17 Jan
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 16 Januari 2018 ditutup menguat 0,74% pada level 6429. Semua sektor menguat dengan kontribusi penguatan terbesar pada sektor infrastruktur. Investor asing net buy Rp 117,31 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat koreksi harga minyak mentah dan logam, koreksi saham General Electric. Pelemahan pada saham sektor energi dan komoditas akibat turunnya harga minyak mentah dan logam membebani indeks, selain koreksi pada saham industrial. Sebelumnya indeks Dow Jones sempat menguat dan menembus level di atas 26.000 untuk pertama kalinya, yang didorong oleh laporan keuangan UnitedHealth dan Citigroup yang di atas estimasi. Indeks kondisi bisnisdi New York yang sedikit di bawah estimasi juga menjadi faktor negatif bagi indeks.Empire Manufacturing pada bulan Januari turun pada level 17,7 dari bulan sebelumnya pada level 19,6, serta lebih rendah dibandingkan estimasi pada level 19. Sementara itu menurut survey oleh AFP data pertumbuhan ekonomi China pada tahun 2017 diperkirakan sebesar 6,8%, lebih baik dibandingkan dengan target yang sebesar 6,5%. Pemerintah China memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini mencapai 6,9%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6360 - 6480
News & Analysis
RBMS Berencana Ekspansi di Karawang
PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) melalui anak usahanya yakni PT Alam Indah Selaras (AIS) akan melakukan perluasan usaha. Hal tersebut seiring dengan telah diperolehnya izin lokasi seluas 30 hektar (ha) di Desa Bengle, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang. AIS berencana membangun sekitar 3.000 unit rumah di atas tanah seluas 30 ha tersebut. AIS sebelumnya tergolong sukses membangun perumahan dilokasi seluas 12 ha. Untuk mengembangkan lahan seluas 30 ha itu, perusahaan akan menyiapkan dana investasi sebesar Rp 332 miliar. Adapun sumber pendanaan akan berasal dari hasil kombinasi antara kas internal perusahaan dan sebagian diambil dari hasil rights issue.
PADI Telah Gunakan Seluruh Dana IPO
Realisasi penggunaan dana PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) telah mencapai 100%. Artinya, dana yang diperoleh perseroan saat melakukan penawaran umum saham perdana pada 30 Desember 2011 silam itu telah digunakan sepenuhnya. Saat melakukan IPO perseroan berhasil menghimpun dana bersih senilai Rp115,55 miliar. PADI menggunakan dana untuk memperkuat struktur modal kerja senilai Rp97,94 miliar, serta untuk kebutuhan ekspansi dan pembukaan cabang yakni senilai Rp14,44 miliar. Selain itu, perseroan juga mengeluarkan dana untuk pelunasan hutang di BAG yang tercatat mencapai Rp1,33 miliar, serta kebutuhan untuk pengembangan sistem IT yang senilai Rp1,82 miliar.
MCAS Telah Gunakan 68,6% Dana IPO
PT M Cash Integrasi Tbk. (MCAS) telah menyerap 68,6% dana hasil penawaran umum perdana (IPO) saham atau senilai Rp206,15 miliar. MCAS telah meraih dana hasil IPO sebesar Rp300,52 miliar. Dari dana tersebut, MCAS membayar Rp9,18 miliar untuk biaya penawaran umum sehinggga hasil bersih IPO MCAS sebesar Rp291,34 miliar. Dari dana tersebut, perseroan telah menyerap dana IPO untuk peningkatan modal kerja sebesar Rp172,6 miliar dan peningkatan teknologi komunikasi informasi Rp33,55 miliar. Sehingga total dana yang telah diserap hingga akhir 2017 sebesar Rp206,15 miliar dan menyisakan dana IPO sebesar Rp85,19 miliar.
LCKM Targetkan Laba Tumbuh 30% Pada Tahun Ini
PT LCK Global Kedaton Tbk (LCKM) menargetkan laba bersih tahun ini berkisar Rp 12 miliar hingga Rp 13 miliar. Target ini naik sekitar 30% dibandingkan proyeksi laba bersih yang belum diaudit pada 2017 sebesar Rp 9 miliar-Rp 10 miliar. Pada 2018, perusahaan menargetkan pendapatan hingga Rp 140 miliar. Angka itu mencapai dua kali lipat dibandingkan pendapatan yang belum diaudit pada 2017 sebesar Rp 72 miliar. Sampai akhir tahun lalu, perusahaan sudah bekerja sama dengan tujuh mitra tower provider. Pada tahun ini, diproyeksi jumlahnya akan bertambah dua kali lipat menjadi 14 tower provider.
GMFI Masih Miliki Sisa Dana IPO Rp442,5 Miliar
PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMFI) anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) telah menggunakan dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) senilai Rp442,5 miliar atau sekitar 39% dari dana yang diperoleh senilai Rp1,13 triliun. Dana yang telah direalisasikan digunakan untuk modal kerja dan. Sehingga dana yang tersisa sebesar Rp663,75 miliar akan digunakan untuk investasi sebagaimana tercantum dalam prospektus penawaran umum.
MYOH Akan Tingkatkan Capex Hingga USD13,8 Juta
PT Samindo Resources Tbk (MYOH) pada tahun ini akan meningkatkan belanja modal capex hingga 300% menjadi USD 13,8 juta. Hal itu untuk meningkatkan kapasitas produksi kontrak. Selain kontrak lama, perseroan juga tengah menargetkan kontrak baru. Prosesnya masih dalam tahap pembicaraan dengan klien. Peningkatan capex bahkan bisa melebihi 300% dibandingkan tahun 2017. Peningkatan itu upaya MYOH dalam memenuhi peningkatan target klien
Stock Pick
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat di level 3310. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3270-3350. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3350
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat pada level 9600. Pergerakan BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 9500-9700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9700
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF menguat ditutup di 7900. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7800-8000.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 8000
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat di level 8225. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8100-8325. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8325
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 22600. Pergerakan BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 22400-22850. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 22850
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI menguat ditutup di 3610. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3570-3650.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3650
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP menguat ditutup di 3030. Pergerakan saham PTPP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3000-3070.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3070
HRUM
Pada perdagangan kemarin saham HRUM kembali ditutup menguat di level 2540. Pergerakan saham HRUM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2510-2570. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 2570
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 16 Januari 2018 ditutup menguat 0,74% pada level 6429. Semua sektor menguat dengan kontribusi penguatan terbesar pada sektor infrastruktur. Investor asing net buy Rp 117,31 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat koreksi harga minyak mentah dan logam, koreksi saham General Electric. Pelemahan pada saham sektor energi dan komoditas akibat turunnya harga minyak mentah dan logam membebani indeks, selain koreksi pada saham industrial. Sebelumnya indeks Dow Jones sempat menguat dan menembus level di atas 26.000 untuk pertama kalinya, yang didorong oleh laporan keuangan UnitedHealth dan Citigroup yang di atas estimasi. Indeks kondisi bisnisdi New York yang sedikit di bawah estimasi juga menjadi faktor negatif bagi indeks.Empire Manufacturing pada bulan Januari turun pada level 17,7 dari bulan sebelumnya pada level 19,6, serta lebih rendah dibandingkan estimasi pada level 19. Sementara itu menurut survey oleh AFP data pertumbuhan ekonomi China pada tahun 2017 diperkirakan sebesar 6,8%, lebih baik dibandingkan dengan target yang sebesar 6,5%. Pemerintah China memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini mencapai 6,9%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6360 - 6480
News & Analysis
RBMS Berencana Ekspansi di Karawang
PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) melalui anak usahanya yakni PT Alam Indah Selaras (AIS) akan melakukan perluasan usaha. Hal tersebut seiring dengan telah diperolehnya izin lokasi seluas 30 hektar (ha) di Desa Bengle, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang. AIS berencana membangun sekitar 3.000 unit rumah di atas tanah seluas 30 ha tersebut. AIS sebelumnya tergolong sukses membangun perumahan dilokasi seluas 12 ha. Untuk mengembangkan lahan seluas 30 ha itu, perusahaan akan menyiapkan dana investasi sebesar Rp 332 miliar. Adapun sumber pendanaan akan berasal dari hasil kombinasi antara kas internal perusahaan dan sebagian diambil dari hasil rights issue.
PADI Telah Gunakan Seluruh Dana IPO
Realisasi penggunaan dana PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) telah mencapai 100%. Artinya, dana yang diperoleh perseroan saat melakukan penawaran umum saham perdana pada 30 Desember 2011 silam itu telah digunakan sepenuhnya. Saat melakukan IPO perseroan berhasil menghimpun dana bersih senilai Rp115,55 miliar. PADI menggunakan dana untuk memperkuat struktur modal kerja senilai Rp97,94 miliar, serta untuk kebutuhan ekspansi dan pembukaan cabang yakni senilai Rp14,44 miliar. Selain itu, perseroan juga mengeluarkan dana untuk pelunasan hutang di BAG yang tercatat mencapai Rp1,33 miliar, serta kebutuhan untuk pengembangan sistem IT yang senilai Rp1,82 miliar.
MCAS Telah Gunakan 68,6% Dana IPO
PT M Cash Integrasi Tbk. (MCAS) telah menyerap 68,6% dana hasil penawaran umum perdana (IPO) saham atau senilai Rp206,15 miliar. MCAS telah meraih dana hasil IPO sebesar Rp300,52 miliar. Dari dana tersebut, MCAS membayar Rp9,18 miliar untuk biaya penawaran umum sehinggga hasil bersih IPO MCAS sebesar Rp291,34 miliar. Dari dana tersebut, perseroan telah menyerap dana IPO untuk peningkatan modal kerja sebesar Rp172,6 miliar dan peningkatan teknologi komunikasi informasi Rp33,55 miliar. Sehingga total dana yang telah diserap hingga akhir 2017 sebesar Rp206,15 miliar dan menyisakan dana IPO sebesar Rp85,19 miliar.
LCKM Targetkan Laba Tumbuh 30% Pada Tahun Ini
PT LCK Global Kedaton Tbk (LCKM) menargetkan laba bersih tahun ini berkisar Rp 12 miliar hingga Rp 13 miliar. Target ini naik sekitar 30% dibandingkan proyeksi laba bersih yang belum diaudit pada 2017 sebesar Rp 9 miliar-Rp 10 miliar. Pada 2018, perusahaan menargetkan pendapatan hingga Rp 140 miliar. Angka itu mencapai dua kali lipat dibandingkan pendapatan yang belum diaudit pada 2017 sebesar Rp 72 miliar. Sampai akhir tahun lalu, perusahaan sudah bekerja sama dengan tujuh mitra tower provider. Pada tahun ini, diproyeksi jumlahnya akan bertambah dua kali lipat menjadi 14 tower provider.
GMFI Masih Miliki Sisa Dana IPO Rp442,5 Miliar
PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMFI) anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) telah menggunakan dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) senilai Rp442,5 miliar atau sekitar 39% dari dana yang diperoleh senilai Rp1,13 triliun. Dana yang telah direalisasikan digunakan untuk modal kerja dan. Sehingga dana yang tersisa sebesar Rp663,75 miliar akan digunakan untuk investasi sebagaimana tercantum dalam prospektus penawaran umum.
MYOH Akan Tingkatkan Capex Hingga USD13,8 Juta
PT Samindo Resources Tbk (MYOH) pada tahun ini akan meningkatkan belanja modal capex hingga 300% menjadi USD 13,8 juta. Hal itu untuk meningkatkan kapasitas produksi kontrak. Selain kontrak lama, perseroan juga tengah menargetkan kontrak baru. Prosesnya masih dalam tahap pembicaraan dengan klien. Peningkatan capex bahkan bisa melebihi 300% dibandingkan tahun 2017. Peningkatan itu upaya MYOH dalam memenuhi peningkatan target klien
Stock Pick
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat di level 3310. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3270-3350. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3350
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat pada level 9600. Pergerakan BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 9500-9700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9700
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF menguat ditutup di 7900. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7800-8000.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 8000
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat di level 8225. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8100-8325. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8325
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 22600. Pergerakan BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 22400-22850. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 22850
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI menguat ditutup di 3610. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3570-3650.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3650
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP menguat ditutup di 3030. Pergerakan saham PTPP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3000-3070.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3070
HRUM
Pada perdagangan kemarin saham HRUM kembali ditutup menguat di level 2540. Pergerakan saham HRUM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2510-2570. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 2570
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-01-17 08:00:02 (GMT +7)