencana untuk meluncurkan 6 proyek baru.
Tahun 2018 Volume Penjualan SMGR Tumbuh 7% YoY
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) membukukan volume penjualan 33,56 juta ton atau tumbuh 7% secara tahunan pada 2018. Penjualan ekspor SMGR itu mencapai 3 juta ton pada 2018. Realisasi itu naik di atas 75% dari 1,8 juta ton tahun sebelumnya. Realisasi ekspor tahun lalu sesuai dengan proyeksi manaj SMGR akan terus meningkatkanpenjualan ekspor sebagai langkah untuk memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Selain itu, strategi ekspor ditempuh untuk memacu utilisasi pabrik di dalam negeri.
Nusantara Properti International Tetapkan Harga IPO Rp103/saham
PT Nusantara Properti International akan mencatatkan saham perdana di BEI pada 18 Januari 2019. Calon emiten sektor properti ini menetapkansaham perdana di harga Rp 103 per saham. Harga ini berada di kisaran bawah rentang harga IPO antara Rp 102 hingga Rp 110 per saham. Nusantara Properti berencana melepas 2 miliar saham biasa atas nama yang berasal dari portepel perusahaan atau setara dengan 25% dari modal yang disetor setelah penawaran umum perdana. Perusahaan ini pun menyertakan waran seri I dengam harga pelaksanaan waran Rp 108
Stock Pick
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat pada level harga 1810. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1785-1830.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1835
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 8250. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8125-8350.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8375
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 7800. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7675-7900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7925
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA ditutup menguat dilevel harga 26425. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 26100-26700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 26750
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1625. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1610-1645
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1650
SCMA
Pada perdagangan kemarin saham SCMA ditutup menguat pada level harga 2010. SCMA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1970-2040.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2050
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 16 Januari 2019 ditutup menguat 0,07% pada level 6413. Sektor aneka industri dan infrastruktur mengkontribusikan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp 1,453 triliun. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh laporan keuangan perbankan, seperti Goldman Sachs dan Bank of America, yang membukukan kinerja bagus. Morgan Stanley djadwalkan akan merilis laporan keuangan nanti malam. Menurut data Factset sebanyak 6% saham dalam indeks S&P500 telah merilis laporan keuangan triwulan IV, dimana sebesar 85,3% merilis laba yang melebihi perkiraan.earning season yang mayoritas lebih baik dari estimasi ini telah menjadi sentimen positif di pasar ditengah meningkatnya ketegangan antara AS dan China serta government shutdown yang masih berlanjut. China berjanji akan meningkatkan upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Penguatan saham sektor teknologi berkurang menjelang akhir perdagangan setelah sebuah laporan menyatakan bahwa kejaksaan AS sedang menyelidiki Huawei Technologies atas dugaan mencuri rahasia dagang. Sementara itu poundsterling menguat terhadap mayoritas mata uang utama lainnya setelah PM Inggris memenangkan voting mosi tidak percaya. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6360 - 6460
News & Analysis
Pefindo Tegaskan Peringkat MEDC Pada idA+
Pefindo telah menegaskan peringkat idA+ untuk PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), Obligasi Berkelanjutan III Tahun 2018-2019, Obligasi berkelanjutan II Tahun 2016-2017, MTN V Tahun 2016 Tahap I Seri A dan Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2012-2013 dengan outlook stabil. Peringkat tersebut mencerminkan aset yang terdiversifikasi, cadangan minyak dan gas yang baik dan manajemen operasional yang baik. Namun, peringkat dibatasi oleh struktur permodalan perusahaan yang agresif, proteksi arus kas yang moderat dan risiko-risiko terkait sektor komoditas.
APOL Jual Kapal Senilai Rp26,57 Miliar
PT Arpeni Pratama Oceanline Tbk (APOL) telah melakukan penjualan kapal milik salah satu entitas anak perseroan pada 11 Januari 2019. Kapal milik PT Buana Jaya Pratama berupa floating crane ini dijual kepada PT Tera Logistic Indonesia. Adapun nilai transaksi penjualan sebesar Rp26.578.648.645. Disebutkan bahwa tidak ada dampak langsung terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha mengingat kapal tersebut sudah tidak produktif.
HKMU Masih Miliki Sisa Dana IPO Rp55 Miliar
PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) masih menyimpan sisa dana hasil IPO sebesar Rp55 miliar hingga 31 Desember 2018. Dari hasil IPO yang digelar pada September 2018 lalu, perseroan meraih hasil bersih sebesar Rp224,63 miliar dimana dana yang sudah digunakan untuk realisasi penyertaan modal ke entitas anak PT Handal Aluminium sukses sebesar Rp37 miliar. Perseroan sudah menggunakan dana tersebut untuk modal kerja sebesar Rp132,63 miliar. Adapun sisa dana IPO tersebut kini didepositokan pada Bank Capital Indonesia sebesar Rp20 miliar, deposito pada Bank Woori Saudara Indonsia Rp20 miliar serta rekening giro Rp10 miliar.
Marketing Sales CTRA Tahun 2018 Mencapai 83,11% Dari Target
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) membukukan marketing sales senilai Rp6,4 triliun sepanjang 2018. Namun raihan marketing sales tersebut masuh di bawah dari target yang ditetapkan. Pada tahun lalu, CTRA memasang target marketing sales senilai Rp7,7 triliun. Pencapaian marketing sales perseroan hingga akhir 2018 setara 83,11% dari target yang dipasang oleh perseroan. Marketing sales CTRA pada semester I/2018 senilai Rp3,3 triliun. Pada kuartal III/2018 dan kuartal IV/2018 hanya mendapatkan tambahan Rp1,84 triliun dan Rp1,26 triliun. Realisasi marketing sales CTRA pada 2018 memang lebih rendah dibandingkan dengan 2017 yang sempat mencapai Rp7,64 triliun. Perseroan sempat menunda peluncuran beberapa proyek baru. Penundanaan peluncuran proyek baru tersebut dilakukan, karena pasar diproyeksikan kurang mampu menyerap. Pada tahun ini, perseroan berencana untuk meluncurkan 6 proyek baru.
Tahun 2018 Volume Penjualan SMGR Tumbuh 7% YoY
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) membukukan volume penjualan 33,56 juta ton atau tumbuh 7% secara tahunan pada 2018. Penjualan ekspor SMGR itu mencapai 3 juta ton pada 2018. Realisasi itu naik di atas 75% dari 1,8 juta ton tahun sebelumnya. Realisasi ekspor tahun lalu sesuai dengan proyeksi manaj SMGR akan terus meningkatkanpenjualan ekspor sebagai langkah untuk memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Selain itu, strategi ekspor ditempuh untuk memacu utilisasi pabrik di dalam negeri.
Nusantara Properti International Tetapkan Harga IPO Rp103/saham
PT Nusantara Properti International akan mencatatkan saham perdana di BEI pada 18 Januari 2019. Calon emiten sektor properti ini menetapkansaham perdana di harga Rp 103 per saham. Harga ini berada di kisaran bawah rentang harga IPO antara Rp 102 hingga Rp 110 per saham. Nusantara Properti berencana melepas 2 miliar saham biasa atas nama yang berasal dari portepel perusahaan atau setara dengan 25% dari modal yang disetor setelah penawaran umum perdana. Perusahaan ini pun menyertakan waran seri I dengam harga pelaksanaan waran Rp 108
Stock Pick
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat pada level harga 1810. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1785-1830.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1835
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 8250. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8125-8350.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8375
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 7800. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7675-7900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7925
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA ditutup menguat dilevel harga 26425. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 26100-26700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 26750
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1625. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1610-1645
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1650
SCMA
Pada perdagangan kemarin saham SCMA ditutup menguat pada level harga 2010. SCMA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1970-2040.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2050
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-01-17 08:06:59 (GMT +7)