16 Aug
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 15 Agustus 2019 ditutup melemah 0,16% pada level 6257, setelah sebelumnya sempat tertekan hingga level 6161. Sektor aneka industri mengalami koreksi terbesar. Sedangkan sektor industri dasar mengalami kenaikan yang terutama dipimpin oleh penguatan pada saham INKP dan TKIM karena adanya ekspektasi kebijakan pemerintah yang meringankan sektor kertas. Investor asing net sell Rp 287,3 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup variatif dimana indeks Dow Jones dan indeks S&P500 ditutup menguat sedangkan Nasdaq Composite ditutup melemah. Data penjualan ritel yang lebih baik dari estimasi mengurangi kekhawatiran akan potensi terjadinya inflasi, sehingga mendorong kenaikan indeks Dow Jones dan S&P500. Data penjualan ritel AS bulan Juli tumbuh 0,7%, lebih baik dari estimasi yang meningkat 0,3%. Penjualan ritel diluar otomotif meningkat 1%, lebih baik dari perkiraan 0,3%. Sedangkan Nasdaq Composite ditutup melemah akibat koreksi pada saham Cisco System. Sebelumnya indeks bergerak mix ditengah menguatnya data ritel dan yield US-Treasury. Ketegangan perang dagang AS-China masih terus berlangsung.initial claims pekan lalu naik menjadi 220 ribu dari 211 ribu. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6140 - 6290
News & Analysis
Pefindo Turunkan Outlook PPRO Menjadi Negatif
Pefindo menegaskan peringkat "idBBB" untuk PT PP Properti Tbk (PPRO), Medium-Term Note (MTN) tahun 2016 dan Obligasi I tahun 2016. Outlook untuk peringkat Perusahaan direvisi menjadi "negatif" dari "stabil" untuk mengantisipasi memanjangnya siklus kas operasi yang membebani arus kas operasi PPRO di tengah tingginya kebutuhan terhadap pinjaman untuk menunjang belanja modal. Peringkat dapat diturunkan apabila kondisi ini terus berlanjut dan terdapat indikasi penurunan dukungan induk usaha secara signifikan. Namun, outlook dapat direvisi menjadi stabil, apabila Perusahaan memperbaiki siklus kas operasi dan leverage keuangannya secara signifikan dan berkelanjutan.
CAKK Serap Alokasi Capex Rp14 Miliar
PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) telah menyerap alokasi belanja modal sebesar Rp14 miliar untuk perawatan mesin. Rencana belanja modal senilai Rp150 miliar untuk penambahan kapasitas belum digunakan. Perseroan melakukan diferensiasi produk keramik berukuran besar. Selain itu, CAKK juga melakukan efisiensi dari sisi produksi sehingga dapat meningkatkan margin perseroan. Perseroan belum akan merevisi target penjualan dan laba, meskipun pencapaian di semester I/2019 belum mencapai 50% dari target yang dipasang yakni penjualan sebesar Rp307,41 miliar-Rp315,65 miliar dan laba bersih sekitar Rp16,63 miliar pada tahun ini.
GMFI Kerja Sama Dengan Lion Bangun 8 Hanggar
PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMFI) resmi menjalin kerja sama dengan Batam Aero Technic milik Lion Group untuk membangun hanggar Tahap ke III di Bandar Udara International Hang Nadim, Batam. Lewat perusahaan patungan, GMFI dan Batam Aero Technic berencana membangun delapan unit hanggar yang dapat menampung 24 pesawat Boeing 737 dan Airbus 320. Delapan unit hanggar ini diharapkan dapat meningkatkan serapan perawatan pesawat baik dalam dan luar negeri, serta meminimalisir jumlah pekerjaan yang dikirim ke luar negeri. Pembangunan tersebut ditargetkan selesai pada 3 tahun ke depan yakni 2021.
ACES Berencana Buka 10 Gerai Baru Pada Semester II/2019
PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) berencana membuka 10 gerai baru pada semester II/2019. Upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan kinerja perseroan. Pembukaan gerai baru dapat menjadi salah satu strategi perseroan untuk mengejar target pertumbuhan penjualan sebesar 15% pada 2019. Untuk pembukaan gerai tersebut, nilai investasi yang dikucurkan oleh perseroan senilai Rp250 miliar. Dana tersebut diserap dari kas internal. Masih ada sekitar 10 gerai baru yang akan dibuka pada semester II/2019. Perseroan mencatatkan pertumbuhan penjualan di toko yang sama (same store sales growth/SSSG) sebesar 6,9% sepanjang semester I/2019.
SMBCI Akan Lepas 4% Saham BTPN Untuk Penuhi Syarat Free Float
PT Bank BTPN Tbk (BTPN) telah berkoordinasi dengan pihak OJK untuk memenuhi aturan rasio batas minimum saham yang beredar di publik atau free float. Hal tersebut merupakan konsekuensi cash over pasca merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) selesai dan mengambil alih saham perseroan sebesar 97,34%. Sehingga porsi kepemilikan saham publik menjadi 1,49%. Pihak pemegang saham yakni SMBCI akan melakukan aksi korporasi di bulan Agustus 2019 berupa pelepasan saham untuk menjadi saham publik sekitar 4% untuk memenuhi ketentuan free float.
Per Juli Kontrak Baru WSBP Mencapai 31,7% Dari Target
Per Juli 2019, perolehan nilai kontrak baru PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) sebesar Rp 3,29 triliun atau setara 31,7% dari target. Perolehan tersebut masih sesuai dengan target akhir tahun yang sebesar Rp10,35 triliun.tersebut berasal dari penyempurnaan Tol KLBM seksi 2 dan 3, Tol Pekanbaru-Dumai, Tol Becakayu ramp on dan off, Tol Becakayu 2A ujung, Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, Tol Cibitung-Cilincing, Tol Bocimi, Apartemen Tokyo-Agung Sedayu Group, Bendungan Leuwikeris, PLTGU Tambang Lorok
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 4290. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4240-4340.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4350
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1490. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1470-1505.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1510
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT ditutup menguat dilevel harga 1845. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1820-1865.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1870
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat pada level 1380. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1360-1395
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1400
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 7400. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7300-7500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7550
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 8025. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7900-8125
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8150
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 15 Agustus 2019 ditutup melemah 0,16% pada level 6257, setelah sebelumnya sempat tertekan hingga level 6161. Sektor aneka industri mengalami koreksi terbesar. Sedangkan sektor industri dasar mengalami kenaikan yang terutama dipimpin oleh penguatan pada saham INKP dan TKIM karena adanya ekspektasi kebijakan pemerintah yang meringankan sektor kertas. Investor asing net sell Rp 287,3 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup variatif dimana indeks Dow Jones dan indeks S&P500 ditutup menguat sedangkan Nasdaq Composite ditutup melemah. Data penjualan ritel yang lebih baik dari estimasi mengurangi kekhawatiran akan potensi terjadinya inflasi, sehingga mendorong kenaikan indeks Dow Jones dan S&P500. Data penjualan ritel AS bulan Juli tumbuh 0,7%, lebih baik dari estimasi yang meningkat 0,3%. Penjualan ritel diluar otomotif meningkat 1%, lebih baik dari perkiraan 0,3%. Sedangkan Nasdaq Composite ditutup melemah akibat koreksi pada saham Cisco System. Sebelumnya indeks bergerak mix ditengah menguatnya data ritel dan yield US-Treasury. Ketegangan perang dagang AS-China masih terus berlangsung.initial claims pekan lalu naik menjadi 220 ribu dari 211 ribu. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6140 - 6290
News & Analysis
Pefindo Turunkan Outlook PPRO Menjadi Negatif
Pefindo menegaskan peringkat "idBBB" untuk PT PP Properti Tbk (PPRO), Medium-Term Note (MTN) tahun 2016 dan Obligasi I tahun 2016. Outlook untuk peringkat Perusahaan direvisi menjadi "negatif" dari "stabil" untuk mengantisipasi memanjangnya siklus kas operasi yang membebani arus kas operasi PPRO di tengah tingginya kebutuhan terhadap pinjaman untuk menunjang belanja modal. Peringkat dapat diturunkan apabila kondisi ini terus berlanjut dan terdapat indikasi penurunan dukungan induk usaha secara signifikan. Namun, outlook dapat direvisi menjadi stabil, apabila Perusahaan memperbaiki siklus kas operasi dan leverage keuangannya secara signifikan dan berkelanjutan.
CAKK Serap Alokasi Capex Rp14 Miliar
PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) telah menyerap alokasi belanja modal sebesar Rp14 miliar untuk perawatan mesin. Rencana belanja modal senilai Rp150 miliar untuk penambahan kapasitas belum digunakan. Perseroan melakukan diferensiasi produk keramik berukuran besar. Selain itu, CAKK juga melakukan efisiensi dari sisi produksi sehingga dapat meningkatkan margin perseroan. Perseroan belum akan merevisi target penjualan dan laba, meskipun pencapaian di semester I/2019 belum mencapai 50% dari target yang dipasang yakni penjualan sebesar Rp307,41 miliar-Rp315,65 miliar dan laba bersih sekitar Rp16,63 miliar pada tahun ini.
GMFI Kerja Sama Dengan Lion Bangun 8 Hanggar
PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMFI) resmi menjalin kerja sama dengan Batam Aero Technic milik Lion Group untuk membangun hanggar Tahap ke III di Bandar Udara International Hang Nadim, Batam. Lewat perusahaan patungan, GMFI dan Batam Aero Technic berencana membangun delapan unit hanggar yang dapat menampung 24 pesawat Boeing 737 dan Airbus 320. Delapan unit hanggar ini diharapkan dapat meningkatkan serapan perawatan pesawat baik dalam dan luar negeri, serta meminimalisir jumlah pekerjaan yang dikirim ke luar negeri. Pembangunan tersebut ditargetkan selesai pada 3 tahun ke depan yakni 2021.
ACES Berencana Buka 10 Gerai Baru Pada Semester II/2019
PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) berencana membuka 10 gerai baru pada semester II/2019. Upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan kinerja perseroan. Pembukaan gerai baru dapat menjadi salah satu strategi perseroan untuk mengejar target pertumbuhan penjualan sebesar 15% pada 2019. Untuk pembukaan gerai tersebut, nilai investasi yang dikucurkan oleh perseroan senilai Rp250 miliar. Dana tersebut diserap dari kas internal. Masih ada sekitar 10 gerai baru yang akan dibuka pada semester II/2019. Perseroan mencatatkan pertumbuhan penjualan di toko yang sama (same store sales growth/SSSG) sebesar 6,9% sepanjang semester I/2019.
SMBCI Akan Lepas 4% Saham BTPN Untuk Penuhi Syarat Free Float
PT Bank BTPN Tbk (BTPN) telah berkoordinasi dengan pihak OJK untuk memenuhi aturan rasio batas minimum saham yang beredar di publik atau free float. Hal tersebut merupakan konsekuensi cash over pasca merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) selesai dan mengambil alih saham perseroan sebesar 97,34%. Sehingga porsi kepemilikan saham publik menjadi 1,49%. Pihak pemegang saham yakni SMBCI akan melakukan aksi korporasi di bulan Agustus 2019 berupa pelepasan saham untuk menjadi saham publik sekitar 4% untuk memenuhi ketentuan free float.
Per Juli Kontrak Baru WSBP Mencapai 31,7% Dari Target
Per Juli 2019, perolehan nilai kontrak baru PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) sebesar Rp 3,29 triliun atau setara 31,7% dari target. Perolehan tersebut masih sesuai dengan target akhir tahun yang sebesar Rp10,35 triliun.tersebut berasal dari penyempurnaan Tol KLBM seksi 2 dan 3, Tol Pekanbaru-Dumai, Tol Becakayu ramp on dan off, Tol Becakayu 2A ujung, Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, Tol Cibitung-Cilincing, Tol Bocimi, Apartemen Tokyo-Agung Sedayu Group, Bendungan Leuwikeris, PLTGU Tambang Lorok
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 4290. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4240-4340.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4350
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1490. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1470-1505.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1510
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT ditutup menguat dilevel harga 1845. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1820-1865.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1870
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat pada level 1380. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1360-1395
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1400
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 7400. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7300-7500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7550
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 8025. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7900-8125
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8150
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-08-16 08:30:57 (GMT +7)