16 Juli
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 15 Juli 2019 ditutup menguat 0,70% pada level 6418. Sektor infrastruktur membukukan kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp 584,01 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat tipis setelah sebelumnya bergerak mix. Earning season triwulan II dimulai dengan dirilisnya laporan keuangan Citigroup. Meskipun membukukan laba yang melebihi estimasi, namun Citigroup mengalami penurunan marjin pendapatan bunga bersih, yang memicu kekhawatiran akan potensi terjadinya hal yang sama terhadap perbankan lainnya.tersebut memicu pelemahan pada saham sektor keuangan. Saham sektor energi juga mengalami koreksi seiring dengan penurunan harga minyak mentah. Namun penguatan pada saham sektor teknologi berhasil membuat indeks ditutup di area positif dan mendorong indeks Dow Jones serta Nasdaq Composite ditutup pada rekor tertinggi baru. Pada pekan ini pasar akan menantikan pidato dari beberapa pejabat The Fed, setelah pada pekan lalu testimoni Chairman The Fed meningkatkan ekspektasi pasar akan penurunan suku bunga. Yang akan menjadi perdebatan adalah seberapa banyak The Fed akan menurunkan suku bunga dan apa yang akan dilakukan setelahnya.Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6360 - 6460
News & Analysis
MAYA Berencana Rights Issue Sebanyak 455,49 Juta Saham
PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) berencana melakukan Penambahan Modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada para pemegang sahamnya. Jumlah saham yang diterbitkan sebanyak-banyaknya 455.495.000 saham baru seri B atau sebesar 6,67% dari modal disetor setelah terlaksananya PUT XII dengan nilai nominal Rp100 per saham. Rencana Penambahan Modal dengan HMETD ini diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan perseroan dan menambah kemampuan perusahaan untuk meningkatkan kegiatan usaha dan meningkatkan aktiva produktif dalam bentuk kredit.
FILM Masih Miliki Sisa Dana IPO Rp127,71 Miliar
PT MD Pictures Tbk (FILM) masih memiliki sisa dana hasil penawaran umum saham perdana (IPO) senilai Rp127,71 miliar. FILM mencatat realisasi penggunaan dana IPO senilai Rp139,98 miliar per Juni 2019. Setelah dikurangi biaya penawaran umum, hasil bersih yang diterima FILM senilai Rp267,69 miliar. Adapun komposisi aliran dana IPO yang terealisasi untuk modal kerja sebesar Rp111,41 miliar dan untuk investasi kepada entitas anak sebesar Rp28,56 miliar. Modal kerja tersebut dikucurkan untuk pembayaran penulis, sutradara, artis, kru, sewa alat, produksi, promosi dan iklan film, royalti lagu untuk soundtrack film, serta operasional kantor dan gedung. Sebelumnya, FILM menganggarkan dana IPO akan digunakan untuk modal kerja sebesar Rp221,19 miliar dan untuk investasi entitas anak sebesar Rp46,50 miliar.
CITA Akan Tambah Kapasitas Pabrik SGA Menjadi 2 Juta Ton
PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA), melalui entitas asosiasi, PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW), akan menambah kapasitas pabrik pemurnian atau refinery smelter grade alumina (SGA) dari 1 juta ton menjadi 2 juta ton yang diharapkan selesai pada 2021. SGA merupakan hasil pemurnian dari produk bauksit. Fasilitas itu refinery yang dibangun oleh perseroan akan menghasilkan SGA yang kemudian akan dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan aluminium oleh perseroan seperti PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero). Di dalam negeri, produksi SGA hanya dilakukan WHW. CITA tercatat memiliki kepemilikan 30% di entitas tersebut.
INCO Negosiasi Dengan Calon Mitra Kembangkan Smelter
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menyatakan proses negoisasi dengan calon mitra untuk pengembangan smelter perseroan berjalan dengan baik dan diharapkan selesai pada 1 bulan hingga 2 bulan ke depan. Di Bahadopi, Sulawesi Tengah, INCO memiliki rencana pembangunan smelter feronikel. INCO juga memiliki rencana pembangunan smelter nikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Proyek Bahodopi dan Pomalaa disebut akan menghasilkan produk olahan nikel kelas satu. Produk tersebut berbeda dengan nickel matte yang biasa diproduksi INCO melalui pabrik di Sorowako, Sulawasi Selatan.
MDKI Baru Realisasikan 30,05% Dari Dana Hasil IPO
PT Emdeki Utama Tbk (MDKI) baru merealisasikan dana hasil penawaran umum saham perdana sebesar 30,05% per 30 Juni 2019. Perseroan membukukan hasil bersih penawaran umum saham perdana yang efektif pada 25 September 2017, sebesar Rp175,29 miliar. Hingga 30 Juni 2019, perseroan telah menggunakan Rp29,81 miliar untuk pembangunan pabrik carbide desulphuriser di Gresik dan Cilegon. MDKI juga menggunakan Rp22,23 miliar untuk modal kerja produksi calsium carbida.
DILD Akan Kembangkan Proyek Yang Terintegrasi Dengan MRT
PT Intiland Development Tbk (DILD) melihat potensi besar di sepanjang jalur Mass Rapid Transportation (MRT). Oleh karena itu, perseroan akan lebih serius mengembangkan 8 proyek properti miliknya yang terintegrasi dengan MRT di sepanjang Lebak Bulus hingga Bunderan Hotel Indonesia tersebut. Pada kuartal I/2019, Intiland mencatatkan marketing sales mencapai Rp254 miliar, sementara target keseluruhan 2019 Rp2,5 triliun. Perseroan masih optimis dapat mencapai target tersebut. Perseroan tahun ini akan fokus menjual produk existing
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 4280. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4230-4330.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4340
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA ditutup menguat pada level harga 2450. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2410-2480.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2490
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat dilevel harga 5825. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5750-5900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5925
PGAS
Pada perdagangan kemarin saham PGAS ditutup menguat pada level harga 2130. PGAS selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2100-2160
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2160
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2470. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2440-2500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2510
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1460. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1440-1480
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1480
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 15 Juli 2019 ditutup menguat 0,70% pada level 6418. Sektor infrastruktur membukukan kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp 584,01 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat tipis setelah sebelumnya bergerak mix. Earning season triwulan II dimulai dengan dirilisnya laporan keuangan Citigroup. Meskipun membukukan laba yang melebihi estimasi, namun Citigroup mengalami penurunan marjin pendapatan bunga bersih, yang memicu kekhawatiran akan potensi terjadinya hal yang sama terhadap perbankan lainnya.tersebut memicu pelemahan pada saham sektor keuangan. Saham sektor energi juga mengalami koreksi seiring dengan penurunan harga minyak mentah. Namun penguatan pada saham sektor teknologi berhasil membuat indeks ditutup di area positif dan mendorong indeks Dow Jones serta Nasdaq Composite ditutup pada rekor tertinggi baru. Pada pekan ini pasar akan menantikan pidato dari beberapa pejabat The Fed, setelah pada pekan lalu testimoni Chairman The Fed meningkatkan ekspektasi pasar akan penurunan suku bunga. Yang akan menjadi perdebatan adalah seberapa banyak The Fed akan menurunkan suku bunga dan apa yang akan dilakukan setelahnya.Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6360 - 6460
News & Analysis
MAYA Berencana Rights Issue Sebanyak 455,49 Juta Saham
PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) berencana melakukan Penambahan Modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada para pemegang sahamnya. Jumlah saham yang diterbitkan sebanyak-banyaknya 455.495.000 saham baru seri B atau sebesar 6,67% dari modal disetor setelah terlaksananya PUT XII dengan nilai nominal Rp100 per saham. Rencana Penambahan Modal dengan HMETD ini diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan perseroan dan menambah kemampuan perusahaan untuk meningkatkan kegiatan usaha dan meningkatkan aktiva produktif dalam bentuk kredit.
FILM Masih Miliki Sisa Dana IPO Rp127,71 Miliar
PT MD Pictures Tbk (FILM) masih memiliki sisa dana hasil penawaran umum saham perdana (IPO) senilai Rp127,71 miliar. FILM mencatat realisasi penggunaan dana IPO senilai Rp139,98 miliar per Juni 2019. Setelah dikurangi biaya penawaran umum, hasil bersih yang diterima FILM senilai Rp267,69 miliar. Adapun komposisi aliran dana IPO yang terealisasi untuk modal kerja sebesar Rp111,41 miliar dan untuk investasi kepada entitas anak sebesar Rp28,56 miliar. Modal kerja tersebut dikucurkan untuk pembayaran penulis, sutradara, artis, kru, sewa alat, produksi, promosi dan iklan film, royalti lagu untuk soundtrack film, serta operasional kantor dan gedung. Sebelumnya, FILM menganggarkan dana IPO akan digunakan untuk modal kerja sebesar Rp221,19 miliar dan untuk investasi entitas anak sebesar Rp46,50 miliar.
CITA Akan Tambah Kapasitas Pabrik SGA Menjadi 2 Juta Ton
PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA), melalui entitas asosiasi, PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW), akan menambah kapasitas pabrik pemurnian atau refinery smelter grade alumina (SGA) dari 1 juta ton menjadi 2 juta ton yang diharapkan selesai pada 2021. SGA merupakan hasil pemurnian dari produk bauksit. Fasilitas itu refinery yang dibangun oleh perseroan akan menghasilkan SGA yang kemudian akan dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan aluminium oleh perseroan seperti PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero). Di dalam negeri, produksi SGA hanya dilakukan WHW. CITA tercatat memiliki kepemilikan 30% di entitas tersebut.
INCO Negosiasi Dengan Calon Mitra Kembangkan Smelter
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menyatakan proses negoisasi dengan calon mitra untuk pengembangan smelter perseroan berjalan dengan baik dan diharapkan selesai pada 1 bulan hingga 2 bulan ke depan. Di Bahadopi, Sulawesi Tengah, INCO memiliki rencana pembangunan smelter feronikel. INCO juga memiliki rencana pembangunan smelter nikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Proyek Bahodopi dan Pomalaa disebut akan menghasilkan produk olahan nikel kelas satu. Produk tersebut berbeda dengan nickel matte yang biasa diproduksi INCO melalui pabrik di Sorowako, Sulawasi Selatan.
MDKI Baru Realisasikan 30,05% Dari Dana Hasil IPO
PT Emdeki Utama Tbk (MDKI) baru merealisasikan dana hasil penawaran umum saham perdana sebesar 30,05% per 30 Juni 2019. Perseroan membukukan hasil bersih penawaran umum saham perdana yang efektif pada 25 September 2017, sebesar Rp175,29 miliar. Hingga 30 Juni 2019, perseroan telah menggunakan Rp29,81 miliar untuk pembangunan pabrik carbide desulphuriser di Gresik dan Cilegon. MDKI juga menggunakan Rp22,23 miliar untuk modal kerja produksi calsium carbida.
DILD Akan Kembangkan Proyek Yang Terintegrasi Dengan MRT
PT Intiland Development Tbk (DILD) melihat potensi besar di sepanjang jalur Mass Rapid Transportation (MRT). Oleh karena itu, perseroan akan lebih serius mengembangkan 8 proyek properti miliknya yang terintegrasi dengan MRT di sepanjang Lebak Bulus hingga Bunderan Hotel Indonesia tersebut. Pada kuartal I/2019, Intiland mencatatkan marketing sales mencapai Rp254 miliar, sementara target keseluruhan 2019 Rp2,5 triliun. Perseroan masih optimis dapat mencapai target tersebut. Perseroan tahun ini akan fokus menjual produk existing
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 4280. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4230-4330.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4340
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA ditutup menguat pada level harga 2450. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2410-2480.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2490
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat dilevel harga 5825. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5750-5900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5925
PGAS
Pada perdagangan kemarin saham PGAS ditutup menguat pada level harga 2130. PGAS selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2100-2160
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2160
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2470. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2440-2500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2510
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1460. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1440-1480
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1480
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-07-16 08:33:07 (GMT +7)