16Juli
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 13 Juli 2018 ditutup menguat 0,61% pada level 5944. Sektor aneka industri menyumbangkan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp461,10 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup menguat meskipun terjadi penurunan pada saham sektor keuangan setelah laporan kinerja keuangan dari tiga bank besar cenderung mengecewakan. Penguatan terutama didorong oleh kenaikan saham sektor industri. Pasar masih optimis dengan earning season yang diperkirakan akan melaporkan kinerja keuangan yang bagus, meskipun laporan keuangan JP Morgan, Citigroup dan Wells Fargo yang dirilis Jumat kemarin di bawah perkiraan. Pasar juga masih berharap akan terjadinya negosiasi kembali antara AS dan China mengenai perang tarif. Menkeu AS menyatakan terbuka kemungkinan akan terjadi negosiasi antara AS dan China jika China bersedia melakukan perubahan yang signifikan. Namun surplus perdagangan China terhadap AS meningkat pada level tertinggi di bulan Juni. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya retail sales, empire manufacturing, business inventories, industrial production, housing starts, building permits, Beige Book, Philadelphia Fed dan leading indicators. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5910 - 6025
News & Analysis
Pefindo Tegaskan Peringkat BNGA Pada idAAA
Pefindo menegaskan peringkat idAAA untuk PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) dan obligasi milik bank yang masih beredar yaitu Obligasi Berkelanjutan I/2012 dan Obligasi Berkelanjutan II/2016 dengan prospek stabil. Pefindo juga menegaskan peringkat idAAA untuk Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2017 Seri A sebesar Rp802 miliar yang akan jatuh tempo 3 September 2018. Kesiapan bank untuk melunasi obligasi tersebut didukung oleh penempatan pada Bank Indonesia sebesar Rp17,57 triliun per tanggal 30 April 2018.
PNBS Telah Habiskan Seluruh Dana Hasil Private Placement
PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) telah menghabiskan seluruh dana hasil penawaran umum terbatas (PUT) dalam rangka penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placementdigelar pada 14 Mei 2018 lalu. PNBS meraih dana segar senilai Rp 1,3 triliun melalui aksi korporasi tersebut. Seluruh danahasil private placementuntuk memperkuat struktur permodalan PNBS. Sesuai rencana realisasi, dana akan dialokasikan untuk meningkatkan struktur modal perseroan.
PTPP Masih Miliki Sisa Dana Rights Issue Rp1,89 Triliun
PT PP (Persero) Tbk masih memiliki sisa dana hasil penawaran umum terbatas (PUT) sebesar Rp 1,89 triliun. PTPP sudah menggunakan dana hasilrights issueRp 2,47 triliun dari total Rp 4,37 triliun. PTPP sudah merealisasikan anggaran sebesar Rp 1,42 triliun untuk belanja modal. Sedangkan Rp 1,04 triliun dipakai untuk modal kerja. PTPP sudah menyiapkan anggaran belanja modal sebesar Rp 15 triliun untuk tahun ini. Anggaran itu untuk mengerjakan sejumlah proyek bernilai besar. Salah satunya, PTPP tengah menggarap Pelabuhan Patimban bersama konsorsium yang terdiri dari BUMN dan dua perusahan Jepang di bulan Juli ini. Dalam proyek ini, PTPP mendapat porsi 18% dari total kontrak proyek sebesar Rp 6,5 triliun, atau senilai Rp 1,17 triliun.
SILO Masih Miliki Sisa Dana Rights Issue Rp180,17 Miliar
PT Silloam Hospital Tbk (SILO) masih memiliki sisa dana rights issueRp 180,17 miliar. Tahun lalu, total dana right issue yang berhasil didapatkan SILO sebanyak Rp 3,08 triliun. SILO sudah merealisasikan dana hasil right issue ini sebanyak Rp 368,8 miliar untuk modal kerja. Sementara sebanyak Rp 2,53 triliun digunakan untuk investasi. Sehingga, total dana yang sudah terpakai sebesar Rp 2,9 triliun. Tahun ini, SILO menganggarkan total belanja modal sebesar Rp 1 triliun. SILO berencana akan membangun 10 hingga 12 rumah sakit baru. Rencana ini diperkirakan memerlukan anggaran sebesar Rp 300 miliar hingga Rp 400 miliar.
KINO Targetkan Pertumbuhan Laba 35%
PT Kino Indonesia Tbk (KINO) menargetkan kenaikan laba sebesar 35% di tahun ini. Demi mencapai target, KINO menyiapkan beberapa strategi. Perseroan akan mengubah sistem distribusi dengan multi distributor. KINO menangani sendiri distributor pihak ketiga sehingga jalur komunikasi menjadi lebih eifisien. Sebelumnya, KINO memiliki anak usaha PT Duta Lestari Sentratama (DLS) yang khusus menangani distribusi produk-produk KINO. Dengan strategi baru ini, DLS bertugas memperluas jaringan dan penjualan lewat cabang-cabang yang sudah dimiliki. Selain mengubah strategi distribusi, KINO juga berencana membagi segmen personal care menjadi dua bagian. Dengan strategi tersebut masing-masing merek dalam segmen tersebut dapat berkembang lebih besar.
Kenaikan Bunga Membuat ADMF Sulit Menaikkan NIM
Tahun lalu, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) dapat membukukan NIM sebesar 12,9%. Dibanding tahun sebelumnya, marjin yang didapat perusahaan mengalami kenaikan sekitar 2%. Kenaikan NIM di tahun lalu di antaranya didorong oleh penurunan biaya dana yang terjadi. Namun untuk tahun ini, sulit untuk kembali mendapatkan marjin yang bisa didapat. Karena kenaikan suku bunga acuan dapat membuat biaya dana yang harus ditanggung akan makin besar
Stock Pick
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat pada level 1310. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1280-1330.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1330
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 6600. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6500-6675.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6700
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup pada level 6525. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6425-6600.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6625
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level 7250. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7150-7350
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7350
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali ditutup menguat pada level 6800. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6700-6900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6900
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR kembali ditutup menguat pada level 4750. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4710-4800.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4800
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 13 Juli 2018 ditutup menguat 0,61% pada level 5944. Sektor aneka industri menyumbangkan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp461,10 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup menguat meskipun terjadi penurunan pada saham sektor keuangan setelah laporan kinerja keuangan dari tiga bank besar cenderung mengecewakan. Penguatan terutama didorong oleh kenaikan saham sektor industri. Pasar masih optimis dengan earning season yang diperkirakan akan melaporkan kinerja keuangan yang bagus, meskipun laporan keuangan JP Morgan, Citigroup dan Wells Fargo yang dirilis Jumat kemarin di bawah perkiraan. Pasar juga masih berharap akan terjadinya negosiasi kembali antara AS dan China mengenai perang tarif. Menkeu AS menyatakan terbuka kemungkinan akan terjadi negosiasi antara AS dan China jika China bersedia melakukan perubahan yang signifikan. Namun surplus perdagangan China terhadap AS meningkat pada level tertinggi di bulan Juni. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya retail sales, empire manufacturing, business inventories, industrial production, housing starts, building permits, Beige Book, Philadelphia Fed dan leading indicators. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5910 - 6025
News & Analysis
Pefindo Tegaskan Peringkat BNGA Pada idAAA
Pefindo menegaskan peringkat idAAA untuk PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) dan obligasi milik bank yang masih beredar yaitu Obligasi Berkelanjutan I/2012 dan Obligasi Berkelanjutan II/2016 dengan prospek stabil. Pefindo juga menegaskan peringkat idAAA untuk Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2017 Seri A sebesar Rp802 miliar yang akan jatuh tempo 3 September 2018. Kesiapan bank untuk melunasi obligasi tersebut didukung oleh penempatan pada Bank Indonesia sebesar Rp17,57 triliun per tanggal 30 April 2018.
PNBS Telah Habiskan Seluruh Dana Hasil Private Placement
PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) telah menghabiskan seluruh dana hasil penawaran umum terbatas (PUT) dalam rangka penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placementdigelar pada 14 Mei 2018 lalu. PNBS meraih dana segar senilai Rp 1,3 triliun melalui aksi korporasi tersebut. Seluruh danahasil private placementuntuk memperkuat struktur permodalan PNBS. Sesuai rencana realisasi, dana akan dialokasikan untuk meningkatkan struktur modal perseroan.
PTPP Masih Miliki Sisa Dana Rights Issue Rp1,89 Triliun
PT PP (Persero) Tbk masih memiliki sisa dana hasil penawaran umum terbatas (PUT) sebesar Rp 1,89 triliun. PTPP sudah menggunakan dana hasilrights issueRp 2,47 triliun dari total Rp 4,37 triliun. PTPP sudah merealisasikan anggaran sebesar Rp 1,42 triliun untuk belanja modal. Sedangkan Rp 1,04 triliun dipakai untuk modal kerja. PTPP sudah menyiapkan anggaran belanja modal sebesar Rp 15 triliun untuk tahun ini. Anggaran itu untuk mengerjakan sejumlah proyek bernilai besar. Salah satunya, PTPP tengah menggarap Pelabuhan Patimban bersama konsorsium yang terdiri dari BUMN dan dua perusahan Jepang di bulan Juli ini. Dalam proyek ini, PTPP mendapat porsi 18% dari total kontrak proyek sebesar Rp 6,5 triliun, atau senilai Rp 1,17 triliun.
SILO Masih Miliki Sisa Dana Rights Issue Rp180,17 Miliar
PT Silloam Hospital Tbk (SILO) masih memiliki sisa dana rights issueRp 180,17 miliar. Tahun lalu, total dana right issue yang berhasil didapatkan SILO sebanyak Rp 3,08 triliun. SILO sudah merealisasikan dana hasil right issue ini sebanyak Rp 368,8 miliar untuk modal kerja. Sementara sebanyak Rp 2,53 triliun digunakan untuk investasi. Sehingga, total dana yang sudah terpakai sebesar Rp 2,9 triliun. Tahun ini, SILO menganggarkan total belanja modal sebesar Rp 1 triliun. SILO berencana akan membangun 10 hingga 12 rumah sakit baru. Rencana ini diperkirakan memerlukan anggaran sebesar Rp 300 miliar hingga Rp 400 miliar.
KINO Targetkan Pertumbuhan Laba 35%
PT Kino Indonesia Tbk (KINO) menargetkan kenaikan laba sebesar 35% di tahun ini. Demi mencapai target, KINO menyiapkan beberapa strategi. Perseroan akan mengubah sistem distribusi dengan multi distributor. KINO menangani sendiri distributor pihak ketiga sehingga jalur komunikasi menjadi lebih eifisien. Sebelumnya, KINO memiliki anak usaha PT Duta Lestari Sentratama (DLS) yang khusus menangani distribusi produk-produk KINO. Dengan strategi baru ini, DLS bertugas memperluas jaringan dan penjualan lewat cabang-cabang yang sudah dimiliki. Selain mengubah strategi distribusi, KINO juga berencana membagi segmen personal care menjadi dua bagian. Dengan strategi tersebut masing-masing merek dalam segmen tersebut dapat berkembang lebih besar.
Kenaikan Bunga Membuat ADMF Sulit Menaikkan NIM
Tahun lalu, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) dapat membukukan NIM sebesar 12,9%. Dibanding tahun sebelumnya, marjin yang didapat perusahaan mengalami kenaikan sekitar 2%. Kenaikan NIM di tahun lalu di antaranya didorong oleh penurunan biaya dana yang terjadi. Namun untuk tahun ini, sulit untuk kembali mendapatkan marjin yang bisa didapat. Karena kenaikan suku bunga acuan dapat membuat biaya dana yang harus ditanggung akan makin besar
Stock Pick
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat pada level 1310. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1280-1330.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1330
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 6600. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6500-6675.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6700
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup pada level 6525. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6425-6600.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6625
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level 7250. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7150-7350
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7350
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali ditutup menguat pada level 6800. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6700-6900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6900
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR kembali ditutup menguat pada level 4750. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4710-4800.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4800
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-07-16 08:32:14 (GMT +7)