17 des

Market Hari ini

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 16 Desember 2019 ditutup menguat 0,94% pada level 6211. Sektor aneka industri mengkontribusikan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp189,76miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat pada rekor tertinggi yang dipicu oleh meredanya ketegangan perang dagang AS-China serta data ekonomi China yang lebih baik dari estimasi mendorong optimisme investor. Saham sektor teknologi mengalami penguatan terbesar. Kenaikan pada saham Goldman Sachs membantu indeks Dow Jones mencapai rekor tertinggi. Data produksi industri di China pada bulan November meningkat 6,2% yoy, melebihi estimasi. Sedangkan data penjualan ritel China juga mengalami kenaikan 8% pada bulan lalu. Pada akhir pekan lalu, AS dan China telah mengumumkan tercapainya kesepakatan tahap pertama, dimana AS akan menarik kembali beberapa tarif terhadap produk China dengan balasan China akan membeli lebih banyak produk pertanian dari AS. Perjanjian itu ditargetkan akan ditandatangani pada Januari. Meskipun demikian, adanya beberapa hal yang tidak diungkapkan secara rinci seperti ketidakjelasan berapa banyak nilai pembelian produk pertanian AS oleh China dan defisit neraca perdagangan AS, menimbulkan kekhawatiran pasar. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG diperkirakan bergerak dikisaran level 6160 - 6280


News & Analysis


BRPT Beri Kupon Obligasi Pada Kisaran 9,3%-9,5%


PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2019 dengan jumlah pokok Rp750 miliar yang merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan I dengan target dana Rp1,5 triliun. Seri A memiliki jumlah pokok Rp479 miliar dengan bunga 9,30% per tahun dengan tenor 3 tahun dan Seri B dengan jumlah pokok Rp271 miliar dengan bunga 9,50% per tahun dengan tenor 5 tahun. Penawaran obligasi ini telah memperoleh tanggal efektif pada 13 Desember 2019. Adapun, masa penawaran umum pada 16 Desember 2019. Penerbitan obligasi akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada 20 Desember 2019. Pefindo memberikan hasil pemeringkatan atas obligasi perseroan yakni idA (Single A).

Pefindo Tegaskan Peringkat idAAA Untuk ISAT


Pefindo telah menegaskan peringkat "idAAA" terhadap PT Indosat Tbk (ISAT) dan Obligasi Berkelanjutan III Tahun 2019-2020, Obligasi Berkelanjutan II Tahun 2017-2019, Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2014-2016, dan Obligasi VIII Tahun 2012 Seri B. Pefindo juga telah menegaskan peringkat "idAAA(sy)" untuk Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Tahun 2019-2020, Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Tahun 2017- 2019, dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahun 2014-2016. Pefindo juga menegaskan peringkat "idAAA" terhadap Obligasi Berkelanjutan Indosat III Tahun 2019 Tahap I Seri A sebesar Rp815 miliar dan peringkat "idAAA(sy)" terhadap Sukuk Ijarah Berkelanjutan Indosat III Tahun 2019 Tahap I Seri A sebesar Rp348 miliar yang akan jatuh tempo pada 15 Maret 2020. ISAT berencana melunasi obligasi dan sukuk yang akan jatuh tempo menggunakan dana dari fasilitas kredit yang belum digunakan dari beberapa bank dan internal.

Cisadane Sawit Raya Akan IPO 410 Juta Saham

Perusahaan perkebunan sawit di Sumatra Utara, PT Cisadane Sawit Raya Tbk, akan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dengan melepas 410 juta saham dengan nominal Rp 100 per saham, atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan. Masa penawaran awal akan digelar pada 16-23 Desember, dengan perkiraan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni 30 Desember dan perkiraan masa penawaran awal (bookbuilding) ada 31 Desember-3 Januari 2020. PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter). Dana hasil IPO Cisadane akan digunakan perseroan untuk modal kerja, seperti pembelian pupuk, pembelian tandan buah segar (TBS), yang berasal dari masyarakat, serta pembayaran kontraktor untuk biaya sewa alat berat dan konstruksi. Saham perusahaan saat ini dimiliki mayoritas oleh PT Verdan Sawit Lestari 26,76%, PT Sapta Sawit Lestari 47,50%, dan PT Sawit Inti Perkasa 27,74%.

Bank Amar Indonesia Berencana IPO 1,206 Miliar Saham

PT Bank Amar Indonesia Tbk. akan melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebanyak 1.206.068.500 atau 15,01% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam penawaran perdana saham dengan nominal Rp 100 per saham. Masa penawaran awal pada 16 sampai 20 Desember dengan perkiraan tanggal efektif dari OJK pada 30 Desember 2019. Sementara perkiraan masa penawaran umum pada 3 sampai 6 Januari 2019. Sedangkan listing di BEI pada 9 Januari 2020. Perseroan menunjuk penjamin pelaksana emisi efek (underwriter) yakni PT UOB Kay Hian Sekuritas. Mayoritas pemegang saham saat ini Tolaram 98,62%, Ghansham Jivatram 0,622%, Khrisan Umar Agrawal 0,375%, Henry Mixon 0,311%. Setelah IPO, saham Tolaram akan berkurang menjadi 83,68%, sementara saham publik 15,01%. Setelah IPO, Tolaram pun akan menggelar penawaran umum terbatas (private placement) dengan menawarkan saham agar kepemilikan Tolaram menjadi 30%.

LPKR Targetkan Marketing Sales Hingga Rp2,5 Triliun Tahun Depan

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menargetkan marketing sales sebesar Rp2,2 triliun—Rp2,5 triliun pada 2020. Ada beberapa proyek residensial yang akan diluncurkan pada tahun depan. Hal itu guna menopang target pemasaran dapat terealisasi. Pada kuartal III/2019, LPKR telah merealisasikan marketing sales sebesar Rp1,13 triliun atau 75,33% dari total target Rp1,5 triliun setahun penuh. Selain dari kedua lokasi itu, perseroan akan mendorong penjualan dari proyek yang sudah selesai seperti di Kemang dan Puri, Jakarta. LPKR akan menargetkan pasar kelas menengah sebagai konsumen utama. Perseroan optimistis target tahun depan dapat terealisasi. Namun, melihat dari hasil pemasaran dalam 3 tahun terakhir LPKR belum pernah menyentuh target tersebut. Pencapaian tertinggi perusahaan terjadi pada 2016 sebesar Rp2,1 triliun. Sementara pada 2017 dan 2018 hanya mencapai Rp1,81 triliun dan Rp1,63 triliun.

Tahun Depan PTPP Targetkan Kontrak Baru Tumbuh 10%

PT PP (Persero) Tbk. membuka berbagai peluang penggalangan dana pada tahun depan untuk mendukung ekspansi bisnis. Pada 2020, BUMN karya itu menargetkan pertumbuhan kontrak baru sebesar 10% dari realisasi akhir 2019 yang diperkirakan senilai Rp42 triliun hingga Rp43 triliun. Dengan demikian, PTPP menargetkan kontrak baru Rp46,2 triliun hingga Rp47,3 triliun pada tahun depan. Perseroan akan melihat instrumen apa saja yang dinilai sesuai dengan kebutuhan pendanaan dan belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan. Dalam mendukung bisnis 2020, PTPP menyiapkan alokasi belanja modal senilai Rp8 triliun hingga Rp10 triliun. Nilai ini naik dibandingkan dengan serapan capex akhir tahun yang diperkirakan berada di angka Rp5 triliun


Stock Pick


AKRA

Pada perdagangan kemarin saham AKRA ditutup menguat dilevel harga 3870. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3820-3910. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3920

INDF

Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat pada level harga 7875. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7775-7975. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8000

BBNI

Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat dilevel harga 7700. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7600-7800. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7850

ASII

Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level 6975. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6875-7050
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7075

JSMR


Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat dilevel harga 5350. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di 5275-5400.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5425

PTBA

Pada perdagangan kemarin saham PTBA ditutup menguat pada level harga 2690. PTBA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2650-2720. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2730


Disclaimer :


This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-12-17 08:53:52 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)