16 Des

Market Hari ini

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 13 Desember 2019 ditutup menguat 0,94% pada level 6197. Sektor aneka industri mengkontribusikan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp513, 71 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada akhir pekan lalu ditutup menguat terbatas setelah tercapainya kesepakatan dagang tahap I AS-China karena telah diantisipasi sebelumnya. AS dan China mengumumkan telah mencapai kesepakatan perjanjian dagang tahap satu dengan mengurangi beberapa tarif impor oleh AS sebagai imbalan dari pembelian produk pertanian lebih banyak dan barang lainnya oleh China. China telah setuju untuk membeli tambahan produk pertanian dari AS senilai USD 32 miliar selama dua tahun ke depan, meningkat dari tahun 2017 sebelum perang dagang dimulai yaitu sebesar USD24 miliar. China juga akan meningkatkan pembelian produk manufaktur, energi dan jasa dari AS. Sebaliknya AS akan menunda pemberlakuan tarif impor tambahan yang tadinya akan diberlakukan pada 15 Desember serta mengurangi beberapa tarif impor lainnya. Perjanjian dagang tahap satu ini ditargetkan akan ditandatangani pada pekan pertama Januari 2020 oleh para negosiator prinsipal. Sementara itu PM Inggris memenangkan pemilu yang diharapkan akan memberi kepastian proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG diperkirakan bergerak dikisaran level 6140 - 6260


News & Analysis


SMCB Dapat Pinjaman Sindikasi Rp6,35 Triliun


PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) telah melakukan penandatanganan Akta Perjanjian Kredit dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank BTPN Tbk, PT Bank DBS Indonesia dan PT Bank Permata Tbk sebagai Mandated Lead Arranger dan Bookrunner. Perjanjian kredit diberikan sehubungan dengan perolehan fasilitas kredit sebesar Rp6,35 triliun (dengan opsi menjadi sampai Rp8 triliun) dimana fasilitas kredit yang diberikan wajib dilunasi secara seluruhnya pada Desember 2025. Dana tersebut akan digunakan untuk pembiayaan kembali backstop loan perseroan yang akan jatuh tempo pada bulan Januari 2021 dan pelunasan hutang lain.

TNCA Akan Right Issue 674,6 Juta Saham

Perusahaan bergerak di bidang jasa penyelenggaraan pos dan giro PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA) akan melakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada para pemegang sahamnya dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue. Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 674.624.000 saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham atau 61,54% dari modal disetor dan ditempatkan. Setiap pemegang 5 saham lama yang namanya tercatat pada 10 Januari 2020 berhak atas 8 HMETD dimana 1 HMETD memberikan hak untuk membeli 1 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp344 per lembar atau nilai seluruhnya Rp232.070.656.000. Sementara saham HMETD akan diperdagangkan pada 14-20 Januari 2020.

TBLA Targetkan Penjualan Naik 10% Tahun Depan

PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) menargetkan penjualan di 2020 naik 10% dari proyeksi total penjualan di sepanjang tahun ini sebesar Rp9 triliun. Sementara hingga Kuartal III-2019, jumlah penjualan TBLA tercatat sebesar Rp6,34 triliun. Sebelumnya perseroan memproyeksikan tingkat penjualan di 2019 sebesar Rp8,4 triliun, namun tren kenaikan harga kelapa sawit di Kuartal IV-2019 ini akan mendorong perkiraan penjualan TBLA menjadi Rp9 triliun. Guna mendukung target tersebut, perseroan menganggarkan belanja modal di 2020 sebesar SGD26 juta. Sebesar SGD6 juta untuk dibelanjakan bagi keperluan di dua pabrik baru, yakni Pabrik Refined Glycerin 120 TPD dan Pabrik Re-Esterification PFAD 100 TPD di Way Lunik, Lampung serta penanaman kebun tebu di Lampung. Sebesar SGD20 juta dari anggaran capex di 2020 akan dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan di Pabrik Biodiesel 1.500 TPD dan Pabrik Refinery 2.500 TPD di Way Lunik, Lampung.

BYAN Dapat Tambahan Pinjaman Dari BNLI USD60 Juta


PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menyepakati tambahan pinjaman sebesar USD60 juta dari PT Bank Permata Tbk (BNLI) pada 12 Desember 2019. Perseroan memiliki waktu hingga 1 September 2020 untuk menggunakan dana tersebut sebagai pembiayaan modal kerja. Perseroan sudah mendapat pinjaman dari PT Bank Permata Tbk sebesar USD130 juta yang dapat digunakan untuk fasilitas BG/SBLC. Untuk besarnya bunga pinjaman tersebut sebesar 3% per tahun + LIBOR dan fasilitas transaksi valas sebesar USD3 juta. Kedua pinjaman tersebut dengan jangka waktu hingga 20 Desember 2020 dan terakhir fasilitas revolving loan sebesar USD50 juta dengan bunga 3% per tahun + LIBOR dan tanggal jatuh tempo 2 Januari 2020. Perseroan akan memanfaatkan dana tersebut untuk pembiayaan modal kerja dan mendukung kebutuhan jaminan bank, transaksi valas, sport dan forward, mata uang utama perseroan dan anak usahanya.

PTSN Akan Jual Saham Treasuri 531,43 Juta Lembar


PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) akan melakukan pengalihan saham hasil pembelian kembali (saham treasuri) sebanyak 531.434.100 lembar. Perseroan akan menunjuk PT Samuel Sekuritas Indonesia sebagai Anggota Bursa yang akan melaksanakan penjualan saham treasuri dan menetapkan waktu pelaksanaan paling lambat 14 hari terhitung sejak keterangan ini. Perseroan menetapkan harga penjualan saham tresuri sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 2/POJK.04/2013 tentang Pembelian Kembali saham yang dikeluarkan emiten atas perusahaan publik dalam kondisi pasar yang berfluktuasi signifikan dan POJK 30/POJK.04/2017 tentang pembelian kembali saham yang dikeluarkan perusahaan terbuka

BNBR Berencana Investasi Rp800 Miliar Tahun Depan

PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) berencana untuk mengeluarkan investasi senilai Rp800 miliar guna mendanai ekspansi bisnis perseroan pada tahun depan. Perseroan akan melakukan pengembangan pada beberapa entitas anaknya pada tahun depan. BNBR akan melakukan penambahan kapasitas pada pabrik PT Bakrie Autoparts dan entitas anaknya yang bergerak di bisnis konstruksi PT Bakrie Metal Industries. Selain itu, pada 2020 investasi perseroan menyasar pada bisnis bus elektrik. Perseroan akan membuat komponen-komponen untuk bus listrik. Untuk sumber pendanaan belanja modal tahun depan, BNBR akan menyerap sekitar 60%—70% dari dana internal perseroan. Selebihnya perseroan akan menggunakan fasilitas perbankan


Stock Pick


KLBF

Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat dilevel harga 1600. TBIG selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1580- 1620. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1620

BBRI


Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 4280. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4230-4330. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4330

BBTN

Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat dilevel harga 2170. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2140-2200. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2210

BBNI


Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level 7650. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7550-7750. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7800

ASII

Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat dilevel harga 6850. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di 6750-6950. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6950

SCMA

Pada perdagangan kemarin saham SCMA ditutup menguat pada level harga 1345. SCMA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1330-1360. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1365



Disclaimer :


This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-12-16 08:38:12 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)