17 Apr
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 16 April 2018 ditutup menguat 0,26% pada level 6286. Sektor konsumer membukukan kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp551,02 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dengan kontribusi penguatan terbesar pada sektor kesehatan dan teknologi karena investor optimis dengan earning season dan meredanya ketegangan geopolitik. Kekhawatiran investor akan balasan dari Rusia setelah AS, Inggris dan Perancis melakukan serangan rudal ke Suriah mereda, karena tidak ada balasan dari Rusia pada akhir pekan lalu. Menurut konsensus Reuters rata-rata laba emiten dalam indeks S&P500 pada triwulan I lalu diperkirakan tumbuh 18,6%, yang merupakan pertumbuhan tertinggi dalam 7 tahun terakhir. Dollar AS melemah terhadap mayoritas mata uang lainnya setelah Trump menuduh China dan Rusia mendevaluasi mata uangnya. Sementara itu data retail sales bulan Maret naik 0,6%, lebih tinggi dari estimasi yang sebesar 0,4%. Indeks empire manufacturing turun pada 15,8 dari 22,5. Pasar menantikan pidato Presiden The Fed New York pada hari Selasa. Selain itu pasar juga menantikan dirilisnya data pertumbuhan ekonomi China pada hari ini dan data inflasi Jepang pada hari Kamis. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6250 - 6320
News & Analysis
Harga Kisaran IPO Surya Pertiwi Pada Rp1160-1520/saham
PT Surya Pertiwi menawarkan harga penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) sekitar Rp1.160—Rp1.520 per saham. Perseroan juga berencana untuk melakukan private placement atau penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Adapun, harga yang ditetapkan dalam private placement kemungkinan besar sama dengan saat IPO. Rencananya, perusahaan yang menjadi agen tunggal TOTO ini akan melepas sebanyak-banyaknya 700 juta lembar saham baru atau sekitar 26% dari modal ditempatkan dan disetor. Pelaksanaan IPO ini dilakukan pada Mei mendatang.
TINS Akan Bagi Dividen Rp23,61/saham
RUPST PT Timah Tbk (TINS) memutuskan membagikan dividen tunai sebesar 35% dari laba bersih periode 2017. Dividen tersebut senilai Rp175,84 miliar atau 35% laba bersih yang diperoleh pada 2017 Rp502,43 miliar. Sehingga TINS akan membagikan dividen tunai Rp23,61 per saham. Rasio pembayaran dividen pada tahun buku 2017 ini lebih tinggi dibandingkan dengan tiga tahun sebelumnya. Tahun ini, perseroan menargetkan penjualan timah dan produk turunannya naik 22% secara tahunan. Realisasi penjualan pada tahun lalu sebesar 29.914 ton.
SRAJ Akan Minta Persetujuan RUPS Terkait Merger Dengan BMC
PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) akan meminta persetujuan RUPS terkait penggabungan perseroan dengan PT Bogor Medical Center (BMC). Perseroan juga meminta persetujuan konsep akta penggabungan sebagaimana dimuat dalam rancangan penggabungan. RUPS itu akan digelar pada 4 Mei mendatang. RUPSLB juga akan meminta persetujuan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor perseroan yang dilakukan dalam rangka penggabungan tersebut. Persetujuan dapat diperlukan untuk menguatkan posisi perseroan dalam penggabungan itu menurut syarat, kondisi, cara, dan harga yang termuat dalam rancangan penggabungan. Rencana penggabungan itu menyebabkan perubahan anggaran dasar perseroan terkait modal ditempatkan dan disetor di mana saham dalam portepel akan dikeluarkan bagi pemegang saham BMC.
Moody’s Masih Pertahankan Peringkat WIKA dan TLKM
Moody’s masih mempertahankan peringkat PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM). Moody's mempertahankan peringkat penerbit Baa1 bagi TLKM dan peringkat keluarga perusahaan Ba2 WIKA. Outlook untuk kedua peringkat ini adalah stabil. Peringkat TLKM saat ini sudah satu notch di atas sovereign rating Indonesia dan mencerminkan kekuatan kreditnya secara mandiri. Peringkat WIKA ditegaskan di Ba2 dengan outlook stabil karena peringkat WIKA sudah mengalami peningkatan dua tingkat dari posisi b1 baseline credit assessment-nya.
KIOS Akan Fokus Inovasi dan Kerjasama Strategis
PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) tahun ini mulai fokus membangun inovasi teknologi dan kerjasama strategis guna mendukung pertumbuhan kesejahteraan mitra lewat peningkatan pendapatan dan skala usahanya. Pada tahun ini KIOS akan menjajaki berbagai kemungkinan kolaborasi dengan perusahaan–perusahaan terkemuka di bidang telekomunikasi, perbankan, keuangan, asuransi serta e-commerce sebagai channel penjualan langsung, guna menambah kenyamanan dan fitur yang tersedia di aplikasi Kioson bagi para mitra.
Kuartal I, Penjualan Alat Berat UNTR Tumbuh 38% YoY
PT United Tractors Tbk (UNTR) berhasil membukukan penjualan alat berat sebanyak 1.171 unit pada kuartal I/2018, atau naik 38% secara tahunan. Target penjualan alat berat hingga akhir tahun sekitar 4.200 unit hingga 4.500 unit. Realisasi penjualan alat berat pada kuartal I/2018 sejalan dengan target perseroan. Untuk entitas anak perseroan yakni ACST akan fokus di sektor konstruksi infrastruktur, dan diharapkan jumlah kontrak baru yang dapat diraih sekitar Rp10 triliun
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat di level 8075. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8000–8175. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8175
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNi kembali ditutup menguat pada level 8900. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8800-9000.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9000
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 3630. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3600-3670.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3670
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP kembali ditutup menguat pada level 2790. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2760-2820.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2820
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM kembali ditutup menguat pada level 3700. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3660-3740.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3740
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat pada level 8375. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8275-8475.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8475
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali ditutup menguat pada level 7600. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7500-7700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7700
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 16 April 2018 ditutup menguat 0,26% pada level 6286. Sektor konsumer membukukan kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp551,02 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dengan kontribusi penguatan terbesar pada sektor kesehatan dan teknologi karena investor optimis dengan earning season dan meredanya ketegangan geopolitik. Kekhawatiran investor akan balasan dari Rusia setelah AS, Inggris dan Perancis melakukan serangan rudal ke Suriah mereda, karena tidak ada balasan dari Rusia pada akhir pekan lalu. Menurut konsensus Reuters rata-rata laba emiten dalam indeks S&P500 pada triwulan I lalu diperkirakan tumbuh 18,6%, yang merupakan pertumbuhan tertinggi dalam 7 tahun terakhir. Dollar AS melemah terhadap mayoritas mata uang lainnya setelah Trump menuduh China dan Rusia mendevaluasi mata uangnya. Sementara itu data retail sales bulan Maret naik 0,6%, lebih tinggi dari estimasi yang sebesar 0,4%. Indeks empire manufacturing turun pada 15,8 dari 22,5. Pasar menantikan pidato Presiden The Fed New York pada hari Selasa. Selain itu pasar juga menantikan dirilisnya data pertumbuhan ekonomi China pada hari ini dan data inflasi Jepang pada hari Kamis. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6250 - 6320
News & Analysis
Harga Kisaran IPO Surya Pertiwi Pada Rp1160-1520/saham
PT Surya Pertiwi menawarkan harga penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) sekitar Rp1.160—Rp1.520 per saham. Perseroan juga berencana untuk melakukan private placement atau penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Adapun, harga yang ditetapkan dalam private placement kemungkinan besar sama dengan saat IPO. Rencananya, perusahaan yang menjadi agen tunggal TOTO ini akan melepas sebanyak-banyaknya 700 juta lembar saham baru atau sekitar 26% dari modal ditempatkan dan disetor. Pelaksanaan IPO ini dilakukan pada Mei mendatang.
TINS Akan Bagi Dividen Rp23,61/saham
RUPST PT Timah Tbk (TINS) memutuskan membagikan dividen tunai sebesar 35% dari laba bersih periode 2017. Dividen tersebut senilai Rp175,84 miliar atau 35% laba bersih yang diperoleh pada 2017 Rp502,43 miliar. Sehingga TINS akan membagikan dividen tunai Rp23,61 per saham. Rasio pembayaran dividen pada tahun buku 2017 ini lebih tinggi dibandingkan dengan tiga tahun sebelumnya. Tahun ini, perseroan menargetkan penjualan timah dan produk turunannya naik 22% secara tahunan. Realisasi penjualan pada tahun lalu sebesar 29.914 ton.
SRAJ Akan Minta Persetujuan RUPS Terkait Merger Dengan BMC
PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) akan meminta persetujuan RUPS terkait penggabungan perseroan dengan PT Bogor Medical Center (BMC). Perseroan juga meminta persetujuan konsep akta penggabungan sebagaimana dimuat dalam rancangan penggabungan. RUPS itu akan digelar pada 4 Mei mendatang. RUPSLB juga akan meminta persetujuan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor perseroan yang dilakukan dalam rangka penggabungan tersebut. Persetujuan dapat diperlukan untuk menguatkan posisi perseroan dalam penggabungan itu menurut syarat, kondisi, cara, dan harga yang termuat dalam rancangan penggabungan. Rencana penggabungan itu menyebabkan perubahan anggaran dasar perseroan terkait modal ditempatkan dan disetor di mana saham dalam portepel akan dikeluarkan bagi pemegang saham BMC.
Moody’s Masih Pertahankan Peringkat WIKA dan TLKM
Moody’s masih mempertahankan peringkat PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM). Moody's mempertahankan peringkat penerbit Baa1 bagi TLKM dan peringkat keluarga perusahaan Ba2 WIKA. Outlook untuk kedua peringkat ini adalah stabil. Peringkat TLKM saat ini sudah satu notch di atas sovereign rating Indonesia dan mencerminkan kekuatan kreditnya secara mandiri. Peringkat WIKA ditegaskan di Ba2 dengan outlook stabil karena peringkat WIKA sudah mengalami peningkatan dua tingkat dari posisi b1 baseline credit assessment-nya.
KIOS Akan Fokus Inovasi dan Kerjasama Strategis
PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) tahun ini mulai fokus membangun inovasi teknologi dan kerjasama strategis guna mendukung pertumbuhan kesejahteraan mitra lewat peningkatan pendapatan dan skala usahanya. Pada tahun ini KIOS akan menjajaki berbagai kemungkinan kolaborasi dengan perusahaan–perusahaan terkemuka di bidang telekomunikasi, perbankan, keuangan, asuransi serta e-commerce sebagai channel penjualan langsung, guna menambah kenyamanan dan fitur yang tersedia di aplikasi Kioson bagi para mitra.
Kuartal I, Penjualan Alat Berat UNTR Tumbuh 38% YoY
PT United Tractors Tbk (UNTR) berhasil membukukan penjualan alat berat sebanyak 1.171 unit pada kuartal I/2018, atau naik 38% secara tahunan. Target penjualan alat berat hingga akhir tahun sekitar 4.200 unit hingga 4.500 unit. Realisasi penjualan alat berat pada kuartal I/2018 sejalan dengan target perseroan. Untuk entitas anak perseroan yakni ACST akan fokus di sektor konstruksi infrastruktur, dan diharapkan jumlah kontrak baru yang dapat diraih sekitar Rp10 triliun
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat di level 8075. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8000–8175. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8175
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNi kembali ditutup menguat pada level 8900. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8800-9000.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9000
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 3630. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3600-3670.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3670
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP kembali ditutup menguat pada level 2790. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2760-2820.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2820
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM kembali ditutup menguat pada level 3700. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3660-3740.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3740
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat pada level 8375. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8275-8475.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8475
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali ditutup menguat pada level 7600. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7500-7700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7700
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-04-17 08:52:16 (GMT +7)