Market Hari ini

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 15 Mei 2017 ditutup menguat 0,24% pada level 5688. Saham sektor keuangan menyumbangkan penguatan terbesar. Investor asing net sell Rp739,8 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dan indeks S&P500 bersama dengan Nasdaq Composite mencapai rekor tertinggi yang dipicu oleh kenaikan akan permintaan saham teknologi setelah adanya serangan cyber internasional. Kenaikan harga minyak mentah juga mendorong kenaikan indeks. Harga minyak mentah menguat mencapai level tertinggi dalam tiga pekan terakhir setelah Arab Saudi dan Rusia menyatakan pemangkasan produksi ‎diperlukan hingga tahun 2018 untuk mendorong kenaikan harga minyak mentah. Selain itu rencana China untuk meningkatkan infrastruktur global juga mendorong kenaikan harga minyak mentah, meskipun data factory output dan investasi China pada bulan April melambat. Pelemahan dollar AS juga mendorong kenaikan harga komoditas. Kenaikan harga minyak mentah dan data sektor perumahan mendorong optimisme akan ekonomi sehingga menjadi sentimen positif bagi sektor teknologi dan keuangan. Meskipun data manufaktur area New York bulan Mei lebih lemah dari perkiraan. Untuk Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5640 - 5720


News & Analysis

IIKP Akan Stock Split 1:10

PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP) akan mulai memperdagangkan nominal saham baru di pasar reguler/negosiasi pada 19 Mei 2017 mendatang. Perdagangan dengan harga nominal baru di pasar tunai pada 24 Mei 2017. Perseroan sudah mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 25 April 2017 lalu dan juga Kemenkumham pada 8 Mei 2017 untuk melaksanakan rencana pemecahan nominal saham dengan perbandingan 1:10. Adapun jumlah saham perseroan untuk Seri A dengan nominal Rp1000 menjadi Rp100 atau dari 32.000.000 lembar saham menjadi 320.000.000 lembar dan seri B dari nominal Rp100 menjadi Rp10 atau dari Rp3.328.000.000 lembar menjadi 33.280.000.000 lembar.

Anak Usaha TBIG Akan Terbitkan Notes USD500 Juta

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan menerbitkan surat utang atau notes senilai USD500 juta lewat anak usahanya TBG Global Pte Ltd yang 100% sahamnya dimiliki perseroan. Dengan memperhitungkan kurs tengah Bank Indonesia pada 31 Maret 2017 sebesar Rp13.321 per dolar AS maka nilai notes ini setara dengan Rp6.660.500.000.000. Bunga yang ditetapkan adalah sesuai dengan tingkat bunga yang berlaku di pasar maksimum 8% per tahun. Penerbitan notes ini tidak diterbitkan untuk pihak terafiliasi. Perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 17 Mei 2017 guna meminta persetujuan penerbitan Notes ini.

SOCI Berencana Terbitkan Obligasi USD300 Juta

PT Soechi Lines Tbk (SOCI) berencana menerbitkan global bond senilai USD 300 juta. Perusahaan pelayaran dan galangan kapal ini akan menggunakan dana obligasi ini untuk membayar kembali utang-utangnya. Perusahaan ini mengharapkan level maksimum bunga obligasi tetap sebesar 10%. Obligasi ini rencananya bertenor tujuh tahun dan jatuh tempo pada 2024 mendatang. Sekitar 85% dana penerbitan obligasi akan digunakan untuk pelunasan sebagian atau seluruh utang. Sisanya, sebesar 10% akan digunakan untuk pembelian kapal, dan 5% untuk modal kerja. Hingga akhir Desember 2016, SOCI memiliki pinjaman bank jatuh tempo dalam waktu setahun sebesar USD 18,7 juta. SOCI membukukan total kewajiban USD 260,98 juta. Sementara itu, ekuitasnya USD 295,3 juta.

VOKS Targetkan Pertumbuhan Penjualan 26,5%

PT Voksel Electric Tbk (VOKS) menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 26,5% sepanjang tahun 2017 ini menjadi Rp2,55 triliun dibandingkan realisasi penjualan 2016 yang sebesar Rp2,02 triliun. Untuk laba bersih 2017 perusahaan kabel listrik ini menargetkan pertumbuhan sebesar 12% menjadi Rp179,30 miliar dari laba bersih Rp160,05 miliar di 2016 lalu. Untuk laba usaha 2017 ditargetkan Rp324,36 miliar setelah meraih laba usaha Rp299,33 miliar di 2016.

SMGR Tawarkan Obligasi Berkelanjutan Rp8 Triliun

PT Semen lndonesia (Persero) Tbk melakukan penawaran umum obligasi dengan mekanisme Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) sebesar Rp 8 triliun. Perseroan akan melakukan penerbitan secara bertahap di mana penawaran tahap l tahun 2017 dilakukan dengan jumlah pokok obligasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp 3 triliun dengan jangka waktu obligasi adalah 5 tahun. Pada semester II-2017 perseroan juga berencana menerbitkan obligasi tahap kedua sebesar Rp 2 triliun dan sisanya di 2018 mendatang. Adapun kupon berada di kisaran 8-8,8% per annum.

Kisaran Harga IPO PT First Indo American Leasing Rp105-115/saham

PT First Indo American Leasing akan IPO sebanyak 766 juta saham baru dengan kisaran harga penawaran Rp 105-Rp115 per saham. Perseroan akan meraih dana segar antara Rp80,43 miliar hingga Rp88,09 miliar. Kisaran harga itu merefleksikan PER sebesar 10 kali hingga 17 kali. Adapun PBV sekitar 1,1 kali. Perolehan dananya nanti sepenuhnya akan digunakan untuk modal kerja. Masa penawaran dalam rangka IPO Firstindo Finance dilakukan mulai 12-18 Mei 2017. Sedangkan untuk masa penawaran umum akan diselenggarakan pada 2 dan 5 Juni 2017. Rencananya perseroan akan mencatatkan saham perdananya di BEI pada 8 Juni 2017.


Stock Pick

BBRI

Pada perdagangan kemarin saham BBRI menguat ditutup di level 14300. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 14150-14450.

Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 14450

ISAT

Pada perdagangan kemarin saham ISAT kembali ditutup menguat pada level 7350. Pergerakan ISAT selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7250-7450.

Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 7450

WIKA

Pada perdagangan kemarin saham WIKA melemah tipis ditutup di 2230. Pergerakan saham WIKA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2200-2260.

Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 2260

BMRI

Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 12125. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 12000-12250.

Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 12250

BSDE

Pada perdagangan kemarin saham BSDE kembali ditutup menguat pada level 1800. Pergerakan saham BSDE selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1790-1830.

Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 1830

BBCA

Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 18250. Pergerakan saham BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 18050-18450.

Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 18450


Disclaimer:

This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas Indonesia. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas Indonesia and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas Indonesia, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.

This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas Indonesia 2017