16 Mei
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Rabu 15 Mei 2019 ditutup melemah 1,49% pada level 5980. Sektor infrastruktur mengalami koreksi terbesar. Investor asing net sell Rp 458,17 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh berkurangnya kekhawatiran akan dampak tarif impor setelah adanya laporan bahwa Trump akan menunda pemberlakuan tarif impor terhadap produk otomotif dan komponennya, meskipun beberapa data ekonomi mengecewakan pasar. Usulan untuk menunda pemberlakuan tarif impor terhadap produk otomotif dan komponennya serta pernyataan Menteri Keuangan AS yang berharap negosiasi dagang akan kembali berlangsung di Beijing, menjadi faktor positif terhadap pasar yang sebelumnya mendapatkan sentimen negatif dari data ekonomi yang di bawah perkiraan. AS juga mendekati mencapai kesepakatan dengan Meksiko dan Kanada untuk menghilangkan tarif impor logam. Data penjualan ritel AS bulan April secara tak terduga mengalami penurunan akibat konsumen menahan pengeluaran belanjanya. Data penjualan ritel bulan April turun 0,2%, setelah sebelumnya diprediksi naik 0,2%. Penjualan ritel di luar otomotif naik 0,1%, lebih rendah dari perkiraan 0,6%. Data produksi industri juga mengalami penurunan 0,5%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan diprkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5950 - 6040
News & Analysis
DILD Akan Bagi Dividen Rp2/saham
PT Intiland Development Tbk (DILD) akan membagikan dividen kepada para pemegang saham. Pemegang saham telah memberikan persetujuan untuk penggunaan laba bersih tahun 2018 senilai Rp203,7 miliar. Dan dari perolehan laba bersih tersebut, sebesar Rp20,7 miliar dialokasikan untuk dividen atau senilai Rp2 per saham. Total dividen yang dibagikan kepada pemegang saham tersebut setara dengan 10,2% dari perolehan laba bersih perseroan tahun 2018 tersebut. Dividen paling lambat akan dibayarkan pada 14 Juni 2019 nanti.
IPOL Akan Bagi Dividen Rp3/saham
PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL) akan mengalokasikan sebagian laba tahun 2018 untuk dividen. Pembagian dividen tersebut merupakan bentuk apresiasi IPOL kepada pemegang sahamnya. Rencana pembagian dividen telah disetujui dalam RUPS. Dividen yang dibayarkan sebesar Rp3 per saham. Selain untuk dividen, sebagian laba dialokasikan untuk dana cadangan dan sisanya di bukukan sebagai laba ditahan. Laba ditahan guna mendukung bisnis IPOL tahun ini dan masa mendatang. Tahun ini perusahaan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD1,5 juta pada tahun ini. Adapun dana capex itu akan diperoleh dari kas internal perusahaan. Dana akan dipergunakan untuk mendukung operasional atau maintenance.
Anak Usaha BOSS Dapat Pinjaman dari PNBN Senilai Rp55 Miliar
PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) menyebutkan bahwa anak usaha mereka PT Bangun Olah Sarana (PT BOS) telah meraih pinjaman dari PT Bank Panin Tbk (PNBN) senilai Rp55 miliar. Untuk keperluan hal tersebut, PT BOS, PT Pratama Natural Resources (PT PNR), PT Pratama Bersama (PT PB) dan beberapa penjamin pribadi melakukan penandatanganan perjanjian kredit dan perjanjian jaminan pada 13 Mei 2019. PT BOS, PT PNR dan PT PB adalah anak perusahaan perseroan dengan kepemilikan 99,99%, PT PNR menjaminkan saham-sahamnya pada PT BOS dan PT PB sedangkan PT PB menjaminkan piutang dan tagihan. Fasilitas pinjaman itu akan digunakan PT BOS untuk modal kerja, pembelian alat berat dan take over fasilitas kredit.
DYAN Bukukan Kontrak Kerja 70% Dari Target Tahun Ini
PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) membukukan 70% kontrak kerja dari target yang akan dilaksanakan sepanjang 2019. Perseroan berharap lebih agresif dalam menyelenggarakan event-event untuk mencapai stabilitas keuangan pada semester II/2019. Tidak hanya unit bisnis event, tetapi dukungan bisnis pendukung ruang konvensi dan pameran dan bisnis hotel juga bisa saling melengkapi.
CLEO Beli Tanah Senilai Rp29,72 Miliar Untuk Perluasan Pabrik
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) membeli 8 unit properti berupa tanah seluas 10.809 meter persegi dengan nilai transaksi Rp29,72 miliar.pembelian 8 unit properti berupa tanah di kawasan Tritan Point Ngoro, Desa Ngoro, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto itu, terjadi pada 13 Mei 2019.jual beli yang disepakati sebesar Rp29,72 miliar dan sudah termasuk PPN 10% itu, akan dibayarkan dalam 6 tahap sejak 20 Mei 2019 hingga 20 Oktober 2019.tersebut merupakan transaksi afiliasi. Transaksi ini bertujuan untuk keperluan perluasan pabrik perseroan yang diharapkan akan meningkatkan kinerja perseroan dan mendorong pertumbuhan pasar perseroan di tahun mendatang.
ERTX Targetkan Penjualan Tahun Ini Meningkat 15%
PT Eratex Djaja Tbk (ERTX) menargetkan total penjualan tahun 2019 sebesar USD87,65 juta atau naik 15% dibandingkan total penjualan tahun 2018 yang sebesar USD75,86 juta. Proyeksi laba usaha mencapai USD2,78 juta dan laba bersih akan mencapai USD1,27 juta tahun ini. Target keuntungan USD1,27 juta dengan mempertimbangkan adanya "learning curve" dari proyek ekspansi. Pangsa pasar perseroan seperti diketahui hampir 100% untuk ekspor, peningkatan permintaan tekstil dan produk tekstil terkait pemilu tidak berdampak kepada perseroan
Stock Pick
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup tertahan pada level harga 6950. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6850-7050.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7075
LSIP
Pada perdagangan kemarin saham LSIP ditutup menguat pada level harga 1090. LSIP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1070-1085.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1090
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP ditutup menguat pada level harga 9525. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 9400-9625
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9650
EXCL
Pada perdagangan kemarin saham EXCL ditutup tertahan pada level harga 2650. EXCL selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2620-2680.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2690
ADRO
Pada perdagangan kemarin saham ADRO ditutup tertahan pada level harga 1235. ADRO selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1220-1250.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1255
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup tertahan dilevel harga 1445. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1425-1460.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1465
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Rabu 15 Mei 2019 ditutup melemah 1,49% pada level 5980. Sektor infrastruktur mengalami koreksi terbesar. Investor asing net sell Rp 458,17 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh berkurangnya kekhawatiran akan dampak tarif impor setelah adanya laporan bahwa Trump akan menunda pemberlakuan tarif impor terhadap produk otomotif dan komponennya, meskipun beberapa data ekonomi mengecewakan pasar. Usulan untuk menunda pemberlakuan tarif impor terhadap produk otomotif dan komponennya serta pernyataan Menteri Keuangan AS yang berharap negosiasi dagang akan kembali berlangsung di Beijing, menjadi faktor positif terhadap pasar yang sebelumnya mendapatkan sentimen negatif dari data ekonomi yang di bawah perkiraan. AS juga mendekati mencapai kesepakatan dengan Meksiko dan Kanada untuk menghilangkan tarif impor logam. Data penjualan ritel AS bulan April secara tak terduga mengalami penurunan akibat konsumen menahan pengeluaran belanjanya. Data penjualan ritel bulan April turun 0,2%, setelah sebelumnya diprediksi naik 0,2%. Penjualan ritel di luar otomotif naik 0,1%, lebih rendah dari perkiraan 0,6%. Data produksi industri juga mengalami penurunan 0,5%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan diprkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5950 - 6040
News & Analysis
DILD Akan Bagi Dividen Rp2/saham
PT Intiland Development Tbk (DILD) akan membagikan dividen kepada para pemegang saham. Pemegang saham telah memberikan persetujuan untuk penggunaan laba bersih tahun 2018 senilai Rp203,7 miliar. Dan dari perolehan laba bersih tersebut, sebesar Rp20,7 miliar dialokasikan untuk dividen atau senilai Rp2 per saham. Total dividen yang dibagikan kepada pemegang saham tersebut setara dengan 10,2% dari perolehan laba bersih perseroan tahun 2018 tersebut. Dividen paling lambat akan dibayarkan pada 14 Juni 2019 nanti.
IPOL Akan Bagi Dividen Rp3/saham
PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL) akan mengalokasikan sebagian laba tahun 2018 untuk dividen. Pembagian dividen tersebut merupakan bentuk apresiasi IPOL kepada pemegang sahamnya. Rencana pembagian dividen telah disetujui dalam RUPS. Dividen yang dibayarkan sebesar Rp3 per saham. Selain untuk dividen, sebagian laba dialokasikan untuk dana cadangan dan sisanya di bukukan sebagai laba ditahan. Laba ditahan guna mendukung bisnis IPOL tahun ini dan masa mendatang. Tahun ini perusahaan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD1,5 juta pada tahun ini. Adapun dana capex itu akan diperoleh dari kas internal perusahaan. Dana akan dipergunakan untuk mendukung operasional atau maintenance.
Anak Usaha BOSS Dapat Pinjaman dari PNBN Senilai Rp55 Miliar
PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) menyebutkan bahwa anak usaha mereka PT Bangun Olah Sarana (PT BOS) telah meraih pinjaman dari PT Bank Panin Tbk (PNBN) senilai Rp55 miliar. Untuk keperluan hal tersebut, PT BOS, PT Pratama Natural Resources (PT PNR), PT Pratama Bersama (PT PB) dan beberapa penjamin pribadi melakukan penandatanganan perjanjian kredit dan perjanjian jaminan pada 13 Mei 2019. PT BOS, PT PNR dan PT PB adalah anak perusahaan perseroan dengan kepemilikan 99,99%, PT PNR menjaminkan saham-sahamnya pada PT BOS dan PT PB sedangkan PT PB menjaminkan piutang dan tagihan. Fasilitas pinjaman itu akan digunakan PT BOS untuk modal kerja, pembelian alat berat dan take over fasilitas kredit.
DYAN Bukukan Kontrak Kerja 70% Dari Target Tahun Ini
PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) membukukan 70% kontrak kerja dari target yang akan dilaksanakan sepanjang 2019. Perseroan berharap lebih agresif dalam menyelenggarakan event-event untuk mencapai stabilitas keuangan pada semester II/2019. Tidak hanya unit bisnis event, tetapi dukungan bisnis pendukung ruang konvensi dan pameran dan bisnis hotel juga bisa saling melengkapi.
CLEO Beli Tanah Senilai Rp29,72 Miliar Untuk Perluasan Pabrik
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) membeli 8 unit properti berupa tanah seluas 10.809 meter persegi dengan nilai transaksi Rp29,72 miliar.pembelian 8 unit properti berupa tanah di kawasan Tritan Point Ngoro, Desa Ngoro, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto itu, terjadi pada 13 Mei 2019.jual beli yang disepakati sebesar Rp29,72 miliar dan sudah termasuk PPN 10% itu, akan dibayarkan dalam 6 tahap sejak 20 Mei 2019 hingga 20 Oktober 2019.tersebut merupakan transaksi afiliasi. Transaksi ini bertujuan untuk keperluan perluasan pabrik perseroan yang diharapkan akan meningkatkan kinerja perseroan dan mendorong pertumbuhan pasar perseroan di tahun mendatang.
ERTX Targetkan Penjualan Tahun Ini Meningkat 15%
PT Eratex Djaja Tbk (ERTX) menargetkan total penjualan tahun 2019 sebesar USD87,65 juta atau naik 15% dibandingkan total penjualan tahun 2018 yang sebesar USD75,86 juta. Proyeksi laba usaha mencapai USD2,78 juta dan laba bersih akan mencapai USD1,27 juta tahun ini. Target keuntungan USD1,27 juta dengan mempertimbangkan adanya "learning curve" dari proyek ekspansi. Pangsa pasar perseroan seperti diketahui hampir 100% untuk ekspor, peningkatan permintaan tekstil dan produk tekstil terkait pemilu tidak berdampak kepada perseroan
Stock Pick
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup tertahan pada level harga 6950. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6850-7050.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7075
LSIP
Pada perdagangan kemarin saham LSIP ditutup menguat pada level harga 1090. LSIP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1070-1085.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1090
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP ditutup menguat pada level harga 9525. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 9400-9625
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9650
EXCL
Pada perdagangan kemarin saham EXCL ditutup tertahan pada level harga 2650. EXCL selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2620-2680.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2690
ADRO
Pada perdagangan kemarin saham ADRO ditutup tertahan pada level harga 1235. ADRO selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1220-1250.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1255
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup tertahan dilevel harga 1445. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1425-1460.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1465
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-05-16 08:05:30 (GMT +7)