16 Jan
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 15 Januari 2018 ditutup menguat 0,19% pada level 6382. Sektor perkebunan menyumbangkan kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp 1,965 triliun. Perdagangan di bursa Wall Street pada hari Senin libur memperingati Hari Martin Luther King Jr. Meskipun demikian dollar AS kembali mengalami penurunan terhadap semua mata uang utama lainnya. Namun penguatan euro membebani indeks di bursa Eropa. Harga emas dan minyak mentah mengalami kenaikan seiring dengan pelemahan dollar AS. Pelemahan dollar AS menuju level terendah selama tiga tahun terakhir dan euro menguat mendekati level tertinggi sejak tahun 2014. Penguatan euro antara lain dipicu oleh adanya survey Bloomberg yang memproyeksikan kenaikan euro pada tahun 2018 sebesar 2,2%. Selain itu keputusan bank sentral Jerman untuk memasukkan mata uang China yuan dalam cadangan devisanya, juga merupakan salah satu faktor yang mendorong pelemahan dollar AS. Di tengah pelemahan dollar AS, mata uang dan bursa saham di pasar negara berkembang terimbas sentimen positif. Pada pekan ini pasar akan mencermati earning season dan data ekonomi. China akan merilis data pertumbuhan PDB Q4, data industri dan penjualan ritel pada Kamis. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6350 - 6460
News & Analysis
LINK Akan Buyback 7,1% Saham Pada Harga Maksimal Rp6000
RUPSLB PT Link Net Tbk (LINK) menyetujui pembelian kembali saham atau buyback sebanyak 216,03 juta saham atau setara dengan 7,1% dari modal ditempatkan dan disetor. Buyback saham akan dilakukan dengan harga maksimal sebesar Rp6000/saham. Pembelian saham akan dilaksanakan dalam periode 18 bulan sejak RUPSLB 15 Januari 2018 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Hingga tahun 2017 perseroan telah berhasil memiliki 2 juta homes passed. Pencapaian ini memberikan penambahan lebih dari 170 ribu home passed dan jauh melebihi target acuan awal 150 ribu homes passed sepanjang tahun 2017.
RUPS RBMS Setujui Rights Issue 653,4 Juta lembar Saham
Pemegang saham PT Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk (RBMS) dalam RUPSLB menyetujui rencana perseroan untuk melakukan rights issue. RBMS akan rights issue dengan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 653.445.000 lembar saham dengan harga nominal Rp500/saham. Perseroan menargetkan untuk memperoleh dana segar sebesar Rp300 miliar dari aksi korporasi ini. Dana hasil rights issue ini akan digunakan untuk peningkatan penyertaan saham dalam PT Tiara Raya Bali International, penyertaan saham dalam PT First Asia Capital Sekuritas serta peningkatan modal kerja perseroan dan anak usaha.
WIKA Akan Terbitkan Surat Utang Setara USD500 Juta
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) pada 16-19 Januari 2018 akan melakukan roadshow dalam rangka rencana penerbitan surat utang dalam mata uang rupiah maksimum setara dengan USD500 juta. Hasil penerbitan surat utang ini akan digunakan untuk pembiayaan proyek-proyek jangka panjang, pengadaan landbank, pembelian kepemilikan saham minoritas dalam suatu perusahaan dan pembiayaan utang perseroan.
WSKT Dapat Pinjaman Rp1 Triliun Biayai Proyek Jalan Tol Salatiga-Kartasura
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menandatangani perjanjian kredit sebesar Rp1 triliun dengan empat kreditur. Keempat kreditur itu adalah PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI),Cabang Jakarta The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. Jangka waktu pinjaman ini adalah 1dengan bunga 8,25%. Kredit ini akan digunakan untuk membiayai pembangunan proyek jalan tol Salatiga–Kartasura yang ditargetkan selesai sebelum lebaran2018. WSKT selaku kontraktor menerapkan sistem kerja tiga shift atau 24 jamdalam sehari pada proyek pembangunan ruas jalan tol Salatiga-Kartasura sepanjang kurang32 kilometer tersebut. Pengerahan tenaga kerja tanpa jeda ini dilakukan guna mengejar pembangunan konstruksi yang ditargetkan selesai pada Juli 2018.
Mayoritas Dana IPO MBAP Untuk Pengembangan Pelabuhan Anak Usaha
PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) menggunakan mayoritas dana hasil penawaran umum perdana atau IPO untuk pengembangan pelabuhan anak perusahaan. Perseroan mendapatkan hasil bersih penawaran umum sejumlah Rp153,52 miliar. Entitas anak perusahaan menggunakan dana IPO lebih besar, yakni sekitar 58,50%. Rinciannya, 48,04% atau Rp73,75 miliar dana tersebut digunakan untuk pengembangan fasilitas pelabuhan entitas anak, dan 10,46% atau Rp16,06 miliar untuk overhaul dan penggantian peralatan.
AGII Masih Miliki Sisa Dana IPO Rp118,47 Miliar
PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) masih menyimpan dana hasil IPO sebesar Rp118,47 miliar hingga periode 31 Desember 2017. Perusahaan sudah menggunakan dana IPO sebesar Rp692,84 miliar. Dana tersebut digunakan untuk pembayaran pinjaman entitas anak sebesar Rp324,53 miliar, modal kerja Rp162,26 miliar serta investasi berupa pembelian gas plant atau filling station dan peremajaan pabrik Rp206,05 miliar. Sisa dana hasil IPO kini berada di deposito Bank Mandiri sebesar Rp80 miliar dan Bank Muamalat Indonesia Rp38,47 miliar
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat di level 8200. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8100-8300. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8300
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 22475. Pergerakan BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 22200-22700. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 22700
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI menguat ditutup di 3550. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3510-3590.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3590
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat di level 6325. Pergerakan saham AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6250-6400. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 6400
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat pada level 9500. Pergerakan BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 9400-9600.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9600
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT menguat ditutup di 2600. Pergerakan saham WSKT selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2570-2630.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2630
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA kembali ditutup menguat di level 1825. Pergerakan saham WIKA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1800-1845. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 1845
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 15 Januari 2018 ditutup menguat 0,19% pada level 6382. Sektor perkebunan menyumbangkan kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp 1,965 triliun. Perdagangan di bursa Wall Street pada hari Senin libur memperingati Hari Martin Luther King Jr. Meskipun demikian dollar AS kembali mengalami penurunan terhadap semua mata uang utama lainnya. Namun penguatan euro membebani indeks di bursa Eropa. Harga emas dan minyak mentah mengalami kenaikan seiring dengan pelemahan dollar AS. Pelemahan dollar AS menuju level terendah selama tiga tahun terakhir dan euro menguat mendekati level tertinggi sejak tahun 2014. Penguatan euro antara lain dipicu oleh adanya survey Bloomberg yang memproyeksikan kenaikan euro pada tahun 2018 sebesar 2,2%. Selain itu keputusan bank sentral Jerman untuk memasukkan mata uang China yuan dalam cadangan devisanya, juga merupakan salah satu faktor yang mendorong pelemahan dollar AS. Di tengah pelemahan dollar AS, mata uang dan bursa saham di pasar negara berkembang terimbas sentimen positif. Pada pekan ini pasar akan mencermati earning season dan data ekonomi. China akan merilis data pertumbuhan PDB Q4, data industri dan penjualan ritel pada Kamis. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6350 - 6460
News & Analysis
LINK Akan Buyback 7,1% Saham Pada Harga Maksimal Rp6000
RUPSLB PT Link Net Tbk (LINK) menyetujui pembelian kembali saham atau buyback sebanyak 216,03 juta saham atau setara dengan 7,1% dari modal ditempatkan dan disetor. Buyback saham akan dilakukan dengan harga maksimal sebesar Rp6000/saham. Pembelian saham akan dilaksanakan dalam periode 18 bulan sejak RUPSLB 15 Januari 2018 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Hingga tahun 2017 perseroan telah berhasil memiliki 2 juta homes passed. Pencapaian ini memberikan penambahan lebih dari 170 ribu home passed dan jauh melebihi target acuan awal 150 ribu homes passed sepanjang tahun 2017.
RUPS RBMS Setujui Rights Issue 653,4 Juta lembar Saham
Pemegang saham PT Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk (RBMS) dalam RUPSLB menyetujui rencana perseroan untuk melakukan rights issue. RBMS akan rights issue dengan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 653.445.000 lembar saham dengan harga nominal Rp500/saham. Perseroan menargetkan untuk memperoleh dana segar sebesar Rp300 miliar dari aksi korporasi ini. Dana hasil rights issue ini akan digunakan untuk peningkatan penyertaan saham dalam PT Tiara Raya Bali International, penyertaan saham dalam PT First Asia Capital Sekuritas serta peningkatan modal kerja perseroan dan anak usaha.
WIKA Akan Terbitkan Surat Utang Setara USD500 Juta
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) pada 16-19 Januari 2018 akan melakukan roadshow dalam rangka rencana penerbitan surat utang dalam mata uang rupiah maksimum setara dengan USD500 juta. Hasil penerbitan surat utang ini akan digunakan untuk pembiayaan proyek-proyek jangka panjang, pengadaan landbank, pembelian kepemilikan saham minoritas dalam suatu perusahaan dan pembiayaan utang perseroan.
WSKT Dapat Pinjaman Rp1 Triliun Biayai Proyek Jalan Tol Salatiga-Kartasura
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menandatangani perjanjian kredit sebesar Rp1 triliun dengan empat kreditur. Keempat kreditur itu adalah PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI),Cabang Jakarta The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. Jangka waktu pinjaman ini adalah 1dengan bunga 8,25%. Kredit ini akan digunakan untuk membiayai pembangunan proyek jalan tol Salatiga–Kartasura yang ditargetkan selesai sebelum lebaran2018. WSKT selaku kontraktor menerapkan sistem kerja tiga shift atau 24 jamdalam sehari pada proyek pembangunan ruas jalan tol Salatiga-Kartasura sepanjang kurang32 kilometer tersebut. Pengerahan tenaga kerja tanpa jeda ini dilakukan guna mengejar pembangunan konstruksi yang ditargetkan selesai pada Juli 2018.
Mayoritas Dana IPO MBAP Untuk Pengembangan Pelabuhan Anak Usaha
PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) menggunakan mayoritas dana hasil penawaran umum perdana atau IPO untuk pengembangan pelabuhan anak perusahaan. Perseroan mendapatkan hasil bersih penawaran umum sejumlah Rp153,52 miliar. Entitas anak perusahaan menggunakan dana IPO lebih besar, yakni sekitar 58,50%. Rinciannya, 48,04% atau Rp73,75 miliar dana tersebut digunakan untuk pengembangan fasilitas pelabuhan entitas anak, dan 10,46% atau Rp16,06 miliar untuk overhaul dan penggantian peralatan.
AGII Masih Miliki Sisa Dana IPO Rp118,47 Miliar
PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) masih menyimpan dana hasil IPO sebesar Rp118,47 miliar hingga periode 31 Desember 2017. Perusahaan sudah menggunakan dana IPO sebesar Rp692,84 miliar. Dana tersebut digunakan untuk pembayaran pinjaman entitas anak sebesar Rp324,53 miliar, modal kerja Rp162,26 miliar serta investasi berupa pembelian gas plant atau filling station dan peremajaan pabrik Rp206,05 miliar. Sisa dana hasil IPO kini berada di deposito Bank Mandiri sebesar Rp80 miliar dan Bank Muamalat Indonesia Rp38,47 miliar
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat di level 8200. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8100-8300. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8300
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 22475. Pergerakan BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 22200-22700. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 22700
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI menguat ditutup di 3550. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3510-3590.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3590
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat di level 6325. Pergerakan saham AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6250-6400. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 6400
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat pada level 9500. Pergerakan BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 9400-9600.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9600
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT menguat ditutup di 2600. Pergerakan saham WSKT selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2570-2630.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2630
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA kembali ditutup menguat di level 1825. Pergerakan saham WIKA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1800-1845. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 1845
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-01-16 08:00:56 (GMT +7)